KUMON, MATH READING SUCCESS

 
DESKRIPSI
Seperti dikutip dari wikipedia.org, Kumon adalah metode belajar matematika dan pemahaman bacaan yang diterapkan di kelas-kelas secara efektif. Metode Kumon dikembangkan oleh perusahaan asal jepang Kumon Educational Japan Co., Ltd, yaitu sebuah organisasi kursus belajar yang didirikan oleh Toru Kumon pada tahun 1958 dan saat ini dikembangkan dengan sistem waralaba. Metode Kumon memiliki tujuan agar siswa-siswanya mencapai materi SMA dengan belajar secara mandiri. Diawali dengan pembukaan kelas di Osaka, Jepang pada tahun 1958, kini Metode Kumon telah menyebar di 51 negara dengan lebih dari empat juta dua ratus ribu siswa yang sedang belajar dengan metode ini.

Sejarah Kumon berawal dari tahun 1954, dimana anak laki-laki Toru Kumon bernama Takeshi yang sedang duduk di kelas 2 SD, mendapat nilai yang tidak bagus dalam pelajaran matematika di sekolahnya. Sang ibu menyampaikan kekhawatiran ini kepada Toru Kumon, yang pada saat itu adalah seorang guru matematika SMA. Setelah mencoba membantu Takeshi dalam pelajaran matematika, Toru Kumon merasa bahwa buku-buku pelajaran yang digunakan di sekolah tidak dapat membantu siswa untuk memiliki rasa percaya diri dan kemampuan yang dibutuhkan. Karena itu, Toru Kumon memutuskan untuk membuat sendiri soal-soal berhitung di dalam kertas loose leaf untuk dikerjakan setiap hari oleh Takeshi.

Dengan pemikiran bahwa Takeshi mendapatkan kemampuan yang dibutuhkan saat akan masuk ke SMA, Toru Kumon berusaha membuat soal-soal yang memungkinkan Takeshi untuk belajar secara mandiri. Inilah awal mula terciptanya Metode Kumon. Dengan metode belajar tersebut, di akhir kelas 3 SD, Takeshi telah maju hingga persamaan linear majemuk dengan tiga variabel. Bahkan sebelum duduk di kelas 6 SD, Takeshi telah sampai ke materi kalkulus diferensial dan integral. Kemudian Toru Kumon mengundang beberapa anak-anak yang berada di lingkungan rumahnya untuk belajar di rumahnya dan menerapkan cara belajar yang sama seperti yang diterapkan kepada Takeshi. Hasilnya, semua anak-anak yang belajar dengan metodenya mengalami peningkatan kemampuan akademik. 

Melihat hasil ini, Toru Kumon memutuskan untuk mengembangkan potensi sebanyak mungkin anak melalui metode belajarnya. Karenanya, pada tahun 1958, Toru Kumon memutuskan untuk mendirikan sebuah kantor di Osaka dengan nama Osaka Institute of Mathematics dan membuka lebih banyak Kelas Matematika. Secara resmi, Osaka Institute of Mathematics.Ltd didirikan pada tahun 1962. Pada tahun yang sama, kelas pertama dibuka di Shinjuku, Tokyo. Sejak diterbitkannya buku Kumon-shiki Sansuu no Himitsu (Rahasia Matematika Metode Kumon) yang ditulis oleh Toru Kumon pada tahun 1974, Metode Kumon semakin dikenal oleh masyarakat secara luas. Buku ini memperkanalkan tujuan dan teori Metode Kumon serta contoh-contoh nyata dari bimbingan dan cara belajar yang efektif.

Kelas Kumon pertama kali dibuka di luar Jepang pada tahun 1974 di New York, Amerika Serikat Hal ini diawali oleh adanya orang tua siswa Kumon yang berencana pindah ke New York namun memiliki keinginan untuk melanjutkan pembelajaran anaknya di Kumon. Pada akhirnya, orang tua tersebut menjadi Pembimbing Kumon dan menjalankan kelas Kumon di New York. Pada awalnya, kelas Kumon di New York diperuntukkan bagi orang-orang Jepang yang tinggal di sana. Namun, seiring dengan meningkatnya reputasi Kumon, orang-orang lokal di New York pun belajar di kelas Kumon. Kumon mulai lebih banyak dikenal di dunia ketika pada tahun 1988 Metode Kumon diperkenalkan di sekolah dasar Sumiton di Alabama, Amerika Serikat.

