PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE (PSHT)

 
DESKRIPSI
Sebagaimana dikutip dari wikipedia.org, Persaudaraan Setia Hati Terate (dikenal luas sebagai PSHT atau SH Terate) adalah organisasi olahraga yang diinisiasi oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922 dan kemudian disepakati namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate pada kongres pertamanya di Madiun pada tahun 1948. PSHT merupakan organisasi pencak silat yang tergabung dan salah satu yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tanggal 18 Mei 1948. Saat ini PSHT diikuti sekitar 7 juta anggota, memiliki cabang di 236 kabupaten/kota di Indonesia, 10 komisariat di perguruan tinggi dan 10 komisariat luar negeri di Malaysia, Belanda, Rusia (Moskwa), Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia, dan Prancis.

Dikutip dari sports.okezone.com, Pencak silat merupakan salah satu seni bela diri asli Indonesia yang kerap mengikuti ajang perlombaan, baik secara nasional maupun internasional.  Terdapat banyak sekali aliran pencak silat yang berakar dan berkembang di Indonesia. Tercatat ada 840 aliran pencak silat yang bergabung menjadi anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), salah satunya adalah aliran pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Awal mulanya, Pada tahun 1903 di Kampoeng Tambak Gringsing, Surabaya, Ki Ageng Ngabehi Soero Dwiryo meletakkan dasar bagi gaya Pencak Silat Setia Hati. Sebelum disebut Setia Hati, latihan Fisik atau Gerakan Pencak Silat Setia Hati disebut “Djojo Gendilo Tjipto Muljo” dan untuk ajaran kerohanian dan spiritual Setia Hati disebut “Sedulur Tunggal Ketjer” disingkat STK. 

Pada tahun 1917 Ki Ageng Soerodiwirjo pindah ke Madiun, membangun dan mendirikan Persaudaraan “perguruan” Silat bernama Persaudaraan Setia Hati di desa Winongo Madiun. Pada saat itu, Persaudaraan Setia Hati belum menjadi organisasi, melainkan persaudaraan (kadang) saja di antara siswa.  Pasalnya, di masa itu organisasi Pencak Silat tidak diizinkan oleh kolonialisme Belanda. Nama “Setia Hati” bermakna "Setia pada Hati (diri) sendiri”. Pada tahun 1922, Ki Hadjar Hardjo Oetomo (pahlawan perintis kemerdekaan 1883-1952), salah satu kadang Setia Hati, meminta izin kepada Ki Ageng Soerodiwirjo untuk mendirikan latihan Setia Hati bagi generasi muda. Ki Ageng Soerodiwirjo mengizinkan tetapi harus dalam nama yang berbeda. Maka dari itu, Ki Hardjo Oetomo mendirikan Setia Hati “Pemuda Sport Club”(SH PSC) yang kemudian menjadi Persaudaraan Setia Hati “Pemuda Sport Club” sebagai Organisasi. Organisasi ini kemudian disebut Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT pada tahun 1948 dalam kongres pertama di Madiun. 

Setelah Perang Dunia II, PSHT terus menyebar ke seluruh Indonesia. Seorang tokoh penting di balik semakin populernya PSHT ini adalah Mas Irsjad yang merupakan siswa pertama Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Mas Irsyad ini juga menciptakan 90 Senam Dasar (Basic Exercise), Jurus Belati (Jurus dengan pisau), dan Jurus Toya (Jurus dengan panjang tongkat) yang membedakan dengan Setia Hati di Winongo. Kemudian, salah satu siswanya yang bernama Mas Imam Koesoepangat (1939-1987) menjadi pemimpin spiritual dari PSHT yang turut berjasa membesarkan PSHT. Saat ini dewan pusat organisasi PSHT dipimpin oleh Kolonel Inf (Purn.) Mas Richard Simorangkir sampai pada Parapatan Luhur digelar pada tahun 2014.

Kepengurusan yang baru di bawah pimpinan DR. Ir. M. Taufiq SH., MSc. selaku Ketua Umum untuk periode 2016 – 2021, telah menetapkan rencana strategis yang digunakan sebagai pedoman bagi seluruh pengurus di semua tingkatan. Pada periode ini organisasi PSHT mengalami perubahan struktur dan diperluas dengan menambah bidang Pengabdian Masyarakat untuk lebih mengorganisir kegiatan-kegiatan PSHT yang memberi dampak langsung dan positif terhadap masyarakat. 

