DESKRIPSI
Kabupaten Kampar adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Riau. Secara posisi Kabupaten Kampar terletak di titik kordinat 100° 28' 30” - 101° 14' 30” Bujur Timur dan 0° 27’ 00" - 1° 00’ 40" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kota Pekanbaru, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi Sumatra Barat. Secara umum wilayah Kabupaten Kampar merupakan kawasan dataran rendah, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 34 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Kampar adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Riau. Secara posisi Kabupaten Kampar terletak di titik kordinat 100° 28' 30” - 101° 14' 30” Bujur Timur dan 0° 27’ 00" - 1° 00’ 40" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kota Pekanbaru, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi Sumatra Barat. Secara umum wilayah Kabupaten Kampar merupakan kawasan dataran rendah, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 34 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Kampar sendiri wilayahnya terdiri dari 21 Kecamatan, 8 Kelurahan dan 250 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Kampar mencapai 790.313 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Kampar yaitu 11.289,28 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 70 jiwa/km². Kabupaten Kampar mempunyai banyak potensi yang masih dapat dimanfaatkan, terutama di bidang pertanian dan perikanan darat. Sebagian besar penduduk (67.22%) bekerja di sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Hanya sebagian kecil (0.22%) yang bekerja di sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, disamping pemerintahan. Kabupaten Kampar juga memiliki 5 unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Koto Panjang yang memproduksi energi dengan kapasitas tersambung sebesar 114,240 KWH.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Kampar ada beragam, diantaranya yaitu wisata Taman Agro Nadiin yeng berada di Jl. Kuapan Kecamatan Tambang, kemudian ada wisata Puncak Mahligai Indah yang berlokasi di Pulau Gadang Desa Tanjung Alai Kecamatan Koto Kampar, lalu ada wisata Stanum Bangkinang yang terletak di Jl. Langgini Kecamatan Bangkinang, dan ada wisata Puncak Kompe yang berlokasi di Jl. Lintas Sumbar Desa Koto Mesjid Kecamatan Koto Kampat. Delain itu ada juga wisata Hutan Pinus Kampar yang berada di Jl. Langgini Kecamatan Bangkinang, kemudian ada juga wisata Puncak Pukatan yang berlokasi di Jl. Bangkinang - Payakumbuh Desa Batu Bersurat Kecamatan Koto Kampar, lalu ada wisata Rumah Lontiok di Jl. Pulau Belimbing Kuok Kecamatan Bangkinang, dan ada wisata Ulu Kasok di Jl. Pulau Gadang, Tanjung Alai, Kecamatan Koto Kampar.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Air Terjun Panisan yang berlokasi di Jl. Anjung Kecamatan Koto Kampar Hulu, kemudian ada wisata Green Canyon Gumalo yang ada di Jl. Bangkinang - Payakumbuh Desa Batu Bersurat Kecamatan Koto Kampar, lalu ada wisata Pulau Cinta yang terletak di Jl. Kenidai Kecamatan Tambang, dan ada wisata Candi Muara Takus yang berada di Jl. Muara Takus Kecamatan Koto. Selain itu ada juga wisata Sungai Hijau yang berlokasi di Jl. Bangkinang Desa Salo Kecamatan Kampar, kemudian ada wisata Desa Buluh Cina yang ada di Jl. Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu, lalu ada wisata Rimbang Baling di Jl. Kota Lama Kecamatan Kampar Kiri Hulu, kemudian ada Teluk Jering di Jl. Pantai Cinta Teluk Jering Kecamatan Tambang dan ada Jembatan Water Front City Bangkinang di Kecamatan Bangkinang Seberang.
SEJARAH KABUPATEN KAMPAR
Pada awalnya Kampar termasuk sebuah kawasan yang luas, merupakan sebuah kawasan yang dilalui oleh sebuah sungai besar, yang disebut dengan Sungai Kampar. Berkaitan dengan Prasasti Kedukan Bukit, beberapa sejarahwan menafsirkan Minanga Tanvar dapat bermaksud dengan pertemuan dua sungai yang diasumsikan pertemuan Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri. Penafsiran ini didukung dengan penemuan Candi Muara Takus di tepian Sungai Kampar Kanan, yang diperkirakan telah ada pada masa Sriwijaya.
