DESKRIPSI
Kota Cilegon adalah sebuah kota yang masuk ke dalam wilayah provinsi Banten. Secara posisi Kota Cilegon terletak di kordinat 105° 54’ 05” sampai 106° 05’ 11” Bujur Timur dan 5° 52’ 24" sampai 6° 04’ 07” Lintang Selatan, dimana posisinya pada sebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Serang, sedang pada sebelah timurnya berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Kota Serang, sementara di sebelah Selatan Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Serang, sementara itu di sebelah Barat berbatasan langsung dengan Selat Sunda. Secara umum kondisi daratan di Kota Cilegon merupakan dataran rendah dengan kondisi tanah yang cukup landai, namun di wilayah utara Cilegon kondisi wilayahnya berlereng karena berbatasan langsung Gunung Batur.
Kota Cilegon adalah sebuah kota yang masuk ke dalam wilayah provinsi Banten. Secara posisi Kota Cilegon terletak di kordinat 105° 54’ 05” sampai 106° 05’ 11” Bujur Timur dan 5° 52’ 24" sampai 6° 04’ 07” Lintang Selatan, dimana posisinya pada sebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Serang, sedang pada sebelah timurnya berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Kota Serang, sementara di sebelah Selatan Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Serang, sementara itu di sebelah Barat berbatasan langsung dengan Selat Sunda. Secara umum kondisi daratan di Kota Cilegon merupakan dataran rendah dengan kondisi tanah yang cukup landai, namun di wilayah utara Cilegon kondisi wilayahnya berlereng karena berbatasan langsung Gunung Batur.
Kota Cilegon sendiri wilayahnya terdiri dari 8 kecamatan dan 43 kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kota Cilegon mencapai 404.426 jiwa. Luas wilayah Kota Cilegon yaitu 175,50 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 2.304 jiwa/km². Sektor perekonomian utama masyarakat kota Cilegon adalah bidang perdagangan. Hotel dan Restoran merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, sedangkan sektor Industri merupakan lapangan pekerjaan kedua yang banyak digeluti oleh penduduk Kota Cilegon. Pada akhir tahun 2010, Krakatau Steel sebagai perusahaan pelat merah yang berproduksi di Cilegon menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, POSCO untuk melaksanakan joint venture di Kawasan Industri Krakatau, sehingga terjadi peningkatan perekonomian di Kota Cilegon.
Destinasi wisata yang ada di Kota Cilegon diantaranya yaitu Gunung Batu Lawang yang berada di wilayah Gerem, Gunung Batur yang terletak dikawasan kecamatan Pulomerak, kemudian ada juga Krakatau Country Club yang merupakan pusat rekreasi di tengah Kota Cilegon yang dikelola oleh anak perusahaan Krakatau Steel, Pulau Merak Besar dan Merak Kecil yang lokasinya tepat didepan pelabuhan penyebrangan Merak – Bakauheni (ASDP), kemudian ada juga wisata Pantai kelapa tujug yang terletak di Merak, serta ada Objek wisata Pantai Pulorida yang terletak sekitar 4 km dari Pelabuhan Merak.
Selain destinasi wisata diatas, Kota Cilegon juga memiliki kuliner jkhas yang patut untuk dicoba ketika berkunjung disana, yaitu Ayam Bekakak Kranggot, Rabeg, Sate Bandeng dan Sate Bebek Cibeber. Ayam Bekakak Kranggot bentuknya kurang lebih sama dengan ayam bakar biasa tetapi bumbunya menggunakan bumbu khas banten yang sangat kaya akan rempah, sedangkan Rabek adalah sejenis semur daging kesukaan sultan banten yang awalnya berasal dari daerah arab (rabiq), sedangkan Sate Bandeng adalah panganan satai yang terbuat dari daging bandeng tumbuk yang terakhir adalah Sate Bebek Cibeber yaitu sejenis sate yang dibakar dengan bumbu panggang khas cibeber yang berwarna merah namum cukup manis.
