DOWNLOAD LOGO KOTA PEKANBARU (PEKANBARU CITY)

 
DESKRIPSI
Kota Pekanbaru adalah sebuah Kota yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Riau. Secara posisi Kota Pekanbaru terletak di titik kordinat 101° 14' 00” - 101° 34' 00” Bujur Timur dan 0° 25’ 00" - 0° 45’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Kampar. Secara umum wilayah Kota Pekanbaru merupakan kawasan dataran rendah, dengan ketinggian daratan antara 25 hingga 75 meter diatas permukaan laut.

Kota Pekanbaru sendiri wilayahnya terdiri dari 15 Kecamatan dan 83 Kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Pekanbaru mencapai 1.045.039 jiwa. Luas wilayah Kota Pekanbaru yaitu 632,26 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 1.555 jiwa/km². Perkembangan perekonomian Pekanbaru, sangat dipengaruhi oleh kehadiran perusahaan minyak, pabrik pulp dan kertas, serta perkebunan kelapa sawit beserta pabrik pengolahannya. Penemuan cadangan minyak bumi pada tahun 1939 memberi andil besar bagi perkembangan dan migrasi penduduk dari kawasan lain. Sektor perdagangan dan jasa saat ini menjadi andalan Kota Pekanbaru, yang terlihat dengan menjamurnya pembangunan ruko pada jalan-jalan utama kota ini. 

Destinasi wisata yang ada di Kota Pekanbaru ada beragam, diantaranya yaitu wisata Rainbow Hills Rumbai, berupa tebing yang memiliki kontur warna yang berubah-ubah dengan warna seperti pelangi, berada di Jl. Kemping Desa Lembah Sari Kecamatan Rumbai Pesisir Kemudian ada wisata Alam Mayang Pekanbaru, ada wahana seperti banana boat, flying fox, sepeda air, safary train dan masih banyak lagi, berlokasi di Jl. Alam Mayang, Desa Tengkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya. Lalu ada wisata Bukit Kapur Air Hitam, berupa hamparan bukit kapur megah dengan warna putih yang mempesona, berlokasi di Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki. Dan ada wisata Hutan Kota Pekanbaru, suasana yang nyaman dan sejuk sangat cocok untuk bersantai, berada di Jl. Diponegoro, Suka Mulia, Kecamatan Sail.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Danau Lembah Sari, selain pemandangan yang indah, ada warung-warung kuliner disekitarnya, berlokasi di Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir. Kemudian ada wisata Danau Bandar Kayangan, pengunjung bisa naik ke bukit yang berada di area danau, berada di Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir. Lalu ada wisata Desa Wisata Okura, dihuni oleh suku asli Melayu - Riau yang tetap mempertahankan kesan tradisional dengan tinggal di rumah panggung, berlokasi di Jl. Raja Panjang Okura, Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir. Dan ada wisata Anjungan Seni Idrus Tintin di kecamatan Bukit Raya. Serta ada Perpustakaan Soeman H.S di kecamatan Sukajadi.

Website resmi Kota Pekanbaru (Pekanbaru City) :
www.pekanbaru.go.id

SEJARAH KOTA PEKANBARU
Pada awalnya, nama Pekanbaru adalah Senapelan, yang dipimpin oleh seorang kepala suku yang disebut Batin. Dulu daerahnya berupa ladang perkebunan dan kemudian berkembang menjadi perkampungan. Pada periode selanjutnya, daerah itu berkembang menjadi sebuah dusun yang bernama Dusun Payung Sekaki, yang letaknya berada di tepi muara Sungai Siak. Akan tetapi, orang-orang lebih mengenalnya dengan nama Senapelan, yang ketika masa kekuasaan VOC wilayahnya dijadikan tempat perhentian kapal-kapal Belanda. Dari situlah, letaknya yang strategis kemudian berkembang hingga memegang peranan penting dalam lalu lintas perdagangan. Perkembangan Senapelan juga berhubungan erat dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Semenjak Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah menetap di Senapelan, kemudian didirikanlah istana di Kampung Bukit, yang berdekatan dengan perkampungan Senapelan.

