TENTANG KOTA CIREBON (CITY OF CIREBON)
Kota Cirebon (Cty of Cirebon) adalah sebuah kota yang ada di wilayah provinsi Jawa Barat. Secara geografis Kota Cirebon terletak pada kootdinat 6°41'S 108°33'E atau terletak di 108° 33' 00" sampai 108° 33' 00" Bujur Timur dan 6° 41' 00" sampai 6° 41' 00" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kota Cirebon pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Sungai Kedung Pane, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Laut Jawa, lalu pada sisi sebelah selatan kota ini berbatasan langsung dengan Sungai Kalijaga, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Cirebon. Hampir sebagaian besar wilayah Kota Cirebon merupakan kawasan dataran rendah dengan ketinggian antara 0 mdpl hngga 2000 mdpl. Beberapa Sungai yang mengalir di Kota Cirebon diantaranya Sungai Kedung Pane, Sungai Sukalila, Sungai Kesunean, dan Sungai Kalijaga.
Kota Cirebon (Cty of Cirebon) adalah sebuah kota yang ada di wilayah provinsi Jawa Barat. Secara geografis Kota Cirebon terletak pada kootdinat 6°41'S 108°33'E atau terletak di 108° 33' 00" sampai 108° 33' 00" Bujur Timur dan 6° 41' 00" sampai 6° 41' 00" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kota Cirebon pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Sungai Kedung Pane, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Laut Jawa, lalu pada sisi sebelah selatan kota ini berbatasan langsung dengan Sungai Kalijaga, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Cirebon. Hampir sebagaian besar wilayah Kota Cirebon merupakan kawasan dataran rendah dengan ketinggian antara 0 mdpl hngga 2000 mdpl. Beberapa Sungai yang mengalir di Kota Cirebon diantaranya Sungai Kedung Pane, Sungai Sukalila, Sungai Kesunean, dan Sungai Kalijaga.
Nama Cirebon berasal dari kata "Sarumban", dulunya merupakan sebuah dusun kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa. Seiring berjalannya waktu, dusun inipun mulai berkembang menjadi sebuah desa yang ramai, lalu namanya kemudian diganti menjadi "Caruban", berasal dari kata dalam bahasa Cirebon yaitu "Carub" yang artinya bersatu padu. Diberi nama Caruban ini, karena desa kecil ini mulai didatangi warga yang berasal dari luar wilayah yang memiliki budaya dan berasal dari bangsa yang berbeda, diantaranya ada yang berasal dari tiong hoa dan arab. Karena masyarakatnya yang mulai beraneka ragam, maka pelafalan nama Caruban lambat laun mulai berubah karena logat masyarakan yang berlatar belakang adat dan bangsa yang berbeda. Dari nama Caruban lambat laun mulai berubah pengucapan menjadi "Carbon", kemudian ada yang melafalkannya menjadi "Cerbon", dan akhirnya lebih mudah diucapkan dengan kata "Cirebon".
Menurut sejarah, Ki Gegeng Tapa atau yang dikenal juga sebagai Ki Gedeng Alang-alang adalah seorang pengurus pelabuhan yang berada di bawah penguasa Kerajaan Galuh. Di dekat pelabuhan tersebut ada sebuah kampung nelayan bernama Muara Jati, awalnya penghuni kampung ini adalah masyarakat nelayan yang jumlahnya sedikit, namun seiring berjalannya waktu kampung ini mulai dipadati nelayan dan pelayar dari luar dan tinggal menetap. Melihat semakin ramainya wilayah ini, Ki Gedeng Alang-alang kemudian memindahkan kampung nelayan ini ke pemukiman baru bernama Lemahwungkuk, disini Ki Gedeng Alang-Alang diangkat sebagai kepala pemukiman dan bergelar Kuwu Cerbon. Konon nama Cirebon juga berasal dari kata Cai Rebon (Air Rebon), merupakan istilah untuk air sisa rebusan udang rebon untuk diolah menjadi terasi oleh para nelayan yang tinggal di pemukiman ini.
Pada masa berikutnya, di wilayah ini didirikan sebuah kerajaan bernama kerajaan Cirebon, didirikan oleh Pangeran Walangsungsang yang merupakan putra dari Prabu Siliwangi. Ia kemudian diangkat sebagai Adipati Cirebon dan memiliki gelar Cakrabumi. Semula Kerajaan Cirebon berada di bawah kekuasaan Kerajaan Galuh karena berdiri di wilayah kekuasaan Kerajaan Galuh. Namun akhirnya Kerajaan Cirebon berlepas diri dari Kerajaan Galuh dan menyatakan Merdeka, ditandai dengan berhentinya pengirima upeti ke kerajaan Galuh berupa Terasi Rebon. Kemerdekaan inilah yang kemudian menjadi awal berdirinya daerah otonom baru di Cirebon, dan mengawali berdirinya kerajaan islam Cirebon. Pada masa pendudukan Hindia Belanda, tanggal 7 Januari 1681 Cirebon secara politik dan ekonomi berada dalam pengawasan pihak VOC, setelah penguasa Cirebon waktu itu menandatangani perjanjian dengan VOC.