Dikutip dari toriqa.com, Pendidikan dalam pencak silat PSHT mempunyai inti unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan, kebenaran, dan kebahagiaan. Dalam pencak silat PSHT, materi yang diajarkan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok pencak silat pemula yang meliputi: Senam massal, Senam dasar, Jurus senam, Jurus toya, Jurus belati, Krippen dan Silat seni tunggal, ganda dan berregu ( kelompok ). Kemudian kelompok yang kedua adalah kelompok prestasi untuk mengikuti event atau kejuaraan olahraga yang melibatkan pencak silat dengan materi tanding serta silat seni baik tunggal, ganda, maupun beregu. Dan yang terakhir adalah kelompok Pencak Silat Bela Diri Praktis, kelompok ini biasanya diberi materi bela diri profesional, pertunjukan dan keterampilan khusus.

Dalam pencak silat setia hati terate, falsafah dan ajaran utama yang diajarkan adalah: "Manusia dapat dimatikan atau dibunuh, manusia dapat dihancurkan tetapi manusia tidak bisa dikalahkan selagi manusia tersebut masih setia pada hatinya sendiri, atau ber-SH pada diri sendiri. Diatas manusia tidak ada kekuatan apapun yang dapat mengalahkan manusia kecuali kekuatan dari Tuhan Yang Maha Esa." Ajaran tersebut tumbuh hingga menjadi keyakinan semua warga SH Terate, sehingga menjadi kekuatan tersendiri bagi para pesilat PSHT secara pribadi maupun persaudaraan. Bagi Warga setia hati terate tidak ada apapun yang ditakuti, baik dari bangsa manusia maupun yang lain (jin, makhluk halus dan lain-lain) kecuali ketakutan (takwa) pada Tuhan Yang Maha Esa.

Berikut ini poin poin penting dari falsafah ajaran PSHT yang diambil dari ajaran leluhur jawa:

  1. Seseorang yang memiliki jiwa ksatria hanya mau melawan orang yang mampu menghadapinya, bukan orang yang lemah dari padanya.
  2. Setiap rasa kesusahan, keburukan, serta masalah-masalah lain jika dijalani dengan kesabaran dan lapang dada maka akan terasa sebentar saja
  3. Menang tanpa mengalahkan, mendatangi tanpa kawan, sakti tanpa kesaktian dan kaya tanpa kekayaan
  4. Seberapa tinggi semangatmu mencari pengetahuan, seberapa dalam dirimu menuntut ilmu,   seberapa banyak guru yang mengajarmu, tetap kembali pada dirimu sendiri
  5. Jangan sok pintar karena akan salah arah, jangan suka berbuat curang karena akan celaka, yang ragu-ragu akan binasa
  6. Bekerja dengan giat tanpa pamrih, cepat tanpa mendahului dan tinggi tanpa menandingi
  7. Bekerja dengan giat tanpa pamrih, cepat tanpa harus mendahului dan tinggi tanpa harus menandingi
  8. Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi pertolongan tanpa ingin pertolongannya diketahui orang lain
  9. Tega melihat sakitnya, tidak tega melihat matinya. Yang maknanya adalah warga PSHT berani menyakiti seseorang  memperbaiki bukan merusak apalagi membunuh.
  10. Seberapa besarnya kesengsaraan yang dialami jika mampu menerimanya hanya akan jadi cobaan semata.

Bagi para anggota Persaudaraan biasanya mereka disebut warga, bukan Pendekar seperti pada Perguruan Silat pada umumnya. Sebutan bagi yang sedang belajar dan berlatih adalah adik, siswa atau murid, sedangkan untuk yang sudah lulus dalam upacara pengesahan disebut Warga. Siswa yang masih dalam tahapan belajar atau latihan harus memanggil Mas atau kakak kepada semua Warga SH Terate. Jika ingin menjadi anggota Setia Hati Terate, seseorang harus mampu menjalankan dan melewati latihan fisik dan juga penggemblengan mental spiritual minimal 2 tahun. Latihan selama 2 tahun itu biasanya terbagi menjadi 4 tingkatan yang masing-masing tingkatan harus ditempuh selama 6 bulan masa latihan.

