TENTANG KOI (KEOMITE OLIMPIADE INDONESIA)
KOI (Komite Olimpiade Indonesia) adalah sebuah lembaga keolahragaan yang ada di Indonesia dimana lembaga ini menjadi sebuah organisasi yang mengurusi keikutsertaan atlit-atlit Indonesia gelaran pesta olahraga internasional. Beberapa pergelaran olahraga yang sudah rutin diikuti oleh atlit-atlit Indonesia diantaranya Olimpiade, Asian Games, SEA Games dan lain sebagainya.
KOI (Komite Olimpiade Indonesia) adalah sebuah lembaga keolahragaan yang ada di Indonesia dimana lembaga ini menjadi sebuah organisasi yang mengurusi keikutsertaan atlit-atlit Indonesia gelaran pesta olahraga internasional. Beberapa pergelaran olahraga yang sudah rutin diikuti oleh atlit-atlit Indonesia diantaranya Olimpiade, Asian Games, SEA Games dan lain sebagainya.
Kegiatan olahraga baik lingkup nasional maupun internasional memang sudah berjalan sejak masa kolonial hindia belanda maupun jepang. Namun setelah Indonesia meraih kemerdekaannya dan pemerintahan mulai dibentuk, tepatnya pada tanggal 19 Agustus 1945 yang saat itu pada masa Kabinet yang pertama, kementerian pendidikan dan pengajaran membawahi satu lembaga khusus untuk merencanakan dan melaksanakan urusan di bidang keolahragaan di lingkup sekolahan.
Kementerian Pendidikan dan Pengajaran pada masa itu tidak hanya mengurusi bidang pendidikan dan sekolah saja, namun ada beberapa tugas terkait pembinaan dan pengembangan fisik masyarakat. Tugas pembinaan dan pengembangan fisik tersebut berupa penyelenggaraan latihan-latihan di kalangan pemuda Indonesia untuk mencapai dan memperoleh kondisi badan yang prima juga persiapan memasuki angkatan perang yang pada waktu itu sangat diperlukan dan juga mengusahakan rehabilitasi fisik dan mental bangsa Indonesia agar dapat berperan serta dalam forum Internasional.
Pada masa awal pemerintahan, Indonesia pernah membentuk organisasi olahraga bernama GELORA (Gerakan Latihan Olehraga), yang kemudian pada September 1945 guna menyatukan organisasi Olahraga yang ada, dimana ketika itu organisasi olahraga bentukan pemerintah Jepang bernama DJAWA IKU KAI yang masih berjalan akhirnya disatukan dengan GELORA dan membentuk Persatuan Olahraga Repiblik Indonesia (PORI) serta memiliki kantor pusat di Jakarta.
Pada masa akhir tahun 1945 hingga 1946, tentara Belanda setelah mengetahui kekalahan pihak Jepang mulai masuk kembali ke Indonesia dengan membonceng tentara sekutu NICA. Akibat hal tersebut Indonesia mulai muncul pergolakan khusunya di Jakarta, sehingga pemerintah memutuskan untuk memindah kantor pusat PORI dari Jakarta ke Surakarta (Solo) tepatnya di rumah Soemono (Sekretaris PORI) yang berlokasi di jalan Purwosari.
Pada tahun 1947 PORI mengadakan hubungan dengan Menteri Pembangunan dan Pemuda, dari situ PORI akhirnya dapat mengembangkan organisasinya antara lain dengan mulai membangun kembali cabang-cabang olahraga yang sebelumnya berdiri sendiri-sendiri dan tercerai berai, selanjutnya PORI juga akan membentuk organisasi induk untuk menyatukan setiap kelompok/organisasi olehraga yang belum tersusun rapi, serta berencana untuk meluncurkan majalan bernama "Pendidikan Djansmani", juga mulai mempersiapkan Pekan Olahraga Nasional yang pertama kali.
Berdirinya PORI kemudian diresmikan oleh Presiden Soekarno pada bulan Januari 1947, dan pada waktu yang sama membentuk KORI (Komite Olimpiade Republik Indonesia). KORI sendiri nantinya akan bertugas menangani masalah keolahragaan yang ada kaitannya dengan olimpiade, dimana saat itu Indonesia berkeinginan untuk ikut serta dalam gelaran Olympic Games 1948 di London, namun rencana ini harus gagal karena persiapan untuk para Atlet tidak memadai.
PORI kemudian membentuk badan-badan (induk) cabang olahraga, diantaranya pada waktu itu beru beberapa cabang olahraga yang memiliki induk organisasi, diantaranya sepak bola, basket, atletik, panahan, tenis, badminton, pencak silat dan gerak jalan. Adapun dana pengelolaan PORI dan KORI diperoleh dari dana subsidi pemerintah yang disalurkan melalui Kementerian Pembangunan dan Pemuda yang menaungi organisasi tersebut.
Pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan melawan belanda, mulai tanggal 21 Juni 1947 hingga tanggal 17 Januari 1948, kegiatan olahraga terpaksa harus terhenti. Namun, pada tanggal 2 dan 3 Mei 1948, PORI mengadakan konferensi di kantor pusatnya di Solo untuk menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional. PON (Pekan Olahraga Nasional) yang pertama berhasil diselenggarakan pada tanggal 9 sampai 14 September 1948 dan berjalan dengan lancar meskipun waktu itu suasana politik masih belum stabil.
