Asian Football Confederation (AFC) atau Konfederasi Sepak Bola Asia, sebagaimana dikutip daei wikipedia.org, adalah salah satu dari enam konfederasi dalam FIFA dan merupakan badan pengatur sepak bola di Asia dan Australia. AFC mempunyai 47 negara anggota yang mayoritas terletak di Asia, termasuk Australia, Guam dan Kepulauan Mariana Utara yang secara geografis terletak di Oseania. Meskipun bukan negara merdeka, Hong Kong dan Macau merupakan Daerah Administratif Khusus Tiongkok juga merupakan anggota dari AFC. AFC secara resmi dibentuk pada 7 Mei 1954 di Manila, Filipina. Markas utamanya terletak di Jakarta, Indonesia. Dan presiden saat ini dijabat oleh Salman bin Ibrahim Al-Khalifa dari Bahrain.
Dikutip dari bolaterus.com, Sepakbola Asia mungkin masih kalah pamor dengan sepakbola Eropa maupun Amerika Latin. Negara-negara dari kedua benua tersebut kerap menghasilkan pemain-pemain kelas dunia dengan skill di atas rata-rata. Meski demikian bukan berarti sepakbola di benua lain, seperti Asia, tidak memiliki perhatian yang cukup. Bila Eropa memiliki UEFA, Asia sendiri memiliki The Asian Football Confederation (AFC) sebagai induk organisasi yang mengatur sepakbola. AFC sendiri mengalami sejarah yang pasang surut sejak awal pendiriannya. Pertama kali didirikan oleh 14 negara termasuk Indonesia pada 8 Mei 1954 di Filipina, AFC tidak memiliki markas tetap laiknya UEFA yang bermarkas di Swiss. Pada tahun 1965, AFC memindahkan sekretariatnya dari Hong Kong ke Kuala Lumpur. Meski demikian AFC tidak memiliki gedung permanen milik sendiri.
Pada tahun 1978, AFC menumpang di gedung milik Asosiasi Sepakbola Malaysia. Selanjutnya pada tahun 1995, AFC pindah ke kantor Dewan Olimpiade Malaysia. Setahun sebelumnya, tepatnya pada 13 Mei 1994, baru muncul usulan bahwa AFC harus memiliki gedung sendiri di Kuala Lumpur. Usulan tersebut diajukan dalam forum Kongres AFC. Presiden AFC saat itu, Sultan Ahmad Shah, kemudian membeli tanah seluas lima hektar pada tahun 1997 di kawasan Bukit Jalil, yang berjarak sekitar 20 menit di sebelah selatan Kuala Lumpur. Saat itu, pemerintah Malaysia tengah mengembangkan kawasan Bukit Jalil sebagai kota metropolitan untuk menyiapkan event Commonwealth Games XVI tahun 1998. Event tersebut merupakan pesta olahraga bagi negara-negara persemakmuran Kerajaan Britania, di mana Malaysia saat itu menjadi tuan rumah. Bukit Jalil sendiri kemudian menjadi lokasi stadion utama Malaysia.
Gedung tersebut akhirnya selesai dan diresmikan pada 17 Mei 2000. Bangunan tiga lantai tersebut adalah sekretariat milik AFC yang pertama kali sejak berdiri tahun 1954. Upacara peresmian tersebut dilakukan dengan mewah dengan dihadiri oleh Raja Malaysia, Perdana Menteri Malaysia, perwakilan pimpinan organisasi-organisasi induk sepakbola dunia, dan sebagainya. Selama dua dekade berikutnya, gedung tersebut tetap menjadi markas AFC. Tujuan AFC jelas: mengembangkan baik standar maupun kualitas sepakbola di benua Asia. Pada Januari 2016, AFC merilis visi misi yang menggambarkan ambisi untuk memajukan sepakbola seluruh daratan Asia. Motto AFC sendiri cukup lugas: “One Asia, One Goal”. Hal tersebut juga berimplikasi pada perluasan sekretariat yang dinilai sudah terlalu kecil untuk mengurus sepakbola Asia yang terdiri dari puluhan negara.
Perluasan tersebut dilakukan dengan membangun infrastruktur modern. Salah satunya adalah akademi wasit AFC yang berfungsi untuk mencetak wasit-wasit Asia berkelas dunia. Saat ini AFC telah memiliki 47 anggota asosiasi, mulai dari negara-negara di Asia Utara, Selatan, Tenggara hingga Australia. Presiden AFC sendiri dijabat oleh Salman bin Ibrahim al-Khalifa dari Bahrain dengan Sekretaris Jenderal-nya Dato’ Windsor John. AFC sendiri menyelenggarakan sejumlah kompetisi internasional seperti Piala Asia dan Piala Asia Wanita. Kedua kompetisi ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Hal ini mirip dengan kompetisi Euro atau Piala Eropa. Selain itu AFC juga menyelenggarakan babak kualifikasi untuk Piala Dunia, Piala Dunia Wanita, berbagai kompetisi di berbagai level usia dan cabang olahraga sepakbola dalam Olimpiade Musim Panas. Selain sepakbola, AFC juga menyelenggarakan Piala Futsal Asia dan Piala Sepakbola Pantai.
Untuk level klub, AFC juga menyelenggarakan Liga Champions Asia dan AFC Cup. Format ini juga mirip dengan Liga Champions Eropa dan Liga Europa yang diselenggarakan oleh UEFA. Liga Champions Asia sendiri sudah dilaksanakan sejak tahun 2002-2003. Sementara Piala AFC dimulai sejak 2004. Lima negara Asia yang menempati posisi teratas dalam ranking dunia per Juni 2019 adalah: Iran, Jepang, Korea Selatan, dan Australia. Sementara untuk kategori wanita secara berturut-turut dipuncaki oleh Australia, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, dan Tiongkok. Masih sama seperti UEFA, AFC juga memberikan peringkat bagi klub-klub di Asia berdasarkan poin yang mereka kumpulkan dalam performa baik di liga domestik maupun internasional.
Klub Arab Saudi Al-Hilal merupakan pemuncak dari daftar tersebut. Selanjutnya Al-Ain dari Uni Emirat Arab dan Guangzhou Evergrande dari Tiongkok menempati urutan kedua dan ketiga. Dua klub asal Korea Selatan, FC Seoul dan Jeonbuk Hyundai Motors menempat urutan keempat dan kelima. Sementara itu ada juga beberapa pesepakbola Asia yang menjadi Hall of Fame dari AFC, diantaranya adalah Harry Kewell, Ali Daei, Sami Al Jaber, dan Homare Sawa.
DOWNLOAD LOGO ASIAN FOOTBALL CONFEDERATION (AFC)
Bagi anda yang ingin mendownload logo Asian Football Confederation (AFC) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group) atau format PNG (Portable Network Graphics) tanpa background dengan tingkat resolusi tinggi atau anda ingin mendownload logo ini pada format vector CDR (CorelDraw) yang bisa diedit kembali guna keperluan desain atau cetak, langsung saja klik link yang disediakan dibawah.
Apabila anda mengalami kendala pada link download, seperti link mati, atau ketidak sesuaian link, atau permasalahan yang lainnya, silahkan sampaikan permasalahan tersebut di kolom komentar agar kendala tersebut bisa segera kami perbaiki. Semoga bermanfaat.
LINK DOWNLOAD
0 Response to "ASIAN FOOTBALL CONFEDERATION (AFC)"
Posting Komentar