DOWNLOAD LOGO KABUPATEN SAROLANGUN (SAROLANGUN REGENCY)

 
DESKRIPSI
Kabupaten Sarolangun adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah provinsi Jambi. Secara posisi Kabupaten Sarolangun terletak di titik kordinat 102° 03' 39” -  103° 13' 17” Bujur Timur dan 1° 53’ 39" - 2° 46’ 02" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Batanghari, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Musi Banyuasin, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas Utara, dan disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Merangin. Wilayah Kabupaten Sarolangun memiliki topografi yang bervariasi, mulai dari datar, bergelombang hingga wilayah pwebukitan dengan ketinggian antara 10 hingga 1000 meter diatas permukaan laut.

Kabupaten Sarolangun sendiri wilayahnya terdiri dari 10 Kecamatan, 9 Kelurahan dan 134 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Sarolangun mencapai 279.532 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Sarolangun yaitu 6.174,00 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 45 jiwa/km². Sarolangun merupakan kabupaten yang dilalui oleh jalur Jalan Lintas Sumatra. Karena letaknya yang strategis tersebut, maka kabupaten ini menjadi suatu tempat yang bisa diperhitungkan untuk membuka lahan usaha. Perekonomian kabupaten yang memiliki semboyan "sepucuk adat srumpun pseko" ini sabagian besar berasal pertanian dan sumber daya alam yang berupa minyak bumi, batu bara, dan emas. 

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sarolangun ada beragam, diantartanya yaitu wisata Bukit Tembulunyang berlokasi di desa Tembulun Kecamatan Limun, kemudian ada wisata Taman Nasional Bukit Duabelas yang ada si desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam, lalu ada wisata Air Terjun Tujuh Tingkat yang berlokasi di Bukit Berantai kecamatan Batang Asai, kemudian ada juga wisata Bukit Tempurung Garden yang berlokasi di desa Lubuk Bangkar kecamatan Batang Asai, kemudian ada juga wisata Air terjun Batu Empang yang berlokasi di Desa Sekeladi kecamatang Batang Asai, ada juga wisata Gua Culau Petak yang berada di desa Bukit Bulan kecamatan Limun dan ada juga wisata air di Batang Asai tepatnya di desa Muara Air Dua Kecamatan Batang Asai.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Dam Jernih dan Air Terjun Talun Dua yang berlokasi di desa Jernih kecamata Air Hitam, kemudian ada wisata Danau Biru yang berlokasi di desa Sorolangun Kembang kecamatan Sorolangun, lalu ada wisata ke Jembatan Beatrix yang berada si sungai Bemban kecamatan Batang Asai, kemudian ada juga wisata Bukit Suban Spi yang berlokasi di Bukit Suban kecamatan Air Hitam, lalu ada juga Taman Tepian Cik Minah yang ada di desa Saeolangun Kembang kecamatan Sarolangun, kemudian ada Bukit Bulanyang ada di desa Napal Melintang kecamatan Limun, ada Danau Kaco di dusun Renah Pisang kecamatan Batang Asai dan Air terjun Narso yang berada di simpang Narso kecamatan Batang Asai.

Website Resmi Kabupaten Sarolangun : www.sarolangunkab.go.id

SEJARAH KABUPATEN SAROLANGUN
Setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia, Sarolangun yang pernah menjadi basis patrol Belanda menjadi bagian dari Kabupaten Jambi ilir (Timur) dengan pusat pemerintahannya berkedudukan di Jambi. Pada tahun 1950 sampai Jambi menjadi Propinsi tahun 1957, Sarolangun menjadi kewedanaan bersama kota-kota lainnya yaitu Bangko, Muaro Bungo, dan Muaro Tebo yang tergabung dalam Kabupaten Merangin dengan Ibukotanya semula berkedudukan di Jambi yang selanjutnya berpindah ke Sungai Emas Bangko. Sejak saat itu, Kota Sarolangun menjadi Kewedanaan selama kurang lebih 20 tahun. Selanjutnya dimulai dari tahun 1960 berdasarkan hasil sidang pleno DPRD Kabupaten Merangin dipecah menjadi dua Kebupaten, yaitu Kabupaten Sarolangun Bangko dan Kabupaten Bungo Tebo. Maka sejak saat itu kewedanaan Sarolangun secara resmi menjadi bagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dengan ibukotanya Bangko. Melalui Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 secara yuridis formal Kabupaten Sarolangun resmi terbentuk.

