DESKRIPSI
Kabupaten Morowali adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Secara posisi Kabupaten Morowali terletak di titik kordinat 121° 02' 24” - 123° 15' 36” Bujur Timur dan 1° 31’ 12" - 3° 46’ 48" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Morowali Utara, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan TelukTolo dan Kabupaten Banggai Kepulauan, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Morowali Utara. Secara umum wilayah Kabupaten Morowali merupakan kawasan dataran rendah, dengan ketinggian daratan antara 100 hingga 500 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Morowali adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Secara posisi Kabupaten Morowali terletak di titik kordinat 121° 02' 24” - 123° 15' 36” Bujur Timur dan 1° 31’ 12" - 3° 46’ 48" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Morowali Utara, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan TelukTolo dan Kabupaten Banggai Kepulauan, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Morowali Utara. Secara umum wilayah Kabupaten Morowali merupakan kawasan dataran rendah, dengan ketinggian daratan antara 100 hingga 500 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Morowali sendiri wilayahnya terdiri dari 9 Kecamatan, 7 Kelurahan dan 126 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2021, jumlah penduduk Kabupaten Morowali mencapai 162.098 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Morowali yaitu 3.037,00 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 53 jiwa/km². Sektor pertanian sampai saat ini masih memegang peranan penting dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat. Komoditi tanaman perkebunan sebagai tanaman perdagangan mempunyai peranan penting tidak saja merupakan sumber penghasilan devisa tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja yang banyak menyerap tenaga kerja. Tanaman perkebunan yang dominan di Morowali adalah kelapa sawit, kakao dan kelapa.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Morowali ada beragam, diantaranya yaitu wisata Kepulauan Sombori, Keindahan dari Pulau Sombori bahkan tidak ada duanya, kamu akan melihat sebuah pemandangan bak negeri dongeng ketika mengunjungi pulau ini, berlokasi di Mbokitta, Kecamatan Menui. Kemudian ada wisata Pulau Dua Laut, merupakan pulau kecil yang dikelilingi oleh laut lepas, menyuguhkan keindahan pantainya yang lembut serta pesona bawah laut yang menakjubkan, berlokasi di Pulau Dua, Kecamatan Bungku Selatan. Lalu ada wisata Pemandian Lalandai, keunikan dari pemandian di Lalandari ini adalah adanya mata air tepat di tepi pantainya, berlokadi di Desa Wisata Lalandai, Kecamatan Bulagi.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti Pulau Labengki, memiliki gugusan batu karang serta memiliki perairan berwarna biru yang sangat jernih hingga kita bisa melihat dasar dari laut di Pulau Labengki, berlokasi di Matarape, Kecamatan Menui Kepulauan. Kemudian ada wisata Gua Allo, gua ini mirip dengan Phi Phi Island, yang berada di Thailand dan merupakan gua yang basah pada bagian mulut gua, berlokasi di kawasan Pulau Sombori, desa Mbokitta, Kecamatan Menui. Dan ada wisata Sungai Luk Paneteng, masih jarang diketahui oleh masyarakat, hal itulah yang membuat sungai ini masih sangat bersih dan terjaga dengan baik, berlokasi di Desa Luk Panenteng, Kecamatan Bulagi Utara.
SEJARAH KABUPATEN MOROWALI
Kabupaten Morowali merupakan kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-undang RI Nomor 51 Tahun 1999. Kabupaten Morowali merupakan salah satu dari sembilan kabupaten dan satu kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Sejarah perjuangan untuk melahirkan Kabupaten Morowali sudah lama tumbuh dan menggelora di hati masyarakat. Aspirasi tersebut terus berkembang yang kemudian sampai pada tingkat lahirnya kemampuan politik dari wakil-wakil rakyat di lembaga DPRD dengan dicetuskannya Resolusi DPRD-GR Provinsi Sulawesi Tengah nomor: 1/DPRD/1966 yang isinya meminta kepada Pemerintah Pusat agar Provinsi Sulawesi Tengah dimekarkan menjadi 11 (sebelas) daerah otonom tingkat II, yaitu 2 (dua) Kotamadya dan 9 Kabupaten, salah satu diantaranya adlah Kabupaten Morowali (waktu itu masih disebut Mori Bungku).
Sejarah perjuangan panjang ini ternyata tak pernah mengenal akhir, sehingga begitu masa reformasi, peralihan orde baru ke masa reformasi saat ini, di mana kebebasan demokrasi lebih digaungkan sebagai konsep pemerintahan, dengan kemudian diterapkannya konsep pemerintahan desentralisasi, yang diwujudkan melalui kebijakan otonomi daerah ditingkat Kabupaten, dimana Kabupaten diberi porsi yang lebih besar lagi untuk mengatur daerahnya sendiri. Maka semakin luaslah potensi bagi terbentuknya daerah Kabupaten baru. Oleh karena itu moment ini direspon oleh masyarakat seluruh lapisan di daerah Morowali untuk memperjuangkan kembali aspiral lamanya, yakni pembentukan Kabupaten Poso. Dan akhirnya perjuangan dan aspirasi masyarakat daerah ini berhasil, yakni dengan keluarnya kebijakan Pemerintah Pusat untuk membentuk daerah Morowali, berdiri sebagai Kabupaten sendiri, yang diberi nama Kabupaten Morowali, berdasarkan hasil pemikiran dan kesepakatan seluruh lapisan masyarakat.
Keputusan Pemerintah Pusat untuk membentuk Kabupaten Morowali ini kemudian dituangkan ke dalam UU RI Nomor 51 Tahun 1999. Setelah terbentuknya Kabupaten Morowali, langkah selanjutnya mempersiapkan perangkat wakil rakyat di DPRD dan pemilihan Bupati, Saat ini bupati terpilih pertama yang memimpin secara definitif Kabupaten Morowali adalah Andi Muhammad Abubakar dan Datlin Tamalagi sebagai wakil bupati definitif pertama dan Drs. H. Chaerudin Zen sebagai Sekretaris Kabupaten Morowali.
ARTI LOGO KABUPATEN MOROWALI
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Morowali (Morowali Regency) :
- Bintang melambangkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Tulisan “Tepe Asa Moroso” melukiskan semboyan persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Morowali yang artinya bersatu kita teguh.
- Rumah adat Morowali melambangkan tempat musyawarah untuk mencapai mufakat di bawah semboyan “Tepe Asa Moroso”.
- Padi dan kapas melambangkan kesejahteraan dan keadilan.
- Lekukan-lekukan pada luar melambangkan kondisi topografi Kabupaten Morowali yang bervareasi.
- Pohon palem melambangkan potensi pertanian yang merupakan salah satu unggulan kekayaan wilayah Kabupaten Morowali.
- Perahu melambangkan potensi perikanan dan kelautan.
- Padi jumlah12 (dua belas), kapas jumlah 10 (sepuluh), dan tiang rumah adat jumlah 9 (sembilan) melambangkan tanggal, bulan, dan tahun terbentuknya Kabupaten Morowali, 12 Oktober 1999.
Arti Warna:
- Warna putih melambangkan ketulusan dan tekad masyarakat Kabupaten Morowali membangun daerahnya untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
- Warna merah, hitam, dan kuning melambangkan warna khas seni dan budaya sebagai simbol kesatriaan, keteguhan dan kematangan dalam membela kebenaran dan keadilan menuju kejayaan.
- Warna hijau melambangkan potensi kehutanan dan perkebunan.
- Warna coklat melambangkan potensi barang tambang.
- Warna biru melambangkan potensi kelautan.
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN MOROWALI
Untuk mendownload logo Kabupaten Morowali (Morowali Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN MOROWALI (MOROWALI REGENCY)"
Posting Komentar