DESKRIPSI
Kabupaten Berau dalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Secara posisi Kabupaten Berau terletak di titik kordinat 116° 00' 00” - 119° 00' 00” Bujur Timur dan 1° 00’ 00" - 2° 33’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Utara, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Selat Makassar dan Laut Sulawesi, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Bulungan. Secara umum wilayah Kabupaten Berau merupakan kawasan dataran rendah dengan ketinggian berada diantara 5 dampai 500 meter di atas permukaan laut.
Kabupaten Berau dalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Secara posisi Kabupaten Berau terletak di titik kordinat 116° 00' 00” - 119° 00' 00” Bujur Timur dan 1° 00’ 00" - 2° 33’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Utara, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Selat Makassar dan Laut Sulawesi, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Bulungan. Secara umum wilayah Kabupaten Berau merupakan kawasan dataran rendah dengan ketinggian berada diantara 5 dampai 500 meter di atas permukaan laut.
Kabupaten Berau sendiri wilayahnya terdiri dari 13 Kecamatan, 10 Kelurahan dan 100 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Berau mencapai 238.214 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Berau yaitu 36.962,37 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 7 jiwa/km². Sektor utama penunjang perekonomian daerah di Kabupaten Berau didominasi oleh sektor perkebunan, dimana omoditi utama di sektor perkebunan ini meliputi tanaman Kelapa Sawit, Kakao, Karet dan Kelapa. Daerah pesisir Kabupaten Berau, khususnya Kecamatan Pulau Derawan yang terkenal sebagai daerah tujuan wisata dan memiliki pantai dengan panorama yang sangat indah serta mempunyai beberapa gugusan pulau.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Berau ada beragam, diantaranya yaitu wisata Labuan Cermin, menghadirkan danau dua rasa yaitu air tawar dan air asin, pengunjung juga dapat menikmati keindahan danau dengan berkeliling menggunakan perahu, berlokasi di Labuan Kelambu kecamatan Biduk-biduk. Kemudian ada Pulau Derawan, memiliki air laut yang sangat jernih hingga menampakan keindahan bawah lautnya, berlokasi di Pulau Derawan Kabupaten Berau. Lalu ada Kakaban Island, menyajikan keindahan flora dan fauna yang ada di laut, bahkan banyak ditemukan biota laut langka disini, berlokasi di Kecamatan Derawan. Dan ada wisata Teluk Sulaiman, menampilkan pemandangan laut dengan pantai berpasir putih, berlokasi di Kecamatan Biduk-biduk.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Pulau Maratua, tempat menyaksikan berbagai spesies ikan langka seperti Manta dan ikan Hiu, berada di kecamatan Maratua. Lalu ada wisata Pulau Kaniungan yang berlokasi di Kecamatan Biduk-biduk, kemudian ada Pulau Nabucco yang berlokasi di kecamatan Derawan, lalu ada Pulau Sangalaki, pengunjung dapat berenang bersama penyu, berlokasi di kecamatan Derawan. Selain iru ada lagi wisata Air Panas Asin Biatan yang berada di Biatan Bapinang kecamatan Biatan, lalu ada air terjun Pahlawan di Tabalar kecamatan Tubaan, kemudian ada air terjun Jenum dan Goa Mulut Besar di kecamatan Kelay, serta ada Danau Telaga Biru dan Manimbora Beach yang ada di kecamatan Batu Putih.
Website resmi Kabupaten Berau : www.beraukab.go.id
SEJARAH KABUPATEN BERAU
Kabupaten Berau berasal dari Kesultanan Berau yang didirikan sekitar abad ke-14. Menurut sejarah Berau, Raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Surya Nata Kesuma dan Isterinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri. Pusat pemerintahan kerajaan pada awalnya berkedudukan di Sungai Lati (sekarang menjadi lokasi pertambangan Batu Bara PT. Berau Coal). Aji Raden Suryanata Kesuma menjalankan masa pemerintahannya tahun 1400–1432 dengan adil dan bijaksana, sehingga kesejahteraan rakyatnya meningkat. Pada masa itu dia berhasil menyatukan wilayah pemukiman masyarakat Berau yang disebut Banua, yaitu Banua Merancang, Banua Pantai, Banua Kuran, Banua Rantau Buyut dan Banua Rantau Sewakung.
Di samping kewibawaannya, kedudukan Aji Raden Suryanata Kesuma juga sangat berpengaruh, menjadikan dia disegani lawan maupun kawan. Untuk mengenang jasa Raja Berau yang pertama ini, Pemerintah telah mengabdikannya sebagai nama Korem 091 Aji Raden Surya Nata Kesuma yang Rayon Militer Kodam VI/TPR. Setelah dia wafat, Pemerintahan Kesultanan Berau dilanjutkan oleh putranya dan selanjutnya secara turun temurun keturunannya memerintah sampai pada sekitar abad ke-17. Kemudian awal sekitar abad XVIII datanglah penjajah Belanda memasuki kerajaan Berau dengan berkedok sebagai pedagang (VOC). Namun kegiatan itu dilakukan dengan politik De Vide Et Impera (politik adu domba). Kelicikan Belanda berhasil memecah belah Kerajaan Berau, sehingga kerajaan terpecah menjadi 2 Kesultanan yaitu Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.
