DESKRIPSI
Sebagaimana dikutip dari laman resminya sig.id, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sebelumnya bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk. diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957, merupakan perusahaan BUMN persemenan yang menjadi penopang pembangunan nasional sejak masa kemerdekaan hingga saat ini. Pada tahun 1991, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan BUMN pertama yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten “SMGR”. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan strategic holding company yang memayungi anak usaha dibidang produsen semen, non-semen, dan jasa di seluruh Indonesia. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), porsi saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. saat ini, 51,01% milik Pemerintah RI dan 48,99% milik publik. Menguasai pangsa pasar nasional dan jangkauan pasar regional, Perseroan berupaya menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di regional dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang lengkap dan berkualitas.
Sebagaimana dikutip dari laman resminya sig.id, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sebelumnya bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk. diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957, merupakan perusahaan BUMN persemenan yang menjadi penopang pembangunan nasional sejak masa kemerdekaan hingga saat ini. Pada tahun 1991, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan BUMN pertama yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten “SMGR”. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan strategic holding company yang memayungi anak usaha dibidang produsen semen, non-semen, dan jasa di seluruh Indonesia. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), porsi saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. saat ini, 51,01% milik Pemerintah RI dan 48,99% milik publik. Menguasai pangsa pasar nasional dan jangkauan pasar regional, Perseroan berupaya menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di regional dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang lengkap dan berkualitas.
Perkembangan arah bisnis serta menjawab tantangan yang dihadapi perseroan ke depan, pada tanggal 11 Februari 2020 Perseroan berganti logo menjadi SIG. Perubahan logo dilakukan untuk mengubah brand positioning dan menegaskan kembali visi, misi dan nilai baru agar dapat mewakili layanan atau produk Perseroan yang semakin berkembang. SIG adalah semangat baru perseroan yang bertindak beda dan selalu melebihi jangkauan (Go Beyond Next), yang hadir menjadi solusi kebutuhan konsumen dan pembangunan nasional. SIG berkomitmen menjadi bagian dari penciptaan sustainable living, yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan untuk meningkatkan kualitas kehidupan di masa mendatang, serta terus menjadi BUMN kebanggaan Bangsa Indonesia.
Sejarah awal pabrik semen di Indonesia dimulai sejak ditemukannya deposit batu kapur dan tanah liat pada tahun 1935 sebagai bahan baku semen oleh seorang sarjana Belanda Ir. Van Es di Gresik. Selajutnya pada tahun 1950, wakil presiden RI yang pertama, Moh Hatta menghimbau kepada pemerintah untuk mendirikan pabrik semen di Gresik. Untuk menindak lanjuti hal tersebut maka dilakukan penelitian ulang dengan dibantu oleh Dr. F. Leufer dan Dr. A Kreaft dari Jerman, yang akhirnya menyimpulkan bahwa deposit tersebut mampu untuk persediaan selama 60 tahun untuk pabrik dengan kapasitas 250.000 ton/tahun.
Dari hasil penelitian tersebut, maka dibangun pabrik semen yang pertama di Indonesia. Realisasi pembangunan pabrik Semen Indonesia oleh pemerintah diserahkan kepada Bank Industri Negara (BIN). Pada tanggal 25 Maret 1953, dengan akta notaris Raden Mester Soewardi no. 41 oleh BIN didirikan NV pabrik Semen Indonesia sebagai badan hokum perusahaan itu. Pabrik ini diresmikan oleh presiden Soekarno tanggal 17 Agustus 1957 dengan kapasitas 250.000 ton/tahun. Proyek diserahkan kepada BIN dibantu Bank Exim (USA). Proyek dilaksanakan oleh beberapa perusahaan untuk penentuan lokasi dan pembuatan pola pabrik dilaksanakan oleh White Engineering dan Mc Donald Engineering, sedangkan designnya dilakukan oleh GA Anderson, gambar perencanaan oleh HK Fergusoh Company dan kontraktor adalah Marrison Knudsen Internasional Co. Inc dan AS.
