DOWNLOAD LOGO KABUPATEN MUSI RAWAS (MUSI RAWAS REGENCY)

 
DESKRIPSI
Kabupaten Musi Rawas adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sumatra Selatan. Secara posisi Kabupaten Musi Rawas terletak di titik kordinat 102° 07' 00” - 103° 40' 10” Bujur Timur dan 2° 20’ 00" - 3° 38’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas Utara, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Muara Enim, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Lubuklinggau dan Provinsi Bengkulu. Secara umum wilayah Kabupaten Musi Rawas merupakan kawasan dataran rendah hingga ringgi, dengan ketinggian daratan atara 25 sampai 1.000 meter diatas permukaan laut.

Kabupaten Musi Rawas sendiri wilayahnya terdiri dari 14 Kecamatan, 13 Kelurahan dan 186 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2015, jumlah penduduk Kabupaten Musi Rawas mencapai 384.333 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Musi Rawas yaitu 6.357,17 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 60 jiwa/km². Ketinggian wilayah kabupaten Musi Rawas berkisar antara 25- 1000 meter di atas permukaan laut. Sehingga keadaan tanah di Kabupaten Musi Rawas tersebut, secara umum sangat cocok untuk digunakan sebagai lahan perkebunan, terutama perkebunan karet. Hal ini sangat mendukung perekonomian masyarakatnya yang banyak menggantungkan penghidupan pada perkebunan. Selain itu pembangunan sektor industri berkaitan dengan sektor perdagangan dan jasa. Dimana kedua sektor ini adalah sektor yang menunjang pembangunan daerah. 

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Musi Rawas ada beragam, diantaranya yaitu wisata Danau Aur yang merupakan danau wisata yang terletak di Desa Sumberjaya tepatnya di Kecamatan Sumber Harta, danau ini sudah dikelola sejak lama dan menjadi asset wisatanya Musi Rawas. Kemudian ada wisata Danau Gegas, emiliki keindahan yang luar biasa apalagi dilihat dari atas tebing sisi bendungan, berlokasi di Desa Sugiwaras tepatnya di Kecamatan Sukakarya. Lalu ada wisata Bukit Cogong, alamnya masih benar-benar alami, dengan pepohonan rindang dan batu besar yang ada di sekelilingnya, berlokasi di Sukaraya kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu. Dan ada wisata Curug Tinggi, memliki keindahan alam yang masih sangat alami dengan empat buah titik air terjun kecil, berlokasi di Taba Remanik, kecamatan Selangit. 

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Curug Panjang Durian Remuk, bentuk air terjunnya tidak tinggi melainkan memanjang dan terlihat begitu eksotis, berlokasi di Desa Durian Remuk, kecamatan Muara Beliti. Kemudiana ada wisata Air Terjun Tengkuyung, berada di kawasan hutan yang masih alami dan asri, berlokasi di Desa Pasenan, Kecamatan STl Ulu. Lalu ada Air Terjun Kati, terletak di tengah-tengah aliran sungai yang memiliki suasana indah dengan pepohonan di sekelilingnya, berlokasi di Desa Durian Remuk, Kecamatan Muara Beliti. Dan ada Air Terjun Satan yang berada di Desa Muara Beliti Baru Kecamatan Muara Beliti, serta ada wisata Gua Batu Napalicin yang berlokasi di Desa Napalicin kecamatan Ulu Rawas.

Website resmi Kabupaten Musi Rawas (Musi Rawas Regency) :
www.musirawaskab.go.id

SEJARAH KABUPATEN EMPAT MUSI RAWAS
Awalnya Kabupaten Musi Rawas termasuk dalam wilayah keresidenan Palembang (1825-1966). Hal ini diawali oleh jatuhnya Kesultanan Palembang dan perlawanan Benteng Jati serta Enam Pasirah dari Pasemah Lebar ke tangan pemerintah Belanda. Sejak Saat itu Belanda mengadakan ekspansi da penyusunan pemerintahan terhadap daerah ulu Palembang yang berhasil dikuasainya. Sistim yang dipakai adalah Dekonsentrasi. Kemudian Keresidenan Palembang dibagi atas wilaya binaan (Afdeling), yaitu Afdeling Banyu Asin en Kubustreken, Afdeling Palembangsche Beneden Landen, dan Afdeling Palembangsche Boven Landen.

Afdeling Palembangsche Boven Landen dibagi dalam beberapa Onder Afdeling (Oafd), ada 6 Oafd, yaitu Oafd Lematang Ulu, Oafd Tanah Pasemah, Oafd Lematang Ilir, Oafd Tebing Tinggi Empat Lawang, Oafd Musi Ulu, dan Oafd Rawas. Setiap Afdeling dikepalai oleh Asistent Residen yang membawahai Onder Afdeling yang dikepalai Controleur (Kontrolir). Setiap Onder Afdeling juga membawahi Onder Distric dengan Demang sebagai pimpinannya. Musi Rawas berada pada Afdeling Palembangsche Boven Landen. Pada Tahun 1907, Onder Distric Muara Beliti dan Muara Kelingi diintegrasikan kedalam satu Onder Afdeling yakni Onder Afdeling Musi Ulu. Tahun 1933, jaringan kereta api Palembang-Lahat-Lubuk Linggau (dibuat antara tahun 1928-1933) dibuka pemerintah Belanda. 

