Persiba Balikpapan dibentuk pada 1960. Namun, sejak 1950 klub ini sudah bersaing di berbagai turnamen. Level provinsi maupun nasional. Kala itu, nama yang dikenal masih PS Belalang. Belum banyak publik yang tahu. Nama Persiba baru benar-benar tersiar mulai 1982, dimana klub ini terus melaju tanpa henti, hingga meraih Gelar Divisi III pada tahun 1983. Status juara Divisi III memberi Persiba tiket ke babak regional tengah. Persiba pun akhirnya berhasil meraih trofi Divisi II pada 1984 dan berhak melaju ke Divisi I di Jogjakarta.
Persiba pun kemudian memulai perjalanan karirnya ke Divisi Utama, yaitu kancah tertinggi sepak bola di Indonesia. Ditandai dengan didirikannya Stadion Persiba pada era ketua umum Syarifuddin Yoes yang juga Wali Kota Balikpapan. Bangunan ini mengambil tempat di Jalan Parikesit, di atas lahan milik PT Pertamina. Pembangunannya dikebut selama setahun, mengejar syarat stadion bagi peserta Divisi Utama Perserikatan.
Mulai 1994, dua kompetisi sepak bola Tanah Air dileburkan. Tim Perserikatan dan Galatama bergabung di Divisi Utama atau disebut juga Liga Indonesia. Tapi, nasib Persiba di ajang ini tak terus-terusan baik. Musim 1998/1999, Persiba harus terdegradasi setelah hanya finis keenam Grup Wilayah Timur. Liga Indonesia pada masa itu terbagi lima grup. Masing-masing berisi lima hingga enam tim. Zainal Abidin beritndak sebagai ketua umum Persiba kala itu. Perlu empat kali pergantian pemimpin hingga Persiba kembali promosi. Yakni pada era Syahril HM Taher mulai 2003 silam. Tiket ke Divisi Utama diraih setelah finis keempat Regional 2 Divisi I pada 2004.
Dua tahun setelah promosi, Persiba langsung bersaing. Bahkan mencapai babak delapan besar Divisi Utama pada 2006. Puncaknya, pada musim 2009/2010, Persiba finis di tiga besar, tahun kedua setelah kompetisi berubah format menjadi Liga Super Indonesia atau ISL. Dari 34 pertandingan, Persiba menang 15 kali dan hanya kalah 10 kali. Sayang, sejak itu, performa Persiba naik-turun. Hingga pada musim ke-60 sepak bola Indonesia di bawah PSSI, atau edisi perdana era Liga 1, kejatuhan Persiba benar-benar tak terhindarkan. Tim tertua di Kaltim ini kesulitan mendapat sponsor. Pasokan dana sangat bergantung pemilik klub.
November 2018, Syahril HM Taher melepas posisi ketua umum Persiba. Menghapus ratusan miliar utang klub dan menyisakan saham Rp 5 miliar untuk ditebus investor baru, karena keadaan ini Persiba harus kembali ke Pemkot Balikpapan. Hingga pada 29 April 2019, Persiba mendapatkan Investor baru yaitu Gede Widiade yang merupakan mantan Direktur Utama Persija Jakarta. Manuver Gede mengambil alih Persiba memang cukup mengejutkan. Setelah lepas dari Persija, namanya dikaitkan dengan pengelolaan klub legendaris Sriwijaya FC yang juga terpuruk ke Liga 2.
Sumber : kaltimkece.id
DOWNLOAD LOGO PERSIBA BALIKPAPAN
Bagi anda yang ingin mendownload logo Persiba Balikpapan dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group) atau format PNG (Portable Network Graphics) tanpa background dengan tingkat resolusi tinggi atau anda ingin mendownload logo ini pada format vector CDR (CorelDraw) yang bisa diedit kembali guna keperluan pribadi, untuk usaha desain, untuk usaha cetak dan yang lainnya, langsung saja anda klik link download yang telah kami sediakan di bagian paling bawah artikel.
Apabila anda mengalami kendala pada link download, seperti link mati, atau ketidak sesuaian link, atau permasalahan yang lainnya, silahkan sampaikan permasalahan tersebut di kolom komentar agar kendala tersebut bisa segera kami perbaiki. Kami akan selalu Update logo dan desain terbaru lainnya, mohon dukungan anda semua dengan share ke rekan-rekan yang lain supaya mereka dapat mendownload dan memanfaatkan file-file berformat jpg, png dan cdr vector ini untuk keperluan usaha ataupun keperluan pribadi.
LINK DOWNLOAD
0 Response to "PERSIBA BALIKPAPAN"
Posting Komentar