DOWNLOAD LOGO KABUPATEN MAGELANG (MAGELANG REGENCY)

 
TENTANG KABUPATEN MAGELANG (MAGELANG REGENCY)
Kabupaten Magelang (Magelang Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Tengah. Secara geografis kabupaten Magelang terletak pada kootdinat 7.6575°S 110.2731°E atau terletak diantara 110° 01'51" sampai dengan 110° 26'13" Bujur Timur dan 7°19'13" sampai dengan 7°42'16" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Magelang pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Purworejo sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonosobo.

Asal muasal nama Kabupaten Magelang sendiri masih banyak mengalami simpang siur informasi dan kebenarannya. Namun berdasarkan cerita yang telah populer di kalangan masyarakat secara turun temurun, nama Magelang berasal dari kata "Kepung Gelang" yang bermakna "Mengepung seperti gelang secara rapat". Penamaan ini diberikan untuk mengenang peristiwa penangkapan Raja Jin Sonta oleh pasukan Mataram. Raja Jin Sonta ditangkap di kawasan yang sekarang diberi nama Magelang ini, penangkapan dilakukan dengan cara mengepung seperti gelang / pagar betis. Setelah berhasil ditangkap, Raja Jin Sonta kemudian dibunuh oleh Pangeran Purbaya. Pangeran Purbaya sendiri merupakan putra Panembahan Senopati (Danang Suta Wijaya) yang merupakan pendiri Kasultanan Mataram.

Perkembangan Kabupaten Magelang berawal saat Sir Thomas Stamford Raffles, yang merupakan wakil gubernur Hindia Belanda, mengangkat Raden Ngabehi Danukromo sebagai Bupati pertama Magelang dengan gelar R.A.A. Danuningrat I. Pengankatan bupati ini merupakan tindak lanjut dari disepakatinya sebuah perjanjian antara Inggris dengan Kasultanan Yogyakarta tentang penyerahan wilayah Kedu kepada pemerintah Inggris. Perjanjian ini terjadi pada tanggal 1 Agustus 1812. Setelah menjabat sebagai Bupati, Danukromo kemudian mendirikan pusat pemerintahan yang atas saran dan petunjuk dari gurunya, dipilihlah lokasi daerah yang berada di antara desa Mantiasih dan desa Gelangan. Pada tahun 1930, jabatan bupati diserahkan dari dinasti Danuningrat kepada pejabat baru yang bernama Ngabei Danukusumo.

Pada tahun 1905, guna menindaklanjuti keputusan Desentralisasi (Decentralisatie Besluit), Magelang kemudian ditingkatkan menjadi gemeente (kotamadya) bersama dengan Kota Semarang, Salatiga, dan Pekalongan. Seiring dengan waktu, kedudukan Kabupaten Magelang diperkuat melalui UU No. 2 tahun 1948 dengan ibu kota di Kota Magelang. Pada tahun 1950 berdasarkan UU No. 13 tahun 1950 Kota Magelang berdiri sendiri dan diberi hak untuk mengatur rumah tangga sendiri. Pada tanggal 22 Maret 1984, kecamatan Mertoyudan bagian Selatan dan kecamatan Mungkid bagian Utara dipilih secara resmi sebagai ibu kota Kabupaten Magelang oleh gubernur Jawa Tengah dengan nama Kota Mungkid. 

Kabupaten Magelang sendiri wilayahnya terdiri dari 21 kecamatan, 5 kelurahan, dan 367 desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Magelang mencapai 1.280.679 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Magelang yaitu 1.102,93 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 1.162 jiwa/km². Setiap tahun, Kabupaten Magelang menjadi tuan rumah penyelenggaraan perhelatan seni-budaya berskala internasional yakni: Borobudur Writers and Cultural Festival (yang dirintis oleh Mudji Sutrisno, Imam Muhtarom, Seno Joko Suyono, dan Yoke Darmawan) dan perhelatan Festival Lima Gunung (yang dipelopori oleh Tanto Mendut).

