DOWNLOAD LOGO KABUPATEN TULANG BAWANG

 
DESKRIPSI
Kabupaten Tulang Bawang adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Lampung. Secara posisi Kabupaten Tulang Bawang terletak di titik kordinat 105° 09' 00” - 105° 55' 00” Bujur Timur dan 4° 08’ 00" - 4° 41’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Mesuji, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Timur, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang Barat. Secara umum wilayah Kabupaten Tulang Bawang merupakan kawasan dataran rendah dan rawa-eawa, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 4 meter diatas permukaan laut.

Kabupaten Tulang Bawang sendiri wilayahnya terdiri dari 6 Kecamatan, 37 Kelurahan dan 111 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Tulang Bawang mencapai 193.196 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Tulang Bawang yaitu 435,10 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 444 jiwa/km². Dari berbagai sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian di Tulang Bawang, sektor industri memegang peranan yang sangat penting. Saat ini di Kabupaten Tulang Bawang terdapat lebih kurang 36 perusahaan besar, ribuan perusahaan kecil dan koperasi. Antar perusahaan yang ada diharapkan akan terbentuk suatu Bussines Network, yang bisa dilakukan oleh pelaku bisnis, yaitu antara perusahaan besar, dan kecil, yang saling menguntungkan, sehingga terjadi keharmonisan antar perusahaan yang ada.

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tulang Bawang ada beragam, diantaranya yaitu wisata Way Tulang Bawang, berupa sungai dengan panjang puluhan kilometer dan lebar yang hampir mencapai 200 meter, berlokasi di Kuala Teladas, Kecamatan Dente Teladas. Kemudian ada wisata Kota Tua Menggala, kota ini juga banyak menyimpan berbagai peninggalan berupa bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Belanda, berlokasi di Menggala Kota, Kecamatan Menggala. Lalu ada wisata Cakat Raya, menyimpan berbagai macam keragaman budaya sehingga kerap disebut sebagai miniatur TMII, berada di Jl. Lintas Sumatera, Menggala, Kecamatan Menggala Timur. Dan ada wisata Islamic Centre Tulang Bawang, merupakan kawasan Masjid Asmaul Husna atau kerap disebut sebagai Masjid Agung Baitul Sobhur, berada di Jl. Raya Panaragan Jaya – Pulung Kencana, Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Taman Wisata Agro Pulung Kencana, ada fasilitas seperti gazebo dan beberapa kedai makanan, berlokasi di Tirta Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah. Kemudian ada wisata Rawa Pacing, menawarkan keasrian alam dan suasana alami, berada di Kibang Pacing, Kecamatan Menggala Timur. Lalu ada wisata Kuala Teladas, anda bisa menyusuri aliran sungai Way Tulang Bawang dengan perahu kecil dan sampan, berlokasi di Kuala Teladas, Kecamatan Dente Teladas. Dan ada wisata Kampung Tambak Rawajitu Timur di Bumi Dipasena Jaya, Kecamatan Rawajitu Timur, ada wisata Jurang Seribu yang berada di Tiyuh Panaragan Kecamatan Tulang Bawang Tengah, serta ada Monumen Patung Tugu Rato yang kokasinya berada di Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah.

Website resmi Kabupaten Tulang Bawang (Tulang Bawang Regency) :
www.tulangbawangkab.go.id

SEJARAH KABUPATEN TULANG BAWANG
Dalam sejarah kebudayaan dan perdagangan di Nusantara, Tulang Bawang digambarkan merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia, disamping kerajaan Melayu, Sriwijaya, Kutai, dan Tarumanegara. Meskipun belum banyak catatan sejarah yang mengungkapkan keberadaan kerajaan ini, namun catatan Cina kuno menyebutkan pada pertengahan abad ke-4 seorang pejiarah Agama Budha yang bernama Fa-Hien, pernah singgah di sebuah kerajaan yang makmur dan berjaya, To-Lang P'o-Hwang (Tulang Bawang) di pedalaman Chrqse (pulau emas Sumatera). Sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan pusat kerajaan Tulang Bawang, namun ahli sejarah Dr. J. W. Naarding memperkirakan pusat kerajaan ini terletak di hulu Way Tulang Bawang (antara Menggala dan Pagardewa) kurang lebih dalam radius 20 km dari pusat kota Menggala. Seiring dengan makin berkembangnya kerajaan Che-Li-P'o Chie (Sriwijaya), nama dan kebesaran Tulang Bawang sedikit demi sedikit semakin pudar. Akhirnya sulit mendapatkan catatan sejarah mengenai perkembangan kerajaan ini.