Pada tahun 1906, oleh pemerintah Hindia Belanda cirebon disahkan menjadi "Gemeente Cherbon", melalui dikeluarkannya keputusan Stlb. 1906 No. 122 dan Stlb. 1926 No. 370. Lalu pada tahun 1957, Kota Cirebon ditingkatkan status pemerintahannya menjadi Kotapraja. Pada masa pasca kemerdekaan Indonesia, Kota Cirebon pada tahun 1965 kemudian diubah statusnya menjadi Kotamadya. Pada masa ini, pemerintah Kota Cirebon berusaha mengubah citra Kota Cirebon yang telah terbentuk pada masa kolonial Belanda dengan simbol dan identitas kota yang baru. Dimana pada masa sebelumnya Cirebon dikenal dengan semboyan "per aspera ad astra" yang artinya "dari duri onak dan lumpur menuju bintang", kemudian diganti dengan "Gemah Ripah Loh Jinawi" yang kini digunakan sebagai slogan/motto kota Cirebon.
Kota Cirebon sendiri wilayahnya terdiri dari 5 kecamatan dan 22 kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk kota Cirebon mencapai 325.767 jiwa. Luas wilayah Kota Cirebon yaitu 37,36 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 8.719 jiwa/km². Pada tahun 2010 berdasarkan survei persepsi kota-kota di seluruh Indonesia oleh Transparency International Indonesia (TII), kota ini termasuk kota terkorup di Indonesia bersama dengan Kota Pekanbaru, hal ini dilihat dari Indeks Persepsi Korupsi Indonesia (IPK-Indonesia) 2010 yang merupakan pengukuran tingkat korupsi pemerintah daerah di Indonesia.
Destinasi wisata yang ada di Kota Cirebon cukup beragam, diantaranya ada Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Kacirebonan, Taman Air Sunyaragi, Taman Ade Irma Suryani, Makan Sunan Gunung Jati, Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Masjid Panjunan. Wisata kuliner khas di Kota Cirebon diantaranya Sega Jamblang, Sega lengko, Empal gentong, Docang, Tahu gejrot, Kerupuk Melarat, Mendoan, Sate beber, Mi koclok, Empal asem, Nasi goreng Cirebon, Ketoprak Cirebon, Bubur ayam Cirebon, Kerupuk Udang dan sebagainya. Beberapa pertunjukan khas masyarakat Cirebon antara lain Tarling, Tari Topeng Cirebon, Sintren, Kesenian Gembyung dan Sandiwara Cirebonan.
Website: www.cirebonkota.go.id
TENTANG LOGO KOTA CIREBON (CITY OF CIREBON)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kota Cirebon :
- Daun jati yang berwarna hijau tua, mengandung arti bahwa pada zaman dahulu di Cirebon ada seorang pemimpin para wali yang berbudi luhur dan bertahta serta disemayamkan di Gunungjati dengan nama Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunungjati yang menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa.
- Sembilan buah bintang berwarna putih, mengandung arti Walisanga. Kota Cirebon terkenal sebagai tempat berkumpulnya para wali untuk bermusyawarah dalam hubungannya dengan ilmu Agama Islam yaitu: 4 (empat) buah bintang diatas dasar kuning emas menggambarkan ilmu syariat, hakekar, terekat dan ma’rifat. 5 (lima) buah bintang di dalam gambar daun jati menggambarkan rukun Islam, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji.
- Lukisan laut berombak berwarna biru, mengandung arti bahwa masyarakat Kota Cirebon mempunyai kegiatan bekerja di daerah pantai (nelayan), dengan penuh keikhlasan (jalur putih) dalam menunaikan kewajiban masing-masing untuk kepentingan bangsa dan negara.
- Gambar udang rebon berwarna kuning emas, mengandung arti bahwa hasil laut telah memberikan kemakmuran kepada masyarakat Cirebon. Adapun udang rebon merupakan bahan baku untuk pembuatan terasi yang terkenal dari Kota Cirebon.
- Garis bergerigi sembilan buah berwarna hitam yang melukiskan benteng yang mendatar berpuncak sembilan buah, menggambarkan arti bahwa Kota Cirebon bercita-cita melaksanakan pembangunan di segala bidang/sektor di seluruh kotanya untuk kemakmuran rakyat.
- Perisai yang bersudut lima, mengandung arti bahwa perjuangan dalam mempertahankan dan menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diprolamasikan tanggal 17 Agustus 1945.
- Warna dasar kuning emas perisai bagian atas melambangkan Kota Cirebon sebagai kota pantai yang bercita-cita melaksanakan pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang tertib, tentram, adil dan makmur.
- Warna putih pada perisai bagian bawah melambangkan Kota Cirebon letaknya di pinggir laut atau Kota Pantai yang siap sedia (jalur biru) memberikan hasil laut yang berguna dan berharga bagi kehidupan rakyatnya.
- Pita melingkari perisai dengan warna kuning melambangkan persatuan, kebesaran dan kejayaan.
- Dasar lambang yang berwarna hitam melambangkan keabadian.
Untuk mendownload logo KOTA CIREBON (CITY OF CIREBON) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA CIREBON (CITY OF CIREBON)"
Posting Komentar