DESKRIPSI
Kota Mojokerto adalah sebuah kota yang masuk ke dalam wilayah provinsi Jawa Timur. Secara posisi Kota Mojokerto terletak di kordinat 112° 28’ 00” Bujur Timur dan 7° 33’ 00" Lintang Selatan, dimana posisinya pada sebelah utara berbatasan langsung dengan Sungai Brantas, sedang pada sebelah timurnya berbatasan dengan Kecamatan Puri dan Kecamatan Mojoanyar (Kabupaten Mojokerto), sementara di sebelah Selatan Kota ini berbatasan dengan Kecamatan Sooko dan Kabupaten Mojokerto, sementara itu di sebelah Barat berbatasan langsung dengan Kecamatan Sooko dan Kcamatan Puri (Kabupaten Mojonerto). Secara umum kondisi daratan di Kota Mojokerto merupakan kawasan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 18,75 m di atas permukaan laut.
Kota Mojokerto adalah sebuah kota yang masuk ke dalam wilayah provinsi Jawa Timur. Secara posisi Kota Mojokerto terletak di kordinat 112° 28’ 00” Bujur Timur dan 7° 33’ 00" Lintang Selatan, dimana posisinya pada sebelah utara berbatasan langsung dengan Sungai Brantas, sedang pada sebelah timurnya berbatasan dengan Kecamatan Puri dan Kecamatan Mojoanyar (Kabupaten Mojokerto), sementara di sebelah Selatan Kota ini berbatasan dengan Kecamatan Sooko dan Kabupaten Mojokerto, sementara itu di sebelah Barat berbatasan langsung dengan Kecamatan Sooko dan Kcamatan Puri (Kabupaten Mojonerto). Secara umum kondisi daratan di Kota Mojokerto merupakan kawasan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 18,75 m di atas permukaan laut.
Kota Mojokerto sendiri wilayahnya terdiri dari 3 kecamatan dan 18 kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kota Mojokerto mencapai 136.583 jiwa. Luas wilayah Kota Mojokerto yaitu 16,47 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 8.292 jiwa/km². Kota Mojokerto merupakan satu-satunya kota di Jawa Timur yang memiliki satuan wilayah ataupun luas wilayah terkecil. Kota Mojokerto merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila.
Destinasi wisata yang ada di Kota Mojokerto diantaranya yaitu Alun-alun Kota Mojokerto yang terletak di pusat kota. Bagi warga Kota Mojokerto dan sekitarnya alun-alun Mojokerto merupakan tempat rekreasi sekaligus sebagai sarana bersantai bagi keluarga di akhir pekan, namun sekarang dikosongkan. Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat merupakan salah satu gereja tertua di Kota Mojokerto dan merupakan peninggalan zaman Belanda. Masjid Agung Al-Fattah didirikan pada zaman Belanda tepatnya pada tanggal 7 Mei 1878 berada di pusat kota sebelah Barat Alun-alun.
Jalan Benteng Pancasila, Kecamatan Magersari merupakan pusat keramaian terbaru di kota Mojokerto. Di Jalan Ini terdapat Pusat Jualan PKL yang menjual beragam produk dari produk garmen sampai sepatu dan tas. Selain itu juga, Jalan Benteng Pancasila atau biasa disebut Benpas merupakan tempat berkumpul kawula muda Mojokerto dan wilayah sekitarnya di malam minggu dan pada hari libur nasional.
Situs Resmi Kota Mojokerto : www.mojokertokota.go.id
SEJARAH KOTA MOJOKERTO (MOJOKERTO CITY)
Pada masa pemberlakuan sistem cultuurstelsel, Kota Mojokerto beserta kota yang lainnya yang termasuk dalam Karesidenan Surabaya merupakan pusat perkebunan tebu. Banyaknya pabrik gula yang ada di berbagai distrik wilayah Mojokerto menyebabkan tersedianya lapangan kerja sehingga menimbulkan arus migrasi tersebut. Pabrik-pabrik gula tersebut menyerap tenaga kerja yang banyak, sehingga penduduk dari kota lain banyak berdatangan ke Mojokerto. Otonomi daerah sebetulnya telah muncul pertama kali pada tahun 1903. Pada waktu itu otonomi daerah disebut dengan desentralisasi, yang diberlakukan oleh pemerintah Hindia Belanda.
Kota Mojokerto mendapat status gemeente pada tahun 1918, dimana Gemeente dalam bahasa Belanda berarti suatu kota dengan struktur administrasi yang otonom. Fungsi dan struktur administrasi masa Hindia Belanda yang tertinggi di pegang oleh Gubernur, kemudian Bupati, Wedana dan Lurah. Pembentukan Pemerintah Kota Mojokerto diawali melalui status sebagai staadsgemente, berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda Nomor 324 Tahun 1918 tanggal 20 Juni 1918.
Pada masa Pemerintahan Penduduk Jepang Kota Mojokerto berstatus Sidan yang diperintah oleh seorang Si Ku Cho dimulai pada 8 Mei 1942 sampai dengan akhir pemerintahan Jepang pada 15 Agustus 1945. Pada zaman revolusi 1945 - 1950 Pemerintah Kota Mojokerto di dalam pelaksanaan Pemerintah menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan diperintah oleh seorang Wakil Wali kota disamping Komite Nasional Daerah.
Daerah Otonomi Kota Kecil Mojokerto berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950, tanggal 14 Agustus 1950 kemudian berubah status sebagai Kota Praja menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957. Setelah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 berubah menjadi Kotamadya Mojokerto. Selanjutnya berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974. Selanjutnya dengan adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto seperti Daerah-Daerah yang lain berubah Nomenklatur menjadi Pemerintah Kota Mojokerto.
ARTI LOGO KOTA MOJOKERTO (MOJOKERTO CITY)
Berikut ini adalah arti atau makna dari Logo Kota Mojokerto:
- Perisai adalah pertahanan
- Sudut 5 menggambarkan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia PANCASILA
- Pinggir berwarna kuning emas dengan gambar padi dan kapas melambangkan kemakmuran
- Garis biru melambangkan Sungai Brantas yang mengalir di tepi kota dan merupakan salah satu prasarana kemakmuran
- Warna hijau melambangkan kesejahteraan
- Pohon MAJA yang berakar 12, berbuah 9 dan bercabang 3 mengandung makna angka tahun 1293 yang mengingatkan akan berdirinya kerajaan Majapahit.
DOWNLOAD LOGO KOTA MOJOKERTO (MOJOKERTO CITY)
Untuk mendownload logo KOTA MOJOKERTO (MOJOKERTO CITY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA MOJOKERTO (MOJOKERTO CITY)"
Posting Komentar