DOWNLOAD LOGO KOTA TANJUNGPINANG (TANJUNGPINANG CITY)

 
DESKRIPSI
Kota Tanjungpinang adalah sebuah Kota yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Secara posisi Kota Tanjungpinang terletak di titik kordinat 104° 23' 00” - 104° 34' 00” Bujur Timur dan 0° 51’ 00" - 0° 59’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Teluk Bintan dan Kecamatan Bintan Utara (Kabupaten Bintan), sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bintan Timur dan Kecamatan Teluk Bintan (Kabupaten Bintan), lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Mantang dan Kecamatan Bintan Timur (Kabupaten Bintan), sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kecamatan Galang dan Kecamatan Teluk Bintan (Kabupaten Bintan), serta berbatasan dengan Kota Batam. Secara umum wilayah Kota Tanjungpinang merupakan kawasan dataran rendah dengan sebagian kecil berupa perbukitan, ketinggian daratannya berada diantara 0 hingga 500 meter diatas permukaan laut.

Kota Tanjungpinang sendiri wilayahnya terdiri dari 4 Kecamatan dan 18 Kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Tanjungpinang mencapai 227.069 jiwa. Luas wilayah Kota Tanjungpinang yaitu 144,56 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 1.571 jiwa/km². Posisi Kota Tanjungpinang sangat strategis, disamping berdekatan dengan Kota Batam sebagai kawasan perdagangan bebas, dan Negara Singapura sebagai pusat perdagangan dunia, Kota Tanjungpinang juga terletak pada posisi silang perdagangan dan pelayaran dunia, antara timur dan barat, yakni di antara Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan. Pada tahun 2001, sektor perdagangan, hotel, dan restoran memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam membangun perekonomian Kota Tanjungpinang yaitu sebesar 35,54% kemudian diikuti oleh sektor industri pengolahan 15,37%, sektor bangunan 13,29%, sektor jasa-jasa 12,51%, dan sektor pengangkutan dan komunikasi 10,82%. 

Destinasi wisata yang ada di Kota Tanjungpinang ada beragam, diantaranya yaitu wisata Areca Waterpack yang ada di Jl. Batu IX Kecamatan Tanjungpinang Timur, kemudian ada wisata Pulau Penyengat yang berada di Jl. Penyengat Kecamatan Tanjungpinang Kota, Lalu ada wisata Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah di Jl. Ketapang No.2 Kemboja Kecamatan Tanjungpinang Barat, dan ada wisata Vihara Ksitigarbha Bodhisattva yang ada di Jl. Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur. Selain itu ada juga wisata Danau Biru yang berada di Jl. Desa Busung Kecamatan Tanjung, kemudian ada Masjid Raya Sultan Riau yang berada di Jl. Penyengat, Tanjungpinang Kota, lalu ada wisata Taman Gurindam yang berlokasi di Jl. Hang Tuah, Kecamatan Tanjungpinang Kota, dan ada wisata Balai Adat Indra Perkasa, merupakan bangunan daerah yang telah berdiri lebih dari 100 tahun, berlokasi di Jl. Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Bukit Kursi Pulau Penyengat yang berada di Jl. Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota. Selain itu ada juga wisata Tugu Pensil, merupakan tugu iconik yang dibangun sebagai symbol pemberantasan buta aksara, berlokasi di Jl. Agus Salim, Kec. Tanjungpinang Barat. Kemudian ada Jembatan Dompak, dekat dengan Masjid Raya Dompak dan berada di pusat kota, berlokasi di Jl. Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur. Lalu ada wisata Taman Gurindam, berupa taman rindang yang disekitarnya banyak penjual yang menjajakan berbagai macam kuiner tradisional, berlokasi di Jl. Hang Tuah, Kecamatan Tanjungpinang Kota. Dan ada wisata Tepi Laut Tanjung Pinang, yang berlokasi di Jl. Hang Tuah, Kecamatan Tanjungpinang Kota. Serta ada wisata Pantai Tanjung Siambang, dengan pasir putih yang cenderung kuning dan ait laut yang jernih, berlokasi di Jl. Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang.

Website resmi Kota Tanjungpinang (Tanjungpinang City) :
www.batamkota.go.id

SEJARAH KOTA TANJUNGPINANG
Berdasarkan Sulalatus Salatin, Tanjungpinang merupakan bagian dari Kerajaan Malaka. Setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugal, Sultan Mahmud Syah menjadikan kawasan ini sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Malaka. Kemudian menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Johor, sebelum diambil alih oleh Belanda setelah mereka menundukan perlawanan Raja Haji Fisabilillah tahun 1784 di Pulau Penyengat. Pada masa Hindia Belanda, Tanjungpinang merupakan pusat pemerintahan Karesidenan Riouw. Kemudian di awal kemerdekaan Indonesia, menjadi ibu kota Provinsi Riau. Pada tahun 1957, Tanjungpinang menjadi ibu kota Provinsi Riau. Namun dua tahun kemudian ibu kota propinsi itu dipindahkan ke Pekanbaru.