Selanjutnya diperkuat dengan Keputusan DPRD Propinsi Jambi Nomor : 2/DPRD/99 Tanggal 9 Juli 1999 Tentang Pemekaran Kabupaten di Propinsi Jambi menjadi 9 Kabupaten dan 1 Kota. Atas dasar kebijakan tersebut, maka pada tanggaln 12 Oktober 1999 Kabupaten Sarolangun resmi menjadi daerah otonom. Dalam rangka melengkapi kelembagaan pemerintahaan dan birokrasi publik dan sebagai Kabupaten Pemekaran, maka lembaga Legislatif Kabupaten Sarolangun DPRD pada awal berdirinya masih merupakan bagian dari DRPD Kabupaten  Sarolangun Bangko (Sarko). Pemisahan lembaga Legislatif Kabupaten Sarolangun dibentuk bersamaan dengan dasar Undang – Undang Nomor 54 Tahun 1999 dan selanjutnya disempurnakan kembali melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 dengan jumlah anggota DPRD sebanyak 25 orang. Pada awal berdirinya Kabupaten Sarolangun terdiri dari 6 (enam) Kecamatan, 107 Desa, 4 Kelurahan dan 2 Desa Unit Pemukiman Transmigrasi dan saat ini tahun 2013 sudah menjadi 10 Kecamatan, 9 kelurahan, dan 149 Desa.

ARTI LOGO KABUPATEN SAROLANGUN
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Sarolangun :
  1. Perisai Segi Lima, melambangkan kesetiaan Kabupaten Sarolangun pada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berasaskan Dasar Negara “ Pancasila ”.
  2. Tepi Perisai Berwarna Merah, melambangkan keberanian dan jiwa patriotism rakyat Kabupaten Sarolangun dalam menentang penjajahan pada masa lalu untuk mempertahankan kedaulatan wilayahnya.
  3. Dasar Warna Biru, melambangkan alam Kabupaten Sarolangun yang masih tenteram dan damai.
  4. Dasar Warna Hijau berbukit-bukit, melambangkan wilayah Kabupaten Sarolangun yang masih subur makmur dengan bukit – bukit yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi Daerah Pertanian, Perkebunan dan Pertambangan. Bukit tersebut yaitu : Bukit Bulan, Bukit Tujuh, Bukit Rayo, Perbukitan Bantang Asai dan Cagar Alam Bukit Dua Belas.
  5. Kubah Masjid dan Lima Pintu Masjid, melambangkan ketaatan masyarakat Kabupaten Sarolangun dalam menjalankan ibadahnya kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mengamalkan seluruh isi sila-sila dari Pancasila.
  6. Tiga Tingkat Bangunan di Bawah Pucuk Masjid Berwarna Putih, melambangkan tampuk Pemerintahan Kabupaten Sarolangun yang terdiri dari eksekutif dan legislative serta mengikutsertakan masyarakat dalam membangun daerahnya disegala bidang dengan hati dan tulus ikhlas.
  7. Jembatan Duo Sebandung, melambangkan cirri khas Kabupaten Sarolangun dengan adanya jembatan yang menjadi penghubung dan alat pemersatu dalam dan luar kota yang sangat berperan bagi pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Sarolangun.
  8. Empat Ruas Jembatan Gantung, melambangkan adanya empat kelurahan di Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun sewaktu Kabupaten ini berdiri.
  9. Lima Ruas Jembatan Lintas, mMelambangkan Lima sungai yang ada di Kabupaten Sarolangun, yaitu : Sungai Batang Asai, Batang Limun, Batang Air Hitam, Batang Merangin, dan Batang Tembesi.
  10. Kapas Warna Hitam, melambangkan Kesejahteraan Kabupaten Sarolangun.
  11. Tali Warna Coklat Tua, melambangkan ikatan persaudaraan dan tenggang rasa pada masyarakat Kabupaten Sarolangun.
  12. Padi Warna Kuning Emas, elambangkan kemakmuran masyarakat Kabupaten Sarolangun.
  13. Jumlah Kapas Dua Belas Tangkai Sepuluh Gelung, Dan Padi Kiri dan Kanan Berjumlah Sembilan Butir, melambangkan peresmian berdirinya Kabupaten Sarolangun pada tanggal 12 Oktober 1999.
  14. Warna Orange, melambangkan kemesraan dan keramahtamahan masyarakat Kabupaten Sarolangun.
  15. Warna Kuning, melambangkan kemuliaan hati masyarakat Kabupaten Sarolangun.
  16. Balai Adat, melambangkan tempat silang dan berpatut, tempat kusut berselesai.
  17. Warna Hitam Atap Balai Adat, melambangkan persatuan dan kesatuan Kabupaten Sarolangun.
  18. Satu Pintu dan Dua Jendela (Rumah) Adat, melambangkan pintu keluar masuknya Pimpinan Adat dalam menyelesaikan masalah adat (kusut tempat selesai, silang tempat berpatut) oleh Tiga Pimpinan, yaitu : Pimpinan Adat, Pimpinan Syarak, dan Pimpinan Pemerintahan yang disebut tali tigo sepilin.
  19. Enam Ruas Pintu Tengah Balai Adat, Melambangkan Enam Kecamatan yang ada sewaktu berdirinya Kabupaten Sarolangun, yaitu : Kecamatan Sarolangun, Pauh, Mandiangin, Pelawan Singkut, Limun, dan Batang Asai.
  20. Dua Belas Takah Tangga Warna Putih, melambangkan adanya dua belas Margo yang ada di kabupaten Sarolangun sebagai asal-usul berdirinya kecamatan yang ada di Kabupaten Sarolangun. Marga tersebut yaitu : Marga Batin V Sarolangun, Marga Batin VII Tanjung, Marga Simpang Tiga Pauh, Marga Air Hitam, Marga Batin VI Mandiangin, Marga Pelawan, Marga Datuk Nan Tigo, Marga Cermin Nan Gedang, Marga Bukit Bulan, Marga Batang Asai,  Marga Sungai Pinang dan Marga Batin Pengambang.
  21. Sebuah Keris Lekuk Sembilan Warna Kuning Emas, melambangkan Kabupaten Sarolangun berada di bawah naungan sebuah Propinsi yang berlambang “Sepucuk Jambi Sembilan Lurah “.
  22. Sebuah Gong, melambangkan kebudayaan dan Adat Istiadat Kabupaten Sarolangun , yaitu berupa penyampaian pesan dari bathin kepada masyarakat.
  23. Warna Coklat Muda Dinding Rumah, melambangkan tonggak penghubung antara adat dan sara’ yang tersimpul dalam pepatah adat yang berbunyi “Adat Bersendi Sara’, Sara’ Bersendi Kitabullah”.
  24. Motto “Sepucuk Adat Serumpun Pseko”, melambangkan Masyarakat Kabupaten Sarolangun bersama Pemerintah Daerah selalu menjunjung tinggi adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan bagian dari pusako Nenek Moyang yang sudah turun temurun dan merupakan warisan dan nilai budaya yang harus dilestarikan dan dikembangkan.

DOWNLOAD LOGO KABUPATEN SAROLANGUN
Untuk mendownload logo KABUPATEN SAROLANGUN (SAROLANGUN REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN SAROLANGUN <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN SAROLANGUN (SAROLANGUN REGENCY)"

Posting Komentar