DESKRIPSI
Kabupaten Parigi Moutong adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Secara posisi Kabupaten Parigi Moutong terletak di titik kordinat 120° 00' 00” - 121° 05' 00” Bujur Timur dan 0° 75’ 00" - 1° 00’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buol, Kabupaten Toli-Toli dan Provinsi Gorontalo, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan TelukTomini, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Poso dan Kabupate Sigi, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi. Secara umum wilayah Kabupaten Parigi Moutong merupakan kawasan dataran rendah dan pegunungan, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 2.900 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Parigi Moutong adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Secara posisi Kabupaten Parigi Moutong terletak di titik kordinat 120° 00' 00” - 121° 05' 00” Bujur Timur dan 0° 75’ 00" - 1° 00’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buol, Kabupaten Toli-Toli dan Provinsi Gorontalo, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan TelukTomini, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Poso dan Kabupate Sigi, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi. Secara umum wilayah Kabupaten Parigi Moutong merupakan kawasan dataran rendah dan pegunungan, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 2.900 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Parigi Moutong sendiri wilayahnya terdiri dari 23 Kecamatan, 5 Kelurahan dan 252 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2019, jumlah penduduk Kabupaten Parigi Moutong mencapai 490.915 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Parigi Moutong yaitu 6.231,85 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 79 jiwa/km². Secara umum, struktur perekonomian Kabupaten Parigi Moutong dari tahun 2003 sampai tahun 2008 didominasi oleh dua sektor yang mempunyai kontribusi cukup besar dalam pembentukan PDRB yaitu sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Kedua sektor tersebut mewakili sektor primer dan sektor sekunder kegiatan perekonomian Parigi Moutong. Struktur ekonomi Kabupaten Parigi Moutong masih didominasi oleh sektor pertanian yang kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Parigi Moutong rata-rata diatas 54 persen dari tahun 2003 hingga 2008.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Parigi Moutong ada beragam, diantaranya yaitu wisata Tugu Khatulistiwa, merupakan salah satu wilayah yang dilalui oleh garis khatulistiwa, berlokasi di Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan. Kemudian ada wisata Cagar Budaya Peninggalan Raja Kuti Tombolotutu, lokasinya terletak di sekitar lintasan Jalan Trans Sulawesi sehingga mudah untuk dijangkau, tepatnya berada di Desa Tomini, Kecamatan Tomini. Lalu ada wisata Pulau Kelelawar, disini pengunjung bisa merasakan sensasi menyaksikan ribuan kelelawar yang hidup dan juga berkembang biak dengan baik, berlokasi di Desa Tomoli, Kecamatan Toribulu. Dan ada wisata Pantai Purwosari, merupakan salah satu pantai yang digunakan sebagai lokasi Malesti, salah satu kegiatan yang sakral untuk umat Hindu, berlokasi di Desa Marantale, Kecamatan Ampibabo. Serta ada wisata Puncak Pompausea Gunung Labuan Sory, menyuguhkan pemandangan alam dan laut dari ketinggian, berlokasi di Desa Toboli, Kecamatan Parigi Utara.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti Pantai Tumpapa, pengunjung bisa merasakan keindahan dan kelembutan dari pasir yang putih dan bersih, berlokasi di Desa Malakosa, Kecamatan Balinggi. Kemudian ada wisata Pantai Kucing, pengunjung yang yang hobi menyelam bisa melakukan diving di pantai ini, lokasinya ada di Desa Tandaigi, Kecamatan Siniu. Lalu ada wisata Air Terjun Ogomojolo, air terjun ini pun cukup bagus dan ditambah lagi dengan adanya bebatuan besar yang mengelilingi air terjun, berlokasi di Desa Ogomojolo, Kecamatan Palasa. Dan ada wisata Pantai Nalera, Pantai ini cukup terkenal akan pasirnya yang putih bersih serta karang warna warni yang terlihat kala air surut, berlokasi di Desa Marantale, Kecamatan Siniu. Serta ada wisata Teluk Tomini, disini pengunjung bisa melihat terumbu karang yang masih alami dan juga bagus, berlokasi di Desa Dongkas, Kecamatan Tinombo.
SEJARAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Perjalanan panjang pembentukan Kabupaten Parigi Moutong sudah dimulai sejak Tahun 1963 oleh sejumlah tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lainnya. Perjuangan pembentukan Kabupaten Parigi Moutong diawali dengan lahirnya berbagai wadah perjuangan di beberapa Kecamatan, diantaranya GEMPAR di Kecamatan Parigi dan AMUK di Kecamatan Moutong. Momentum penting perjuangan pembentukan Kabupaten Parigi Moutong terjadi pada hari Kamis, tanggal 23 Desember 1965 dengan terbentuknya Yayasan pembangunan wilayah Pantai Timur dengan Akte Notaris Nomor 33 Tahun 1965. Yayasan ini merupakan lembaga pengumpul sekaligus yang mendanai perjuangan pembentukan Kabupaten Parigi Moutong.
Pendiri Yayasan ini hampir mencakup keterwakilan semua wilayah di Pantai Timur, antara lain, Arsid Passau (Parigi), Abd. Wadjid Tombolotutu (Tinombo), Abdullah Borman (Tinombo), Abdurachman Bachsyuan (Parigi), H. Moh. Dien Tombolotutu (Tomini), Ahim Dg. Rahmatu (Tomini), Mohammad Larekeng (Parigi), Haruna Depe Hasyim Marasobu (Parigi) dan Andi Palawa Tagunu (Parigi). Ada tiga fase yang manandai lahirnya pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Fase pertama dilaksanakannya rapat raksasa oleh partai-partai politik dan seluruh komponen masyarakat Parigi Moutong yang berlangsung di lapangan Toraranga Parigi tahun 1963. Fase kedua, lahirnya memorandum DPRD Kabupaten Donggala tahun 1999 dan fase ketiga, aksi GEMPAR yang sempat melakukan aksi penutupan Kantor-Kantor Dinas Instansi selama kurang lebih 1 (satu) minggu.
Hal ini dilakukan agar secepatnya perhatian Pemerintah terkonsentrasi pada pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Bahkan aksi heroik yang dilakukan GEMPAR ini hampir saja dianggap sebagai tindakan makar. Tepat pada hari Minggu tanggal 1 Juli 1999 delegasi GEMPAR berturut-turut mengadakan audience baik dengan Bupati Donggala maupun dengan Gubernur Sulawesi Tengah yang diterima oleh Sekretaris Propinsi Drs. H. Samijono. Akhirnya pada tanggal 30 september 1999 keluarlah surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah Nomor 125/3004/rotapem tentang usul pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Jalan panjang tersebut dilanjutkan pada tanggal 1 Oktober 1999 dengan turunnya Keputusan Bupati Donggala Nomor 188.45/0445/tapem tentang pembentukan tim teknis dalam rangka pembentukan Kabupaten Daerah tingkat II Parigi Moutong yang diketuai Drs. Irsan H. Tantu yang saat itu menjabat Asisten Tata Praja Setwilda Donggala.
Selanjutnya pada tanggal 25 oktober 1999 turun surat keputusan dprd kabupaten donggala nomor 15 tahun 1999 yang saat itu deketuai sutomo borman tentang dukungan terhadap percepatan realisasi pembentukan kabupaten parigi moutong. Tanggal 26 November 1999 keluar surat DPRD Propinsi Sulawesi Tengah Nomor 26/Pimp/DPRD/1999 tentang dukungan terhadap usul pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Pada tanggal 28 November 1999 delegasi GEMPAR dengan menumpang KM Kambuna menuju Jakarta guna menyampaikan aspirasi pembentukan Kabupaten Parigi Moutong kepada Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah dan Komisi II DPR RI. Delegasi GEMPAR yang berangkat berjumlah 25 orang dipimpin langsung oleh ketua GEMPAR Awalunsyah Passau.
25 orang anggota GEMPAR yang berangkat ke Jakarta yaitu, Awalunsyah Passau (Ketua), Sarpan Sanusi (Sekjen), H Erwin (Bendahara), Sugendi Samudin (Wakil Ketua), Aidar Lapato (Wakil Ketua), Hamzah Tjakunu (Wakil Ketua), Marjuk Hululo (Wakil Ketua), Taslim Rapetempo (Wakil Sekretaris), Arifin Lamalindu (Humas), Almarhum Arifin Mokodongan (Penggalangan Massa), Markus Tumangke (Penasehat), Bahtiar Passau (Penasehat), Muh Nun Papeo (Penasehat), Bakri Dj Soda (Anggota), Amran Soda (Anggota), Usman Yamin (Anggota), Karama Mussu Passau (Anggota), Nasrudin (Anggota), Asri Sidendreng (Anggota), Nurdin Badja (Anggota), Haripton (Anggota), Ahludin Asabu (Anggota), Bagindo Edi Tanjung (Anggota), Baharudin H. Landu (Anggota) dan Muhtar Pantow (Anggota). Kemudian pada tanggal 16 Mei 2000 keluar Surat Bupati Donggala Nomor 146.1/0130/Bagian Tapem perihal pembentukan Kabupaten Parigi Moutong.
