DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BANTAENG (BANTAENG REGENCY)

 
DESKRIPSI
Kabupaten Bantaeng adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Secara posisi Kabupaten Siak terletak di titik kordinat 119° 51' 42” - 120° 05' 26” Bujur Timur dan 5° 21’ 23" - 5° 35’ 36" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Sinjai, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Jeneponto dan Laut Flores, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Jeneponto. Secara umum wilayah Kabupaten Bantaeng merupakan kawasan dataran rendah dan pegunungan, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 1.000 meter diatas permukaan laut.

Kabupaten Bantaeng sendiri wilayahnya terdiri dari 8 Kecamatan, 21 Kelurahan dan 46 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Bantaeng mencapai 196.716 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Bantaeng yaitu 395,83 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 497 jiwa/km². Kabupaten Bantaeng terletak di daerah pantai yang memanjang pada bagian barat dan timur sepanjang 21,5 kilometer yang cukup potensial untuk perkembangan perikanan dan rumput laut. Beberapa komoditi yang sudah berhasil dikembangkan adalah tanaman pangan yaitu padi, jagung, talas, ubi kayu, kacang hijau dan kacang tanah. Khusus untuk tanaman talas, daerah ini akan menjadi penghasil bibit tananaman talas dan akan disuplai ke daerah lain yang membutuhkan.

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Bantaeng ada beragam, diantaranya yaitu wisata Pantai Seruni, merupakan lambang atau ikon dari Kabupaten Bantaeng, berlokasi di Jl. Seruni, Pallantikang, Kecamatan Bantaeng. Kemudian ada wisata Mini Showfarm Bantaeng, merupakan sebuah taman bunga yang asri dan sejuk, berada di Bonto Lojong, Kecamatan Uluere. Lalu ada wisata Pantai Marina, memiliki berbagai spot foto yang menarik, berlokasi di Baruga, Kecamatan Pa’jukukang. Dan ada wisata Bukit Muntea, memiliki keindahan alam yang menakjubkan dan bisa untuk kegiatan Camping, berlokasi di Desa Bonto Lojong, Kecamatan Uluere. Serta ada wisata Air Terjun Bissappu, menawarkan pemandangan yang indah dan suasana tenang, berada di Bonto Salluang, Kecamatan Bissappu.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Air Terjun Simoko, merupakan air terjun yang tersembunyi di hutan Bantaeng, tepatnya di Bonto Marannu, Kecamatan Uluere. Kemudian ada wisata Permandian Alam Eremerasa, ada fasilitas lengkap yang bisa digunakan, berlokasi di desa Kampala, Kecamatan Eremerasa. Lalu ada wisata Permandian Borong Lompoa, merupakan permandian terbaik yang ada di Bantaeng, berlokasi di Campaga, Kecamatan Tompobulu. Dan ada wisata Agrowisata Uluere, merupakan dataran tinggi yang menyajikan keindahan alam Bantaeng, berlokasi di Bonto Lojong, Uluere, Keccamatan Bantaeng. Serta ada wisata Gunung Daulu, ada pemandangan berupa perbukitan yang diselimuti awan, berlokasi di Banyorang, Kecamatan Tompobulu.

Website resmi Kabupaten Bantaeng (Bantaeng Regency) :
www.bantaengkab.go.id

SEJARAH KABUPATEN BANTAENG
Bantaeng awalnya bernama ”Bantayan” yang kemudian di ganti dengan nama ”Bhontain” dan terakhir berganti nama menjadi “Bantaeng” berdasarkan Keputusan DPRD-GR Kabupaten Bantaeng Nomor 1/Kpts/DPRD-GR/I/1962 tanggal 22 Januari 1962. Bantayang memiliki makna yakni tempat pembataian hewan dan sapi/kerbau dimasa lalu untuk menyambut dan manjamu utusan Kerajaan Singosari dan Kerajaan Majapahit ketika memperluas wilayahnya ke bagian timut Nusantara sekitar abad ke XII dan XIII. Bantaeng juga dikenal dengan julukan “Butta Toa” , oleh sebab itu Bantaeng memiliki latar belakang sejarah yang sudah diketahui dimana telah terbentuk sejak tanggal 7 Desember 1254 sesuai dengan hasil keputusan Musyawarah Besar Kerukunan Keluarga Bantaeng (KKB) yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juli 1999. 