Pada saat bersamaan masuk pula ajaran agama Islam ke Berau yang dibawa oleh Imam Sambuayan dengan pusat penyebarannya di sekitar Sukan. Sultan pertama di Kesultanan Sambaliung adalah Raja Alam yang bergelar Alimuddin (1800–1852). Raja Alam terkenal pimpinan yang gigih menentang penjajah belanda. Raja Alam pernah ditawan dan diasingkan ke Makassar (dahulu Ujung Pandang). Untuk mengenang jiwa Patriot Raja Alam namanya diabadikan menjadi Batalyon 613 Raja Alam yang berkedudukan di Kota Tarakan. Sedangkan Kesultanan Gunung Tabur sebagai Sultan pertamanya adalah Sultan Muhammad Zainal Abidin (1800–1833), keturunannya meneruskan pemerintahan hingga kepada Sultan Achmad Maulana Chalifatullah Djalaluddin (wafat 15 April 1951) dan Sultan terakhir adalah Aji Raden Muhammad Ayub (1951–1960). Kemudian wilayah kesultanan tersebut menjadi bagian dari Kabupaten Berau.
Sultan Muhammad Amminuddin menjadi Kepala Daerah Istimewa Berau. Dia memerintah sampai dengan adanya peraturan peralihan dari Daerah Istimewa menjadi Kabupaten Dati II Berau, yaitu Undang-undang Darurat tahun 1953 Tanggal terbitnya Undang-undang tersebut dijadikan sebagai Hari jadi Kabupaten Berau. Dengan diterbitkannya Undang-undang No. 27 tahun 1959, Daerah Istimewa Berau berubah menjadi kabupaten Dati II Berau dan Tanjung Redeb sebagai Ibu kotanya, dengan Sultan Aji Raden Muhammad Ayub (1960–1964) menjadi Bupati Kepala Daerah Tingkat II Berau yang pertama. Penetapan Kota Tanjung Redeb sebagai pusat pemerintahan Dati II Kabupaten Berau adalah untuk mengenang pemerintahan Kerajaan (Kesultanan) di Berau.
Pada tahun 1810 Sultan Alimuddin (Raja Alam) memindahkan pusat pemerintahannya ke Kampung Gayam yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Bugis. Perpindahan ke Kampung Bugis pada tanggal 25 September tahun 1810 itu menjadi cikal bakal berdirinya kota Tanjung Redeb, yaitu kemudian dibadikan sebagai Hari jadi Kota Tanjung Redeb sebagaimana diterapkan dalam Perda No. 3 tanggal 2 April 1992.
ARTI LOGO KABUPATEN BERAU
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Berau (Berau Regency) :
- Perisai berarti senjata dan pelindung dalam perjuangan menegakkan keadilan dan kemakmuran.
- Rotan yang berjalin dan melingkar bundar (kayu bundar 17 buah) pada tepi lambang melukiskan, Persatuan dan kesatuan sesuai dengan jiwa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
- Rotan dan kayu adalah hasil daerah yang utama dieksport keluar daerah/negeri.
- Bintang lima melukiskan lambang negara Pancasila adalah dasar falsafah hidup masyarakatnya sebagaibagian dari pada negara kesatuan Republik Indonesia.
- Kota KABUPATEN BERAU yang terdapat pada pita putih adalah Daerah Otonom Kabupaten Berau.
- Burung melukiskan hasil sarang burung (sarang burung putih dan sarang burung hitam) yang jugamerupakan salah satu hasil daerah disamping rotan, kayu gaharu dan lain-lain.
- Bunga Padi berarti daerah Berau adalah agraris dimana sebagian besar masyarakatnya pekerjaannyabercocok tanam.
- Sumpitan dan Mandau berarti melambangkan keberanian dalam menegakkan keadilan dankemakmuran serta keuletan dalam perjuangan.
- Penyu adalah melukiskan hasil perikanan yang merupakan hasildaerah terbesar disamping hasil daerahlainnya.
- Pada Pita Kuning terdapat tulisan BATIWAKKAL adalah bahasa daerah asli yang memberikanpengertian bahwa usaha masyarakatnya tidak henti-hentinya melaksanakan tugas kewajibannya,lengkap, cukup baik dan sempurna dengan jalan diridhai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
- Tampuk kayu bundar pada tepi lambang tiap-tiap tangkai bunga padi masing-masing berjumlah 17 berarti tanggal diproklamasikannya kemerdekaan Negara Republik Indonesia (tanggal 17). Sisik Penyu berjumlah 8 berarti bulan diproklamasikannya Negara Republik Indonesia (bulanAgustus). Buku-buku Rotan yang terjalin pada tepi lambang berjumlah 45 berarti diproklamsikannya NegaraRepublik Indonesia (tahun 1945).
Arti Warna:
- Warna Hijau berarti subur kekayaan hutan dan alam Berau.
- Warna Kuning berarti kemuliaan, keagungan dan kebijaksanaan.
- Warna Hitam adalah ketahanan jiwa.
- Warna putih berarti kesucian dan keramah tamahan masyarakat Berau.
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BERAU
Untuk mendownload logo Kabupaten Berau (Berau Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BERAU (BERAU REGENCY)"
Posting Komentar