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Magelang sangat beragam, yang paling utama adalah Candi Borobudur. Candi Borobudur sendiri merupakan sebuah mahakarya peninggalan Dinasti Syailendra yang kini menjadi kebanggaan Indonesia dan dunia karena telah menjadi situs Warisan Dunia UNESCO. Selain Borobudur, terdapat sejumlah candi di antaranya Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Ngawen, Candi Canggal atau Candi Gunungwukir, Candi Selogriyo, Candi Gunungsari, Candi Lumbung, Candi Pendem, dan Candi Asu. Untuk objek wisata alam, Kabupaten Magelang memiliki beberapa objek wisata, antara lain Kopeng, Kolam Renang Kalibening-Payaman, Gardu Pandang Ketep Pass juga air terjun Kedung Kayang kira-kira lima kilometer dari Ketep Pass, Gardu Pandang Babadan, Curug Silawe, Losari Coffee Plantation, pemandian air panas Candi Umbul dan air terjun Sekar Langit (di Kecamatan Grabag).

Website : www.magelangkab.go.id

 
TENTANG LOGO MAGELANG (MAGELANG REGENCY)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Magelang:
Bintang Bersudut Lima
Bintang yang berwarna kuning emas dan terletak ditengah yang berbentuk perisai sebagai lambang perjuangan menggambarkan daerah Kabupaten Magelang adalah daerah yang subur bagi segala macam golongan, agama, dan lapisan masyarakat.
 
Stupa Borobudur Berdiri di Atas Lima Trap
Stupa candi Berwarna putih dengan lubang berwarna hitam yang posisinya terletak ditengah-tengah perisai melambangkan monumen tersohor Candi Borobudur yang dimiliki Kabupaten Magelang dan merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia dan melambangkan obyek wisata.
 
Keris
Keris berwarna kuning emas terletak ditengah stupa melambangkan perjuangan Pahlawan Diponegoro yang gigih menentang penjajah.
 
Gunung
Gunung berjumlah lima buah berwarna kuning emas yang posisinya terletak dibawah trap candi melambangkan bahwa Kabupaten Magelang adalah suatu wilayah pegunungan/dataran tinggi yang memiliki lima buah gunung (Panca Arga) diantaranya yaitu Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Pengunungan Menoreh, dan Gunung Tidar.
 
Padi dan Kapas
Padi berwarna kuning berangkai membujur keatas dibagian kiri perisai berjumlah 20 butir dan lima buah kapas berwarna putih berangkai dengan empat daun berwarna kuning emas membujur keatas bagian perisai serta empat buah panili pada batangnya yang melilit pada bambu runcing di sebelah kiri, melambangkan bahwa pada tanggal 25 September 1945 telah terjadi perjuangan mengusir penjajah Inggris dan Gurkha dalam mencapai kemerdekaan di daerah Kabupaten Magelang.
 
Daun Tembakau
Lima lembar daun tembakau berwarna kuning emas dan klembak yang terletak lurus dibawah daun tembakau menggambarkan hasil produksi pertanian untuk Kabupaten Magelang.
 
Dua Bambu Runcing
Dua buah bambu runcing berwarna kuning emas terletak sudut-menyudut ke kiri dan ke kanan pada klembak melambangkan perjuangan rakyat dan Pemerintah Kabupaten Magelang dalam perang kemerdekaan yang dapat menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
 
Samir
Samir berwarna merah putih melengkung ke atas terletak di bagian bawah perisai menggambarkan suatu optimisme akan tercapainya cita-cita yang luhur.
 
Arti Warna Pada Logo:
  • Kuning Tua atau Kuning emas, berarti keluhuran, melambangkan cita-cita yang luhur yang terkandung didalam perjuangan rakyat Kabupaten Magelang.
  • Merah Tua, berarti berani, melambangkan keberanian bertindak, keberanian menderita demi untuk tercapainya cita-cita luhur.
  • Hijau Tua, berarti harapan kehidupan, harapan akan cita-cita luhur yang amat besar.
  • Hitam, berarti abadi kekal, perjuangan rakyat Kabupaten Magelang kekal dan abadi, pantang mundur sampai cita-cita berhasil.
  • Putih, berarti suci bersih, perjuangan mencapai cita-cita, mencapai keadilan dan kebenaran.
 
Untuk mendownload logo KABUPATEN MAGELANG (MAGELANG REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:


LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN MAGELANG (MAGELANG REGENCY)  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN MAGELANG (MAGELANG REGENCY)"

Posting Komentar