Dan akhirnya pada tanggal 25 Mei 2000 keluar Surat Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 125/1958/rotapem perihal pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Pada tanggal 20 Oktober 2000 diterbitkan rekomendasi Gubernur Sulawesi Tengah yang ditandatangani oleh Sekretaris Provinsi Nomor 503/4229/rotapem kepada Drs Nur Alam Muis A. Mulhanan Tombolotutu SH, H. Moh. Noer Dg. Rahmatu SE, H.M. Yusuf HB, Ir Iskam Lasarika, Drs Ritman Paudi, Rusli A Borman, H Husen Mansur, Olumsyah Saehana, M Awalunsya Passau BA dan Aidar J Lapato untuk berangkat ke Jakarta menemui Menteri Dalam Negeri RI dan Komisi II DPR-RI. Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 23 Januari 2002 Anggota Presidium berangkat lagi ke Jakarta yang terdiri dari Rusli A Borman dan Aidar J Lapato dengan tugas mendapatkan jadwal pembahasan rancangan Undang-Undang pembentukan Kabupaten Parigi Moutong.
Pada tanggal 10 Maret 2002 anggota Presidium dan masyarakat Parigi Moutong berangkat ke Jakarta untuk menghadiri rapat Paripurna pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Akhirnya pada tanggal 11 Maret 2002 dilaksanakan rapat Paripurna pembahasan pembentukan 19 Kabupaten dan tiga Kota di Indonesia, salah satunya yang dibahas dalam rapat Paripurna tersebut adalah pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Puncaknya pada tanggal 10 April 2002 DPR RI mensahkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2002, tentang pembentukan Kabupaten Parigi Moutong di Provinsi Sulawesi Tengah dalam lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 23, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4185. Akhirnya pada tanggal 10 Juli 2002, Gubernur Sulawesi Tengah Prof. Drs. H Aminudin Ponulele MS melantik Drs H Longki Djanggola, MSi sebagai pejabat Bupati Parigi Moutong di Parigi, ibukota Kabupaten Parigi Moutong.
ARTI LOGO KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Parigi Moutong (Parigi Moutong Regency) :
Lambang Daerah Kabupaten Parigi Moutong ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2003, tanggal 17 Mei 2003 yang berbentuk gumbang tempayung bersudut lima yang melambangkan bahwa:
- Masyarakat Kabupaten Parigi Moutong bersifat terbuka menerima semua masukan yang bersifat membangun untuk dimusyawarahkan demi tercapainya kesejahteraan rakyat.
- Gumbang atau tempayung bersudut lima melambangkan falsafah Pancasila.
Motto daerah adalah Songu Lara Mombangu yang melambangkan tekad yang kukuh, tertanam dalam diri setiap masyarakat Kabupaten Parigi Moutong dalam membangun, untuk tercapainya cita-cita yakni kesejahteraan rakyat.
Arti Warna:
- Warna Putih melambangkan sebagai kesucian.
- Warna Kuning dimaknai sebagai kejayaan atas sejarah dari kerajaan yang mendiami wilayah Parigi Moutong sebelum lahirnya kabupaten.
- Warna Hijau dimaknai sebagai kesuburan tanah daerah Kabupaten Parigi Moutong.
- Warna Coklat dimaknai sebagai tanah tempat kita berpijak dan menjalani roda kehidupan untuk mencapai masyarakat madani.
- Warna Biru dimaknai sebagai keteduhan dan kedamaian juga mempunyai makna potensi kelautan dimana luas wilayah laut kita lebih luas dari daratan terbesar di Kabupaten Parigi Moutong.
- Warna Hitam dimaknai sebagai ketegaran sikap untuk menuju pembangunan.
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Untuk mendownload logo Kabupaten Parigi Moutong (Parigi Moutong Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN PARIGI MOUTONG (PARIGI MOUTONG REGENCY)"
Posting Komentar