DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KERINCI (KERINCI REGENCY)

 
DESKRIPSI
Kabupaten Kerinci adalah sebuah kota yang masuk ke dalam wilayah provinsi Jambi. Secara posisi Kabupaten Kerinci terletak di titik kordinat 101° 08' 00” -  101° 50' 00” Bujur Timur dan 1° 40’ 00" - 2° 26’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Solok Selatan dan Provinsi Sumatra Barat, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Kabupaten Meragin, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Muko-muko dan Provinsi Bengkulu, dan disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan dan Provinsi Sumatra Barat. Wilayah Kabupaten Kerinci merupakan wilayah yang memliki topografi bervariasi, mulai dari dataran rendah, perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian antara 0 sampai 1000 meter diatas permukaan laut.

Kabupaten Kerinci sendiri wilayahnya terdiri dari 18 Kecamatan, 2 Kelurahan dan 285 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Kerinci mencapai 235.735 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Kerinci yaitu 3.355,27 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 70 jiwa/km². Mayoritas masyarakat Kabupaten Kerinci didominasi oleh Suku Kerinci, mereka menganut sistem adat matrilineal. Rumah suku Kerinci disebut "Larik", yang terdiri dari beberapa deretan rumah petak yang bersambung-sambung dan dihuni oleh beberapa keluarga yang masih satu keturunan. Suku Kerinci memiliki banyak tarian tradisional, seni bela diri dan permainan tradisional seperti Pencak Silat dan Ngadu Tanduk. Bahasa Kerinci termasuk salah satu anak cabang Bahasa Austronesia, yang dekat dengan Bahasa Minangkabau.

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Kerinci ada beragam, diantartanya yaitu Gunung Kerinci dan Taman Nasional Gunung Kerinci Seblat di Koto Renah kecamatan Pesisir Bukit, Perkebunan Teh Kayu Aro di Giri Mulyo Kecamatan Kayu Aro, Bukit Khayangan di Renah Kayu Embun kecamatan Kumun Debai, Goa Kasah di kecamatan Kayu Aro dan Kawasan Aroma Peko di kecamatan Kayu Aro. Selain itu ada wisata air terjun Pancuran Rayo di kecamatan Keliling Danau, air terjun Telun Berasap di kecamatan Gunung Tujuh, Danau Lingkat di kecamatan Gunung Raya, pemandian air panas Semurup di kecamatan Air Hangat , Air terjun Talang Kemulun di kecamatan Danau Kerinci, Danau Kerinci di kecamatan Danau Kerinci dan Danau Kaco di Kecamatan Gunung Raya, serta Danau Gunung Tujuh di Kecamatan Gunung Tujuh.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti Rawa Bento di kecamatan Gunung Tujuh, Family Garden di kecamatan Keliling Dananu, Pinus Kerinci yang ada di kecamatan Danau Kerinci, Taman Bukit Tengah di kecamatan Siulak dan Puncak Rindu di kecamatan Kayu Aro. Selain itu ada wisata Pantai Pasir Panjang yang ada di kecamatan Danau Kerinci, Taman Putri Tunggal yang berlokasi di kecamatan Depati VII, Air Terjun Sunga Medang di kecamatan Air Hangat Timur, Bukit Sungai Langit yang ada di desa Koto Rendah kecamatan Siulak dan wisata Swarga Lodge dan Homestay yang berlokasi di desa Lindung Jaya M 10 Kecamatan Kayu Aro. Serta masih banyak lagi destinasi wisata menarik lainnya yang tentunya patut untuk dikunjungi dikala liburan.

