LOGO LIGA PREMIER INDONESIA (LPI)

 
 
Liga Premier Indonesia (LPI), sebagaimana dikutip dari laman wikipedia.org, adalah kompetisi sepak bola antar klub di Indonesia yang diselenggarakan pada 2011. LPI dimulai pada 8 Januari 2011 dan selesai pada bulan Mei 2011 setelah menyelesaikan putaran pertama kompetisi. LPI diselenggarakan oleh Konsorsium PT. Liga Primer Indonesia Sportindo yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro dan tidak berafiliasi dengan PSSI. Awalnya PSSI menganggap penyelenggaran LPI ilegal karena tidak memiliki izin dari asosiasi sepak bola tersebut. Akan tetapi pihak LPI menyatakan bahwa penyelenggaraan LPI melanggar hukum karena sesuai dengan rekomendasi Kongres Sepak Bola Nasional yang dilaksanakan di Malang pada Maret 2010.

Konsorsium LPI juga menyatakan sudah beberapa kali mencoba berkoordinasi dan meminta izin kepada PSSI, namun PSSI bersikap menutup diri terhadap penyelenggaraan LPI. PSSI memaparkan secara panjang lebar alasan mengapa LPI melawan hukum, namun tidak pernah menjelaskan alasan mengapa mereka tidak merestui LPI, kecuali menyebut LPI sebagai "kompetisi ecek-ecek", "tarkam", dan "banci." LPI akhirnya tidak mendapatkan izin dari pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. Dengan dibentuknya Komite Normalisasi (KN) oleh FIFA, KN memutuskan PSSI tidak membawahi kompetisi tersebut tidak di bawah PSSI dan LPI secara resmi tidak diakui PSSI sebagai liga yg berjalan tidak di bawah pengawasan PSSI.

PSSI mengancam menghukum berat semua klub, pemain, dan perangkat pertandingan yang terlibat di liga ini. Di antara ancaman yang dilontarkan PSSI, klub Liga Super Indonesia yang terlibat LPI akan didegradasi ke divisi satu.dan diminta mengembalikan aset-aset PSSI. Empat klub LPI yang diancam menyatakan tidak takut dengan ancaman PSSI tersebut. Pemain yang terlibat LPI juga diancam tidak dapat memperkuat timnas. Keputusan tersebut ditentang oleh beberapa pihak, termasuk Menpora, Anggota Komisi X DPR RI Angelina Sondakh,[29] dan Wakil Ketua DPR Pramono Anung. Meski PSSI mengeluarkan ancaman tersebut, Badan Tim Nasional tetap memanggil beberapa pemain dari klub-klub anggota LPI untuk seleksi timnas U-23 yang disiapkan untuk Sea Games 2011 dan kualifikasi Olimpiade 2012.

Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl juga menyatakan tidak akan memanggil pemain yang bermain di LPI dengan alasan "pemain yang tampil di kompetisi yang tidak diakui oleh FIFA, tidak bisa tampil di timnas." Padahal statuta FIFA hanya menyatakan bahwa "setiap orang yang memegang kewarganegaraan permanen yang tidak tergantung pada masa tinggal di negara tertentu memenuhi syarat untuk bermain mewakili tim nasional asosiasi negara itu." Tidak cukup dengan klub dan pemain, pelatih klub-klub LPI diancam dicabut lisensinya. Selain itu, PSSI juga mengancam wasit yang terlibat dalam penyelenggaraan LPI dengan sanksi FIFA dan pencabutan lisensi. Pertandingan perdana di Stadion Manahan Solo antara Solo FC melawan hampir tidak dapat dilangsungkan karena tidak mendapat izin dari Polri.

Menurut UU, segala macam acara yang berpotensi pada kericuhan massa harus mendapat izin tertulis dari Polri, termasuk penyelenggaraan pertandingan sepak bola. Polri beralasan mereka tidak dapat memberi izin pertandingan LPI karena PSSI tidak memberikan rekomendasi. Desakan publik membuat Menpora mengadakan mediasi dengan mengundang PSSI, LPI, dan Polri, akan tetapi tidak satu pun perwakilan PSSI hadir di pertemuan tersebut. Menpora kemudian menyatakan penyelenggaraan LPI membutuhkan izin dari PSSI, melainkan tidak hanya membutuhkan izin Badan Olahraga Profesional Indonesia. Polri akhirnya tidak memberikan izin pertandingan setelah BOPI tidak memberikan rekomendasi.

Belakangan diketahui bahwa PSSI cabang Kota Solo yang diketuai oleh F.X. Hadi Rudyatmo (sekaligus ketua Persis Solo) tidak memberikan rekomendasi kepada Polresta Surakarta untuk tidak memberikan izin pertandingan LPI, meskipun hal tersebut tidak bertentangan dengan pengurus PSSI pusat. LPI menggunakan format kompetisi penuh. Setiap tim akan menghadapi tim lawan yang sama sebanyak 2 kali dalam 1 musim melalui pertandingan kandang dan tandang. Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 36 pertandingan. 

DOWNLOAD LOGO LIGA PREMIER INDONESIA (LPI)
Bagi anda yang ingin mendownload Logo Liga Premier Indonesia (LPI) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group) atau format PNG (Portable Network Graphics) tanpa background dengan tingkat resolusi tinggi atau anda ingin mendownload logo ini pada format vector CDR (CorelDraw) yang bisa diedit kembali guna keperluan pribadi, untuk usaha desain, untuk usaha cetak dan yang lainnya, langsung saja anda klik link download yang telah kami sediakan di bagian paling bawah artikel. 

Apabila anda mengalami kendala pada link download, seperti link mati, atau ketidak sesuaian link, atau permasalahan yang lainnya, silahkan sampaikan permasalahan tersebut di kolom komentar agar kendala tersebut bisa segera kami perbaiki. Kami akan selalu Update logo dan desain terbaru lainnya, mohon dukungan anda semua dengan share ke rekan-rekan yang lain supaya mereka dapat mendownload dan memanfaatkan file-file berformat jpg, png dan cdr vector ini untuk keperluan usaha ataupun keperluan pribadi.
 
download-logo-vector-lpi-liga-premier-indonesia-format-cdr-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>   LOGO LIGA PREMIER INDONESIA (LPI)   <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "LOGO LIGA PREMIER INDONESIA (LPI)"

Posting Komentar