SAKA BHAYANGKARA

 
Satuan Karya (Saka) Bhayangkara adalah salah satu dari beberapa jenis Satuan Karya Pramuka yang sudah ditetapkan secara nasional. Sebagaimana dikutip dari kompas.com, dalam gerakan pramuka ada berbagai Satuan Karya (Saka), dimana tiap Saka memiliki Krida atau satuan kecilnya masing-masing. Anggota saka biasanya merupakan anggota Pramuka Penegak dan Pandega serta pemuda pemudi yang berusia 16 hingga 25 tahun. Para anggota yang tergabung dalam saka akan dilatih dan dididik untuk bisa mengabdi secara nyata kepada masyarakat.

Menurut Zuli Agus Firmansyah dalam buku Panduan Resmi Pramuka (2015), sebagaimana dikutip dari kompas.com, ada 10 jenis Saka (Satuan Karya) dalam gerakan Pramuka, yakni:

  • Saka Dirgantara, yaitu pendidikan dan kepelatihan anggtota gerakan pramuka di bidang dirgantara.
  • Saka Bhayangkara, yaitu pendidikan dan kepelatihan anggota gerakan pramuka di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
  • Saka Bahari, yaitu pendidikan dan kepelatihan anggota gerakan pramuka di bidang bahari.
  • Saka Bakti Husada, yaitu pendidikan dan kepelatihan anggota gerakan pramuka di bidang kesehatan.
  • Saka Keluarga Berencana (Kencana), yaitu pendidikan dan kepelatihan anggota gerakan pramuka di bidang keluarga berencana.
  • Saka Wanabakti, yaitu pendidikan dan kepelatihan anggota gerakan pramuka di bidang sumber daya alam serta lingkungan hidup.
  • Saka Wirakartika, yaitu pendidikan dan kepelatihan anggota gerakan pramuka di bidang bela negara.
  • Saka Pariwisata, yaitu pendidikan dan kepelatihan anggota gerakan pramuka di bidang pariwisata.
  • Saka Widya Bakti, yaitu pendidikan dan kepelatihan anggota gerakan pramuka di bidang pendidikan.

Saka Bhayangkara merupakan satuan karya dalam gerakan pramuka yang menjadi wadah pendidikan dan pelatihan di bidang keamanan serta ketertiban masyarakat atau kambtimas. Dalam buku Mengenal Dunia Pramuka Indonesia (2012) karya Kak Sam Rizky, dituliskan jika ada empat krida dalam Saka Bhayangkara, empat krida ini juga didasarkan juga pada Keputusan Kepala POLRI Nomor Skep/595/X/2006 tentang Pedoman dan Syarat-syarat dan Gambar Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kebhayangkaraan. Keputusan tersebut kemudian ditegaskan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 159 Tahun 2011 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka. Berikut ini adalah empat jenis Krida Saka Bhayangkara, yaitu:

1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
Krida Tibmas terdiri atas 4 (empat) SKK, sebagai berikut:
  • SKK Pengamanan Lingkungan pemukiman.
  • SKK Pengamanan Lingkungan Kerja.
  • SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah.
  • SKK Pengetahuan Hukum. 

2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
Krida Lantas terdiri atas 3 (tiga) SKK, sebagai berikut.
  • SKK Pengetahuan Peraturan Lalu Lintas
  • SKK Pengaturan Lalu Lintas
  • SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas. 

3. Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (PPB).

Krida PBB terdiri atas 7 (tujuh) SKK, sebagai berikut.
  • SKK Pencegahan Kebakaran.
  • SKK Pemadam Kebakaran.
  • SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran.
  • SKK Pengetahuan Kerawanan Bencana;.
  • SKK Pencarian Korban.
  • SKK Penyelamatan Korban.
  • SKK Pengetahuan Satwa.

4. Krida Tempat Kejadian Perkara (TKP)
Krida TKP terdiri atas 4 (empat) SKK, sebagai berikut.
  • SKK Pengetahuan Tempat Kejadian Perkara.
  • SKK Pengetahuan Sidik Jri.
  • SKK Pengetahuan Tulisan Tangan dan Tanda Tangan.
  • SKK Pengetahuan Bahaya Narkoba.

Biasanya pelatih dalam Saka Bhayangkara didatangkan dari pihak Kepolisian Republik Indonesia hingga Dinas Pemadam Kebakaran. Jenis saka (Satuan Karya) ini mudah ditemui dan merupakan saka terbesar di Indonesia. Penyelenggaraan Saka Bhayangkara secara khusus diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 159 Tahun 2011.

Saka Bhayangkara, sebagaimana dikutip dari amongguru.com, merupakan wadah pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam meningkatkan pengetahuan serta keterampilan praktis di bidang kebhayangkaraan. Arti dari kata Bhayangkara adalah penjaga, pengawal, pengaman, atau pelindung keselamatan bangsa dan negara. Sedangkan Kebhayangkaraan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan negara untuk menjami tegaknya NKRI berlandaskan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945. Saka Bhayangkara merupakan satuan karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Hal ini disebabkan Saka Bhayangkara dapat dibentuk pada hampir seluruh Kwartir, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam saja. Pelatihan Saka Bhayangkara biasanya bekerjasama dengan pihak Kepolisian, karena pada umumnya berada di bawah pembinaan POLRI.

Sejarah berdirinya Saka Bhayangkara diawali dengan dikeluarkannya instruksi bersama Menteri/Panglima Polisi dan Kwartir Nasional nomor Pol. 28/Inst./MK/1966 dan SK Kwarnas Nomor 4/1966 tertanggal 1 Juli 1966. Instruksi bersama tersebut berisi tentang pembentukan Pramuka Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat). Pada tahun 1980, Gerakan Pramuka dan POLTI kemudian memperbarui kerjasama. Tepatnya tanggal 22 Mei 1980, diterbitkan SKB Nomor Pol.Kep/08/V/1980 dan SK Kwarnas Nomor 050 Tahun 1980 tentang Kerjasan dalam Usaha Pembinaan dan Pembangunan Pendidikan Kebhayangkaraan dan Kepramukaan. SKB ini menegaskan nama Satuan Karya menjadi Saka Bhayangkara. 

Anggota Saka Bhayangkara adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, baik putera maupun puteri yang menjadi anggota Gugus Depan di wilayah cabang atau ranting Saka tersebut. Seorang anggota Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dapat mendaftarkan diri menjadi anggota Saka Bhayangkara jika :
  1. Telah menyelesaikan SKU tingkat pertama pada golonganya, yaitu SKU Bantara bagi Penegak atau Pandega;
  2. Terdaftar sebagai anggota Gugus Depan dimana Saka tersebut berada;
  3. Memperoleh surat ijin dri orangtua dan Pembina Gugus Depannya;
  4. Sudah dilantk menjadi anggota Pramuka Penegak Bantara atau Pandega minimal 6 bulan dan
  5. Tidak sedang menjadi salah satu anggota Saka lainnya

Berikut ini adalah beberapa bentuk kegiatan Saka Bhayangkara, yaitu:
  1. Latihan Saka Bhayangkara.
  2. Lomba Saka Bhayangkara (Lokabhara).
  3. Perkemahan Bakti Saka Bhayangkara (Pertikara).
  4. Perkemahan Antar Saka (Perang Saka)
  5. Kegiatan berkala hari besar nasional, misal Hari Pramuka dan Hari Bhayangkara.

ARTI LOGO SAKA BHAYANGKARA
Lambang Saka Bhayangkara berbentuk segilima beraturan dengan panjang tiap sisi 5 cm. Di dalam lambang tersebut terdapat gambar perisai, bintang tiga, obor, dua buah tunas kelapa, dan tulisan SAKA BHAYANGKARA. Arti dari masing-masing gambar tersebut yaitu:
  1. Bentuk segilima beraturan tersebut melambangkan falsafah Pancasila.
  2. Bintang tiga dan perisa melambangkan Tribrata dan Catur Prasetya sebagai Kode Etik POLRI.
  3. Obor melambangkan sumber terang sejati.
  4. Api yang menjulang menjadi tiga bagian melambangkan Trikikrama (iga pancaran cahaya), yaitu kesadaran, kewaspadaan, dan kebijaksanaan.
  5. Tunas kelapa menggambarkan lambang Gerakan Pramuka dengan semua arti kiasannya.

DOWNLOAD LOGO SAKA BHAYANGKARA
Bagi anda yang ingin mendownload logo Saka Bhayangkara dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group) atau format PNG (Portable Network Graphics) tanpa background dengan tingkat resolusi tinggi atau anda ingin mendownload logo ini pada format vector CDR (CorelDraw) yang bisa diedit kembali guna keperluan desain atau cetak, langsung saja klik link yang disediakan dibawah. 
 
Apabila anda mengalami kendala pada link download, seperti link mati, atau ketidak sesuaian link, atau permasalahan yang lainnya, silahkan sampaikan permasalahan tersebut di kolom komentar agar kendala tersebut bisa segera kami perbaiki. Semoga bermanfaat.
 
download-logo-vector-saka-bhayangkara-format-cdr-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO SAKA BHAYANGKARA  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "SAKA BHAYANGKARA"

Posting Komentar