Situs Resmi Kota Cilegon : www.cilegon.go.id
SEJARAH KOTA CILEGON
Sejarah Kota Cilegon dapat ditelusuri melalui sejarah Kasultanan anten, dimana dalam pembentukannya Kota Cilegon mengalami beberapa masa, yang dimulai dari masa Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun 1651, Cilegon merupakan kampung kecil dibawah kekuasaan Kerajaan Banten. Pada masa itu Cilegon berupa tanah rawa yang belum banyak didiami orang. Namun sejak masa keemasan Kesultanan Banten dilakukan pembukaan daerah di Serang dan Cilegon yang dijadikan daerah persawahan dan jalur perlintasan antara Pulau Jawa dan Sumatra. Sejak saat itu banyak pendatang yang menetap di Cilegon sehingga masyarakat Cilegon sudah menjadi heterogen disertai perkembangan yang sangat pesat.
Pada masa penjajahan Hindia Belanda, pada tahun 1816 kota ini dibentuk Districh Cilegon oleh Hindia Belanda dibawah Keresidenan Banten di Serang. Rakyat Cilegon ingin membebaskan diri dari penindasan penjajahan Belanda. Puncak perlawanan rakyat Cilegon kepada Kolonial Belanda yang dipimpin oleh KH. Wasyid yang dikenal dengan pemberontakan Geger Cilegon 1888 tepatnya pada tanggal 9 Juli 1888. Sedangkan pada tahun 1924, di Districh Cilegon telah ada perguruan pendidikan yang berbasis Islam yaitu Perguruan Al-Khairiyah dan Madrasah Al-Jauharotunnaqiyah Cibeber. Dari perguruan pendidikan tersebut melahirkan tokoh-tokoh pendidikan yang berbasis Islam di Cilegon.
Pasca kemerdekaan Indonesia, memasuki era tahun 1962, di Cilegon berdiri sebuah Pabrik Baja Trikora yang merupakan babak baru bagi era industri wilayah Cilegon. Industri Baja Trikora berkembang pesat setelah keluar Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1970 tanggal 31 Agustus 1970 yang mengubah Pabrik Baja Trikora menjadi PT. Krakatau Steel berikut anak perusahaannya. Perkembangan industri yang pesat di Cilegon berdampak pula terhadap sektor lainnya seperti perdagangan, jasa dan jumlah penduduk yang terus meningkat. Mata pencaharian penduduk Cilegon yang semula sebagian besar adalah petani berubah menjadi buruh, pedagang dan lain sebagainya. PT. Krakatau Steel telah mendorong pembangunan dan perkembangan yang sangat pesat bagi wilayah Cilegon, yang akhirnya mempengaruhi kondisi sosial budaya dan tata guna lahan. Daerah persawahan dan perladangan menjadi daerah industri, perdagangan dan jasa.
Sebagai pusat pelayanan bagi wilayah Banten dan sekitarnya baik pelayanan jasa koleksi maupun distribusi, pertumbuhan masyarakat Cilegon sangat ditopang oleh adanya perkembangan industri dan perdagangan. Sebagai pusat pertumbuhan, Cilegon memberikan kontribusi multiplier effek terhadap hinterland-nya dalam mengoleksi hasil-hasil produksinya dan demikian pula sebaliknya, yaitu mendistribusikan hal-hal yang dibutuhkan daerah hinterland tersebut. Untuk melayani kebutuhan tersebut perlu aparat yang memadai setingkat dengan Daerah Tingkat II. Dalam perkembangannya Kota Cilegon telah memperlihatkan kemajuan di berbagai bidang baik pembangunan fisik, sosial, dan ekonomi yang cukup pesat. Perkembangan ini tidak terlepas dari struktur kota yaitu sebagai pintu gerbang Jawa – Sumatra dan perkembangan Industri Strategis Nasional di Wilayah Cilegon yang diikuti perkembangan pusat perdagangan, jasa, industri, pariwisata, dan pemukiman.
Perkembangan dan kemajuan Kota Administratif Cilegon tersebut tidak saja memberikan dampak berupa kebutuhan peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, tetapi juga memberikan gambaran mengenai dukungan, kemampuan, dan potensi wilayah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Dengan demikian untuk lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan, serta pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, dipandang perlu Kota Administratif Cilegon dibentuk Kota Madya daerah Tingkat II Cilegon.
Pada masa reformasi, mengikuti peluang yang diberikan Undang-Undang No.22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah semakin memberikan keleluasan bagi Kotamadya Cilegon (selanjutnya disebut Kota Cilegon) untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Kota Cilegon. Peluang tersebut semakin nyata setelah institusi pemerintah di Kota Cilegon menjadi lengkap dengan terbentuknya DPRD Kota Cilegon. Dengan ditetapkannya dan disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon, status Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya Cilegon, dengan duet kepemimpinan Drs. H. Tb. Rifai Halir sebagai Pejabat Wali kota Cilegon dan H. Zidan Rivai sebagai Ketua DPRD Cilegon.