Hanya dalam waktu beberapa bulan sejak Kumon diperkenalkan, para siswa mengalami hasil belajar yang mengagumkan. Media Newsweek menyebut peristiwa ini dengan “Miracle of Sumiton”. Pada tahun 1990, majalah TIME mengangkat artikel mengenai Kumon, yang membuat banyak orang di banyak negara di dunia bertanya dan mencari informasi mengenai Kumon. Setelah Amerika Serikat, kelas-kelas Kumon didirikan di negara-negara lain seperti, Taiwan, Brasil, Jerman, Australia, Hong Kong, Kanada, Inggris, India dan di negara-negara lainnya. Saat ini, ada sebanyak empat juta dua ratus ribu orang yang sedang belajar dengan Metode Kumon di 51 negara di dunia.

Di dalam Metode Kumon, terdapat dua mata pelajaran utama, yaitu matematika dan pemahaman bacaan bahasa ibu dan bahasa asing (isi mata pelajaran pemahaman bacaan berbeda-beda tergantung negaranya). Setiap anak yang akan belajar di Kumon akan diberikan tes penempatan untuk menentukan kemampuan yang dimilikinya. Berdasarkan hasil tes penempatan tersebut, Pembimbing Kumon akan membuat rencana belajar perseorangan. Siswa Kumon biasanya akan memulai pembelajarannya di Kumon dari materi yang mudah untuk membentuk kebiasaan belajar, konsentrasi, dan pemahaman dasar yang kuat.    

Seiring dengan majunya tingkat pembelajaran siswa, Pembimbing Kumon membuat perencanaan belajar yang ‘tepat’. Istilah ‘tepat’ seperti yang disampaikan Toru Kumon yang dimaksud adalah tingkat kesulitan yang diberikan kepada siswa agar siswa tetap bersemangat dan dapat belajar secara mandiri, namun tidak terlalu sulit sehingga siswa menjadi tidak bersemangat. Rencana belajar ini diperbarui secara rutin oleh Pembimbing Kumon sesuai dengan kemampuan yang telah dicapai siswa. Seluruh mata pelajaran Kumon dilakukan dengan menggunakan lembar kerja dan pensil. Siswa Kumon tidak menggunakan kalkulator. Seluruh soal-soal berhitung dikerjakan dengan hitungan di dalam kepala. Tingkat kesulitan lembar kerja meningkat secara bertahap dan sedikit demi sedikit.

Kumon telah hadir di Indonesia sejak tahun 1993. Awalnya kelas-kelas Kumon hanya didirikan di Jakarta, namun seiring dengan perkembangannya, Kumon di Indonesia berkembang ke wilayah lain seperti Jawa Timur pada tahun 2001 dan Jawa Barat pada tahun 2002. Setelah itu kelas-kelas Kumon mulai didirikan di wilayah Jawa Tengah, Bali, Yogyakarta, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan, Riau, Kalimantan Timur, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Batam, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, Jambi, Kalimantan Barat, Pangkal Pinang, Aceh, dan Nusa Tenggara Timur. Bahan pelajaran yang tersedia di Kumon Indonesia adalah Matematika, Reading (English), dan English as a Foreign Language (EFL). Saat ini sekitar lebih dari 140 ribu siswa sedang belajar di Kumon di lebih dari 800 kelas yang tersebar di seluruh Indonesia. 

MAKNA LOGO KUMON
Lambang “O” pada logo Kumon disebut dengan “THE THINKING FACE”. Lambang wajah ini merepresentasikan siswa, orang tua, Pembimbing dan Asisten, staf, dan seluruh orang-orang yang berhubungan dengan Kumon yang senantiasa berpikir dan terus berkembang. Latar belakang berwarna biru memiliki makna kecerdasan dan kesungguhan. Warna biru ini juga mengandung pesan bahwa seluruh dunia adalah sebuah kesatuan. Desain logo Kumon ini diciptakan oleh Yonemura Work pada tahun 2001.

FILOSOFI
“Dengan menggali potensi yang dimiliki oleh setiap individu serta mengembangkan kemampuannya sebesar-besarnya, Kumon memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan mengembangkan manusia-manusia yang sehat dan berbakat.”
Filosofi tersebut memiliki makna bahwa Kumon menerapkan pendidikan yang paling sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Dengan mengetahui perbedaan kemampuan para siswa dan memberikan cara belajar yang dapat mengembangkan kemampuan masing-masing siswa, Kumon menerapkan pendidikan yang dapat mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki pola pikir yang baik.

DOWNLOAD LOGO KUMON, MATH READING SUCCESS
Untuk mendownload logo Kumon, Math Reading Success dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-vector-kumon-math-reading-success-format-cdr-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KUMON, MATH READING SUCCESS <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "KUMON, MATH READING SUCCESS"

Posting Komentar