Sesuai dengan pertimbangan, saran dan alasan para nara sumber, pakar dan ahli sejarah serta tokoh pemuka masyarakat yang berasal dari Bantaeng maupun tokoh yang masih mempunyai keterkaitan moral dengan Bantaeng. Juga berdasarkan penelusuran sejarah dan budaya, baik pada awal masa pemerintahan Kerajaan masa pemerintahan Hindia Belanda, masa pemerintahan awal kemerdekaan hingga terbentuknya Kabupaten Daerah Tingkat II Bantaeng berdasarkan Undang-Undang No. 29 tahun 1959 sampai sekarang. Berdasarkan Undang-undang nomor 29 tahun 1959 tentang pembentukan daerah-daerah tingkat II di Sulawesi, maka status Bonthain sebagai daerah Afdeeling berakhir dan selanjutnya menjadi Kabupaten Daerah Tingkat I Bonthain. Pada tahun itu juga, maka nama Bonthain berubah menjadi Bantaeng dengan alas an nama itu tidak sesuai dengan alasan kemerdekaan , karena nama Bonthain berbau ciptaan Belanda.

Perlu diketahui bahwa Drs. H. Azikin Sulthan . M.Si adalah sebagai Bupati Kepala Daerah pertama pada era reformasi hingga memasuki berlakunya undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang merubah status sebagai daerah Otonomi.

ARTI LOGO KABUPATEN BANTAENG
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Bantaeng (Bantaeng Regency) :
  1. Bintang emas bersudut lima : Perlambang pancasila.
  2. Setangkai bulir padi berbutir 45 : Lambang kehidupan Sosial (pangan), jiwa tahun proklamasi dan warna Kuning emas lambang keagungan dan kejayaan.
  3. Serangkai susunan kapas, berdaun 17 dan berbuah 8 : Perlambang kebutuhan sandang bagi kehidupan sosial Masyarakatnya, 17 lembar daun dan 8 buah kapas Perlambang jiwa tanggal dan bulan proklamasi, sedang Warna putih dan hijau lambang kesucian dan kesuburan.
  4. Seulas rantai emas berserangkai 59 berselang-seling bulat dan segi empat : Rantai perlambang perikemanusian, Dan hubungan antara manusia dan potensi alamnya. Nama "kabupaten bantaeng" yang dilukiskan dalam Lingkaran rantai mengandung arti : kedaulatan rakyat.
  5. Mata rantai : Perlambang tahun terbentuknya daerah Kabupaten bantaeng yang berotonomi.Warna kuning emas : Perlambang dari keagungan dan kejayaan.
  6. Kepala "Anoa" bertanduk runcing : Anoa, adalah sejenis hewan yang hidup khususnya dilereng Gunung Lompobattang, yang menggambarkan watak daripada masyarakat Kabupaten Bantaeng, yaitu tidak berkenan dijajah, sedang apabila kemerdekaannya diganggu, ia tetap melawan dengan menggunakan segala daya dan alat yang ada padanya perlambang sumber kekuatan dan sumber ispirasi yang diarahkan kepada tegaknya kebenaran dan keadilan.
  7. Selembar daun kopi dan selembar daun kemiri : merupakan perlambang kesuburan tanah, dan produksi utama kopi dan kemiri sebagai sumber utama perekonomian rakyat. Warna hijau, melambangkan kesuburan tata kehidupan dan sifat kepahlawanan masyarakatnya.
  8. Sebilah tombak : Tombak sebagai salah satu unsur kebudayaan daerah dengan nama tradisional "babba ejaya" (selubung merah), melambangkan sumber kekuatan dan keagungan masyarakat Kabupaten Bantaeng, untuk dijadikan alat bagi membela dan mempertahankan kedaulatan republikan indonesia sampai akhir zaman.
  9. Puncak Gunung Lomppobattang : Gunung Lompobattang merupakan perlambang kekuatan / keagungan dan kesuburan tata perekonomian masyarakat Kabupaten Bantaeng dengan segala hasil-hasil alamnya yang melatarbelakangi perikehidupan sosial masyarakatnya. 

DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BANTAENG
Untuk mendownload logo Kabupaten Bantaeng (Bantaeng Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-kabupaten-bantaeng-provinsi-sulawesi-selatan-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN BANTAENG <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BANTAENG (BANTAENG REGENCY)"

Posting Komentar