Website Resmi Kabupaten Kerinci : www.kerincikab.go.id

SEJARAH KABUPATEN KERINCI (KERINCI REGENCY)
Menurut catatan sejarah, pada jaman dahulu  ada sebuah negeri bernama Koying yang berdiri pada Abad 2 SM. Negeri ini terletak di sebuah dataran tinggi dan memiliki gunung berapi. Beberapa ahli berpendapat bahwa Koying identik dengan dataran tinggi Kerinci. Abad 14 M, Kerajaan Dharmasraya mulai menetapkan undang-undang kepada para Kepala suku atau luhah disetiap dusun di Selunjur bhumi Kurinci, Kepala suku tersebut disebut sebagai Depati sebagaimana yang tercantum dalam kitab Undang-undang Tanjung Tanah. Menurut Uli Kozok, negeri Kurinci atau Kerinci tidak sepenuhnya di bawah kendali Dharmasraya, para Depati tetap memiliki hak Penuh atas kekuasaannya, penetapan Undang-undang disebabkan Kerajaan Dharmasraya ingin menguasai perdagangan emas yang saat itu melimpah ruah di Bumi Kerinci.

Nama "Kerinci" berasal dari bahasa Tamil "Kurinci". Tanah Tamil dapat dibagi menjadi empat kawasan yang dinamakan menurut bunga yang khas untuk masing-masing daerah. Bunga yang khas untuk daerah pegunungan ialah bunga Kurinci (Nama latin : Strobilanthus). Dengan demikian Kurinci juga berarti "kawasan pegunungan". Awalnya "Kerinci" adalah nama sebuah gunung dan danau (tasik), tetapi kemudian wilayah yang berada di sekitarnya disebut dengan nama yang sama. Dengan begitu daerahnya disebut sebagai Kerinci (Kinci atau Kince atau “Kincai” dalam bahasa setempat), dan penduduknya pun disebut sebagai orang Kerinci. 

Abad 15 M, Kerajaan Jambi mulai memegang kendali atas Para Depati di Bumi Kerinci, Kerajaan Jambi yang berada di Tanah Pilih, Kota Jambi sekarang. Menunjuk Pangeran Temenggung Kebul di Bukit sebagai wakil Kerajaan Jambi di wilayah hulu berkedudukan di Muaro Masumai, untuk mengontrol dan mengendalikan para Depati di Kerinci Rendah dan Kerinci Tinggi. Para depati yang dulunya terpisah-pisah dalam sebuah kampung atau kelompok kecil disatukan dalam pemerintahan yang dibuat oleh Kerajaan Jambi, Pemerintahan ini disebut dengan Pemerintahan Depati Empat,berpusat di Sandaran Agung. Abad 16 M, Terjadinya perjanjian di Bukit Sitinjau Laut antara Kesultanan Jambi yang diwakili oleh Pangeran Temenggung, Kesultanan Inderapura diwakili oleh Sultan Muhammadsyah dikenal dengan sebutan Tuanku Berdarah Putih dan Alam Kerinci diwakili oleh Depati Rencong Telang dan Depati Rajo Mudo. Isi Perjanjian tersebut intinya untuk saling menjaga keamanan antar tiga wilayah sebab saat itu banyak para penyamun dan perompak yang berada di jalur perdagangan antara Kerinci-Indrapura maupun Kerinci-Jambi. 

Abad 17 M, terbentuk Pemerintahan Mendapo nan Selapan Helai Kain yang berpusat di Hamparan Rawang, serta beberapa wilayah Otonomi tersendiri seperti Tigo Luhah Tanah Sekudung di Siulak, Pegawai jenang Pegawai Raja di Sungai Penuh.Tahun 1901 M, Belanda Mulai Masuk Ke Alam Kerinci melewati renah Manjuto di Lempur hingga terjadi peperangan dengan beberapa Pasukan Belanda, Pasukan Belanda gagal memasuki Alam Kerinci.Tahun 1903 M, Belanda berhasil membujuk Sultan Rusli, Tuanku Regent sekaligus menjabat Sultan Indrapura untuk membawa pasukan Belanda ke Alam Kerinci dengan tujuan agar tidak terjadi perlawanan dari rakyat Kerinci. Ternyata yang terjadi sebaliknya, Perlawanan Rakyat Kerinci begitu hebatnya hingga terjadi peperangan selama Tiga bulan di Pulau Tengah. Peperangan Pulau Tengah di bawah komando Depati Parbo memakan korban perempuan dan anak-anak yang begitu banyak setelah Belanda membakar habis Kampung tersebut.

