TENTANG KABUPATEN MADIUN (MADIUN REGENCY)
Kabupaten Madiun (Madiun Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Timur. Secara geografis kabupaten Madiun terletak pada kootdinat 7.61667°S 111.65°E atau terletak diantara 111° 25'45" sampai dengan 111° 51' Bujur Timur dan 7°12' sampai dengan 7°48'30" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Madiun pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Bojonegoro, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Nganjuk, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi.
Kabupaten Madiun (Madiun Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Timur. Secara geografis kabupaten Madiun terletak pada kootdinat 7.61667°S 111.65°E atau terletak diantara 111° 25'45" sampai dengan 111° 51' Bujur Timur dan 7°12' sampai dengan 7°48'30" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Madiun pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Bojonegoro, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Nganjuk, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi.
Sejarah berdirinya Kabupaten Madiun tidak bisa dilepaskan dari sejarah yang terjadi di Kesultanan Demak. Cikal Bakal wilayah Kabupaten Madiun dulunya bernama Purabaya, wilayah ini pernah dijadikan sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Demak yang sebelumnya barada di Ngurawan. Pemindahan pusat pemerintahan ini dilakukan setelah putra mahkota Kesultanan Demak yang bernama Pangeran Surya Patiunus dikawinkan dengan Raden Ayu Retno Lembah yang merupakan anak dari Pangeran Adipati Gugur yang berkedudukan di Ngurawan. Pangeran Surya Patiunus sendiri memimpin Kesultanan Demak hingga tahun 1521 dan diteruskan oleh Kyai Rekso Gati yang berasal dari desa Sogaten.
Pada Jum'at Legi tanggal 15 Suro 1487 kalender jawa atau setara dengan tanggal 18 Juli 1568 penanggalan Masehi, di Purabaya diangkat seorang bupati bernama Raden Timoer dan merupakan bupati pertama di Purabaya. Pengangkatan ini kemudian menjadi penanda bahwa Purabaya telah secara resmi berlepas dari kekusaan Kesultanan Demak yang saat itu dipimpin oleh Kyai Rekso Gati. Setelah pemerintahan terbentuk, pusat pemerintahan kemudian dipindah ke desa Wonorejo atau Kuncen di Kota Madiun. Pada tahun 1686, kekuasaan kabupaten Purabaya diserahkan kepada putri dari Pangeran Timur yaitu Raden Ayu Retno Dumilah dan menjadi Senopati Manggalaning Perang.
Kerajaan Mataram pernah menyerang ke kerajaan Purbaya yang dipimpin oleh Sutawijaya, dimana saat itu Purbaya dipertahankan oleh Raden Ayu Retno Dumilah dengan sejumah kecil pengawal. Dalam penyerangan tersebut, diadakan perang tanding antara Sutawijaya dengan Raden Ayu Retno Jumilah yang diadakan di Wonorejo. Akhirnya Pusaka Tundung Madiun berhasil direbut oleh Sutawijaya dan Raden Ayu Retno Jumilah dipersunting dan dibotong ke Kerajaan Mataram yang ada di Plered (Yogyakarta). Melalui keadaan ini Purbaya berada di bawah kekuasaan Mataram dan pada tanggal 16 November 1590, nama Purbaya diganti menjadi Madiun. Tanggal dimana Purbaya berlepas diri dari Kasultanan Demak dengan diangkatnya Bupati Raden Timur pada tanggal 18 Juli 1568 merupakan titik awal berdirinya Kabupaten Madiun. Oleh karena itu tanggal 18 Juli ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Madiun.
Kabupaten Madiun sendiri wilayahnya terdiri dari 15 kecamatan, 198 desa dan 8 kelurahan. Berdasarkan data statistik tahun 2017, jumlah populasi penduduk di kabupaten Madiun sebanyak 740.664 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Madiun yaitu 1.137 km2, Ibu kotanya adalah Caruban sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2019. Sebagian gedung-gedung pemerintahan sudah berada di wilayah Mejayan yang merupakan bagian dari Kecamatan Mejayan. Gedung pemerintahan lain telah dipindah secara bertahap dari Kota Madiun ke Mejayan sejak 2011. Madiun dilintasi 2 jalur nasional utama, yaitu jalur Surabaya-Yogyakarta dan jalur dari Kecamatan Mejayan hingga Kecamatan Madiun.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Madiun cukup beragam, mulai dari wisata alamnya yaitu Wisata Alam Pesanggrahan, Wana Wisata Grape, Dungus Forest Park, Gligi Forest Park, Hutan Pinus Nongko Ijo, Bukit Asmara Puyangan dan Watu Rumpuk. Ada juga destinasi berupa air terjun, diantaranya Air Terjun Banyulawe, Air Terjun Kedung Malem/Slampir, Air Terjun Krecekan Denu, Air Terjun Kucur, Air Terjun Coban Kromo, Air Terjun Susukan Tilam Sari, Air Terjun Seloaji, Air Terjun Panguripan dan Air Terjun Tambak Lare. Selain itu ada juga destinasi berupa waduk, taman bermain, museum hingga taman bermain, serta tempat wisata lainnya yang terus dikembangkan oleh pemerintah setempat dan cocok untuk dikunjungi.
Website : www.madiunkab.go.id
TENTANG LOGO MADIUN (MADIUN REGENCY)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Madiun:
Makna yang terkandung dalam bentuk keseluruhan yaitu:
- Perisai : Lambang Pertahanan
- Bintang Bersudut 5 ( Lima ) : Lambang Pancasila
- Pohon Beringin : Lambang Kesentausaan dan Kehidupan
- Keris : Pusaka Nenek Moyang sebagai Lambang Kebudayaan
- Sayap : Lambang Kekuatan semangat mencapai cita-cita
- Padi dan Kapas : Lambang Kemakmuran Rakyat
Makna yang terkandung dalam warna-warna yang dipakai yaitu:
- Putih (Pita, Kapas) : Lambang Kesucian
- Hijau (Beringin, Daun Kapas, Padi) : Lambang Penghargaan
- Merah (Pangkal Sayap) : Lambang Keberanian
- Kuning (Emas) Sayap, Padi, Pinggiran, Pita, Bintang : Lambang Keluhuran
- Hitam (Warna dasar) : Lambang Keabadian
Untuk mendownload logo KABUPATEN MADIUN (MADIUN REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN MADIUN (MADIUN REGENCY)"
Posting Komentar