DESKRIPSI
Kabupaten Buru adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Maluku. Secara posisi Kabupaten Buru terletak di titik kordinat 125° 70' 00” - 127° 21' 00” Bujur Timur dan 2° 25’ 00" - 3° 55’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Laut Seram, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Selat Manipa, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Buru Selatan, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Buru Selatan dan Laut Seram. Secara umum wilayah Kabupaten Buru merupakan kawasan dataran rendah dan perbukitan, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 2.000 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Buru adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Maluku. Secara posisi Kabupaten Buru terletak di titik kordinat 125° 70' 00” - 127° 21' 00” Bujur Timur dan 2° 25’ 00" - 3° 55’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Laut Seram, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Selat Manipa, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Buru Selatan, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Buru Selatan dan Laut Seram. Secara umum wilayah Kabupaten Buru merupakan kawasan dataran rendah dan perbukitan, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 2.000 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Buru sendiri wilayahnya terdiri dari 10 Kecamatan dan 82 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Buru mencapai 135.238 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Buru yaitu 5.577,48 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 24 jiwa/km². Berdasarkan kondisi wilayah, Kabupaten Buru diarahkan untuk dibagi kedalam 4 (empat) Wilayah Pengembangan (WP). WP I meliputi kecamatan Namlea dan Waplau dengan pusat pengembangan di Namlea untuk sektor perdagangan, WP II meliputi kecamatan Air Buaya dengan rencana pengembangan pada sektor perikanan dan perkebunan, WP III meliputi wilayah Dataran Waeapo untuk pengembangan sektor peternakan, dan WP IV meliputi wilayah Buru Selatan Timur untuk pengembangan sektor pertanian dan perikanan.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Buru ada beragam, diantaranya yaitu wisata Pantai Telaga, dapat menikmati pemandangan matahari terbenam dan terbit, berlokasi di Nametek Kodim, Kecamatan Namlea. Kemudian ada wisata Bukit Tatanggo, ditumbuhi lautan ilalang yang menambah suasana alam yang mempesona, berlokasi di Kecamatan Namlea. Lalu ada wisata Dusun Warujawa, dapat merasakan kehidupan sehari-hari penduduk suku Rana, berlokasi di Wamlana Kecamatan Teluk Kaiely. Dan ada Agrowisata Buah Naga di desa Grandeng Kecamatan Waeapo, serta ada wisata Danau Rana yang berada di ketinggian 700 mdpl dan hampir selalu dipenuhi oleh kabut, berada di desa Wamlana Kecamatan Teluk Kaiely.
.Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Pantai Ratu, memiliki pasir berwarna putih yang dipadukan dengan birunya air laut, berlokasi di Waeperang Kecamatan Namlea. Kemudian ada wisata Bukit Dusun Watampuli, di puncak ada rerumputan liar yang tumbuh selutut orang dewasa, berlokasi di Dusun Watampuli. Lalu ada wisata Pantai Jikumerasa, menjadi pantai yang paling terkenal di Kabupaten Buru, berlokasi di Jikumerasa, Kecamatan Lilialy. Dan ada wisata Air Terjun Waeura, airnya sangat jernih dengan warna hijau tosca, berlokasi di Waeura, Kecamatan Waplau. Serta ada wisata Benteng VOC Kayeli di kecamatan Waeapo dan Pantai Lala yang berada di kecamatan Namlea, Kabupaten Buru.
SEJARAH KABUPATEN BURU
Kabupaten Buru dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat, yang telah diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2000. Dengan memperhatikan kepentingan pelayanan publik dan tuntutan rentang kendali pemerintahan, sampai dengan awal tahun 2008 wilayah pemerintahan kecamatan di Kabupaten Buru mencakup 10 kecamatan. Selanjutnya, dengan telah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Buru Selatan, maka 5 wilayah kecamatan yang secara geografis berada di bagian selatan Kabupaten Buru terpisah menjadi wilayah otonom, yakni Kabupaten Buru Selatan.
Namun pada akhir Tahun 2012 terjadi pemekaran 5 Kecamatan baru yang tertuang dalam Peraturan Daerah No. 20,21,22,23 dan 24 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kecamatan Lolong Guba, Kecamatan Waelata, Kecamatan Fena Leisela, Kecamatan Teluk Kaiely dan Kecamatan Lilialy, sehingga Kabupaten Buru menjadi 10 Kecamatan.
ARTI LOGO KABUPATEN BURU
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Buru (Buru Regency) :
- Parang, tombak dan salawaku adalah persenjataan tradisional yang hingga kini masih dimiliki oleh masyarakat Buru.
- Delapan Pilar melambangkan Delapan Regentschap yang ada pada Kabupaten Buru.
- Danau Rana dengan empat buah sungai yang mengalir yaitu : Waetina, Waemala, Waenibe, Waeapu.
- Dua Belas Butir Padi melambangkan tanggal dua belas dan sepuluh butir padi melambangkan bulan Oktober merupakan tanggal dan bulan Kabupaten Buru dimekarkan.
- Sembilan puluh sembilan lembar daun kayu putih melambangkan tahun sembilan sembilan merupakan tahun ditetapkannya pemekaran Kabupaten Buru.
- Ikat Lestari pada tangkai padi dan kayu putih melambangkan ikatan adat antara masyarakat pribumi dan masyarakat pendatang.
- Tangkai kayu putih melambangkan hasil khas Buru dan juga melambangkan masyarakat pribumi.
- Tangkai padi melambangkan pendatang.
- Titafena (Baileo) yang terbingkai kuning dan berwarna putih melambangkan baileo yang dimiliki oleh masyarakat Buru sebagai wadah musyawarah bagi masyarakatnya.
- Bentuk delapan pilar dari Regentschap juga melambangkan perahu atau gusepa yang mengartikan alat transportasi baik danau, sungai dan laut.
- Tancapan tombak dan bingkai warna putih juga melambangkan tiang dan layer bagi perahu atau gusepa tersebut.
- Sebuah pita merah bertuliskan kata-kata RETEMENA BARASEHE, artinya MAJU TERUS PANTANG MUNDUR
Arti Warna:
- Warna kuning melambangkan bahwa masyarakat Buru selalu hidup dalam keceriaan, kemakmuran dan keramahtamahan.
- Warna biru melambangkan ketenangan dan kedamaian.
- Warna putih melambangkan riligius atau warna ketuhanan / keagamaan / kesucian, bahwa masyarakat Buru sejak dahulu kala telah memiliki kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Warna hijau melambangkan hidup makmur dan sejahtera, bahwa masyarakat Buru selalu ingin hidup dalam liputan suasana / nuansa kemakmuran dan kesejahteraan.
- Warna coklat melambangkan keberanian keseriusan dan kesungguhan, bahwa masyarakat Buru tidak pantang mundur / menyerah dalam hidup dan kehidupannya, kesungguhan dan keseriusan membuat hidup mereka selalu dinamis dan optimis.
- Warna pita bertulisjkan RETEMENA BARASEHE berwarna merah yang melambangkan keberanian masyarakat Buru.
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BURU
Untuk mendownload logo Kabupaten Buru (Buru Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BURU (BURU REGENCY)"
Posting Komentar