Berdasarkan Sulalatus Salatin, disebutkan adanya keterkaitan Kesultanan Melayu Melaka dengan Kampar. Kemudian juga disebutkan Sultan Melaka terakhir, Sultan Mahmud Shah setelah jatuhnya Bintan tahun 1526 ke tangan Portugis, melarikan diri ke Kampar, dua tahun berikutnya mangkat dan dimakamkan di Kampar. Dalam catatan Portugal, disebutkan bahwa di Kampar waktu itu telah dipimpim oleh seorang raja, yang juga memiliki hubungan dengan penguasa Minangkabau. Tomas Dias dalam ekspedisinya ke pedalaman Minangkabau tahun 1684, menyebutkan bahwa ia menelusuri Sungai Siak kemudian sampai pada suatu kawasan, pindah dan melanjutkan perjalanan darat menuju Sungai Kampar. Dalam perjalanan tersebut ia berjumpa dengan penguasa setempat dan meminta izin menuju Pagaruyung.
Kabupaten Kampar pada awalnya berada dalam Provinsi Sumatra Tengah, dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 1956 dengan ibu kota Bangkinang. Kemudian masuk wilayah Provinsi Riau, berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 dan dikukuhkan oleh Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958. Kemudian untuk perkembangan Kota Pekanbaru, Pemerintah daerah Kampar menyetujui untuk menyerahkan sebagian dari wilayahnya untuk keperluan perluasan wilayah Kota Pekanbaru, yang kemudian ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1987.
Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor: KPTS. 318VII1987 tanggal 17 Juli 1987, Kabupaten Kampar terdiri dari 19 kecamatan dengan dua Pembantu Bupati. Pembantu Bupati Wilayah I berkedudukan di Pasir Pangarayan dan Pembantu Bupati Wilayah II di Pangkalan Kerinci. Pembantu Bupati Wilayah I mengkoordinir wilayah Kecamatan Rambah, Tandun, Rokan IV Koto, Kunto Darussalam, Kepenuhan, dan Tambusai. Pembantu Bupati Wilayah II mengkoordinir wilayah Kecamatan Langgam, Pangkalan Kuras, Bunut, dan Kuala Kampar. Sedangkan kecamatan lainnya yang tidak termasuk wilayah pembantu Bupati wilayah I & II berada langsung di bawah koordinator Kabupaten.
ARTI LOGO KABUPATEN KAMPAR
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Kampar (Kampar Regency) :
- Benteng dan Perisai adalah melambangkan kekuatan dan kekebalan rakyat dalam berjuang dan membangun
- Batu Bersusun adalah melambangkan persatuan Nasional yang kuat, kokoh, serta menimbulkan inspirasi membangun
- Tujuh Belas Buah Batu Bersusun adalah menunjukan tanggal tujuh belas hari proklamasi
- Delapan Buah Batu Bata adalah menunjukan bulan delapan (bulan Agustus)
- Empat dan Lima buah dibawah menunjukan tahun 45 (1945)
- Satu Pintu Gerbang adalah melambangkan pintu kemakmuran
- Bintang Bersudut Lima adalah melambangkan Pancasila
- Pohon Karet adalah melambangkan sumber dari kemakmuran rakyat
- Tujuh Belas Butir Padi dalam setangkai dan Lima Cabang Pohon Karet adalah melambangkan bahwa negara Republik Indonesia diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945 berdasarkan Pancasila
- Empar Buah Puncak Benteng adalah melambangkan adat istiadat yang menjiwai prikehidupan rakyat
- Rusa adalah melambangkan sifat-sifat ketangkasan, kecakapan, kelincahan dan keuletan
- Peta Kabupaten Kampar menyatakan daerah kabupaten kampar
- Menara Minyak dan Tangki adalah melambangkan kekayaan alamnya dengan gas bumi
- Satu Lorens dengan Dua Gerobak Lori adalah melambangkan kekayaan alamnya dengan bahan-bahan logam
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KAMPAR
Untuk mendownload logo Kabupaten Kampar (Kampar Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KAMPAR (KAMPAR REGENCY)"
Posting Komentar