DESKRIPSI
Kota Padangsidimpuan adalah sebuah Kota yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sumatra Utara. Secara posisi Kota Padangsidimpuan terletak di titik kordinat 99° 13' 53” - 99° 21' 31” Bujur Timur dan 1° 08’ 07" - 1° 28’ 19" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan. Secara umum wilayah Kota Padangsidimpuan merupakan kawasan dataran tinggi, dengan ketinggian daratan atara 260 sampai 1.100 meter diatas permukaan laut.
Kota Padangsidimpuan adalah sebuah Kota yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sumatra Utara. Secara posisi Kota Padangsidimpuan terletak di titik kordinat 99° 13' 53” - 99° 21' 31” Bujur Timur dan 1° 08’ 07" - 1° 28’ 19" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan. Secara umum wilayah Kota Padangsidimpuan merupakan kawasan dataran tinggi, dengan ketinggian daratan atara 260 sampai 1.100 meter diatas permukaan laut.
Kota Padangsidimpuan sendiri wilayahnya terdiri dari 5 Kecamatan dan 35 Kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan mencapai 225.105 jiwa. Luas wilayah Kota Padangsidimpuan yaitu 159,28 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 1.413 jiwa/km². Penghasilan masyarakat Padangsidimpuan sebagian besar bertani. meliputi persawahan dan perkebunan. Praroduksi perkebunan yang utama adalah salak. Dahulu, kebun salak hanya terpusat di kaki Tor Sanggarudang (di antaranya, Hutakoje, Hutalambung, Sibakkua) dan pada akhir 1970-an perkebunan salak kemudian meluas ke kaki Gunung Lubukraya (seperti Lobu Layan, Sitaratoit, Pintu Langit), dan wilayah barat kota ini. Hasil perkebunan lainnya ialah karet, kopi, kelapa, kakao, cengkih, kemiri dan kulit manis.
Destinasi wisata yang ada di Kota Padangsidimpuan ada beragam, diantaranya yaitu wisata Kebun Bunga Matahari Batang Bahal, bunga matahari yang ada di sini sangat cantik dan terawat dengan baik, lokasinya berada di Padangsidimpuan Batunadua. Kemudian ada destinasi wisata di Jalan Baru Padang Sidempuan, sebuah jalan baru, dengan view persawahan yang sangat indah dan memukau, berlokasi di Kecamatan Batunadua. Lalu ada juga wisata Simarsayang, berupa sebuah hutan rindang, disana pengunjung bisa naik sepeda di atas tali dan menikmati pemandangan yang memukau, destinasi ini berlokasi di Jl. Simarsayang, Kabupaten Padang Sidempuan. Dan ada Tugu Salak, sesuai dengan namanya, kota ini memang memiliki hasil bumi yang cukup bagus terutama untuk buah salak, tugu ini terletak di desa Kantin, kecamatan Padangsidimpuan Utara.
SEJARAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Nama kota ini berasal dari "Padang na dimpu", dalam Bahasa Batak Angkola; padang artinya hamparan atau kawasan luas, na artinya yang, dan dimpu artinya tinggi, sehingga dapat diartikan "hamparan yang luas yang berada di tempat yang tinggi." Pada zaman dahulu daerah ini merupakan tempat persinggahan para pedagang dari berbagai daerah, pedagang ikan dan garam dari Sibolga - Padangsidimpuan - Panyabungan, Padang Bolak (Paluta) - Padangsidimpuan - Sibolga. Seiring perkembangan zaman, tempat persinggahan ini semakin ramai dan kemudian menjadi kota. Kota ini dibangun pertama kali sebagai benteng pada tahun 1821 oleh pasukan Paderi yang dipimpin oleh Tuanku Lelo. Benteng ini membentang dari Batang Ayumi sampai Aek Sibontar.
Sisa-sisa benteng peninggalan Perang Paderi saat ini masih ditemukan, walau sudah tidak terawat dengan baik. Salah satu pengaruh pasukan Paderi ini pada kota bentukan mereka ialah agama yang dianut oleh mayoritas penduduk kota ini, yaitu agama Islam. Pada zaman penjajahan Belanda, kota Padangsidimpuan dijadikan pusat pemerintahan oleh penjajah Belanda di daerah Tapanuli. Peninggalan bangunan Belanda disana masih dapat dijumpai berupa kantor pos polisi di pusat kota. Sehingga tidak heran, kalau ingin melihat sejarah kota Padangsidimpuan, tersimpan foto-foto zaman dahulu kota Padangsidimpuan di sebuah museum di kota Leiden, Belanda.
Sejak pemerintahan Hindia Belanda hingga kota ini berubah menjadi Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1982, kota ini terbagi atas enam (6) wek (wijk) yakni Wek I (Kampung Marancar), Wek II (Pasar Julu), Wek III (Kampung Teleng), Wek IV (Kampung Jawa dan Kantin), Wek V (Pasar Siborang dan Sitamiang), dan Wek VI (Kampung Darek). Kemudian sejak tanggal 21 Juni 2001, berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2001, Kota Padangsidimpuan ditetapkan sebagai Daerah Otonom dan merupakan hasil penggabungan dari Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, dan Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara yang sebelumnya masuk wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.
Pada tanggal 17 Oktober 2001, Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno meresmikan Pemerintah Kota Padangsidimpuan di Jakarta. Gubernur Provinsi Sumatra Utara kemudian melantik Drs. Zulkarnain Nasution sebagai Pejabat Wali kota Padangsidimpuan pada tanggal 9 Nopember 2001 di Padangsidimpuan.
ARTI LOGO KOTA PADANGSIDIMPUAN
Berikut adalah makna/arti dari logo Kota Padangsidimpuan (Padangsidimpuan City) :
- Perisai dengan garis pinggir hitam berarti kesiagaan masyarakat Padangsidimpuan
- Bintang merah berarti ketuhanan yang maha esa
- Padi dan kapas berarti kesejahteraan masyarakat
- Bagas Godang (Rumah yg berwarna putih) berarti pembangunan yg tetap berdasarkan adat
- Buku berarti ilmu pengetahuan dan kota pendidikan
- Salak yang berjumlah 45 buah, berarti sejak dulu padangsidimpuan dikenal sebagai kota salak
- Pedang dan perisai bersilang berarti keteguhan masyarakat Padangsidimpuan
- Ulos berwarna putih (yg berisi tulisan SALUMPAT SAINDEGE) berarti kesucian
- Motto "SALUMPAT SAINDEGE" berarti filsafat masyarakat Padangsidimpuan dalam melaksanakan kehidupan didasarkan kepada kebersamaan, keselarasan, dan keserasian.
DOWNLOAD LOGO KOTA PADANGSIDIMPUAN
Untuk mendownload logo Kota Padangsidimpuan (Padangsidimpuan City) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA PADANGSIDIMPUAN (PADANGSIDIMPUAN CITY)"
Posting Komentar