DOWNLOAD LOGO KOTA MALANG (MALANG CITY)

 
DESKRIPSI
Kota Malang adalah sebuah kota yang masuk ke dalam wilayah provinsi Jawa Timur. Secara posisi Kota Malang terletak di kordinat 112° 06’ 00” – 112° 07’ 00” Bujur Timur dan 7° 06’ 00" – 8° 02’ 00" Lintang Selatan, dimana posisinya pada sebelah utara berbatasan langsung dengan Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso, sedang pada sebelah timurnya berbatasan dengan Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang, sementara di sebelah Selatan Kota ini berbatasan dengan Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji, sementara itu di sebelah Barat berbatasan langsung dengan Kecamatan Wagir dan Kcamatan Dau. Secara umum kondisi daratan di Kota Madiun merupakan kawasan dataran tinggi dengan dikelilingi oleh Gunung Arjuno di sebelah utara, Gunung Semeru di sebelah timur, Gunung Kawi dan Gunung Panderman di sebelah barat, Gunung Kelud di sebelah selatan.

Kota Malang sendiri wilayahnya terdiri dari 5 kecamatan dan 57 kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kota Malang mencapai 834.545 jiwa. Luas wilayah Kota Malang yaitu 145,28 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 5.744 jiwa/km².  Sektor utama di Kota Malang adalah perdagangan dan Industri, dimana di kota ini berdiri salah satu perusahaan rokok yang terkenal yaitu Bentoel. Kota Malang memiliki perekonomian yang maju dan majemuk dan merupakan kawasan ekonomi yang disorot oleh Pemprov Jawa Timur. Industri kreatif dan UMKM merupakan sektor yang paling memdominasi perekonomian di kota ini.

Destinasi wisata yang ada di Kota Malang cukup banyak dan beragam, diantaranya banyak berupa kampung wisata, diantaranya yang paling terkenal adalah Kampung Wisata Jodipan (Kampung Warna-Warni). Selain itu, ada juga Kampung Tridi yang terletak di seberang Kampung Warna-Warni yang terkenal akan karya seni mural di dinding-dinding perumahannya. Ada juga kampung wisata di Kota Malang yang terkenal akan keramahan lingkungannya dan kehijauannya, diantaranya adalah Kampung Glintung Go Green (3G) yang terletak di Purwantoro dan Kampung Bamboo Mewek di Tunjungsekar. Ada juga Kampung Budaya, yaitu Kampung Budaya Polowijen dan Kampung Topeng Malangan.

Selain tempat wisata diatas, Kota Malang juga memiliki tempat-tempat bersejarah seperti Gerbong Maut yang merupakan peninggalan bangsa Belanda dan berada di Museum Brawijaya, ada juga Museum Mpu Purwa yang menyimpan kebudayaan hindu-budha, ada juga Museum Malang Tempo Doeloe yang merupakan museum sejarah Malang dan ada juga Museum Bentoel yang berisikan sejarah Bentoel Group dan pendirinya. Kota Malang merupakan kota yang kaya akan seni tari, diantaranya ada Tari Topeng Malangan, Tari Grebeg Wiratama, Tari Beskalan (Tari Selamat Datang), dan Tari Bedayan (Tari Penghormatan).

Situs Resmi Kota Malang : www.malangkota.go.id

SEJARAH KOTA MALANG (MALANG CITY)
Nama Malang pertama kali ditemukan di sebuah Prasasti bernama Prasasti Pamotoh/Ukirnegara, dengan angka tahun 1120 Saka atau setara dengan tahun 1198 Masehi. Prasasti ini ditemukan pada tanggal 11 Januari 1975 di Wlingi, Kabupaten Blitar. Prasasti ini berbentuk lempengan tembaga dengan tulisan pada satu sisinya, ada tiga baris kalimat disana yaitu: baris pertama "....taning sakrid Malang-akalihan" (artinya ....di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang), baris kedua "wacid lawan macu pasabhanira" (artinya bersama wacid dan mancu), dan baris ketiga "dyah Limpa Makanagran I... " (artinya persawahan Dyah Limpa yaitu… ). Dari prasasti inilah diperoleh satu bukti bahwa pemakaian nama Malang telah ada paling tidak sejak abad 12 Masehi.

