DOWNLOAD LOGO KABUPATEN LIMA PULUH KOTA (LIMA PULUH KOTA REGENCY)

 
DESKRIPSI
Kabupaten Lima Puluh Kota adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat. Secara posisi Kabupaten Lima Puluh Kota terletak di titik kordinat 100° 15' 44,10” - 100° 50' 47,80” Bujur Timur dan 0° 25’ 28,71" - 0° 22’ 14,52" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kampar, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Sijunjung, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kanupaten Agam dan Kabupaten Pasaman. Secara umum wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan kawasan dataran rendah hingga pegunungan, dengan ketinggian daratan antara 110 hingga 2.261 meter diatas permukaan laut.

Kabupaten Lima Puluh Kota sendiri wilayahnya terdiri dari 13 Kecamatan, 79 Nagari dan 401 Jorong. Berdasarkan data statistik pada tahun 2021, jumlah penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota mencapai 388.585 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu 3.571,14 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 109 jiwa/km². Dengan posisi yang merupakan gerbang masuk darat menuju ke Provinsi Riau maupun sebaliknya,  Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki posisi yang sangat strategis dan bisa dikembangkan secara maksimal. Pengembangan ini bisa diprioritaskan untuk sektor pariwisata dengan kondisi alam yang indah maupun dari sektor ekonomi seperti pertanian dan perkebunan maupun peternakan dan perikanan. Dengan demikian Kabupaten Lima Puluh Kota nantinya bisa berkembang menjadi supplier bagi provinsi-provinsi tetangga.

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota ada beragam, diantaranya yaitu wisata Air Terjun Lubuak Bulan, memiliki tinggi sekitar 50 m, terjun menghantam bebatuan dan mengalir damai mengisi kolam-kolam kecil dibawahnya, berlokasi di Jorong Koto Tinggi Kubang Balambak, Kanagarian Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka. Kemudian ada wisata Ngalau Indah, berupa pemandangan alam berbentuk gua dengan pepohonan asri di sekitarnya, berlokasi di Pakan Sinayan, Kecamatan Payakumbuh Barat. Lalu ada wisata  Kelok Sembilan, berupa bentukan jalanan yang terkesan bertumpuk sembilan, berlokasi di Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau. Dan ada wisata Lembah Harau, Lembah Harau ini terapit oleh dua bukit super cantik berpadu pemandangan alam yang asri, berlokasi di Nagari Harau, Harau, Kecamatan Harau.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti Panorama Ampangan, disini pengunjung akan melihat gugusan pegunungan yang bergabung dengan kecantikan alam lainnya, berlokasi di Aua Kuniang, Payakumbuh Selatan, Ampangan, Kecamatan Payakumbuh. Kemudian ada wisata Padang Mengatas, disini pengunjung bisa merasakan suasana peternakan ala New Zealand, berlokasi di Jl. Padang Mengatas, Mungo, Kecamatan Luak. Lalu ada destinasi wisata Kapalo Banda, merupakan bendungan yang terletak di Daratan Tinggi Payakumbuh, berada di tempat sejuk dengan bungkusan pemandangan alam yang masih asri, berlokasi di Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Website resmi Kabupaten Lima Puluh Kota (Lima Puluh Kota Regency) :
www.limapuluhkotakab.go.id

SEJARAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Menurut tukang kaba, dalam salah satu tambo- cerita historis tetang asal-usul dan silsilah nenek moyang orang Minangkabau di Sumatra Barat terdapat sebuah kerajaan Pariangan yang dipimpin oleh Datuak Badaryo Kayo. Ia memiliki saudara seayah bernama Datuak Ketumanggugan dan Datuak Perpatih Nan Sabatang. Suatu hari kedua saudara ini bertemu Datuak Bandaryo Kayo guna membicarakan masalah kepadatan penduduk di kerajaan tersebut. Dalam pertemuan itu disepakati untuk memindahkan sebagian peduduk kerajaan ke daerah pemukiman baru. Setelah mengetahui daerah-daerah yang akan dijadikan permukiman baru, mulailah pemindahan sebagai penduduk ke tiga arah yakni Utara, Barat dan Timur. Daerah permukiman baru di sebelah Barat kemudian diberi nama Luhak (daerah) Agam. Daerah sebelah Timur dinamakan Luhak Tanah Datar. Semetara itu, Datuak Sri Maharajo Nan Banego memimpin 50 orang menuju ke arah Utara, daerah Payakumbuh. 

Tempat ini kemudian dikenal dengan nama Luhak Lima Puluah yang dalam perkembanganya menjadi Kabupaten 50 Kota. Untuk mengenang searah asal-usul nama kabupaten ini, pada lambang daerahnya kemudian dicatumkan angka 50. Di pelosok desa Mahat, kecamatan Bukit Barisan, banyak ditemukan peninggalan kebudayaan megalitikum. Di desa ini dapat disaksikan pemandangan kumpulan batu-batu menhir dengan latar belakang perkebunan tanaman gambir yang menyerupai panorama perkebunan teh di daerah Puncak, Jawa Barat. Karena pemandangan inilah, pada tahun 1981 desa Mahat dimasukkan dalam salah satu objek wisata dari 73 objek wisata di kabupaten ini. Menurut sebagian sejarawan, Minanga Tamwan berada di hulu sungai Kampar, di sebelah timur kabupaten Lima Puluh Kota. 