Siswa polos atau siswa hitam merupakan tingkatan pertama dalam PSHT, yang ditandai dengan sabuk berwarna hitam. Warna sabuk hitam maknanya adalah kebutaan, karena pada tahap ini siswa belum mengetahui dengan baik apa itu PSHT. Pada tahap ini biasanya siswa diajarkan pengenalan tentang Setia Hati dan Setia Hati Terate, pengenalan gerak, gerakan, beberapa senam dan jurus. Gerak dan gerakan yang diajarkan termasuk senam untuk tangan dan kaki yang diajarakan secara terpadu. Sedangkan jurus pada tingkatan ini diajarkan 1 hingga 2 pukulan, tendangan dan pertahanan, 30 senam dan 5 sampai 6 jurus.

Bagi siswa Polos yang berhasil lulus ujian kenaikan tingkat akan naik menjadi Siswa Jambon yang ditandai dengan sabuk berwarna merah jambu. Warna merah muda memiliki arti keragu-raguan, jambon juga melambangkan sifat matahari yang terbit atau sifat matahari yang terbenam, yaitu sifat yang mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi masih belum sempurna. Pada tahapan ini siswa akan diajarkan tentang pemahaman dan pengamalan ajaran Setia Hati. Selain itu juga diberi penambahan kemampuan gerak hingga gerakan menjadi 3 sampai 4 pukulan, tendangan dan pertahanan, 45 senam dan 13 jurus.

Bagi siswa Jambon yang lulus dalam ujian kenaikan tingkat akan menjadi Siswa Ijo. Siswa ijo ditandai dengan memakai sabuk berwarna hijau, warna hijau melambangkan keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu. Pada tingkatan ini siswa akan diajarkan penambahan kemampuan gerak hingga gerakan menjadi 5 sampai 6 pukulan, tendangan dan pertahanan, 60 senam dan 15 hingga 20 jurus. Bagi siswa setia hati, siswa putih merupakan tingkatan tertinggi yang di tandai dengan sabuk putih di pinggangnya yang ukurannya sama dengan polos, jambon dan ijo.

Semua gerak dan gerakan tangan dan kaki, baik berupa pukulan, tendangan, pertahanan, senam, jurus termasuk toya, teknik kuncian dan cara melepaskan diri dari tekanan dan pernafasan sudah diberikan semua kecuali jurus ke-36. Pada tingkatan ini siswa sudah matang baik dari segi rohani dan mental sehingga sudah siap untuk naik menjadi warga untuk gemblengan lebih lanjut. Warga merupakan tingkatan tertinggi dalam perguruan setia hati terate, tingkatan warga terbagi menjadi 3 tingkatan, seperti berikut ini:

Warga Tingkat Pertama (Satria), latihannya berfokus untuk pembangunan fisik. Melalui sistem gerakan fisik terampil (Pencak), siswa belajar untuk menggunakan tubuh mereka secara efektif. Warga tingkat pertama dibagi menjadi dua tingkatan yang harus dilalui, yaitu ikat pinggang sabuk warga pertama dan ikat pinggang slendang. Setiap selesai dari satu tahap diakhiri dengan ujian.

Warga Tingkat Dua (Ngalindra), lebih fokus terutama pada latihan teknik silat dan lebih menekankan latihan penyerang menggunakan teknik fisik. Pada tingkatan ini siswa juga belajar untuk menggunakan kekuatan batin secara efektif melalui konsentrasi, teknik dan meditasi pernapasan. Selain itu biasanya pada tahap ini kekuatan bela dirinya bisa sangat mematikan, oleh karena itu hanya diajarkan kepada pemegang PSHT dari Gelar Pertama Putih Slendang.Ilmu ini diajarkan pada warga tingkat pertama ikat pinggang selendang yang bertahun-tahun terlatih disiplin, berkemauan tinggi dan secara karakter mampu menguasai seluruh ilmu silat setia hati terate. Sistem latihan pada warga tingkat kedua Putih Slendang adalah pembangunan fisik pada dasarnya 50% dan perkembangan mental 50%.

Warga Tingkat Tiga ( Pandhita ), Terakhir untuk warga tingkat ketiga hanya ditujukan untuk beberapa yang dipilih, yaitu bagi mereka yang dapat bundel semua kekuatan positif yang sudah mereka pelajari dan menerapkannya untuk kepentingan kemanusiaan. Pada level warga tingkat ketiga, 95% spiritual dan pembangunan fisik 5%. Saat ini, di indonesia terdapat sekitar 300.000 pemegang sabuk pertama putih slendang dan ada sekitar 160 pemegang sabuk kedua putih slendang. Di indonesia, hanya ada satu orang yang sudah memiliki gelar ketiga putih slendang, beliau adalah ketua PSHT, Mas Tarmadji Boedi Harsono, sedang yang lain sudah pergi mendahului.