ARTI LOGO KOTA CILEGON
Berikut adalah arti/makna dari logo Kota Cilegon yaitu:
- Bintang yang memiliki sudut 5 melambangkan Pancasila sabagai dasar Negara.
- Tugu Kota Cilegon yang menjulang tinggi melambangkan kekompakkan seluruh lapisan masyarakat dari mulai aparat dan masyarakat yang beraneka ragam suku, budaya dan keyakinan agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai.
- Lidah api yang berujung 9 melambangkan semangat dari seluruh warga Negara Indonesia dalam berjuang menegakkan nilai-nilai keadilan berdasarkan Pancasila.
- Padi dan Kapas, Kapas yang menjadi bahan untuk membuat benang hingga menjadi pakaian dan padi yang menjadi sebuah nasi melambangkan kecukupan sandang (pakaian) dan pangan bagi seluruh warga Indonesia terkhusus masyarakat Cilegon.
- Pena melambangkan Kota Cilegon sangat menjunjung tinggi pendidikan dan merupakan sebuah Kota Pendidikan yang turut serta dalam mencerdaskan anak bangsa.
- Gunung Batur melambangkan sejarah akan batas wilayah gerilya para pejuang Kota Cilegon.
- Dinding Benteng Surosoan (27 bata dan 4 puncak) yang melambangkan pertahanan Cilegon.
- Gapura Kaibon melambangkan Kota Cilegon sebagai Pintu Gerbang yang menjembatani antara Pulau Jawa dan Sumatera.
- Obak laut yang berjumlah 9 ombak melambangkan betapa dinamis dan energiknya seluruh masyarakat Kota Cilegon.
- Laut dan Jangkar melambangkan Kota Cilegon sebagai Kota Pelabuhan yang menghubungkan 2 pulau besar pulau Jawa dan Sematera.
- Roda Gigi melambangkan Kota Cilegon merupakan sebuah Kota Industri yang besar.
- Pita melambangkan kesatuan dan persatuan seluruh masyarakat Kota Cilegon yang memiliki ikatan yang kuat dan erat sebagaimana yang tertulis pada Semboyan Kota Cilegon.
- 17 Kapas berjumlah, 8 Roda Gigi dan 45 Padi membentuk tanggal 17 – 8 (Agustus) – 1945 yang merupakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
- 27 Dinding Bata, 4 Puncak, 9 Lidah Api dan 9 Ombak Laut membentuk tanggal 27 – 4 (April) – 1999 yang merupakan tanggal peresmian atau kelahiran Kota Cilegon.
- Makna semboyan, AKUR SEDULUR “Akur Sesama Saudara”, bermakna bahwa kita memang benar berbeda tapi tetap saling mengharga, menghormati, saling mendukung dalam perbedaan tersebut untuk menjaga keharmonisan dalam berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat dan bernegara. JUJUR, bermakna berterusterang dalam berbagai aspek kehidupan, baik antara sesama manusia ataupun antara manusia dengan Tuhan-Nya untuk menciptakan ketentraman dalam hidup bernegara. ADIL MAKMUR, bermakna harapanan dan upaya untuk menegakkan keadilan yang sebenar-benarnya sesuai dengan UUD 145 agar tercipta kesejahteraan untuk seluruh warga Indonesia terkhusus Cilegon.
Arti Warna:
- Merah melambangkan semangat dan keberanian yang berlandaskan kebenaran yang hakiki.
- Putih melambangkan kesucian, kejujuran dan kelembutan hati dalam berbudi luhur.
- Kuning melambangkan kekuasaan yang dipimpin berdasarkan keadilan dan kebijaksanaan yang hakiki.
- Hitam melambangkan kelanggengan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai rintangan.
- Hijau melambangkan kesejahtertaan dan kemakmuran untuk seluruh warga Indonesia.
- Biru melambangkan kejernihan, kesentosaan dan keaslian.
- Coklat melambangkan keteguhan dan dan ketetapan hati dalam bertindak menjalankan UUD 1945.
DOWNLOAD LOGO KOTA CILEGON
Untuk mendownload logo KOTA CILEGON (CILEGON CITY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA CILEGON (CILEGON CITY)"
Posting Komentar