Hal ini menyebabkan dipindahkan Ibu Kota Oafd Musi Ulu, Muara Beliti ke Lubuk Linggau, yang menjadi cikal bakal ibu kota Kabupaten Musi Rawas. Pada tanggal 17 Februari 1942, kota Lubuk Linggau diduduki Jepang dan Kepala Oafd Musi Ulu Controleur De Mey serta Aspirant Controleur Ten Kate menyerahkan jabatannya kepada Jepang pada tanggal 20 April 1943. Jepang mengadakan perubahan instansi dan jabatan ke dalam bahasa Jepang. Perubahan inilah yang menjadi titik tolak Hari Jadi Kabupaten Musi Rawas. Perubahan Nama tersebut antara lain Onder Afdeling Musi Ulu diganti dengan Nama Musi Kami Gun dipimpin Gunce (Guntuyo). Sedangkan Oafd Rawas diganti menjadi Rawas Gun. 

ARTI LOGO KABUPATEN EMPAT MUSI RAWAS
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Musi Rawas (Musi Rawas Regency) :
  1. Lambang Daerah Kabupaten Musi Rawas berbentuk PERISAI yang merupakan JANTUNG, di mana terdapat 5 (lima) sudut yang mencerminkan bahwa Kabupaten Musi Rawas merupakan bagian dari Wilayah Lima Unsur PRAMUGARI NEGARA yang berasal dari RAKYAT, yakni : Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Kepolisian Republik Indonesia, dan Pemerintahan Sipil.
  2. Latar belakang berwarna merah, melambangkan bahwa daerah Musi Rawas memiliki pahlawan-pahlawan yang muncul dari daerah ini.
  3. Tulisan huruf cetak yang merupakan nama Daerah Musi Rawas yang berasal dari PENYATUAN dua daerah ex Kawedanan, yakni Kawedanan Musi Ulu dan Kawedanan Rawas. Meskipun keduanya mempunya dua bahasa daerah yang berbeda, yakni Bahasa Musi dan Bahasa Rawas, namun dapat saling mengerti.
  4. Warna kuning emas mencerminkan bahwa di kandungan bumi daerah Kabupaten Musi Rawas terdapat emas yang merupakan logam mulia yang tinggi nilainya di samping bahan mineral lainnya.
  5. Falsafah dan tulisan dengan warna kuning emas di atas warna biru mengandung arti bahwa Musi Rawas terletak di daerah agraris yang subur.
  6. Lukisan sebuah bukit, ialah Bukit Sulap yang terletak dalam radius Kota Lubuk Linggau yang melambangkan “suatu kemegahan” yang khas di daerah Musi Rawas, karena Bukit Sulap adalah sebuah bukit yang pandai bermain sulap, dilihat dari jauh dia tetap dekat, sedangkan warna hijau berarti subur makmur.
  7. Lukisan garis-garis mendatar sebanyak 6 garis, melambangkan daerah Kab Musi Rawas terdapat 6 macam kebudayaan asli, dengan 6 bahasa berlainan, tetapi sebagian besar mereka saling mengerti, baik bahasa maupun adat dan kebiasaan masing-masing, yaitu : Bahasa dan Adat Musi, Bahasa dan Adat Rawas, Bahasa dan Adat Saling, Bahasa dan Adat Rejang, Bahasa dan Adat Jawa, Bahasa dan Adat Campuran atau pendatang. Sedangkan warna putih perak bearti kesucian dan kemurnia sebagai fundamen tempat mendirikan kebenaran yang universal.
  8. Lukisan batang karet melambangkan bahwa dalam sejarah perkembangan tradisional penduduk daerah Musi Rawas standar penghidupannya tergantung dari hasil perkebunan karet rakyat, sedangkan usaha tani lainnya hanya merupakan usaha sekunder. Pangkal batang karet yang berwarna hijau melambangkan kesuburan pohon, sedangkan putih adalah warna getah susu/ latex dengan mangkok dan cangkirnya.
  9. Lukisan sebatang padi yang terdiri dari 20 butir padi melambangkan bahwa di Kab Musi Rawas terdapat 20 struktur pedesaan dengan kegiatan sosial dan ekonominya memberikan karakteristik wilayah-wilayah yakni 18 marga yang merupakan kesatuan wilayah dengan dusun-dusun yang berlainan serta 2 daerah yang bersekutuan adat terdiri dari beberapa kelurahan yang sederajat dengan kekerioan dalam marga dengan sumber penghidupan bertani dan bertanam padi sawah dari padi ladang. Warna kuning emas adalah keaslian warna butir-butir padi yang telah masak dpt dijumpai sepanjang musim.
  10. Lukisan tangkai kapas dan kembangnya, melambangkan kandungan alam sebagai sumber kegiatan ekonomi di Kab Musi Rawas, 5 sumber alam potensial yang sekaligus melambangkan kemakmuran masyarakat dan daerah yaitu : Karet (Perkebunan Rakyat), Emas (Potensial), Batu Bara (Potensial), Minyak Bumi (Potensial), dan Alumunium (Potensial) Warna hijau dan putih daun kapas melambangkan kesuburan daerah ini dan kapas merupakan bahan benang yang asli.
  11. Lukisan sungai yang membentuk setengah lingkaran dan menyatu di bagian bawahnya melambangkan Sungai Musi dan Sungai rawas yang bertemu menjadi sati di daerah Musi Ilir, dekat perbatasan dengan Musi Banyuasin yang terjkenal dengan Muara Rawas. Kesatuan nama Sungai Musi dan Sungai Rawas itulah yang menjadi sumber sejarah daerah ini menjadi Kab Musi Rawas.

DOWNLOAD LOGO KABUPATEN MUSI RAWAS
Untuk mendownload logo Kabupaten Musi Rawas (Musi Rawas Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-kabupaten-musi-rawas-sumatra-selatan-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN MUSI RAWAS  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN MUSI RAWAS (MUSI RAWAS REGENCY)"

Posting Komentar