TENTANG KABUPATEN JEMBER (JEMBER REGENCY)
Kabupaten Jember (Jember Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Timur. Secara geografis kabupaten Jember terletak pada kootdinat antara 113° 16'36" sampai dengan 114° 03'42" Bujur Timur dan 7°59'6" sampai dengan 8°33'56" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Jember pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyuwangi, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Lumajang. Bagian selatan wilayah Kabupaten Jember adalah dataran rendah, sementara pada sisi timurnya merupakan bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Ijen.
Kabupaten Jember (Jember Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Timur. Secara geografis kabupaten Jember terletak pada kootdinat antara 113° 16'36" sampai dengan 114° 03'42" Bujur Timur dan 7°59'6" sampai dengan 8°33'56" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Jember pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyuwangi, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Lumajang. Bagian selatan wilayah Kabupaten Jember adalah dataran rendah, sementara pada sisi timurnya merupakan bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Ijen.
Menurut catatan sejarah, yaitu pada masa kerajaan Singosari pada sekitar abad ke 13, wilayah Jember dulunya adalah bagian dari kekuasaan kerajaan Lumajang dan Tigang Juru. Sedangkan pada masa kekuasaan kerajaan Majapahit, wilayah Jember sempat dijadikan sebagai tempat tirthayatra / Ziarah prabu Hayam Wuruk. Di wilayah tersebut terdapat setidaknya 25 titik Tetirah sebagaimana disebutkan dalam Naskah Desawarnana karya Empu Prapanca atau yang lebih dekenal dengan Negarakertagama. Beberapa Tetirah tersebut diantaranya Kasogatan Bajraka, Renes, Tampahing, Palumbon, Kunir Basini, Sarampwan, Rabut Lawang, Balater, Sadeng, Kutha Bacok, Balung, Tumbu, Habet, Galagah, dan yang lainnya. Di wilayah ini juga sempat terjadi dua peperangan besar yang melibatkan Majapahit, yaitu perang Pasadeng dan perang Paregreg.
Pada masa masuknya Kolonial Belanda, wilayah Jember diberi nama Java's Oosthoek. Pemimpin Mataram saat itu, yaitu Pakubuwono II sempat terdesak oleh adanya pemberontakan yang dipimpin oleh Untung Suropati dan Trunojoyo, guna menghadapi hal tersebut, wilayah Jember akhirnya digadaikan kepada VOC. Oleh pihak Belanda, diterapkan politik "Open Door Policy", wilayah Jember digunakan sebagai lahan perkebunan (afdeling) khususnya untuk komoditi tanaman tembakau, kopi, kakau dan karet. Lalu melalui surat keputusan/Staatblad No. 322 tentang Bestuurshervorming, Decentralisastie Regentscappen Oost Java, pemerintah kolonial Belanda menetapkan wilayah Jember ini menjadi regentschap (setingkat Kabupaten). Staatsblad tersebut dikeluarkan pada tanggal 9 Agustus 1928 dan mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 1929.
Pemerintah Hindia Belanda mulai melakukan penataan pemerintahan Desentralisasi khususnya di wilayah Jawa Timur, salah satunya menetapkan Regenschap Jember sebagai masyarakat kesatuan hukum yang berdiri sendiri. Secara resmi ketentuan tersebut diterbitkan oleh Sekretaris Umum Pemerintah Hindia Belanda (De Aglemeene Secretaris) G.R. Erdbrink, 21 Agustus 1928. Pemerintah Regenschap Jember pada awalnya hanya terdiri dari 7 Distrik, lalu pada tanggal 1 Januari 1929 saat dimana mulai diberlakukan ketetapan Staatsbkad No.46/1941, wilayah ini kemudian dipecah menjadi 25 Onderdistrik. Kemudian tanggal berlakunya Statsbald ini dijadikan sebagai Hari Jadi berdirinya Kabupaten Jember, meskipun sebenarnya Jember sudah menjadi wilayah pemerintahan bahkan sebelum Belanda datang ke Indonesia.
Kabupaten Jember sendiri wilayahnya terdiri dari 31 kecamatan, 22 kelurahan, dan 226 desa. Berdasarkan data statistik Pada tahun 2017, jumlah penduduk kabupaten Jember mencapai 2.622.421 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Jember yaitu 3.092,34 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 848 jiwa/km². Jember mendapat julukan sebagai Kota 1000 bukit, hal ini karena Jember memiliki setidaknya 1666 bukit yang tersebar di hampir seluruh wilayah Jember, namun keberadaan bukit bukit ini mulai terancam karena maraknya penambangan pasir. Disebut juga sebagai kota Tembakau, karena hasil komoditas utama pertanian masyarakatnya adalah tembakau. Disebut juga Kota Karnaval, hal ini merupakan dampak dari diadakannya Jember Fashion Carnaval yang akhirnya dikenal secara mendunia dan banyak menjadi contoh pengadaan di wilayah lain.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Jember sangat beragam, diantaranya adalah wisata pantai karena wilayah kabupaten Jember sebagian menghadap ke wilayah pesisir. Beberapa pantai yang populer dikunjungi wisatawan diantaranya Pantai Watu Ulo yang ada di kecamatan Ambulu, Pantai Tanjung Papuma/pantai pasir putih Malikan, serta beberapa pantai lain yang masih dalam pengembangan diantaranya Pantai Payangan, Pantai Puger, Pantai Paseban, pantai Bandealit, Pantai Rowo Cangak, Pantai Pancer dan yang lainnya. Selain pantai ada juga wisata alam berupa air terjun, diantaranya ada Air terjun Tancak, air terjun Antrokan, air terjun Sumberjambe, air terjun gunung rayap dan ar terjun batu pilar. Selain itu ada wisata pemandian alam dari sumber mata air pegunungan dan beberapa kawasan wisata lain yang terus mengalami perkembangan dan menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Website : www.jemberkab.go.id
TENTANG LOGO JEMBER (JEMBER REGENCY)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Jember:
Bintang Berwarna Putih
melambangkan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, bersudut lima berarti Pancasila yang merupakan dasar dan falsafah Bangsa Indonesia. Ini merupakan cermin dari warga masyarakat Kabupaten Jember yang agamis.
Padi dan Kapas
melambangkan sandang dan pangan, dengan kata lain sebagai gambaran kesuburan yang melimpah ruah bagi daerah Kabupaten Jember. Gambar padi berjumlah 17 butir dan kapas berjumlah 8 buah, melambangkan saat-saat bersejarah bagi Bangsa Indonesia melepaskan diri dari penjajahan, yakni 17 Agustus 1945 saat negara Republik Indonesia diproklamirkan.
Segi Lima Berwarna Putih
melambangkan Pancasila yang merupakan dasar dan falsafah negara dan Bangsa Indonesia khususnya terhadap sila Ketuhanan YME yang senantiasa menjiwainya.
Daun Tembakau
melambangkan bahwa Kabupaten Jember selain dikenal sebagai gudang pangan, juga dikenal sebagai daerah penghasil komoditi tembakau yang cukup terkenal dan menghasilkan devisa cukup besar bagi negara di samping komoditi perkebunan lainnya.
Bangunan Gedung Pemda
menggambarkan bahwa Pusat pemerintahan di Kabupaten Jember dikendalikan dari gedung ini.
Kata “CARYA DHARMA PRAJA MUKTI"
mempunyai arti berkarya dan mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara.
Untuk mendownload logo KABUPATEN JEMBER (JEMBER REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN JEMBER (JEMBER REGENCY)"
Posting Komentar