Sejak tahun 1983 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1983, Tanjungpinang berstatus sebagai kota administratif bagian dari Kabupaten Kepulauan Riau, Provinsi Riau. Bersama dengan Dumai yang telah lebih dulu menjadi kota administratif pada tahun 1979, Tanjungpinang merupakan kota administratif kedua di Provinsi Riau. Dasar pembentukan kota administratif di Indonesia ketika itu diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah. Meski berstatus sebagai kota administratif, Tanjungpinang bukanlah sebuah kota otonom karena tidak memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Kota aministratif dipimpin oleh walikota administratif yang bertanggung jawab kepada bupati kabupaten Kepulauan Riau.

Pada tahun 1999 pemerintah mengeluarkan undang-undang baru tentang pemerintahan daerah yaitu Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-undang yang dikenal dengan undang-undang otonomi daerah itu lantas membagi wilayah pemerintahan daerah di Indonesia hanya dengan wilayah provinsi, dan wilayah kabupaten atau kota. Tidak ada lagi wilayah pemerintahan dengan status kotamadya, dan kota administratif. Undang-undang otonomi daerah tersebut menyebabkan seluruh wilayah kotamadya dan kota administratif dapat ditingkatkan menjadi kota otonom, atau sebaliknya juga dapat dikembalikan kepada daerah kabupaten induknya. Kota Tanjungpinang dibentuk melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2001 yang ditandatangani oleh Presiden RI Abdurrahman Wahid pada tanggal 21 Juni 2001, dan dicatat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 85.

Peresmian Kota Tanjungpinang oleh Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah Hari Sabarno, dilaksanakan secara serentak bersama 11 kota lainnya pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta. Tanggal peresmian Kota Tanjungpinang inilah yang dijadikan sebagai momen peringatan ulang tahun Kota Tanjungpinang sebagai kota otonom. Seminggu kemudian, atau tepatnya pada tanggal 23 Oktober 2001, Gubernur Riau H. Saleh Djasit, SH melantik Dra. Hj. Suryatati A Manan sebagai caretaker atau Penjabat Walikota Tanjungpinang di gedung yang kini menjadi kantor Dinas Perpustakaan Dan Arsip Kota Tanjungpinang. Pelantikan Dra. Hj. Suryatati A Manan yang saat itu menjabat sebgai walikota administratif, juga diamanahkan dan dibunyikan secara langsung dalam undang-undang pembentukan Kota Tanjungpinang.

ARTI LOGO KOTA TANJUNGPINANG
Berikut adalah makna/arti dari logo Kota Tanjungpinang (Tanjungpinang City) :
  1. Bentuk Perisai Bersudut Lima berwarna hijau pucuk daun pisang berbingkai coklat melambangkan Kota Tanjungpinang yang berdasarkan Pancasila.
  2. Bintang berwarna putih adalah melambangkan Keagungan dan Kesucian Nur (Cahaya) Ketuhanan yang menerangi sendi-sendi kehidupan Kota Tanjungpinang.
  3. Payung berwarna kuning adalah melambangkan kebesaran Melayu Riau dan melindungi kehidupan masyarakat, bertulang dua belas warna merah adalah merupakan cerminan dari nilai-nilai kehidupan beragama, pemerintahan dan masyarakat sebagai termaktub dalam pasal-pasal pada Gurindam 12 karya Ali Haji.
  4. Padi dan Kapas, padi berwarna kuning dan kapas berwarna putih dengan kelopak hijau tua adalah sebagai lambang kemakmuran dan kesejahteraan bersimpul tali satu kesatuan berjumlah 45 (empat puluh lima) garis dengan padi berjumlah 17 (tujuh belas) dan kapas berjumlah 10 (sepuluh) yang merupakan Hari Jadi Kota Otonom Tanjungpinang.
  5. Selembar daun sirih berwarna hijau tua beruas enam adalah Keluhuran dan Kejujuran sebagai simbol adat istiadat dan budaya melayu yang bersendikan kepada nilai-nilai keimanan.
  6. Kelopak bunga 4 (empat) buah berwarna kuning melambangkan keagungan dan kebangsawanan dan disangga kelopak kecil 18 (delapan belas) buah berwarna merah melambangkan keberanian, mengartikan Kota Tanjungpinang sebagai kota yang indah, berbudaya dan merupakan gambaran Kota Tanjungpinang terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan 18 (delapan belas) kelurahan.
  7. Gelombang laut berwarna biru muda ada lima adalah keluhuran Pancasila sebagai Dasar Negara landasan dalam pemerintah.
  8. Keris lekuk lima berwarna kuning emas dan berhulu warna coklat berbentuk kepala burung serindit adalah melambangkan Agama sebagai tiang utama, jiwa kejuangan dan patriotisme rakyat serta kebijaksanaan untuk mengamankan negeri.
  9. Motto Kota Tanjungpinang adalah "JUJUR BERTUTUR BIJAK BERTINDAK" yang tertulis pada pita berwarna coklat mengandung makna amanah dan bijaksana dalam menyelenggarakan pemerintah dan sebagai pelayan masyarakat dapat memberikan kekekalan dan keabadian yang nyata bagi masyarakat Kota Tanjungpinang.

DOWNLOAD LOGO KOTA TANJUNGPINANG
Untuk mendownload logo Kota Tanjungpinang (Tanjungpinang City) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KOTA TANJUNGPINANG  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA TANJUNGPINANG (TANJUNGPINANG CITY)"

Posting Komentar