Pabrik ini mengadakan uji coba operasi pada awal Maret 1957. Kemudian setelah terbukti bahwa pabrik tersebut dapat beroperasi dengan baik, maka sesuai rencana dan kebutuhan, pada tahun 1966 diadakan perluasan pertama dengan menambah sebuah tanur pembatasan (proses basah) beserta unit lainnya yang berkapasitas 125.000 ton/tahun. Pelaksanaan pekerjaan perluasan yang pertama ini berhasil diselesaikan tahun 1961. Pada tahun 1969 PT. Semen Indonesia menjadi BUMN pertama yang berubah menjadi PT (Perseroan) yaitu pada tanggal 24 Oktober 1961. Perluasan kedua dilaksanakan pada bulan Desember 1970. Perluasan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 500.000 ton/tahun dengan menambah tanur pembakaran beserta perangkat lainnya. Perluasan ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972.
Pada awal 1976 pabrik ini mengalami perluasan ketiga. Berbeda dengan unit pabrik lama yang menggunakan proses basah, perluasan ketiga ini membangun unit pabrik baru yang menggunakan proses kering. Perluasan ini dengan menambahkan dua buah tanur pembakaran beserta perlengkapannya. Setiap tanur pembakaran unit yang baru ini mempunyai kapasitas produksi 500000 ton/tahun sehingga total kapasitas Pabrik Semen Indonesia menjadi 1.500.000 ton/tahun. Pelaksanaan perluasan ketiga ini terselesaikan pada akhir tahun 1978. Pabrik proses kering diresmikan pada tanggal 2 Agustus 1979 oleh menteri perindustrian AR. Soehot.
Pada tahun 1990 PT Semen Indonesia (persero), Tbk mengembangkan pabrik di Tuban dengan sumber dana dari penjualan sahamnya di Semen Cibinong, penjualan saham di bursa serta dana sendiri dengan melakukan kerja sama dengan Fuller Internasional. Pada tahun 1994 pabrik unit 1 di Tuban dengan kapasitas 2,3 juta ton/tahun diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 26 September 1994 sehingga kapasitas total menjadi 4,1 juta ton/tahun. Perluasan terus berlanjut dan dimulai pada awal tahun 1995 dengan mendirikan pabrik semen Tuban 2 dengan kapasitas 2,3 juta ton/tahun yang merupakan perluasan pabrik semen Indonesia 3/Tuban 1 dan terselesaikan pada tahun 1997. Pabrik semen Tuban 2 ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 17 April 1997 di Cilacap. Dengan diresmikannya pabrik Tuban 2 ini maka kapasitasnya menjadi 6,4 juta ton/tahun.
Ketika proyek pabrik semen Tuban 2 dalam tahap penyelesaian, sejak awal tahun 1996 dilaksanakan proyek Pabrik Tuban 3 yang diselesaikan pada tahun 1998, sehingga kapasitasnya menjadi 8,7 juta ton/tahun. Tonggak keberhasilan dari Semen Indonesia adalah tercapainya konsolidasi dengan Semen Padang dan Semen Tonasa pada tanggal 15 September 1995. Dalam tahun yang sama telah berhasil dilakukan penawaran umum terbatas saham (Right issue) yang pertama dan hasilnya digunakan untuk pengalihan 100% saham milikpemerintah pada Semen Padang dan Semen Tonasa berkat kerja sama yang baik antar pegawai maka pada tanggal 19 Mei 1996 PT Semen Indonesia (Persero), Tbk memperoleh Sertifikat ISO 1992 untuk unit 1 dan 2 di Gresik dan unit 1, 2, dan 3 di Tuban, adanya krisis moneter di Indonesia, membuat PT Semen Indonesia (Persero), Tbk membuat program Privatisasi.
Ruang lingkup kegiatan perseroan dan anak perusahaan meliputi berbagai kegiatan industri, namun kegiatan utamanya adalah dalam sektor industri semen. Lokasi pabrik berada di Gresik dan Tuban, Jawa Timur, Indarung di Sumatera Barat serta Pangkep di Sulawesi Selatan. Hasil produksi Perseroan dan anak perusahaan dipasarkan di dalam dan ke luar negeri.
DOWNLOAD LOGO SEMEN INDONESIA
Untuk mendownload logo Semen Indonesia dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "SEMEN INDONESIA"
Posting Komentar