Pada tahun 1951 KORI (Komite Olympiade Republik Indonesia) akhirnya dirubah namanya menjadi KOI (Komite Olimpiade Indonesia) lalu melebur PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia) masuk dan menjadi satu dengan KOI. Pada 11 Maret 1952, KOI mendaftarkan diri dan berhasil diterima menjadi anggota IOC yang merupakan Komite Olimpiade Internasional yang berpusat di Lausanne, Swiss.
Pada tahun 1952 pemerintah membentuk DAGI (Dewan Asian Games Indonesia) sebagai bentuk persiapan Indonesia untuk mengikuti pergelaran Asian Games IV yang akan diselenggarakan pada tahun 1962. Lalu pada tahun 1961, pemerintah membentuk KOGOR (Komite Gerakan Olah Raga) guna mempersiapkan pembentukan Tim Nasional (TIMNAS) Indonesia dan membentuk juga Top Organisasi Olahraga sebagai pelaksana teknis untuk setiap cabang olahraga.
Pada tahun 1962 pemerintah membentuk DEPORA (Departemen Olahraga) yang posisinya setingkat dengan kementerian dengan pimpinan seorang menteri. Dua tahun setelahnya pemerintah mendirikan DORI (Dewan Olahraga Republik Indonesia) dan melebur beberapa organisasi sebelumnya seperti KOGOR, KOI dan Top Organisasi Olahraga menjadi satu dengan DORI. Namun pada 25 Desember 1965, sekretariat bersama yang menghimpun top organisasi cabang olahraga mengusulkan untuk mengganti DORI menjadi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang lebih Independen dan tidak mendapat pengaruh dari pemerintah.
Pada tahun 1966, Presiden Soekarno menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 143 A dan 156 A Tahun 1966 tentang pembentukan KONI sebagai ganti DORI, tetapi tidak dapat berfungsi karena tidak didukung oleh induk organisasi olahraga berkenaan situasi politik saat itu. Lalu pada tahun 1967, yaitu pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, KONI dikukuhkan melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 57 Tahun 1967. Pada waktu itu KONI ibarat sekeping mata uang dua sisi yang ke dalam menjalankan tugasnya sebagai KONI dan ke luar berstatus sebagai KOI. Namun akhirnya IOC memutuskan bahwa KONI lah yang dianggap sebagai NOC-nya Indonesia.
Pada tahun 2007, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 16, 17, dan 18 Tahun 2007 (tentang Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga) sebagai peraturan pelaksanaan UU No. 3 Tahun 2005 (tentang Sistem Keolahragaan Nasional). Lalu pada tanggal 30 Juli 2007 KONI melaksanakan Musyawarah Olahraga Nasional luar biasa (Musornaslub) dan memutuskan untuk menyerahkan kembali fungsi NOC yang sebelumnya dipegang oleh KONI kepada KOI. Pada tahun 2011 AD/ART Komite Olimpiade Indonesia (KOI) telah diterima dan disetujui oleh IOC sebagai NOC-nya Indonesia.
Website : www.nocindonesia.or.id
TENTANG LOGO KOI (KEOMITE OLIMPIADE INDONESIA)
Logo KOI (KEOMITE OLIMPIADE INDONESIA) sebagaimana logo lainnya merupakan sebuah gambar yang digunakan untuk menunjukkan identitas dari suatu perusahaan, organisasi, pemerintahan maupun sebuah event tertentu. Tujuan dari dibuatnya sebuah logo tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai tanda pengenal yang akan mudah diingat bahkan melekat pada pikiran masyarakat. Contoh saja apabila nada menanyakan pada masyarakat logo apa saja yang mereka ketahui, sebagian besar akan meneyebut facebook, nike, coca cola, nokia dan lain sebagainya.
Dalam membuat sebuah logo biasanya para designer mengkombinasikan gambar dan warna yang unik guna menunjukkan ciri khas dari "sesuatu" yang dibuatkan logo tersebut. Jika kita cermati ada banyak sekali logo dengan berbagai macam warna dan bentuk, ada yang cukup sederhana berupa tulisan biasa ada pula yang dibuat dengan sangat unik dan rumit. Logo yang dibuat tentu saja memiliki arti dan makna tersendiri sesuai dengan karakter dan tujuan dari pembuatan logo tersebut.
Desain logo sebenarnya lebih banyak menggunakan bentuk yang sederhana. Kesederhanaan itu sendiri merupakan unsur yang menentukan sebuah logo dapat sukses diingat oleh masyarakat, tidak perlu terlalu kompleks atau rumit namun tetap memberikan arti sesuai dengan tujuan dari logo itu dibuat.
Pada postingan kali ini saya akan membagikan LOGO KOI (KEOMITE OLIMPIADE INDONESIA) dalam bentuk format coreldraw, jpg dan png, anda bisa mendownloadnya melalui link yang saya sematkan dibawah artikel ini. Bagi anda yang memiliki usaha desain, percetakan tentu sangat membutuhkan logo-logo perusahaan, pemerintahan, organisasi, merek dan lain sebagainya untuk memudahkan mereka dalam membuat desain. Disini anda bisa mendownload logo KOI (KEOMITE OLIMPIADE INDONESIA) secara gratis melalui link yang ada di bawah ini, semoga bermanfaat
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOI (KEOMITE OLIMPIADE INDONESIA)"
Posting Komentar