Persatuan Sepak bola Indonesia Kota Depok (Persikad), sebagaimana dikutip dari laman wikipedia.org, adalah klub sepak bola yang berasal dari kota Depok, Jawa Barat, Indonesia. Persikad Depok didirikan oleh Drs. H.Yuyun Wirasaputra,MM pada tahun 1990. Tujuan didirikannya Persikad adalah agar Depok memiliki pemberdayaan mandiri terhadap pembinaan pemain yang berasal dari wilayah Depok serta upaya “makar” dari Kabupaten Bogor. Kota Depok sendiri akhirnya berubah menjadi Kotamadya pada 27 April 1999 berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kotamadya Daerah tingkat II Depok.
Dalam perjalanannya, Persikad sempat menjadi tim yang ditakuti. Persikad sempat dihuni oleh pemain-pemain top, sebut saja Yusuke Sasa (Jepang), NNana Onana (Nigeria), dan Jean Paul Boumsong (Kamerun). Tak hanya itu, Persikad juga dihuni oleh pemain lokal bertalenta seperti Nehemia Solossa (Adik Boaz Solossa), Irfan "Boax" Safari, dan mantan kapten Timnas Indonesia, Muhammad Roby. Sejak PSSI mengubah tata kelola sepak bola Indonesia untuk profesional yang diawali dengan pembentukan kompetisi ISL dan juga adanya surat edaran Mendagri No 903/187/SJ yang berisi tentang pelarangan klub profesional menggunakan dana APBD untuk pembiayaan pada kompetisi 2008 membuat Persikad mendadak bangkrut.
Sejak saat itu prestasi Persikad yang dahulu cemerlang karena didukung oleh APBD harus terlontang lantung, terutama dalam perihal pembiayaan pemain. Krisis finansial parah pun merambat terhadap performa pemain, semenjak Persikad tak lagi berada di bawah wewenang Pemkot Depok dan menjadi PT, Persikad menjadi tim medioker. Pada tahun 2009, Persikad sempat tertolong dengan datangnya taipan bernama Edy Joenardi yang membeli setengah kepemilikan PT Persikad. Ia datang sebagai dewa penyelamat dan berjanji mendatangkan pemain bintang dan membangun stadion di Depok.
Bahkan waktu itu, Persikad sempat ingin mendatangkan pemain-permain Persija, seperti Bambang, Aliyudin, Leo dan Ismed. Namun keinginan tersebut tak pernah terealisasikan oleh Edy yang lebih sering terlibat masalah dengan internal Persikad dan membuat pemain terlantar. Alhasil nama Edy pun menghilang dari kepengurusan Persikad. Padahal sebelumnya, Edy Joenardi berencana menginvestasikan miliaran rupiah untuk membangun tim yang mampu berprestasi sampai kancah internasional, serta untuk membangun insfrastruktur, seperti stadion. Rencananya Stadion Persikad bernama Stadion Merpati. Lokasinya berada di Wilayah Depok Satu.
Dari tahun 2009 hingga 2014, Persikad konsisten berada di Divisi Utama. Pada putaran Divisi utama tahun 2014, Persikad yang tergabung dalam Grup 2 bersama tujuh peserta lainnya seperti: Persih Tembilahan, Persitara Jakarta Utara, PS Bengkulu, Villa 2000, PS Bangka, Persisko Merangin, dan Persikabo Bogor. Persikad berhasil lolos dari degradasi dengan menempati peringkat enam. Hal ini seperti sebuah keajaiban, sebab di musim 2014 lalu, Persikad tidak sekalipun meraih kemenangan dan beruntung memiliki selisih gol lebih sedikit dari Persitara Jakarta Utara yang terdegradasi (menemani Pesisko bangko) karena berada di peringkat ke tujuh meski sama-sama mengantongi poin lima.
Lolos dari degradasi tak membuat manajemen berbenah, sejak tahun 2009 hingga 2014 masalah keuangan tetap menjadi PR yang tidak pernah selesai dikerjakan oleh pihak pengelola klub. Menyambut musim Divisi Utama tahun 2015, pecinta sepak bola Kota Depok justru dikagetkan dengan dijualnya Persikad Depok ke Pemerintah Purwakarta dengan diakuisisinya klub oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dan beberapa PNS penggila bola. Sepeninggal Persikad yang dijual ke Pemerintahan Purwakarta, sepak bola Kota Depok mati suri. Hilangnya Persikad dipastikan tidak ada lagi “rumah” sebagai tempat untuk menampung talenta-talenta yang berasal dari Kota Depok, sebab Persikad merupakan satu-satunya klub sepak bola profesional yang ada di Kota ini.
Bapak Idris Abdul Shomad setelah dilantik menjadi Wali kota Depok menggantikan Nur Mahmudi Ismail melalui berbagai upaya yang dilakukannya, akhirnya Klub Sepak bola kebanggaan Kota Depok Jawa Barat Persatuan Sepak Bola Kota Depok (Persikad) kembali menjadi bagian dari kota tersebut, setelah sempat beralih menjadi bagian dari Kabupaten Purwakarta. Berkat upayanya tersebut Wali kota Depok Idris Abdul Shomad sempat dijuluki sebagai bapak sepak bola Kota Depok tetapi hanya sementara, karena Wali kota Depok tidak perduli dengan Persikad Depok dan CEO nya mulai meninggalkan club tersebut. Dan pada akhirnya Persikad pun harus berganti kepemilikan dan mengubah namanya menjadi Bogor F.C. pada tahun 2017.
DOWNLOAD LOGO PERSIKAD DEPOK
Bagi anda yang ingin mendownload Logo Persikad Depok dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group) atau format PNG (Portable Network Graphics) tanpa background dengan tingkat resolusi tinggi atau anda ingin mendownload logo ini pada format vector CDR (CorelDraw) yang bisa diedit kembali guna keperluan pribadi, untuk usaha desain, untuk usaha cetak dan yang lainnya, langsung saja anda klik link download yang telah kami sediakan di bagian paling bawah artikel.
Apabila anda mengalami kendala pada link download, seperti link mati, atau ketidak sesuaian link, atau permasalahan yang lainnya, silahkan sampaikan permasalahan tersebut di kolom komentar agar kendala tersebut bisa segera kami perbaiki. Kami akan selalu Update logo dan desain terbaru lainnya, mohon dukungan anda semua dengan share ke rekan-rekan yang lain supaya mereka dapat mendownload dan memanfaatkan file-file berformat jpg, png dan cdr vector ini untuk keperluan usaha ataupun keperluan pribadi.
LINK DOWNLOAD
0 Response to "LOGO PERSIKAD DEPOK"
Posting Komentar