DESKRIPSI
Kabupaten Sigi adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Secara posisi Kabupaten Sigi terletak di titik kordinat 119° 38' 45” - 120° 21' 24” Bujur Timur dan 0° 52’ 16" - 2° 03’ 21" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala dan Kota Palu, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara dan Provinsi Sulawesi Selatan, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Donggala. Secara umum wilayah Kabupaten Sigi merupakan kawasan dataran rendah hingga pegunungan, dengan ketinggian daratan antara 50 hingga 2.250 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Sigi adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Secara posisi Kabupaten Sigi terletak di titik kordinat 119° 38' 45” - 120° 21' 24” Bujur Timur dan 0° 52’ 16" - 2° 03’ 21" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala dan Kota Palu, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara dan Provinsi Sulawesi Selatan, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Donggala. Secara umum wilayah Kabupaten Sigi merupakan kawasan dataran rendah hingga pegunungan, dengan ketinggian daratan antara 50 hingga 2.250 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Sigi sendiri wilayahnya terdiri dari 16 Kecamatan, 177 Desa dan 1 Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT). Berdasarkan data statistik pada tahun 2021, jumlah penduduk Kabupaten Sigi mencapai 239.421 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Sigi yaitu 5.196,02 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 46 jiwa/km². Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sigi paling tinggi didukung oleh peranan sektor pertanian, dimana selama ini Kabupaten Sigi relah dijadikan sebagai sentra pengembangan berbagai jenis komoditi pertanian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang termasuk dalam klasifikasi sektor maju dan tumbuh dengan pesat memiliki nilai rata-rata laju pertumbuhan sebesar 5,13% dan memiliki nilai rata-rata kontribusi sektor paling besar diantara sektor ekonomi yang ada di Kabupaten Sigi dan lebih besar dibandingkan nilai kontribusi sektor Provinsi Sulawesi Tengah yaitu sebesar 48,44%.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sigi ada beragam, diantaranya yaitu wisata Wisata Alam Oloboju, menghadirkan beberapa wisata alam yang cukup lengkap tersedia di tempat ini seperti outbond, arung jeram, trecking dan juga pemandian, berlokasi di Desa Olobuju, Kecamatan Sigi Biromaru. Kemudian ada wisata Danau Lindu, merupakan danau terbesar kedua yang ada di Sulawesi Tengah, berlokasi di Desa Puro’o, Kecamatan Lindu. Lalu ada wisata Padepokan Kopi Organik, disini pengunjung bisa mencicipi cita rasa dari kopi organik dari kampung dan juga beragam menu yang dibuat dengan bahan bahan yang masih segar, berlokasi di desa Porame, Kecamatan Kinovaro. Dan ada wisata Pemandian Air Panas Bora, menempati area sekitar 7 hektar dan dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas, berlokasi di Desa Bora, Kecamatan Sigi Biromaru. Serta ada wisata Taman Hutan Rakyat Kapopo, cocok bagi yang menyukai kegiatan trekking, berada di Desa Ngata, Kecamatan Sigi Biromaru.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti Air Terjun Parapa, debit air yang tumpah dari air terjun ini cukup besar dan ada kolam besar di bawahnya, berlokasi di Desa Tongoa, Kecamatan Palopo. Kemudian ada wisata Air Terjun Mantikole, selain menikmati indahnya pemandangan dari air terjun juga ada tiga titik pemandian air panas, berlokasi di Desa Balomoa, Kecamatan Dolo. Lalu ada wisata Air Terjun Wera, air terjun ini unik karena memiliki ketinggian sekitar 80 meter dan aliran airnya memiliki kemiringan air antara 70 hingga 80 derahjat, berlokasi di Balumpewa, Kecamatan Dolo Barat. Dan ada wisata Bulu Tanda, disini pengunjung bisa melihat kota Sigi dan Kota Palu dari ketinggian, berlokasi di desa Sibedi, Kecamatan Marawola. Serta ada wisata Sekolah Alam “Awan Hijau” Kamalisi, sekolah alam ini mengusung konsep inklusi, dan dapat berfungsi sebagai tempat rekreasi pula, berlokasi di Desa Daenggune, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi.
SEJARAH KABUPATEN SIGI
Sebelum ditaklukan oleh pemerintah Belanda pada Tahun 1904 wilayah Kabupaten Sigi merupakan salah satu wilayah pemerintahan raja-raja yang berdirisendiri-sendiri d iProvins iSulawesi Tengah, yaitu Kerajaan Sigi Dolo yang pusat pemerintahannya berkedudukan di Bora. Pemerintah Hindia Belanda menduduki kerajaan ini setelah mengalami perang Sigi Dolo.Perang diakhiri dengan penanda tanganan perjanjian yang dikenal dengan langeverkliring yang kemudian disusul konterverkliring yang intinya pengakuan terhadap kedaulatan pemerintahan Belanda atas wilayah-wilayah kerajaan tersebut. Setelah ditaklukan pada tahun 1904 dijadikan wilayah administratif dengan nama distrik, selain dari distrik yang dinamakan onder distrik. Gabungan dari beberapa distrik disebut swapraja atau disebut landscap (Zelfsbestewer ondeland schappen).
Untuk mengatur pemerintahan dalam wilayah swapraja ini sebagai pelaksanaan korteverklering, pemerintah Belanda menetapkan peraturan tentang daerah-daerah yang pemerintahan sendiri berlaku sejak tahun 1927 dan diubah pada tahun 1938 dengan nama zelfbestusregelen. Dalam perkembangan selanjutnya wilayah Sulawesi Tengah dijadikan beberapa Afdeling, dimana Kerajaan Sigi Dolo masuk ke Onder afdeling Palu. Pada akhir tahun 1948 Sulawesi Tengah menjadi satu daerah otonom dengan Ibu Kota Poso.Oleh pemerintah dibentuk dua badanya itu dewan raja-raja yang diketuai oleh Bestari Laborahima anggotanya sebagian besar ditunjuk oleh pemerintah selaku penasihat. Dengan terbentuknya Sulawesi Tengah maka lembaga-lembaga pemerintah seperti residen, asistenresiden, gezag, hebar/kontreleur dihapuskan dan dirubah menjadi kepala pemerintahan negeri, sedang Landschap menjadi Swapraja.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Tanggal 23 OktoberTahun 1951 (diubahkembalitanggal 30 April 1952) daerah Sulawesi Tengah kembali menjadi dua wilayah administratif. Sehubungan dengan pembagian ini maka DPRD Sulawesi Tengah padaTangal 16 November 1951 menyatukan diri bersama dewan pemerintah daerah dan menyerahkan tugas dan kekuasaan kepada Gubernur Sulawesi Tengah dengan surat tanggal 4 Maret 1952 No. 183, pembubaran daerah Sulawesi Tengah dan daerahnya menjadi daerah Swatantara. Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 1952 terhitung mulaiTanggal 12 Agustus 1952 daerah Sulawesi Tengah dibagi menjadi dua kabupaten yaitu :
- Kabupaten Donggala yang wilayahnya meliputi bekas Onder afdelingPalu, Donggala, Parigi dan Toli-toli;
- Kabupaten Poso yang wilayahnya meliputi bekas Onder afdeling Poso, Bungku/Mori dan Luwuk.
Selanjutnya berdasarkan undang-undang Nomor 29 Tahun 1953 tentang pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala dibagi menjadi dua kabupaten Daerah tingkat II yaitu:
- Kabupaten Daerah Tingkat II Donggala meliputi Onder Afdeling Palu, Donggala dan Parigi;
- Kabupaten Daerah Tingkat II Toli-toli meliputi OnderAfdeling Toli-toli dan Buol.
Kemudian diterbitkan dan disyahkanUndang-Undang No 27 Tahun 2008 mengenai pembentukan Kabupaten Sigi pada tanggal 21 Juli 2008. Sebelumnya Kabupaten Donggala telah mengalami pemekaran menjadi Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong. Dari 30 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Donggala sebanyak 15 kecamatan masuk ke Kabupaten Sigi yaitu Kecamatan Pipikoro, Kecamatan Kulawi Selatan, Kecamatan Kulawi, Kecamatan Lindu, Kecamatan Gumbasa, Kecamatan Nokilalaki, Kecamatan Palolo, Kecamatan Sigi Biromaru, KecamatanTanambulava, KecamatanDolo, Kecamatan Dolo Selatan, Kecamatan Dolo Barat, Kecamatan Marawola, Kecamatan Kinovaro dan Kecamatan Marawola Barat. Adapun pejabat Bupati yang pertama ditunjuk adalah Drs. Hidayat.
ARTI LOGO KABUPATEN SIGI
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Sigi (Sigi Regency) :
- Bentuk lambang (logo) bersegi lima melengkung dan di dalamnya terdapat figur symbol Taiganja (manusia) yang dikelilingi bambu kuning.
- Bentuk dasar lambang (logo) perisai bergaris segi lima melengkung kedalam melambangkan dasar Negara: Pancasila
- Warna dasar lambang (logo) merah putih: melambangkan semangat persatuan bersama membangun kabupaten Sigi.
- Nama Kabupaten Sigi di atas warna kuning emas, melambangkan bahwa Kabupaten Sigi memiliki kemandirian dan kemapanan dalam membangun daerah.
- Simbol Taiganja, melambangkan; kekuatan, keberanian, kesuburan/ kesejahteraan, status sosial, keamanan, keadilan, kedamaian dan Kehormatan.
- Bambu Kuning Melingkar; 17 ruas, 8 garis gelombang, 45 lembar daun bambu. Melambangkan semangat juang 17 – 8 – 1945 membangun bersama kabupaten Sigi dalam mensejahterakan masyarakat Sigi.
- Garis sejajar memiliki gerak yang sama, melambangkan semangat kebersamaan masyarakat Sigi yang tinggi dan gerak dinamis selalu terdepan dalam membangun Kabupaten Sigi.
- Tungkai Bambu kuning menghadap keatas melambangkan keterbukaan masyarakat Sigi terhadap orang luar, sepanjang ia dapat memahami dan menghormati adat istiadat, tata karma yang berlaku dalam masyarakat.
- Pita Putih bertuliskan “MARESO MASAGENA”, memiliki arti yaitu MARESO (RESO) artinya Kerja keras, ulet, semangat pantang mundur, giat, tabah, sabar, amanah. Kemudian kata MASAGENA (SAGENA) memiliki atri lengkap, serba ada, bersama dan sejahtera. Sedangkan arti secata keseluruhan yaitu "bekerja keras dengan kebersamaan meraih kesuksesan menuju kesejahteraan".
- Burung Alo / Rangkong Sulawesi (PENELOPIDES EXARHATUS) terbang tinggi diangkasa. Melambangkan masyarakat Sigi memiliki harapan mulia dan tinggi untuk mengangkat harkat dan martabat sebagai aktualitas jati diri, dengan usaha kerja keras, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni.
- Garis sejajar memiliki gerak yang sama, melambangkan semangat kebersamaan masyarakat sigi yang tinggi dan gerak dinamis selalu terdepan dalam membangun kabupaten Sigi.
- Garis melintang melekuk di tengah adalah garis Wallacea memberi makna bahwa letak kabupaten Sigi berada di sebuah lembah dan tepat pada garis wallacea.
- Inti figur Taiganja adalah manusia, yang tersusun dalam bentuk bola-bola kecil; 24 buah berwarna hijau dan 6 buah berwarna hitam menunjukan tanggal dan bulan hari jadi Kabupaten Sigi yaitu tanggal 24 Juni 2008.
- Bulatan warna biru ditengah melambangkan suatu kedamaian lahir dan bathin.
Arti Warna:
- Warna Kuning melambangkan Kemapanan dan kemandirian.
- Warna Merah melambangkan Keperkasaan dan kepahlawanan.
- Warna Putih melambangkan Suci sebagai dasar iman dan taqwa.
- Warna Hijau melambangkan Kesuburan dan kesejahteraan.
- Warna Hitam melambangkan Ketegasan dan kewibawaan.
- Warna Biru melambangkan Kedamaian lahir batin
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN SIGI
Untuk mendownload logo Kabupaten Sigi (Sigi Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN SIGI (SIGI REGENCY)"
Posting Komentar