DOWNLOAD LOGO KABUPATEN DHARMASRAYA (DHARMASRAYA REGENCY)

 
DESKRIPSI
Kabupaten Dharmasraya adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat. Secara posisi Kabupaten Dharmasraya terletak di titik kordinat 101° 08' 32,50” - 101° 53' 30,30” Bujur Timur dan 0° 48’ 25,40" - 1° 41’ 40,30" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Kuantan Singingi, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Kabupaten Kerinci, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan Kabupaten Bungo, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan. Secara umum wilayah Kabupaten Dharmasraya merupakan kawasan dataran rendah hingga pegunungan, dengan ketinggian daratan antara 100 hingga 1.500 meter diatas permukaan laut.

Kabupaten Dharmasraya sendiri wilayahnya terdiri dari 11 Kecamatan dan 52 Nagari. Berdasarkan data statistik pada tahun 2021, jumlah penduduk Kabupaten Dharmasraya mencapai 228.591 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Dharmasraya yaitu 2.961,13 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 77 jiwa/km². Kabupaten Dharmasraya berkembang sebagai salah satu penghasil kelapa sawit atau buah pasir menurut istilah setempat. Di samping itu, kabupaten ini juga merupakan produsen berbagai jenis tanaman keras lainnya, seperti kulit manis, karet, kelapa, gambir, kopi, cokelat, cengkih, dan pinang. Lahan perkebunan di sana lebih didominasi karet dan sawit. Penghasil kelapa sawit paling banyak di kabupaten ini adalah Kecamatan Sungai Rumbai. Selain itu terdapat potensi tambang yang hingga detik ini belum tergarap, yakni batu bara, batu kapur, pasir kuarsa, emas, lempung kuarsit, dan sebagainya.

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Dharmasraya ada beragam, diantaranya yaitu wisata Air Terjun Timbulun, sebuah air terjun mini dengan panorama yang indah dan modern, berlokasi di Jorong Kubang Panjang Kenagarian IV Koto, Kecamatan Pulau Punjung. Kemudian ada wisata Bendungan Batu Bakawik, ada beberapa spot menarik di bendungan ini yang sering dijadikan destinasi wisata, berlokasi di Koto Nan IV Dibawuah, Kecamatan Ix Koto. Lalu ada wisata Bukit Tambun, sering dijadikan lokasi paralayang karena bukitnya cukup bersahabat, berlokasi di Sungai Kambut, Kecamatan Pulau Punjung. Dan ada wisata Candi Padang Roco, menjadi saksi bisu adanya kerajaan Melayu tua di wilayah Sumatera, berlokasi di Siguntur, Kecamatan Sitiung. Serta ada wisata Candi Pulau Sawah, sekilas candi ini mirip dengan replika saja, namun situs candi ini benar dan asli, berlokasi di Siguntur, Kecamatan Sitiung.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti Danau Hijau, merupakan bekas area pertambangan yang kini berubah menjadi destinasi wisata karena menjadi lahan yang indah dan cantik, berlokasi di Sitiung IV, Kecamatan Sungai Rumbai. Kemudian ada wisata Embung Kotoranah, ada persewaan balon udara untuk berkeliling di sekitar embung, berlokasi di Koto Ranah, Kecamatan Koto Besar. Lalu ada wisata Ngalau Cigak, berupa dataran tinggi yang memiliki panorama indah, berlokasi di Kampung Surau, Kecamatan Pulau Punjung. Dan ada wisata Puncak Gunung Medan, di atas puncak biasa digunakan sebagai area berkemah, berlokasi di Gunung Medan, Kecamatan Sitiung. Serta ada wisata Rumah Gadang Siguntur, merupakan peninggalan Kerajaan Islam yang ada di Sumatera Barat, erlokasi di Jorong Siguntur, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung.

Website resmi Kabupaten Dharmasraya (Dharmasraya Regency) :
www.dharmasrayakab.go.id

SEJARAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Nama kabupaten ini diambil dari manuskrip yang terdapat pada Prasasti Padang Roco, di mana pada prasasti itu disebutkan Dharmasraya sebagai ibu kota dari kerajaan Melayu waktu itu. Kerajaan ini muncul setelah kejatuhan kerajaan Sriwijaya pada abad 13-14, di mana daerah kekuasaan kerajaan ini merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Sriwijaya sebelumnya, yaitu mulai dari Semenanjung Malaya hingga Sumatra. Hal ini dapat dibuktikan dari Prasasti Grahi di Chaiya, selatan Thailand serta catatan dalam naskah Cina yang berjudul Zhufan Zhi karya Zhao Rugua tahun 1225. Kemudian kerajaan ini menjalin hubungan dengan Kerajaan Singhasari, sebagaimana yang terpahat pada Prasasti Padang Roco. Selain itu nama Dharmasraya juga disebutkan dalam catatan sejarah kerajaan Majapahit, Nagarakretagama sebagai salah satu daerah vasal. 

