DOWNLOAD LOGO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

 
DESKRIPSI
Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebuah Provinsi yang masuk ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Secara posisi Provinsi Nusa Tenggara Timur terletak di titik kordinat 118° 00' 00” - 125° 00' 00” Bujur Timur dan 8° 00’ 00" - 12° 00’ 00"Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores dan Pulau Sulawesi, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Timor Leste, Provinsi Maluku dan Laut Banda, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Seperti halnya Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang didominasi oleh kepulauan, terdiri atas 1.192 pulau yang sebagian besar pulau tersebut tidak berpenghuni. Lima pulau besar di NTT dikenal dengan nama ‘Flobamorata’ yang terdiri atas Pulau Flores, Sumba, Timor, Alor dan Lembata.

Provinsi Nusa Tenggara Timur sendiri wilayahnya terdiri dari 21 Kabupaten, 1 Kotamadya,  309 Kecamatan, 327 Kelurahan dan 3.026 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2021, jumlah penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai 5.325.566 jiwa. Luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu 47.931,54 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 111 jiwa/km². Menurut berbagai standar ekonomi, ekonomi di provinsi ini lebih rendah daripada rata-rata Indonesia, dengan tingginya inflasi (15%), pengangguran (30%) dan tingkat suku bunga (22-24%). Provinsi NTT memiliki potensi alam yang luar biasa dan menarik masuknya investasi dari para investor. Keindahan alam di Provinsi NTT membuat sektor pariwisata menjadi sektor investasi tertinggi, terutama dengan dijadikannya Labuan Bajo sebagai destinasi wisata kelas dunia. 

Provinsi Nusa Tenggara Timur terbagi kedalam 21 Kabupaten dan 1 Kota, yaitu:
  • Kabupaten Alor
  • Kabupaten Belu
  • Kabupaten Ende
  • Kabupaten Flores Timur
  • Kabupaten Kupang
  • Kabupaten Lembata
  • Kabupaten Malaka
  • Kabupaten Manggarai
  • Kabupaten Manggarai Barat
  • Kabupaten Manggarai Timur
  • Kabupaten Nagekeo
  • Kabupaten Ngada
  • Kabupaten Rote Ndao
  • Kabupaten Sabu Raijua
  • Kabupaten Sikka
  • Kabupaten Sumba Barat
  • Kabupaten Sumba Barat Daya
  • Kabupaten Sumba Tengah
  • Kabupaten Sumba Timur
  • Kabupaten Timor Tengah Utara
  • Kota Kupang

Kesenian dan kebudayaan yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur cukup beragam. Sasando merupakan alat musik tradisional dari kebudayaan Rote, provinsi Nusa Tenggara Timur. Merupakan alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara memetik dengan jari-jemari tangan, bentuknya sederhana dimana bagian utamanya berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu dan terpasang senar/dawai. Pasola adalah permainan khas NTT, yaitu permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas punggung kuda yang sedang dipacu kencang antara dua kelompok yang berlawanan. Permainan pasola diadakan pada empat kampung di kabupaten Sumba Barat, yaitu  Kodi, Lamboya, Wonokaka, dan Gaura. Pelaksanaan pasola di keempat kampung ini dilakukan secara bergiliran, yaitu antara bulan Februari hingga Maret setiap tahunnya.

Website resmi Provinsi Nusa Tenggara Timur :
www.nttprov.go.id

SEJARAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Jauh sebelum nama NTT tersebar, gugusan pulau-pulau di selatan Nusantara tersebut telah menjadi perhatian dunia. Harumnya aroma cendana dari Timor telah menerobos sampai Timur Tengah, Tiongkok, dan Eropa, dan berbagai penjuru bumi. Kekuatan aroma cendana tersebut menjadikan para pedagang dari Malaka, Gujarat, Jawa dan Makasar, Cina melakukan pelayaran niaga untuk mencapai wilayah sumber cendana. Dan mereka melakukan kontak dagang secara langsung dengan raja-raja di Timor dan pulau-pulau sekitarnya, sang pemilik wilayah dan pemimpin rakyat. Catatan sejarah dari Tiongkok, "manuskrip Dao Zhi", sejak tahun 1350 dinasti Sung sudah mengenal Timor dan pulau-pulau sekitar, dan salah satu pelabuhan terkenal di Timor adalah "Batumiao-Batumean Fatumean Tun Am", yang ramai dikunjungi kapal dari Makasar, Malaka, Jawa, Tiongkok dan kemudian Eropa seperti Spanyol, Inggris, Portugis, Belanda. 

Negarakertagama (1365) mencatat bahwa Timor yang terkenal dengan hasil cendananya merupakan wilayah Majapahit, namum mempunyai raja-raja yang otonom dan mandiri. Ketika tahun 1510, Goa-India dikuasai Portugis, mereka melanjutkan eskpansinya dengan cara menguasai Malaka pada tahun 1511. Malaka dijadikan pusat perdagangan serta penguasaan wilayah nusantara. Portugis berhasil mencapai Maluku, Solor (Flores). Tahun 1511 armada Ferdinand Magellan (dua kapal) singgah di Alor dan Timor (Kupang). Dalam penyeberangan ke selat Pukuafu, kedua kapal ini tertimpa badai, salah satu kapal karam dan hancur. Salah satu jangkar raksasa kapal ini hingga kini masih ada di pantai Rote. Satu lainnya berhasil lolos dari amukan ombak melanjutkan perjalanan ke Sabu, kemudian ke Tanjung Harapan dan kembali ke Spanyol.