ARTI LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE (PSHT)
Berikut ini filosofi dari Persaudaraan Setia Hati Terate serta beberapa konsep dan simbol lambang perguruan PSHT:
  1. Segi Empat, gambar segi empat panjang bermakna Perisai, perisai berarti adalah benteng atau petahanan diri. Seorang anggota warga PSHT harus mampu membentengi diri sendiri dari berbagai macam bentuk ancaman jasmani maupun rohani. Selain itu, segi empat ini juga melambangkan 4 arah mata angin dan ditambah 1 sebagai porosnya.
  2. Warna Hitam, melambangkan sebagai kekekalan dan keabadian. Sesuai dengan semboyannya, Selama Matahari masih bersinar, selama Bumi masih dihuni oleh Manusia, selama itu pula Setia Hati tetap jaya, kekal dan abadi selama-lamanya.
  3. Persaudaraan, Konsep dalam persaudaraan ini dapat diartikan sebagai “persaudaraan” kepada semua, menunjukkan  visi dan misi bahwa semua orang adalah saudara dan saudari. Saling menghormati, solidaritas dan kerjasama juga merupakan bentuk persaudaraan yang dapat menyatukan berbagai budaya, ras, kepercayaan dan afiliasi politik. Persaudaraan terhadap semuanya disamping persaudaraan dengan sesama warga SH Terate adalah juga persaudaraan terhadap sesama umat Manusia.
  4. Setia Hati, memiliki makna “setia terhadap hati” nya sendiri, oleh karena itu setia hati harus selalu jujur pada hatinya sendiri dan orang lain, dalam semua keputusan hidup. Bagaimanapun, emosi – emosi ini harus selaras dengan kondisi rasional seseorang. Apa yang terbesit dalam hati nurani harus menjadi pemikiran sebagai dasar bagi perkataan maupun tindakan nyata atau perilaku sehari-hari. Jika setiap unsur diatas tidak harmonis, maka setiap keputusan dan tindakan akan berakhir dengan kesalahan.
  5. Hati Bersinar, melambangkan kebersihan hati, sinar yang berasal dari dalam hati ini adalah representasi simbolis dari konsep persaudaraan. Yaitu menyalurkan pikiran yang baik atau perasaan kepada orang lain. Putih yang berarti cinta dan kebersihan batin. Garis merah di sekitar Hati merupakan simbol pertahanan diri, satu bercita-cita untuk persaudaraan dan bahwa yang satu dapat menawarkan orang lain, tanpa harus mengorbankan diri sendiri. Artinya cinta, kasih dan sayang terhadap sesama ada batasnya, cinta, kasih dan sayang yang tidak terbatas dapat menjerumuskan diri sendiri pada kehancuran.
  6. Bunga Terate, bunga ini dapat hidup di darat dan di air. Bunga teratai melambangkan ketahanan, tekad dan kemampuan untuk beradaptasi. Bunga ini dapat hidup berkembang dan bertahan disegala kondisi. Di udara, di dalam air, dalam kondisi kering ataupun basah, begitu juga dengan warga PSHT juga sama, harus mampu beradaptasi dan mengatasi segala kesulitan yang dihadapinya. Seperti bunga terate yang hidup, meskipun banyak pengaruh negatif dari lingkungannya, siswa PSHT harus mampu mempertahankan kebersihan batinnya. Bunga terate dapat hidup dan mekar di daerah berlumpur, tapi mempertahankan keindahan dan kemurnian.
  7. Garis Merah Tegak di sisi kiri lambang, diapit pada setiap sisi menjadi garis putih. Garis merah tegak ini melambangkan jalan yang lurus, melambangkan pertumbuhan mental dan spiritual dari siswa atau warga PSHT yang lurus dan menegakkan kebenaran. Setelah proses pengesahan menjadi warga Pertama, calon warga mengucapkan sumpah untuk mengikuti jalan ini dan sesuai dengan aturan-aturan tertentu perilaku. Apabila warga PSHT melakukan pelanggaran terhadap sumpahnya maka ada konsekuensi yang harus diterima.

DOWNLOAD LOGO PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE (PSHT)
Untuk mendownload logo Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-vector-psht-persaudaraan-setia-hati-terate-format-cdr-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE (PSHT) <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE (PSHT)"

Posting Komentar