TENTANG KABUPATEN LAMONGAN (LAMONGAN REGENCY)
Kabupaten Lamongan (Lamongan Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Timur. Secara geografis kabupaten Lamongan terletak pada kootdinat 7.12°S 112.42°E atau terletak diantara 112° 33' sampai dengan 112° 34' Bujur Timur dan 6°51' sampai dengan 7°23' Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Lamongan pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Gresik, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. Kabupaten Lamongan merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila. Daratan Kabupaten Lamongan dibelah oleh Sungai Bengawan Solo, bagian tengah selatan merupakan daratan rendah, bagian selatan dan utara merupakan pegunungan kapur dan bagian tengah utara merupakan daerah Bonorowo yang merupakan daerah rawan banjir.
Kabupaten Lamongan (Lamongan Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Timur. Secara geografis kabupaten Lamongan terletak pada kootdinat 7.12°S 112.42°E atau terletak diantara 112° 33' sampai dengan 112° 34' Bujur Timur dan 6°51' sampai dengan 7°23' Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Lamongan pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Gresik, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. Kabupaten Lamongan merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila. Daratan Kabupaten Lamongan dibelah oleh Sungai Bengawan Solo, bagian tengah selatan merupakan daratan rendah, bagian selatan dan utara merupakan pegunungan kapur dan bagian tengah utara merupakan daerah Bonorowo yang merupakan daerah rawan banjir.
Asal nama "Lamongan" sebenarnya berasal dari nama seorang tokoh pada jaman dulu. Saat itu ada seorang pemuda bernama Hadi, karena ia mendapat pangkat Rangga maka namanya menjadi Ranggahadi. Namun masyarakat di daerahnya lebih akrab menyapanya dengan sebutan Mbah Lamong. Alasan ia disebut Mbah Lamong karena kepiawaiannya dalam Ngemong rakyat atau pandai membina masyarakat serta pandai dalam mengajarkan agama Islam. Mbah Lamong sangat dicintai oleh masyarakat, sehingga wilayah tersebut dijuluki dengan "Lamongan" alias wilayahnya Mbah Lamong. Adipati Lamongan yang pertama adalah Tumenggung Surajaya, ia diangkat oleh Sunan Giri yang juga sering dikenal sebagai Sunan Prapen. Pengangkatan Adipati tersebut bertepatan dengan hari Pasamuan Agung yang diadakan di Puri Kasunanan Giri di Gresik. Pelaksanaan Pasamuan Agung tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Besar Islam yaitu Idhul Adha tanggal 10 Dzulhijjah.
Pengankatan Adipati Tumenggung Surajaya tersebut kemudian diusulkan untuk dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Lamongan, karena masa itulah pertama kalinya Lamongan dibentuk pemerintahan. Pengangkatan tersebut terjadi pada hari pasamuan agung Garebeg Besar pada tanggal 10 Dzulhijjah Tahun 976 Hijriyah. Tanggal tersebut kemudian dikonversi menjadi penanggalan Masehi melalui penelusuran Tarikh Hijriyah yang dipadukan dengan Tarikh Masehi. Penelusuran tersebut menyimpulkan bahwa tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriyah jatuh pada tanggal 16 Juni 622 Masehi, sehingga melalui penghitungan didapati bahwa tanggal 10 Dzulhijjah 976 H jatuh pada hari Kamis Pahing tanggal 26 Mei 1569 M. Tanggal 26 Mei inilah yang kemudian diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Lamongan. Tanggal inilah yang diprediksi sebagai titik awal perkembangan daerah Lamongan sampai akhirnya menjadi wilayah Kabupaten Lamongan.
Kabupaten Lamongan terdiri atas 27 kecamatan yang terdiri atas sejumlah desa dan kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Lamongan adalah 1.812,80 km2, jumlah penduduk per tahun 2019 adalah 1.373.390 jiwa. Salah satu makanan khas Lamongan yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah Soto Lamongan, keberadaan soto Lamongan telah banyak dibuka warungnya di beberapa kota di indoneia. Selain soto, beberapa makanan khas yang berasal dari Lmongan diantaranya nasi baronan, tahu tek, tahu campur, wingko Babat yang asli dari daerah Babat dan banyak di akui oleh daerah lain, juga siwalan. Di Kabupaten lamongan juga banyak berdiri pondok pesantren dan Madrasah sehingga membuat wilayah ini sering dijuluki sebagai kota Santri.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lamongan paling utama adalah Pantai, karena Lamongan berbatasan langsung dengan Laut Jawa, salah satunya adalah Pantai Kutang Brondong. Di kawasan pantainya juga terdapat obyek wisata Monumen Van der Wijck, Waduk Gondang, Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan Gua Maharani yang merupakan gua kapur yang sangat indah. Untuk destinasi wisata religi, terdapat beberapa tempat ziarah yang sering dikunjungi yaitu, makam Sunan Drajat dan makam Sunan Sendang Duwur. Kita juga dapat mengunjungi beberapa wisata sejarah seperti Museum Sunan Drajat, Situs Pataan, Situs Sendang Gede Ngimbang dan Candi Slumpang Laren. Dan tentunya masih banyak destinasi wisata lainnya yang terus dikembangkan oleh pemerintah setempat dan menjadi tempat yang cocok berlibur dan melepas kepenatan bersama segenap keluarga.
TENTANG LOGO LAMONGAN (LAMONGAN REGENCY)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Lamongan:
Segi Lima
Bentuk segilima sama sisi pada lambang Kabupaten Lamongan tersebut dan gambar Undak bertingkat lima melambangkan Dasar Negara Pancasila
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Lamongan:
Segi Lima
Bentuk segilima sama sisi pada lambang Kabupaten Lamongan tersebut dan gambar Undak bertingkat lima melambangkan Dasar Negara Pancasila
Bintang
Bintang bersudut lima memancarkan sinar kearah penjuru melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Bintang bersudut lima memancarkan sinar kearah penjuru melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Keris
Keris yang melambangkan Kewaspadaan dan bahwa kabupaten Lamongan mempunyai latar belakang sejarah kuno yang panjang.
Keris yang melambangkan Kewaspadaan dan bahwa kabupaten Lamongan mempunyai latar belakang sejarah kuno yang panjang.
Bukit atau Gunung yang Tidak Berapi
Melambangkan Bahwa kabupaten Lamongan memiliki pula daerah pegunungan yang di dalamnya terkandung bahan-bahan yang penting untuk pembangunan
Ikan Lele
Melambangkan Sikap hidup yang ulet tahan menderita, sabar tetapi ulet, bila diganggu ia berani menyerang dengan senjata patilnya yang ampuh.
Ikan Bandeng
Melambangkan Potensi komoditi baru bagi Kabupaten Lamongan yang penuh harapan dimasa depan
Air beriak di dalam tempayan
Melambangkan bahwa air selalu menjadi masalah. Di musim penghujan, beberapa wilayah di lamongan sering kali tergenang banjir. Di musim kemarau, hampir seluruh wilayah lamongan selalu kesulitan air. “rendeng gak iso ndodok, tigo gak iso cewok,” ungkapan ini selalu melekat bagi lamongan.
Tempayan Batu
Melambangkan Tempat air bersih yang dapat diambil oleh siapapun yang memerlukan dan bahwa Daerah Lamongan memiliki latar belakang sejarah yang panjang.
Padi dan Kapas
Melambangkan Kemakmuran rakyat dalam arti kecukupan pangan, sandang dan lain-lainnya.
Untuk mendownload logo KABUPATEN LAMONGAN (LAMONGAN REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN LAMONGAN (LAMONGAN REGENCY)"
Posting Komentar