Perkembangan kota ini pada awalnya tidak terlepas dari fungsi Sungai Siak sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman dan dataran tinggi Minangkabau ke wilayah pesisir Selat Malaka. Pada abad ke-18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak, menjadi pasar (pekan) bagi para pedagang Minangkabau. Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini berkembang menjadi tempat permukiman yang ramai. Sultan Siak ke-4 Sultan Alamuddin Syah memindahkan pusat kekuasaan Siak dari Mempura ke Senapelan pada tahun 1762. Pada tanggal 23 Juni 1784, berdasarkan musyawarah "Dewan Menteri" dari Kesultanan Siak, yang terdiri dari datuk empat suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasan ini dinamai dengan Pekanbaru, dan dikemudian hari diperingati sebagai hari jadi kota ini.

Berdasarkan Besluit van Het Inlandsch Zelfbestuur van Siak No. 1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru menjadi bagian distrik dari Kesultanan Siak. Sejak tanggal 1 Mei 1932 berdasarkan Staatsblad Tahun 1932 Nomor 135, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Onderafdeeling Kampar Kiri dan Pekanbaru dijadikan sebagai ibu kota Onderafdeeling Kampar Kiri yang dikepalai oleh controleur sampai tahun 1942 dan berstatus landschap sampai tahun 1940. Pada saat pendudukan Jepang, Pekanbaru dijadikan sebagai ibu kota Rio Shū yang dikepalai oleh shūchōkan. Selepas kemerdekaan Indonesia, berdasarkan Ketetapan Gubernur Sumatra di Medan tanggal 7 Mei 1946 Nomor 103, Pekanbaru dijadikan daerah otonom yang disebut haminte (kotapraja).

Kemudian pada tanggal 19 Maret 1956, berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956, Pekanbaru (Pakanbaru) menjadi daerah otonom kota kecil dalam lingkungan Provinsi Sumatra Tengah. Selanjutnya sejak tanggal 9 Agustus 1957 berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Provinsi Riau yang baru terbentuk. Kota Pekanbaru resmi menjadi ibu kota Provinsi Riau pada tanggal 20 Januari 1959 berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Desember 52/I/44-25. Sebelumnya, ibu kota Provinsi Riau adalah Tanjung Pinang, yang kini menjadi ibu kota Provinsi Kepulauan Riau. Kemudian melalui UU No.18 tahun 1965 meresmikan pemakaian sebutan Kotamadya Pekanbaru. Dan dengan dikeluarkannya UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebutan Kotamadya berubah menjadi Kota Pekanbaru.

ARTI LOGO KOTA PEKANBARU
Berikut adalah makna/arti dari logo Kota Pekanbaru (Pekanbaru City) :
  1. Perisai dengan memakai pintu gerbang kota warna hitam mewujudkan lambang dari sebuah kota.
  2. Lima buah pintu gerbang berarti Pancasila yang menjadi dasar Negara Republik Indonesia.
  3. Padi dan kapas lambang kemakmuran atau sandang pangan rakyat.
  4. Rantai yang melingkari mengartikan kekokohan persatuan rakyat.
  5. Roda terbang melambangkan perkembangan yang dinamis.
  6. Pohon karet, menara minyak takal berarti sebagai kota dagang dan kota pelabuhan yang banyak mengekspor hasil hutan dan hasil bumi.
  7. Ditengah-tengah perisai yang berbentuk jantung terdapat sebuah tombak bambu yang tangkainya berwarna coklat tua, matanya berwarna perak tegak lurus, mewujudkan kepahlawanan (kekuatan rakyat) dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan tanah air.
  8. Garis lurus melintang yang terletak antara merah putih, maksudnya melukiskan khatulistiwa.

DOWNLOAD LOGO KOTA PEKANBARU
Untuk mendownload logo Kota Pekanbaru (Pekanbaru City) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-kota-pekanbaru-provinsi-riau-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KOTA PEKANBARU  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA PEKANBARU (PEKANBARU CITY)"

Posting Komentar