Daerah ini tercantum dalam Prasasti Kedukan Bukit sebagai daerah asal Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pendiri Kerajaan Sriwijaya. Dalam prasasti tersebut Dapunta Hyang membawa 20.000 tentara dengan perbekalan sebanyak dua ratus peti berjalan dengan perahu, dan yang berjalan kaki sebanyak seribu tiga ratus dua belas orang.  Tambo Minangkabau mencatat bahwa Dapunta Hyang turun dari Gunung Marapi ke Minanga Tamwan dan keturunannya meluaskan rantau ke selatan Sumatra. Minanga Tamwan atau Minanga Kabwa diperkirakan merupakan asal usul nama Minangkabau. 

Secara konsep pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota telah ada sebelum penjajah masuk ke daerah ini. Namun sejak zaman Belanda secara yuridis baru ditemukan dengan nama Afdelling Lima Puluh Kota, dan Luhak Lima Puluh Kota di awal Kemerdekaan serta Kabupaten Lima Puluh Kota yang sekarang. Ditetapkannya pada tanggal 13 April 1841 hari jadi Kabupaten Limapuluh Kota, merupakan tanggal dikeluarkannya Besluit No 1 tentang reorganisasi pemerintahan Sumatras Westkust yang isi besluit tersebut tersebut membentuk 9 Afdeelingen, salah satu nama Afdeelingen tersebut adalah Afdeeling Lima Puluh Kota. Pembentukan Afdeeling Lima Puluh Kota pada tanggal 13 April 1841 yang wilayahnya meliputi : Lima Puluh Kota, Halaban, Lintau, Buo, Koto Tujuah, dan XIII Kota merupakan titik awal dimulainya administrasi pemerintahan, yang kemudian mengalami beberapakali reorganisasi.

Reorganisasi kedua dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 1865 dimana Afdeeling Lima Puluh Kota dengan ibukotanya Payakumbuh, terdiri dari dua Districten /Onderafdeelingen, yaitu: Payakumbuh (ibu kota Payakumbuh) dan Puar Datar (ibukota Suliki). Reorganisasi ketiga untuk Lima Puluh Kota dilakukan pada tanggal 1 Januari 1905 dalam Staatsblad van Nederlandsch Indie No 418 dijelaskan bahwa Afdeeling Lima Puluh Kota terdiri dari 3 Onderafdeeling, yaitu : Payakumbuh, Puar Datar dan Mahat dan Boven Kampar. Afdeling Lima Puluh Kota ini berlanjut pada zaman jepang dengan nama Lima Puluh Kota Bun, dan berlanjut pada awal kemerdekaan tanggal 8 Oktober 1945 dengan nama Luhak Lima Puluh Kota, dan kemudian terjadi beberapa kali pemekaran, pada tahun 1948, dan pemisahan Bangkinang pada tahun 1956, serta pemekaran dengan pembentukan Kota Payakumbuh pada Desember 1970.

ARTI LOGO KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Lima Puluh Kota (Lima Puluh Kota Regency) :
  1. Bentuk Dasar Oval, Melambangkan jiwa persatuan, Bulek Sagolongan, Picak Salayangan, Barek Samo Dipikua, Ringan Samo Dijinjiang.
  2. Padi, Melambangkan Lima Puluh Kota sebagai daerah agraris yang menghasilkan padi sebagai bahan pangan pokok bagi rakyat.
  3. Kapas, Melambangkan bahwa rakyat Lima Puluh Kota suka bertenun menghasilkan sandang.
  4. Gunung dan Sungai, Melambangkan bahwa daerah Kabupaten Lima Puluh Kota alamnya bergunung-gunung dan bersungai-sungai.
  5. Carano, Melambangkan jiwa musyawarah, Tuah Sakato, Cilako Basilang.
  6. Rumah Bagonjong Limo, Melambangkan Adatnya nan Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah nan indak Lakang dek Paneh, Indak Lapuak dek Hujan.
  7. Bintang Bersudut Lima, Dengan warna Kuning adalah Lambang Ketuhanan Yang Maha Esa.
  8. Tulisan 50, Mengingatkan pada sejarah asal usul sebabnya daerah ini dinamakan Luhak Limo Puluah.
  9. Waena Biru, Melambangkan sifat ramah tamah dan setia, Aianyo Janiah Ikannyo Jinak, Sayaknyo Landai, Dalam nan indak Taajuk, Dangkanyo Nan Indak Tasubarangi, buayonyo gadang nan maunikan.
  10. Warna Merah Putih, Melambangkan Bendera Kebangsaan.

DOWNLOAD LOGO KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Untuk mendownload logo Kabupaten Lima Puluh Kota (Lima Puluh Kota Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-kabupaten-lima-puluh-kota-provinsi-sumatera-barat-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN LIMA PULUH KOTA  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN LIMA PULUH KOTA (LIMA PULUH KOTA REGENCY)"

Posting Komentar