Menurut ahli sejarah, Malang di sini merujuk pada sebuah daerah di timur Gunung Kawi. Meskipun telah diketahui bahwa penggunaan Malang setidaknya telah berlangsung sejak abad ke-12 Masehi, tidak bisa dipastikan asal mula penamaan wilayahnya. Hipotesis pertama merujuk pada nama sebuah bangunan suci bernama Malangkuçeçwara. Sejumlah ahli yang menyebutkan bahwa bangunan Malangkuçeçwara terletak di daerah Gunung Buring, suatu pegunungan yang membujur di sebelah timur Kota Malang di mana terdapat salah satu puncaknya bernama "Malang". Nama Malangkuçeçwara terdiri atas 3 kata, yakni mala yang berarti kebatilan, angkuça yang berarti menghancurkan dan içwara yang berarti Tuhan. Sehingga artinya menjadi "Tuhan telah menghancurkan yang batil".

Keberadaan Kerajaan Kanjuruhan, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang. Oleh karena itu, kerajaan tersebut dianggap sebagai cikal bakal kota ini. Setelah kerajaan Kanjuruhan,  di daerah Malang masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Sultan Mataram dari Jawa Tengahlah yang akhirnya datang dan berhasil menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini. 

Pada masa penjajahan kolonial Hindia Belanda, tepatnya pada 1 April 1914, daerah Malang dijadikan wilayah gemente (kotapraja). Kota Malang modern tumbuh dan berkembang setelah hadirnya administrasi kolonial Hindia Belanda. Pada masa kependudukan Jepang di Indonesia, Kota Malang yang merupakan bagian dari Indonesia pun ikut serta diduduki oleh Jepang. Bala Tentara Dai Nippon mulai menduduki Kota Malang pada 7 Maret 1942. Pada masa kependudukan Jepang pun terjadilah peralihan fungsi bangunan. Rumah-rumah tempat tinggal orang Belanda diallihkan fungsinya, salah satunya yaitu markas pasukan Belanda dialihfungsikan menjadi gedung Kentapetai. 

Kota Malang sudah mengalami beberapa kali pergantian pemerintah. Pada Abad ke-8 M, Malang menjadi ibu kota Kerajaan Kanjuruhan dengan rajanya, yaitu Gajayana. Setelah Belanda masuk, pemerintah memusatkan kedudukannya di sekitar Kali Brantas.  Pada 1824, Malang mulai mempunyai asisten residen karena sudah menjadi afdeling dan ditetapkan sebagai kotapraja (stadsgemeente) pada 1914. Malang menjadi bagian Republik Indonesia pada 21 September 1945 dan dimasuki kembali pada 2 Maret 1947 setelah diduduki kemballi oleh Belanda. Pemerintah diubah menjadi Pemerintah Kota Malang pada 1 Januari 2001. Hari jadi kota malang ditetapkan berdasarkan berdirinya Malang sebagai Stadsgmeente pada jaman Belanda yaitu 1 April 1914.

ARTI LOGO  KOTA MALANG (MALANG CITY)

Berikut ini adalah arti atau makna dari Logo Kota Malang, berdasarkan Perda No.4 Tahun 1970:
  1. Bendera Merah Putih berbentuk Segi Lima, merupakan lambang bendera nasional Indonesia
  2. Segi Lima berwarna  hijau, bermakna semangat perjuangan kepahlawanan, kondisi geografis, pegunungan, serta semangat membangun untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
  3. Bintang bersudut lima berwarna kuning, berarti keluhuran dan kebesaran
  4. Tugu Malang berwarna Biru, merupakan lambang kesetiaan pada tuhan, negara dan bangsa.
  5. Semboyan "Malang Kucecwara", artinya "Tuhan menghancurkan yang bathil, menegakkan yang benar". Semboyan ini dipakai sejak hari peringatan 50 tahun berdirinya KOTAPRAJA MALANG 1964, sebelum itu yang digunakan adalah "Malang Nominator, Sursummoveor" yang artinya "Malang Namaku, Maju Tujuanku".

DOWNLOAD LOGO  KOTA MALANG (MALANG CITY)
Untuk mendownload logo  KOTA MALANG (MALANG CITY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:


LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KOTA MALANG (MALANG CITY)  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA MALANG (MALANG CITY)"

Posting Komentar