Tahun 1904 M, Kerinci takluk di bawah pemerintahan Belanda setelah kalah Perang dan Depati Parbo di Buang Ke Ternate Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kerinci masuk ke dalam Karesidenan Jambi (1904-1921), kemudian berganti di bawah Karesidenan Sumatra's Westkust (1921-1942). Pada masa itu, Kerinci dijadikan wilayah setingkat onderafdeeling yang dinamakan Onderafdeeling Kerinci-Indrapura. Setelah kemerdekaan, status administratifnya dijadikan Kabupaten Pesisir Selatan-Kerinci. Sedangkan Kerinci sendiri, diberi status daerah administratif setingkat kewedanaan. Kewedanan Kerinci terbagi menjadi tiga Kecamatan yaitu:
  1. Kecamatan Kerinci Hulu terdiri dari Kemendapoan Danau Bento, Kemendapoan Natasari, Kemendapoan Siulak (Wilayah Adat tanah Sekudung) serta Kemendapoan Semurup,
  2. Kecamatan Kerinci tengah terdiri dari Kemendapoan Depati Tujuh, Kemendapoan Kemantan, Kemendapoan Rawang, Kemendapoan Sungai Tutung, Kemendapoan Limo Dusun, Kemendapoan Penawar, Kemendapoan Hiang,dan Kemendapoan Keliling danau,
  3. Kecamatan Kerinci Hilir terdiri dari kemendapoan seleman,Kemendapoan 3 Helai Kain, kemendapoan Lempur, dan Kemendapoan Lolo.

Pada tahun 1957, Provinsi Sumatra Tengah dipecah menjadi 3 provinsi:
  1. Sumatra Barat, meliputi daerah darek Minangkabau dan Rantau Pesisir
  2. Riau, meliputi wilayah Kesultanan Siak, Pelalawan, Rokan, Indragiri, Riau-Lingga, ditambah Rantau Hilir Minangkabau: Kampar dan Kuantan.
  3. Jambi, meliputi bekas wilayah Kesultanan Jambi ditambah Pecahan dari Kabupaten Pesisir Selatan -Kerinci: Kerinci.
Tahun 1970, Sistem Kemendapoan ( setingkat kelurahan) yang telah dipakai sejak ratusan tahun lalu, dihapuskan. Istilah Dusun diganti menjadi desa. 

ARTI LOGO KABUPATEN KERINCI (KERINCI REGENCY)
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Kerinci :
  1. Dasar Biru, menunjukkan daerah Kerinci yang terletak diatas pegunungan
  2. Latar Belakang sket Gunung Kerinci, menunjukkan keagungan Sejarah dan Kebudayaan
  3. Masjid, melambangkan ketaqwaan masyarakat Kerinci terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  4. Jenjang Tingkat Lima, menunjukkan jiwa Pancasila
  5. Gong, menunjukkan persatuan dan kesatuan serta ketinggian seni budaya
  6. Keris, melambangkan kepahlawanan rakyat Kerinci dan keadilan penguasanya.
  7. Padi: Sepuluh butir sebelah kiri menunjukkan tanggal 10 Sebelas butir sebelah kanan menunjukkan bulan 11 atau November
  8. Daun Teh: Lima helai sebelah kiri dan Delapan helai sebelah kanan Keduanya menunjukkan angka 58 (dari kedua hasil pertanian dan perkebunan tersebut padi dan the tercermin waktu kelahiran daerah Kabupaten Kerinci, yaitu tanggal 10 November 1958.
  9. Empat Buah Kunci, melambangkan penguasa adat di Kerinci yang disebut orang empat jenis, yaitu: Depati Ninik Mamak, Orang tua Cerdik Pandai, Alim Ulama dan Hulubalang.
  10. Pada Pita tertulis, SAKTI ALAM KERINCI, sebagai motto daerah.

DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KERINCI (KERINCI REGENCY)

Untuk mendownload logo KABUPATEN KERINCI (KERINCI REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN KERINCI (KERINCI REGENCY) <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KERINCI (KERINCI REGENCY)"

Posting Komentar