Ketika Belanda, dengan VOCnya, mencekram Nusantara, tahun 1614, mereka menempatkan Pdt. M van den Broeck di Kupang dan Rote, untuk melayani warga Kristen di sana. Ini juga bermakna, walau VOC masih berusia muda (berdiri 1602), kongsi dagang itu telah menempatkan kantor, benteng, pegawainya di Timor dan pulau-pulau sekitar; dan dengan itu perlu seorang pendeta sebagai pemelihara rohani. [Pada era V0C, tahun 1600an – 1799, dan bahkan sampai tahun 1900, tidak banyak catatan sejarah yang bisa menjadi pengetahuan publik; dan sekaligus bisa menjadi tanmbahan pengetahuan kepada anak-anak NTT]. Belanda waktu itu masih dikuasai oleh pemerintah boneka dari kekaisaran Perancis dibawah Napoleon. Keadaan tersebut dimanfaatkan Inggris untuk memperluas jajahannya dengan merebut jajahan Belanda. 

Armada Inggris mengganggu daerah kekuasaan Belanda, sehingga pada tahun 1799 hampir seluruh wilayahIndonesia (kecuali Jawa, Palembang, Banjarmasin dan Timor) dalam kekuasaan Inggris. Dua kapal Inggris memasuki pelabuhan Kupang pada l0 Juni l797, namun berhasil dipukul mundur oleh Greving yang mengarahkan pada mardijkers. Pada waktu VOC dibubarkan pada th 1799, segala hak dan kewajiban Indonesia diambil alih oleh pemerintah Belanda. Peralihan ini tidak membawa perubahan apapun , karena pada waktu itu Belanda menghadapi perang yang dilancarkan oleh negara tetangga. Di era kolonial sampai 1942, rakyat NTT, harus terbagi-bagi sesuai keinginan Belanda, dalam bentuk Raja – Swapraja, fetor – Kefetoran, dan seterusnya; dan kemudian menjadi daerah taklukan di bawah pemerintahan residen.

Ketika Jepang berkuasa di Nusantara, wilayah NTT yang strategis, ditata ulang sebagai basis pertahanan. Penataan administrasi pemerintahan pun nyaris tidak mengalami perubahan, hanya ada perubahan istilah. Ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, NTT sebagai bagian Nusantara yang dijajah Belanda, bebas dari cengkraman kolonial. Akan tetapi, keinginan Belanda untuk tetap berkuasa di Nusantara termasuk NTT, maka mereka mereka melakukan berbagai upaya untuk tetap ada di bumi Flobamor. Keadaan tersebut, membangkitkan semangat “Nasionalisme – Kebebasan – Kemerdekaan NTT” pada/dalam diri anak NTT. Semangat yang tak pantang menyerah tersebut, bahkan, malahirkan Pemerintah Negara Indonesia Timor dan Pemerintah Otonom NTT. Bisa dikatakan bahwa NTT hampir sama dengan Yogyakarta, pada waktu itu, yang menyatakan diri setia kepada Soekarno – Hatta. 

Perjuangan yang gigih anak NTT tidak berhenti, dan juga tidak pernah terbit dalam pikrian untuk melepaskan diri dari RI, yang baru merdeka. Ada semangat kesatuan Indonesia pada jiwa dan darah A.H Koroh, I.H Doko, Th Oematan, Pastor Gabriel Manek, Drs. A.Roti, Y.S Amalo, dan lain-lain agar NTT tidak berada dalam kekuasaan penjajah, tetapi menjadi bagian dari RI. Ketika negeri ini [NKRI] masih belum tegak berdiri tegak, NTT menjadi bagian dari Provinsi Administratif dengan nama "propinsi Sunda kecil". Nama "Sunda kecil" kemudian diganti dengan nama "Nusa Tenggara", berdasarkan peraturan pemerintah No. 21 tahun 1950. Tidak lama setelah itu, tahun 1957 berlaku UU No. 1 tahun 1957 tentang pokok-pokok Pemerintahan Daerah dan dengan UU No. 64 tahun 1958, sehingga "Propinsi Nusa Tenggara" dibagi menjadi tiga daerah Swantantra Tingkat 1, yaitu masing-masing Swantantra Tingkat 1 Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. 

Sejak 20 Desember 1958, pulau Flores, Sumba, Timor, dan pulau-pulau sekitarnya menjadi salah satu provinsi, dalam kesatuan Republik Indonesia.

ARTI LOGO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Berikut adalah makna/arti dari logo Provinsi Nusa Tenggara Timur :
  1. Berbentuk perisai dengan sudut lima dengan maksud, selain melambangkan makna perlindungan rakyat juga melambangkan Pancasila.
  2. Dalam perisai terberkas: bintang, komodo, padi dan kapas, tombak dan pohon beringin.
  3. Bintang melambangkan keagungan Tuhan yang Maha Esa, komodo satu-satunya reptil prasejarah yang hingga kini masih lestari. Binatang purba ini merupakan reptil raksasa yang oleh dunia dinyatakan dilindungi karena jenis hewan ini hanya terdapat di Nusa Tenggara Timur, tepatnya di pulau Komodo. Banyak wisatawan dari seluruh dunia datang ke pulau ini hanya untuk melihat komodo.
  4. Padi-kapas melambangkan kemakmuran.
  5. Tombak melambangkan keagungan dan kejayaan.
  6. Pohon beringin melambangkan persatuan dan kesatuan yang tetap terpelihara.
  7. Hari terbentuknya provinsi Nusa Tenggara Timur dilukiskan melalui jumlah padi (14) dan tahun 1958 tertera langsung pada sudut bawah lambang.

DOWNLOAD LOGO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Untuk mendownload logo Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-provinsi-nusa-tenggara-timur-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR"

Posting Komentar