Ketika Islam mulai masuk ke bumi Nusantara sekitar abad ke-15, Menggala dan alur sungai Tulang Bawang yang kembali marak dengan aneka komoditi, mulai kembali di kenal Eropa. Menggala dengan komoditi andalannya Lada Hitam, menawarkan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan komoditi sejenis yang didapat VOC dari Bandar Banten. Perdagangan yang terus berkembang, menyebabkan denyut nadi Sungai Tulang Bawang semakin kencang, dan pada masa itu kota Menggala dijadikan dermaga "BOOM", tempat bersandarnya kapal-kapal dari berbagai pelosok Nusantara, termasuk Singapura. Perkembangan politik Pemerintahan Belanda yang terus berubah, membawa dampak dengan ditetapkanya Lampung berada dibawah pengawasan langsung Gubernur Jenderal Herman Wiliam Deandles mulai tanggal 22 November 1808. Hal ini berimbas pada penataan sistem pemerintahan adat yang merupakan salah satu upaya Belanda untuk mendapatkan simpati masyarakat.

Pemerintahan adat mulai ditata sedemikian rupa, sehingga terbentuk Pemerintahan Marga yang dipimpin oleh Kepala Marga (Kebuayan). Wilayah Tulang Bawang sendiri dibagi dalam 3 kebuayan, yaitu Buay Bulan, Buay Tegamoan dan Buay Umpu (tahun 1914, menyusul dibentuk Buay Aji). Sistem Pemerintahan Marga tidak berjalan lama, dan pada tahun 1864 sesuai dengan Keputusan Kesiden Lampung No. 362/12 tanggal 31 Mei 1864, dibentuk sistem Pemerintahan Pesirah. Sejak itu pembangunan berbagai fasilitas untuk kepentingan kolonial Belanda mulai dilakukan termasuk di Kabupaten Tulang Bawang. Pada zaman pendudukan Jepang, tidak banyak perubahan yang terjadi di daerah yang dijuluki "Sai Bumi Nengah Nyappur” ini. Dan akhirnya sesudah Proklamasi kemerdekaan RI, saat Lampung ditetapkan sebagai daerah Keresidenan dalam wilayah Propinsi Sumatera Selatan, Tulang Bawang dijadikan wilayah Kewedanaan. 

Sejalan dengan perkembangan Negara RI, maka setelah Lampung memisahkan diri dari Propinsi Sumatera Selatan, dengan membentuk Propinsi Lampung, maka status Menggala juga ditetapkan sebagai kecamatan di bawah naungan Kabupaten Lampung Utara. Proses berdirinya Tulang Bawang tidak begitu saja terjadi. Diawali dari rencana sesepuh dan tokoh masyarakat bersama pemerintah yang sejak tahun 1972 merencanakan mengembangkan Propinsi Lampung menjadi 10 Kabupaten/Kota, maka pada tahun 1981, Pemerintah Propinsi membentuk 8 Lembaga Pembantu Bupati, yang salah satunya adalah Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Menggala, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 821.26/502 tanggal 8 Juni 1981 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Pembantu Bupati Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung Utara Wilayah Propinsi Lampung.

Pada tahun 1997, dibentuklah Sekretariat Persiapan Kabupaten Tulang Bawang, dengan Sekretaris merangkap Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Menggala Hi. Santori Hasan, SH. Selanjutnya untuk memuluskan pembentukan kabupaten, ditunjuklah Hi. Santori Hasan, SH sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tulang Bawang sejak tanggal 20 Maret sampai dengan 9 Desember 1997 melalui Surat Keputusan Gubernur No. 821.2/II/09/97 tanggal 14 Januari 1997 tentang Penunjukan Plt Bupati Kabupaten Tingkat II Persiapan Tulang Bawang. Melalui serangkaian proses yang cukup melelahkan, akhirnya Kabupaten Tulang Bawang lahir, dan diresmikan keberadaannya oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 Maret 1997, sebagai tindak lanjut ditetapkan UU No. 2 Tahun 1997 tentang pembentukan daerah tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggamus.

Selanjutnya pada tanggal 24 Nopember 1997 terpilihlah Hi. Santori Hasan, SH sebagai Bupati Tulang Bawang pertama, untuk periode tahun 1997-2002, yang dilantik pada tanggal 9 Desember 1997. Melalui proses pemilihan Bupati Tulang Bawang pada tanggal 12 Nopermber 2002 terpilihlah Dr. Abdurachman Sarbini, dan AA. Syofandi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tulang Bawang untuk periode 2002-2007, yang dilantik pada tanggal 9 Desember 2002. Kemudian melalui proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung oleh masyarakat yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2007, Dr. Abdurachman Sarbini kembali terpilih sebagai Bupati Tulang Bawang periode 2007-2012, berpasangan dengan Drs. Agus Mardihartono, MM, sebagai Wakil Bupati, yang dilantik pada tanggal 9 Desember 2007.