Sejarawan zaman kolonial Belanda sudah banyak mempelajari sejarah tersebut, bahkan pada tahun 1930 memboyong arca Amoghapasa dan arca Bhairawa ke tempat yang sekarang disebut Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Namun sayangnya kebanyakan masyarakat termasuk diantaranya pemuka adat Tuanku Rajo Dipati mengaku jika nama Dharmasraya sudah lama terlupakan oleh mereka. Nama Dharmasraya mencuat kembali di kalangan masyarakat saat proses pemekaran Kabupaten Sawahlunto-Sijunjung dan akhirnya dipakai sebagai nama kabupaten baru. Pemerintah Kabupaten Dharmasraya berusaha mengangkat sejarah ekspedisi Pamalayu yang terlupakan ini misalnya dengan mengadakan Festival Pamalayu di Museum Nasional bahkan mengungkapkan keinginan untuk memulangkan arca di Museum Nasional ke tempat asalnya.

Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu dari 3 kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung, yang dibentuk berdasarkan Undang-undang nomor 38 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di provinsi Sumatra Barat, dan diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004. Aktivitas pemerintah daerah Kabupaten Dharmasraya secara resmi setelah dilantiknya Penjabat Bupati Dharmasraya Ahmad Munawar .MM pada tanggal 10 Januari 2004 dan sejak tanggal 12 Agustus 2005 Kabupaten Dharmasraya telah memiliki bupati definitif hasil Pilkada secara langsung, yaitu H. Marlon Martua Dt. Rangkayo Mulie, S.E. dan Ir. Tugimin sebagai wakilnya. Pada pilkada 2010, terpilih pasangan H. Adi Gunawan, M.M. dan H. Syafruddin R. sebagai bupati dan wakil bupati Dharmasraya periode 2010-2015, keduanya dilantik 12 Agustus 2010. Tanggal 09 Desember 2015, digelar pilkada serentak dan terpilih Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan Amrizal Dt Rajo Medan sebagai wakilnya. 

ARTI LOGO KABUPATEN DHARMASRAYA
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Dharmasraya (Dharmasraya Regency) :
  1. Bentuk dasar lambang yang berbentuk perisai segi lima, melambangkan Kabupaten Dharmasraya menjadi bagian dari negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila
  2. Tujuh buah garis hitam, satu buah pena dan empat buah garis merah, melambangkan tanggal 7 (tujuh), bulan ke-satu dan tahun "04" (2004) yang merupakan tanggal, bulan dan tahun berdirinya kabupaten dharmasraya.
  3. Gelombang sinyal komunikasi, melambangkan globalisasi yang berbasis informasi dan telekomunikasi.
  4. Kubah masjid dan rumah gadang, melambangkan masyarakat Kabupaten Dharmasraya yang agamis dan berbudaya, berdasarkan adat basandi syara', syara' basandi kitabullah, syara' mangato adat mamakai, alam takambang jadi guru.
  5. Pohon, melambangkan hutan dan perkebunan yang menjadi potensi sumber daya alam kabupaten dharmasraya.
  6. Anjungan gonjong, melambangkan garis kebijakan pembangunan yang fokus berdasarkan kajian potensi, kemampuan dan kebutuhan daerah dan masyarakat.
  7. Garis multi warna, melambangkan keanekaragaman etnis/suku penduduk Kabupaten Dharmasraya yang bersinergi membangun daerah menuju kesejahteraan untuk semua masyarakat.
  8. Hamparan hijau, melambangkan wilayah yang subur yang menjadi modal dasar untuk kesejahteraan rakyat.
  9. Lembaran kertas dan pena, melambangkan masyarakat yang cinta ilmu pengetahuan.
  10. Tau jo nan ampek, adalah Motto Kabupaten Dharmasraya yang mengandung arti masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kompleks tentang adat, agama, ilmu pengetahuan dan teknologi.
  11. Gelombang air, melambangkan irigasi batang hari yang merupakan infrastruktur utama untuk pembangunan bidang pertanian.
  12. Hamparan abu-abu, melambangkan jalan lintas sumatera yang merupakan jalur transportasi darat utama di pulau sumatera yang sangat potensial untuk mendukung eksistensi daerah ini.
  13. Tulisan Dharmasraya, adalah nama Kabupaten Dharmasraya yang merupakan bagian wilayah negara kesatuan republik indonesia.

Arti Warna:
  • Warna Merah melambangkan keberanian dan kekuatan .
  • Warna Putih melambangkan kesucian dan keiklasan
  • Warna Kuning melambangkan keagungan dan kebesaran.
  • Warna Hitam melambangkan kebijakan dan wibawa.
  • Warna Biru Langit melambangkan kecerahan dan kesucian.
  • Warna Hijau melambangkan kesuburan dan kesejukan.
  • Warna Abu-Abu melambangkan kekuatan sendi-sendi kehidupan.

DOWNLOAD LOGO KABUPATEN DHARMASRAYA
Untuk mendownload logo Kabupaten Dharmasraya (Dharmasraya Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-kabupaten-dharmasraya-provinsi-sumatera-barat-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN DHARMASRAYA  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN DHARMASRAYA (DHARMASRAYA REGENCY)"

Posting Komentar