DOWNLOAD LOGO BIN (BADAN INTELIJEN NEGARA)

 

 

TENTANG BIN (BADAN INTELIJEN NEGARA)
BIN (Badan Intelijen Negara) adalah salah satu lembaga pemerintahan milik negara indonesia diluar jajaran kementerian (nonkementerian) yang memiliki tugas khusus dalam bidang intelijen. Tugas intelijen ini semacam bidang khusus dalam mengawasi dan memata-matai kelompok-kelompok atau kondisi tertentu yang memiliki potensi mengganggu kestabilan keamanan (ancaman keamanan), mengganggu kestabilan politik dan ekonomi. Kalau kita sering mengenal, khusunya melalui film-film layar lebar berkenaan dengan agen rahasia seperti CIA di wilayah negara Amerika, nah BIN ini adalah CIA-nya Indonesia.

Kapan persisnya badan intelijen ini terbentuk di negara indonesia? Menurut penelsuran sejarah, lembaga intelijen sudah pernah didirikan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, yaitu sekitar tahun 1943. Pada masa tersebut Negara Jepang mendirikan pemerintahan di Indonesia dan mendirikan sebuah lembaga pendidikan intelijen yang dikenal dengan sebutan Sekolah Intelijen Militer NAKANO. Salah satu pejuang indonesia yang pernah menjadi lulusan lembaga tersebut adalah Zulkifli Lubis yang merupakan mantan tentara PETA (Pembela Tanah Air). Zulkifli Lubis juga pernah menjabat sebagai Komanda Intelijen pertama untuk kaum Republikan.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945 dan mulai membentuk pemerintahan, pemerintah indonesia lalu mendirikan badan intelijen untuk pertama kalinya dengan sebutan "Badan Istimewa (BI)". Kepemimpinan lembaga itu juga diserahkan kepada Kolonel Zulkifli Lubis, dan untuk anggotanya diambil dari mantan tentara PETA (Pembela Tanah Air) sejumlah 40 Orang yang diangkat menjadi "Penyelidik Militer Khusus". Pada awal tahun 1946 diadakan pelatihan khusus intelijen yang berlokasi di daerah Ambarawa, lalu pada awal Mei 1946 sekitar 30 orang pemuda yang lulus dari pelatihan tersebut diangkat menjadi anggota BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia). BRANI adalah sebuah lembaga yang didirikan untuk menjalankan tugas intelijen, dimana lembaga ini akhirnya menjadi payung gerakan intelijen dengan beberapa unit ad hoc, bahkan dengan operasi luar negeri.

Pada bulan Juli 1946, Menteri Pertahanan (Menhan) pada masa itu membentuk sebuah lembaga yang dinamai dengan "Badan Pertahanan B", lembaga ini dikepalai oleh seorang mantan komisioner polisi. Lalu pada tanggal 30 April 1947, seluruh badan intelijen yang sebelumnya pernah dibentuk, termasuk BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia) digabung dibawah kementerian pertahanan dan ditempatkan menjadi Bagian V dari Badan Pertahana B. Pada tahun 1949, dimana saat itu Menteri Pertahanan dipegang oleh Sri Sultan HB IX, merasa bahwa badan intelijen tersebut kinerjanya kurang bagus karena setiap lembaga berjalan sendiri-sendiri dan tidak terkoordinasi dengan baik. Maka Menteri Pertahanan membentuk Dinas Chusus (DC), yang diharapkan mampu menghadapi tantangan ancaman negara dan bangsa kedepan, serta mampu menjaga NKRI.

Dinas Chusus (DC) kemudian mengadakan Program Rekrutmen DC, dan menjadi program intelijen dari kader-kader Sipil Non Militer pertama di Indonesia yang dilatih oleh Centra Intelligence Agency Amerika Serikat (CIA). Para calon-calon intelijen dikirim ke Pulau Saipan Filipina untuk mengikuti program pelatihan hingga beberapa angkatan yang kemudian pelatihannya diteruskan di Indonesia. Para alumni ditempatkan di berbagai operasi klandestin yang sangat tertutup dan mampu menembus jantung musuh seperti operasi (Trikora, Dwikora, G30. S PKI, dll).  DC dikenal dengan nama samaran Ksatria Graha yang merupakan kader-kader intelijen profesional terlatih, yang merupakan bagian penting yang tak dapat dilepaskan dari sejarah intelijen Indonesia.

Pada awal tahun 1952, Kepala Staf Angkatan Perang pada waktu itu, merubah lembaga intelijen menjadi Badan Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP). Hal ini sebagai dampak dari adanya persaingan di tubuh Militer ketika itu. Sehingga sepanjang tahun 1952 hingga tahun 1958 seluruh angkatan baik militer maupun kepolisian masing-masing memiliki badan intelijen sendiri-sendiri. Karena hal tersebut, akhirnya badan intelijen menjadi tidak terkoordinir secara nasional, mengetahui hal tersebut, presiden Soekarno kemudian membentuk Badan Koordinasi Intelijen (BIK) guna mengkoordinir badan intelijen yang ada di tubuh militer.

