TENTANG KABUPATEN KENDAL (KENDAL REGENCY)
Kabupaten Kendal (Kendal Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Tengah. Secara geografis kabupaten kendal terletak pada kootdinat GPS di 7.0256°S 110.1685°E, atau terletak pada 109°40' - 110°18' Bujur Timur dan 6°32' - 7°24' Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Kendal pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kota Semarang dan Kabupaten Semarang, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan kabupaten Semarang dan kabupaten Temanggung, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabuoaten Batang. Jarak terjauh wilayah Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur adalah sejauh 40 Km, sedangkan dari Utara ke Selatan adalah sejauh 36 Km.
Kabupaten Kendal (Kendal Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Tengah. Secara geografis kabupaten kendal terletak pada kootdinat GPS di 7.0256°S 110.1685°E, atau terletak pada 109°40' - 110°18' Bujur Timur dan 6°32' - 7°24' Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Kendal pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kota Semarang dan Kabupaten Semarang, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan kabupaten Semarang dan kabupaten Temanggung, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabuoaten Batang. Jarak terjauh wilayah Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur adalah sejauh 40 Km, sedangkan dari Utara ke Selatan adalah sejauh 36 Km.
Terkait dengan asal usul kaupaten kendal, kita bisa mendapatkannya dari sebuah buku karya Ahmad Hamam Rochani dengan judul "Babad Tanah Kendal". Dalam buku tersebut dituliskan banyak sekali latas belakang mengenai asal usul nama Kabupaten Kendal, ada yang menyebut "Kendal" berasal dari kata "Kendalaputa atau Kontali atau Kentali". Disebutkan pula bahwa nama "Kendal" berasal dari nama sebuah pohon yaitu pohon Kendal. Pohon Kendal juga memiliki sejarah tersendiri, dimana nama pohon ini didasarkan pada cerita ada seorang bernama Pakuwojo yang pernah bersembunyi di pohon itu, di dalam pohon ia mendapati cahaya yang terang benderang, lalu akhirnya pohon itu dinamakan pohon "Qondhali" yang berarti "penerang". Atas dasar itulah pada akhirnya daerah tempat dimana pohon itu berada dinamakan Qondhali. Namun karena lidah orang Jawa tidak fasih dengan logat bahasa Arab maka, kata Qondhali akhirnya lebih mudah diucapkan dengan kata "Kendal".
Pakuwojo si penemu pohon ini sendiri adalah seorang pembuat pusaka yang hidup di masa masa Kerajaan Demak pada tahun 1500 - 1546 M yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono. Beliau Sultan Trenggono pernah memesan pusaka kepada Pakuwojo melalui utusannya bernama Sunan Katong. Kedua tokoh inipun (Pakuwojo dan Sunan Katong) makamnya hingga kini dikeramatkan oleh warga Kendal, sementara kisah diatas tertulis pada prasasti yang ada di kedua makam tersebut.
Berdirinya Kabupaten Kendal sendiri didasarkan pada masa Kerajaan Majapahit yang ketika itu dipimpin oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo. Pada masa Kerajaan Mataram tersebut ada seorang abdi dalem bernama Joko Bahu, seseorang yang pekerja keras dan sangat mencintai sesamanya, oleh Joko Bahu wilayah yang kini menjadi Kabupaten Kendal mengalami kemajuan yang sangat pesat dan karena sebab itulah Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo mengangkatnya menjadi Bupati Kendal bergelar Tumenggung Bahurekso. Pada masa penjajahan Belanda dimana saat itu berdiri pusat pemerintahan yang diberi nama VOC yang berada di Batavia (Sekarang Jakarta). Untuk melawan penjajahan, kerajaan Mataram mengangkat Tumenggung Bahurekso (Joko Bahu) untuk menjadi panglima perang dan diminta memimpin ribuan pasukan yang telah disiapkan untuk menyerbu VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1628. Akhirnya terjadilah pertempuran antara pasukan Tumenggung Bahurekso dengan VOC di Batavia pada tanggal 21 Oktober 1628, pada pertempuran tersebut Tumenggung Bahurekso beserta kedua putranya ikut gugur selama pertempuran.
Keberangkatan pasukan Tumenggung Bahurekso pada tanggal 26 Agustus 1628 menuju Batavia tersebut akhirnya diusulkan agar dijadikan sebagai tanggal berdirinya Kabupaten Kendal. Namun setelah melalui diskusi yang panjang, banyak pihak menolah hari lahir Kabupaten Kendal didasarkan pada gugurnya Bahurekso, akhirnya lebih disepakati mengikuti tanggal pengangkatan Tumenggung Bahurekso sebagi Bupati yang terjadi pada 12 Rabiul Awal 1014 H atau 28 Juli 1605. Tanggal itulah yang kemudian dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Kendal. Penentuan Hari Jadi ini selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah no 20 Tahun 2006 Seri E nomor 15).
Kabupaten Kendal sendiri terbagi menjadi 20 Kecamatan dengan 265 Desa serta 20 Kelurahan. Berdasarkan data statistik tahun 2017, jumlah penduduk kabupaten Kendal mencapai 976.771 jiwa. Luas wilayahnya sebesar 1.118,13 km², sehingga jumlah sebaran penduduknya sebesar 873 jiwa/km². Kendal dikenal sebagai Kota Santri karena terdapat ribuan Ponpes terutama di Kecamatan Kaliwungu dan juga dikenal dengan Kota Seni dan Budaya. Kabupaten Kendal sendiri dilalui jalan Pantura (Pantai Utara), yang berstatus jalan negara dan menghubungkan tiga kota besar yaitu Jakarta-Semarang-Surabaya.
Kabupaten Kendal kaya dengan kegiatan budaya baik yang bersifat tradisional maupun agamais seperti Syawalan Kaliwungu (event ini sudah terkenal hampir di seluruh Pulau Jawa), Tari Rodhat, Sedekah Laut Tanggul Malang, Pesta Laut Tawang dan Pantai Bandengan. Tari Rodhat/Lengguk, merupakan tari pergaulan yang bersifat massal yang diiringi alat musik terbang (semacam rebab) dengan lagu lagu pujian kepada Allah SWT seperti Selawatan dan Kasidahan.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten kendal cukup banyak, salah satu yang paling terkenal adalah Curug Sewu, yaitu wisata air terjun tiga tingkat yang memiliki tinggi hingga 80 meter, terletak di Kecamatan Patean dan merupakan perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Temanggung. Selain itu ada destinasi wisata Pantai diantaranya Pantai Ngebum di Kecamatan Kaliwungu, Pantai Muara Kencan di Kecamatan Patebon, dan juga Pantai Sendang Sekucing di Kecamatan Rowosari. Ada juga Pemandian air panas Gonoharjo Nglimut di lereng Gunung Ungaran serta Agrowisata kebun teh Medini di Kecamatan Limbangan, di mana tampak pemandangan Kota Semarang dari atas di Gunung Ungaran yang berketinggian 2.100 meter. Dan masih banyak lagi destinasi wisata lainnya yang cukup menarik untuk dikunjungi.
Motto: Ngesthi Widdhi
Semboyan: Kendal Beribadat (Bersih, Indah, Barokah, Damai, Aman, dan Tertib)
Website : www.kendalkab.go.id
TENTANG LOGO KABUPATEN KENDAL (KENDAL REGENCY)
Berikut adalah arti dari lambang Kabupaten Kendal:
Bentuk Dasar
Berbentuk perisai. Warna kuning sebagai back ground dimaknai masyarakat Kendal mempunyai kerukunan,kemuliaan akhlaq dengan bertuliskan "NGESTI WIDDHI" menandakan bahwa niat usaha dilandasi karena mencari Ridlo-Nya. Warna merah di dalam roda bergerigi dikandung maksud masyarakat Kendal mempunyai makna keberanian dan ketegasan dalam menghadapi tantangan yang menghadang. Warna putih di tengah lingkaran merah adalah cahaya kemuliaan, dan keagungan. Warna biru pada bagian bawah perisai dimaknai sebagai jiwa masyarakat Kendal suka damai, optimis mencapai harapan, warna biru juga melambangkan bahwa Kendal adalah termasuk daerah maritim yang kaya dengan hasil laut dan memiliki pelabuhan yang strategis
Lambang Bintang
Melambangkan masyarakat Kendal memiliki jiwa religius dan taat menjalankan agamanya. Bintang bersudut lima juga melambangkan Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pita Merah Putih
Menggambarkan bahwa Kabupaten Kendal adalah bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Selendang Hijau
menggambarkan Kendal sebagai kota seni budaya, juga dimaknai Kendal memiliki wilayah dataran tinggi dan dataran rendah dengan beraneka hasil alamnya baik tanaman pangan maupun perkebunan.
Keris
Keris memiliki maksud sifat-sifat perjuangan Tumenggung Bahurekso yang lihai, ulet, pemberani, dan pantang menyerah. Keris dengan memiliki bengkok (jawa : luk) berjumlah 9 (sembilan) merupakan perwujudan angka sembilan sebagai angka tertinggi dalam hitungan yang didalamnya memiliki arti kesempurnaan, utama, tertinggi, cita-cita luhur yang menjadi tujuan hidup seluruh masyarakat Kendal.
Padi dan Kapas
Bermakna masyarakat Kendal yang makmur sejahtera berkecukupan sandang dan pangan. Makna padi, kapas, dan angka 1605 : Bila dirangkaikan antara gambar padi, kapas, dan angka 1605, maka akan memiliki arti bahwa hari jadi Kendal yaitu pada tanggal 28 Juli 1605 (Padi berjumlah 28 butir, merupakan simbol dari tanggal 28, Kapas berjumlah 7 buah, memiliki maksud simbol dari bulan ke 7 (juli) dan Angka bertuliskan 1605, merupakan tahun 1605). Warna putih diantara padi dan kapas juga menggambarkan pohon Kendal yang bermakna cahaya kemuliaan dan keagungan.
Roda Bergerigi
menggambarkan roda pembangunan di segala bidang berjalan terus. Bermakna Kendal mempunyai jalur transportasi darat dan laut serta sebagai penghubung lintas Pantura.Mengandung arti silaturahmi yang terjalin erat antara masyarakat Kendal.
Perahu Bermotif Batik
melambangkan Kabupaten Kendal sebagai kota pelabuhan yang mempunyai peran penting di Jawa Tengah dalam dunia transportasi dan perdagangan. melambangkan mata pencaharian sebagian warga masyarakat Kabupaten Kendal sebagai nelayan. Perahu bermotif batik bermakna Kendal punya seni batik yang khas dengan nilai budaya yang tinggi.
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KENDAL (KENDAL REGENCY)"
Posting Komentar