Hari Santri Nasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 Oktober, penetapan hari santri ini dilatar belakangi oleh sejarah perjuangan para santri dalam meraih kemerdekaan Indonesia dengan ikut serta melawan para penjajah. Pada tahun 1943, Ketua Jawatan Agama, yang ketika itu dipegang oleh KH Muhammad Hasyim Asy'ari membuat kesepakatan diplomatik dengan pihak Jepang agar para santri dilatih dan dibekali kemampuan militer. Dari kesepakatan inilah terbentuk Laskar Hizbullah, yang dikemudian hari ikut menjadi bagian dalam perang menghadapi agresi militer Belanda. KH Hasyim Asya'ri kemudian mengeluarkan Fatwa Resolusi Jihad NU pada 22 Oktober 1945, diman perumusan resolusi jihad juga diikuti oleh para ulama se-Jawa dan Madura di Kantor Pengurus Besar NU di Bubutan, Surabaya pada 21-22 Oktober 1945. Fatwa ini berisi kewajiban berjihad untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dengan melawan pasukan kolonial yang masih ada di Indonesia.
Adapun peristiwa yang mendasari Resolusi Jihad adalah karena pihak Belanda yang masih berusaha memprovokasi bangsa Indonesia. Salah satunya dengan kejadian pada 19 September 1945, di mana bendera Belanda yang berkibar di tiang Hotel Orangje, Surabaya, dirobek warna birunya sehingga menyisakan warna merah dan putih. Ada pula peristiwa perebutan senjata tentara Jepang pada 23 September 1945 yang pada akhirnya membawa Presiden Soekarno berkonsultasi kepada KH Hasyim Asy'ari, yang punya pengaruh di hadapan para ulama. Soekarno melalui utusannya menanyakan hukum mempertahankan kemerdekaan. KH Hasyim Asy'ari kemudian menjawab dengan tegas bahwa umat Islam perlu melakukan pembelaan terhadap Tanah Air dari ancaman asing. Pada 17 September 1945, KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa jihad untuk melawan para penjajah.
Resolusi jihad ini telah disepakati, namun sengaja tidak disiarkan melalui radio atau surat kabar atas dasar pertimbangan politik. Keputusan hanya disebarkan melalui mesjid, mushola, bahkan dari mulut ke mulut. Resolusi Jihad baru disampaikan oleh pemerintah melalui surat kabar Kedaulatan Rakyat pada tanggal 26 Oktober 1945. Akhirnya resolusi jihad ini mampu menggerakkan para santri dan pemuda untuk mempertahankan kemerdekaan dari Belanda dan Sekutu. Pertempuran melawan Belanda dan Sekutu tersebut mencapai puncaknya pada 10 November 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional. Resolusi Jihad yang dibacakan pada tanggal 22 Oktober, selang 20 hari dari Hari Pahlawan 10 November menunjukkan bahwa kaum santri memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Bangsa ini. Tanggal inilah yang kemudian menjadi dasar penetapan Hari Santri Nasional.
Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional ini muncul setelah dikeluarkannya Keputusan Presiden nomor 22 Tahun 2015 oleh Presiden Joko Widodo. Pada peringatan Hari Santri Nasional tahun 2021, menurut Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, logo Hari Santri 2021 terlihat sangat mencerminkan aktivitas sehari-hari santri. Dalam logo Hari Santri 2021 apabila dilihat lebih detail, maka akan terlihat seperti orang yang sedang melakukan ibadah, hal ini disampaikan oleh Yaqut dalam pernyataannya, “Kalau kita perhatikan tiap bagian logo ini, menggambarkan berbagai aktivitas yang seringkali dilakukan kaum santri, dan filosofinya sangat dalam juga”. Pada segi warna, logo Hari Santri 2021 memadukan beberapa warna yang bisa mewakili sifat solidaritas antar sesama santri dan rasa semangat, juga menggambarkan santri yang beragam tetapi tetap bersatu. Lebih spesifik, warna ungu mencerminkan semangat untuk mencapai segala sesuatu, sementara warna kuning menggambarkan sikap berbagi untuk sesama dan Indonesia.
Peringatan Hari Santri 2021 ini diusung tema "Santri Siaga Jiwa dan Raga", dimana tema ini merupakan pernyataan sikap santri agar selalu siap siaga untuk membela, mempertahankan persatuan, dan mewujudkan perdamaian tanah air. “Ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia, Filosofinya sangat dalam juga,” ungkap Yaqut. Siaga raga bermakna bahwa badan, tubuh dan tenaga para santri didedikasikan semata-mata hanya untuk Indonesia, "Santri tak pernah lelah dalam berusaha dan terus berkarya untuk Indonesia," ujar Yaqut. Slogan "Siaga Jiwa dan Raga" juga dinilai menjadi sebuah komitmen seumur hidup santri yang sudah terbentuk dari tradisi pesantren, selama ini Pesantren tak hanya mengajarkan pada para santri ilmu akhlak semata, namun juga turut menyucikan jiwa para Santri. "Santri digembleng dengan berbagai tirakat lahir batin yang diamalkan dalam kemudian sehari-hari," Tambahnya.
Dalam pidato upacara peringatan Hari Santri Nasional 2021 di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat pada hari Jum'at, 22 Oktober 2021, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta para santri di seluruh Indonesia mencegah ideologi yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan masuk ke Indonesia. "Bila di masa lalu jiwa santri berani maju mempertahankan kemerdekaan Indonesia, maka santri hari ini tidak akan pernah berikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak persatuan dan kesatuan Indonesia," ungkap Yaqut. Namun, dalam pidatonya tersebut, Yaqut tak menyebutkan Ideologi seperti apa yang dapat merusak rasa persatuan dan kesatuan tersebut. Yaqut juga mengingatkan kepada para santri dan pondok pesantren tak lengah untuk jaga protokol kesehatan di tengah pandemi. Ia mengatakan bahwa santri harus menyiagakan jiwa dan raga untuk bangkit dari pandemi virus corona.
Peringatan Hari Santri Nasional di Kantor Kementerian Agama dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, peserta upacara dibatasi dan hanya dihasiri oleh jajaran Kemenag. Peserta pria mengenakan dresscode berupa sarung dengan kemeja putih lengan panjang serta mengenakan peci hitam dan masker, sementara Menteri Agama Yaqut juga mengenakan setelan yang sama dengan peserta lain yaitu sarung, kemeja lengan panjang, peci hitam dan masker.
Sejarah soal Resolusi Jihad diceritakan dari Buku berjudul "KH. Hasyim Asy'ari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri" terbitan Museum Kebangkitan Nasional, ditulis oleh Rijal Muumaziq
Untuk mendownload logo Hari Santri Nasional 2021 dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO HARI SANTRI NASIONAL 2021"
Posting Komentar