Pada tanggal 10 November 1959, BKI (Badan Koordinasi Intelijen) kemudian diubah namanya menjadi Badan Pusat Intelijen (BPI). Namun karena pada masa tersebut ada pengaruh paham komunisme dan negara indonesia sedang mengalami gonjang ganjing isu komunisme hingga tahun 1965, Suharto ditunjuk untuk mengepalai Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). Lalu diseluruh daerah (Komando Daerah Militer/Kodam) dibentuk Satuan Tugas Intelijen (STI). Kemudian pada 22 Agustus 1966, Soeharto mendirikan Komando Intelijen Negara (KIN), dimana lembaga tersebut nantinya bertanggung jawab langsung kepadanya. 

Sebagai lembaga intelijen strategis, maka BPI dilebur ke dalam KIN yang juga memiliki Operasi Khusus (Opsus). Kurang dari setahun, 22 Mei 1967 Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk mendesain KIN menjadi Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN). Pada awal 1965, dibentuk sebuah satuan bernama unit intel PM, yaitu Detasemen Pelaksana Intelijen (Den Pintel) POM. Secara resmi, Den Pintel POM menjadi Satuan Khusus Intelijen (Satsus Intel), lalu pada tahun 1976 menjadi Satuan Pelaksana (Satlak) BAKIN dan di era 1980-an kelak menjadi Unit Pelaksana (UP) 01.

Pada tahun 1983, Wakil Kepala BAKIN memperluas kegiatan intelijen menjadi Badan Intelijen Strategis (BAIS). Pada tahun 1993, Soeharto mengurangi mandat Bais dan mengganti nama menjadi Badan Intelijen ABRI (BIA). Lalu pada tahun 2000, Presiden Abdurrahman Wahid mengubah BAKIN menjadi Badan Intelijen Negara (BIN) dan berdiri hingga sekarang. Dengan demikian, Sejak 1945 s.d. sekarang, organisasi intelijen negara telah berganti nama sebanyak 6 (enam) kali, yaitu BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia), BKI (Badan Koordinasi Intelijen), BPI (Badan Pusat Intelijen), KIN (Komando Intelijen Negara), BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara) dan terakhir bernama BIN (Badan Intelijen Negara).

Website resmi: www.bin.go.id

TENTANG LOGO BIN (BADAN INTELIJEN NEGARA)
Logo BIN (BADAN INTELIJEN NEGARA) sebagaimana logo lainnya merupakan sebuah gambar yang digunakan untuk menunjukkan identitas dari suatu perusahaan, organisasi, pemerintahan maupun sebuah event tertentu. Tujuan dari dibuatnya sebuah logo tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai tanda pengenal yang akan mudah diingat bahkan melekat pada pikiran masyarakat. Contoh saja apabila nada menanyakan pada masyarakat logo apa saja yang mereka ketahui, sebagian besar akan meneyebut facebook, nike, coca cola, nokia dan lain sebagainya. 

Dalam membuat sebuah logo biasanya para designer mengkombinasikan gambar dan warna yang unik guna menunjukkan ciri khas dari "sesuatu" yang dibuatkan logo tersebut. Jika kita cermati ada banyak sekali logo dengan berbagai macam warna dan bentuk, ada yang cukup sederhana berupa tulisan biasa ada pula yang dibuat dengan sangat unik dan rumit. Logo yang dibuat tentu saja memiliki arti dan makna tersendiri sesuai dengan karakter dan tujuan dari pembuatan logo tersebut.

Desain logo sebenarnya lebih banyak menggunakan bentuk yang sederhana. Kesederhanaan itu sendiri merupakan unsur yang menentukan sebuah logo dapat sukses diingat oleh masyarakat, tidak perlu terlalu kompleks atau rumit namun tetap memberikan arti sesuai dengan tujuan dari logo itu dibuat.

Pada postingan kali ini saya akan membagikan LOGO BIN (BADAN INTELIJEN NEGARA) dalam bentuk format coreldraw, jpg dan png, anda bisa mendownloadnya melalui link yang saya sematkan dibawah artikel ini. Bagi anda yang memiliki usaha desain, percetakan tentu sangat membutuhkan logo-logo perusahaan, pemerintahan, organisasi, merek dan lain sebagainya untuk memudahkan mereka dalam membuat desain. Disini anda bisa mendownload logo BIN (BADAN INTELIJEN NEGARA) secara gratis melalui link yang ada di bawah ini, semoga bermanfaat

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO BIN (BADAN INTELIJEN NEGARA)  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw