DESKRIPSI
Kabupaten Banggai adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Secara posisi Kabupaten Banggai terletak di titik kordinat 122° 23' 00” - 124° 20' 00” Bujur Timur dan 0° 30’ 00" - 2° 20’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Teluk Tomini, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Laut Maluku dan Kabupaten Kabupaten Banggai Kepulauan, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Selat Peling dan Kabupaten Banggai Kepulauan, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Motowali Utara. Secara umum wilayah Kabupaten Banggai merupakan kawasan dataran rendah dan perbukitan, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 700 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Banggai adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Secara posisi Kabupaten Banggai terletak di titik kordinat 122° 23' 00” - 124° 20' 00” Bujur Timur dan 0° 30’ 00" - 2° 20’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Teluk Tomini, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Laut Maluku dan Kabupaten Kabupaten Banggai Kepulauan, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Selat Peling dan Kabupaten Banggai Kepulauan, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Motowali Utara. Secara umum wilayah Kabupaten Banggai merupakan kawasan dataran rendah dan perbukitan, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 700 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Banggai sendiri wilayahnya terdiri dari 23 Kecamatan, 46 Kelurahan dan 291 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Banggai mencapai 376.808 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Banggai yaitu 9.672,70 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 39 jiwa/km². Kabupaten Banggai merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, baik berupa hasil laut (ikan, udang, mutiara, rumput laut dan sebagainya), aneka hasil bumi (kopra, sawit, coklat, beras, kacang mente dan lainnya) serta hasil pertambangan (nikel yang sedang dalam taraf eksplorasi) dan gas (Blok Matindok dan Senoro).
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Banggai ada beragam, diantaranya yaitu wisata Air Terjun Laumarang Luwuk Banggai, objek wisata air terjun yang memanjakan mata dan menguras banyak tenaga serta menguji andrenalin, terletak di kelurahan hanga-hanga. Kemudian ada wisata Air Terjun Piala Luwuk Banggai, pemandangan di kawasan air terjun piala ini tak perlu di pertanyakan lagi keindahannya, ditambah lagi dengan udaranya yang sangat segar dan sejuk, letaknya hanya berjarak 15-20 menit dari Kelurahan Hanga-hanga. Lalu ada wisata Air Terjun Salodik Luwuk Banggai, air terjun yang bersih dan jernih terdiri dari beberapa tingkat dan kedalaman air sekira 5 meter, berlokasi di Desa Salodik, Kecamatan Luwuk. Dan ada wisata Bukit Teletabis Keles, pengunjung akan melihat pemandangan padang rumput yang hijau sepanjang mata memandang, berlokasi di kecamatan Luwuk.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti Pulau Dua Balantak, merupakan pilihan yang tepat untuk menghabiskan waktu ceria bersama teman atau keluarga tercinta, berlokasi di desa kampangar kecamatan balantak. Kemudian ada wisata Pulau Tinalapu, Airnya yang jernih membuat para pengunjung bisa menikmati langsung keindahan karang dan dunia bawah laut dari perahu, berlokasi di kecamatan pagimana. Lalu ada wisata Pantai Kilo 5, obyek wisata ini memberikan banyak fasilitas dan beragam masakan khas daerah Kabupaten Banggai yang tersedia di cafe-cafe di sepanjang kawasan wisata.
SEJARAH KABUPATEN BANGGAI
Sejarah Kabupaten Banggai sangat berhubungan erat dengan Sejarah Kerajaan Banggai, oleh karena itu pembahasan sejarah Kabupaten Banggai tidak terlepas juga dengan pembahasan sejarah kerajaan Banggai. Selain itu, Sejarah Kabupaten Banggai sangat berhubungan erat dengan sejarah Pemerintahan Kolonial Belanda dan Jepang di wilayah kerajaan Banggai. Yang ketiga, sejarah Kabupaten Banggai berhubungan erat dengan sejarah pergolakan rakyat Kabupaten, untuk menuntut dan berjuang terbentuknya daerah otonom, melalui wadah "Badan Perjuangan Otonomi Daerah " disingkat "BPOD" Kabupaten Daerah Swatantra Tingkat II (DASWATI) Banggai.
Hubungan erat dengan kerajaan Banggai yang paling menonjol adalah luas wilayah Kabupaten Banggai berdasarkan UU Nomor 59 Tahun 1959 tanggal 4 Juli 1959 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II di Sulawesi, sama luasnya dengan luas kerajaan Banggai. Pemerintah Belanda telah meninggalkan bekas jajahannya antara lain dengan membentuk administrasi pemerintahan Afdeling Ooskost van Celebes (907) dan Onderafdeling Banggai (1932), administrasi ini sangat digunakan oleh pemerintah Pusat dalam menyusunan UU pembentukan Kabupaten Dati II di Sulawesi. Melalui perjuangan tokoh politik, organisasi Pemuda dan Pelajar Banggai dan dukungan moril, materil dari Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) raja banggai ke-33, Syukuran Aminuddin Amir, maka terbentuk wadah perjuangan terbentuknya Kabupaten Banggai, yaitu BPOD.
Anggota perjuangan BPOD Banggai adalah antara lain Djakaria Nurdin Agama (mayor ngopa kerajaan Banggai/KPN), M.H. Wauranagai (PNI), A. Momor (PKI), Jan Posuma (PSII), Ahmad Mile (NU), Badarussalam (Masyumi), Abdul Azis Larekeng (Pemuda/Pelajar Banggai). Tim ini yang langsung berjuang ke Makassar menghadap Gubernur Sulawesi Andi Pangeran Pettarani, kemudian melanjutkan perjalanan ke Jakarta menemui Menteri Dalam Negeri Sunaryo, dan menemui keberhasilan dengan dikeluarkannya UU Nomor 59 Tahun 1959 tanggal 4 Juli 1959 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II di Sulawesi.
Tim BPOD Banggai lainnya yang berjuang di Luwuk-Poso-Makassar dan Jakarta, yaitu Aco Dg. Matorang (PSII), Azis Sinukun (NU), Djen Djalumang (NU), T.S.Nullah (Komite XII), Agulu Lagonah (Komite XII), H.Thalib (Muhammdiyah), Siradjuddin Datu Adam (Muhammadiyah), Malajo Ahmad (Muhammadiyah), Ema Hamid (Wanita Bangga), Ena Musa (Pemuda Banggai), Faruk Zaman (KAPPI), Kahar dangka (KAPPI/KAMI). Selajutnya dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 (Lembaran Negara RI Nomor 179, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3900), tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan maka secara yuridis wilayah Kabupaten Banggai telah terpisah dengan Kabupaten Banggai Kepulauan.
ARTI LOGO KABUPATEN BANGGAI
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Banggai (Banggai Regency) :
- Perisai Lima, mengartikan bahwa Daerah Kabupaten Banggai adalah bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
- Bintang Bersudut Lima, berwarna Kuning Emas mengartikan sinar cahaya keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
- Burung Maleo yang berwarna Coklat dan Hitam dalam keadaan terbang adalah jenis margasatwa yang spesifik terdapat di Daerah Kabupaten Banggai dan mempunyai hubungan dengan adat istiadat di Daerah Kabupaten Banggai dan melambangkan tenaga membangun dari rakyat di Daerah Kabupaten Banggai.
- Gunung ialah Gunung Tompotika di Daerah Kabupaten Banggai yang melambangkan kesabaran jiwa dan ketinggian cita-cita rakyat di Daerah Kabupaten Banggai.
- Garis Batas yang berwarna kuning emas, adalah daratan yang melambangkan kesuburan tanah daerah Kabupaten Banggai.
- Laut berwarna biru, mengartikan sebagian Daerah Kabupaten Banggai terdiri dari Pulau-pulau yang kaya dengan hasil laut.
- Sebatang Pohon Kelapa Berdaun 9 (Sembilan) dan berbuah 60 (enam puluh) mengartikan hasil utama Kabupaten Banggai dan melahirkan angka 1, 9 dan 60 yang berarti 1960.
- Kulit Mutiara, adalah satu hasil laut yang spesifik terdapat di Daerah Kabupaten Banggai yang menghasilkan biji mutiara dan kulitnya dibuat perhiasan.
- Padi 8 (delapan) butir warna kuning emas, mengartikan kemakmuran yang hendak dicapai dan melahirkan angka 8.
- Kapas 7 (tujuh) buah juga mengartikan kemakmuran yang hendak dicapai dan melahirkan angka 7.
- Bingkai Perisai dan Pita Berwarna Putih bertuliskan “KABUPATEN BANGGAI” dengan huruf berwarna hitam mengartikan kesucian dan ketabahan hati rakyat Daerah Kabupaten Banggai.
- Warna Merah pada Perisai mengingat sejarah Kerajaan Banggai dahulu yang menggunakan bendera berwarna merah juga melambangkan keberanian dan kepahlawanan rakyat daerah Kabupaten Banggai.
- Angka 8, 7 dan 1960 mengartikan lahirnya Daerah Kabupaten Banggai pada tanggal 8-7-1960 berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 1959.
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BANGGAI
Untuk mendownload logo Kabupaten Banggai (Banggai Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BANGGAI (BANGGAI REGENCY)"
Posting Komentar