Kabupaten Tulang Bawang yang pada awal berdirinya memiliki luas wilayah 7.770,84 km² atau 22% dari wilayah Lampung, merupakan kabupaten terbesar di Propinsi Lampung. Menyadari luas wilayah dan besarnya tantangan pembangunan Kabupaten Tulang Bawang, maka dengan dukungan Pemerintah Provinsi Lampung, DPRD Provinsi Lampung, DPRD Tulang Bawang, Tokoh Masyarakat, Tokoh adat dan seluruh masyarakat Kabupaten Tulang Bawang Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang mengambil sebuah terobosan besar dengan memekarkan Kabupaten Tulang Bawang menjadi 3 Kabupaten yaitu, Kabupaten Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat dan Kabupaten Mesuji. Pemekaran Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Mesuji akhirnya dapat diwujudkan, yaitu dengan disahkannya UU Nomor 49 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Mesuji dan UU Nomor 50 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Tulang Bawang Barat, tanggal 26 November 2008. 

Pada tanggal 3 april 2009 yang kemudian diresmikan pendefinitifannya, yaitu ditandai dengan dilantiknya kedua Penjabat (Pj) Bupati di dua daerah otonomi baru tersebut oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto. Setelah wilayahnya dimekarkan, kini Kabupaten Tulang Bawang memiliki luas wilayah 4385.84 km² dengan 15 kecamatan, 4 kelurahan dan 148 kampung. Namun meskipun luas wilayahnya berkurang pasca dimekarkannya dua daerah otonomi baru, Kabupaten Tulang Bawang masih tetap memiliki beragam potensi yang menjanjikan guna meningkatkan kemajuannya.

ARTI LOGO KABUPATEN TULANG BAWANG
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Tulang Bawang (Tulang Bawang Regency) :
  1. Perisai Bersegi Lima,melambangkan Masyarakat Tulang Bawang mampu mempertahankan, Cita -Cita Bangsa Indonesia,melanjutkan pembangunan,memajukan daerah berdasarkan Pancasila  Dan UUD 1994.
  2. Bagian Atas Lambang Bertuliskan TULANG BAWANG,huruf merah dan dasar putih,melambangkan keberadaan dan terbentuknya daearah Tulang Bawang,dalam nuansa persatuan dan kesatuan,semangat kebersamaan,sarta kehormatan terhadap Merah Putih.
  3. Payung berwarna putih,melambangkan pemberian perlindungan,pengayom penghormatan tertinggi masyarakat Tulang Bawang.
  4. Pada Payung Terdapat 20 rumbai,Bergaris 3,berjari-jari 9,bergelombang 7, melambangkan Kabupaten Tulang Bawang diresmikan pada tanggal 20-3-1997.
  5. Mahkota,melambangkan kepemimpinan,keperkasaan Dan kepahlawanan Masyrakat, Tulang Bawang.
  6. Sebuah Lingkaran,melambangkan masyrakat Tulang Bawang bersifat Heterogen. Dari Ragam Budaya,Pendidikan,Sosial,Berpadu Teguh Dalam Kesatuan, Menggapai Cita,melangkah kemasa depan,Dan Membangun Kejayaan Tulang Bawang.
  7. Pada Lingkaran Bagian Atas didalamnya terdapat warna hijau lumut, melambangkan lingkungan yang sejuk,daerah pertanian,perikanan,peternakan dan perkebunan.
  8. Bagian Atas lingkaran terdapat 4 garis bergelombang, melambangkan Dominasi sekurang - kurangnya 4 sungai besar secara historis, mengantarkan Kejayaan Tulang Bawang.
  9. Bagian Bawah Dalam Lingkaran terdapat warna coklat, melambangkan kesuburan tanah.
  10. Pada Lingkaran terdapat tombak/payan,Keris saling silang,Adalah senjata tradisional masyarakat Tulang Bawang,yang siap mempertahankan kehormatan daerah dan masyarakat.
  11. Rangkaian Padi dan kapas,melambangkan kebersamaan yang utuh,untuk mewujudkan masyarakat  yang sejahtera.
  12. Pepadun atau mahliga tempat kedudukan seseorang penyimbang marga, melambangkan Masyarakat Tulang Bawang,telah lama mengenal sistem kepemimpinan yang, kuat dan mengakar.
  13. Tulisan Aksara Lampung Berbunyi "Tulang Bawang"
  14. Seuntai pita bertuliskan "Sai Bumi Nengah Nyappur", dasar putih dengan,tulisan bewarna merah. Sai Bumi Nengah Nyappur,Bermakna Bahwa,Masyarakat daerah Tulang Bawang sangat terbuka,mudah beradaptasi terhadap lingkungan,serta ramah dalam pergaulan. Merupakan perwujudan sikap dan kemampuan,keluhuran dan keyakinan,serta percaya diri.
 
Arti Warna:
  • Warna Putih Melambangkan Marga/Megou.
  • Warna Kuning Melambangkan Tiuh/Kampung.
  • Warna Merah Melambangkan Suku.

DOWNLOAD LOGO KABUPATEN TULANG BAWANG
Untuk mendownload logo Kabupaten Tulang Bawang (Tulang Bawang Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-kabupaten-tulang-bawang-provinsi-lampung-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN TULANG BAWANG  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN TULANG BAWANG"

Posting Komentar