Universitas Cenderawasih, sebagaimana dikutip dari laman resminya uncen.ac.id, merupakan perguruan tinggi negeri tertua di tanah Papua, tidak terlepas dari perjalanan panjang sejarah pendidikan di Papua. Sejak awal peran gereja baik Protestan pada tahun 1856 dan Katholik tahun 1921 telah memberikan kontribusi yang signikan terhadap penyelenggaraan awal pengembangan pendidikan di Papua antara lain telah berdirinya Sekolah Desa (Dorpschool), Sekolah Sambung (Vervolgscool), Sekolah Teknik Rendah (Lagere Techische School), Sekolah Kerumahtangga (Huis shoudscool), Sekolah Guru (Kweekschool), dan Sekolah Tingkat Menengah yaitu HBS (Hobere Burger School) terdapat di Hollandia (Jayapura).
Berbeda dengan proses pendirian Universitas lain di Indonesia pada masa itu, pada masa Irian Barat belum dikembalikan ke Indonesia, Universitas Cenderawasih didirikan atas “Amanat Paduka yang Mulia Presiden / Panglima tertinggi yang menginstruksikan melalui Wampa Urusan Man Barat dan Wampa Urusan Kesejahteraan Rakyat supaya secepatnya didirikan suatu pendidikan tertinggi di Irian Barat. Pada tanggal 1 Oktober 1962 dibentuk panitia persiapan Pendiri Universitas Negeri di Jayapura (Hollandia) (Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan: P.T.I.P. No. 131, Tahun 1962 tanggal 9 Oktober 1962). Panitia Persiapan itu bertugas mengadakan persiapan pendirian suatu Universitas Negeri di Jayapura.
Selain itu Panitia Persiapan ini juga wajib melaporkan segala sesuatu tentang penyelenggaraan tugas dan hasilnya Kepada Biro Pengajaran dan Pendidikan Departemen P.T.I.P. Boestaman S.H. selambat-lambatnya tanggal 31 Oktober 1962. Adapun panitia persiapan itu adalah Major Djenderal pensiun Prof. Dr. R. Moestopo sebagai Ketua merangkap anggota, Prof. Soegarda Poerbakawatja dan Ismail Suny, S.H., M.C.L sebagai anggota. Panitia Persiapan mengadakan pertemuan sebanyak 3 kali yaitu pada tanggal 6 Oktober 1962, 10 Oktober 1962 di kediaman Prof. Dr. R. Moestopo dan tanggal 13 Oktober 1962 juga di kediaman Prof. Dr. R. Moestopo.
Panitia mengadakan kerjasama dengan Kepada Biro Pengajaran dan Pendidikan Departemen P.T.I.P. Boestaman S.H. pada tanggal 11 Oktober 1962, Panitia juga melakukan pertemuan dengan WAMPA Pembangunan Man Barat/Menteri Luar Negeri Dr. Soebandrio pada tanggal 13 Oktober 1962 di kediaman WAMPA dan tanggal 14 Oktober 1962 mengadakan pertemuan dengan Sudjarwo Tjondronegoro S.H. yang menjabat Perwakilan R.I. semasa UNTEA di Irian Barat. Pertemuan selanjutnya dengan Dewan-dewan Gereja di Indonesia dan Wali Gereja Indonesia , tanggal 12 Oktober 1962. Pertemuan ini untuk mendapat dukungan dari golongan Protestan dan Katholik di Irian Barat.
Untuk memperkuat terbentuknya Universitas Cenderawasih, makan dibentuk panitia yang mengurus dan menjabat dalam struktur perkembangan baik di tingkat universitas maupun fakultas. Penunjukan para pemimpin ini akan bertugas selama 7-10 hari dalam sebulan dan telah terdaftar 23 orang yang bersedia menjadi dosen FKIP, 6 orang dosen Fakultas Hukum. Penerimaan mahasiswa tingkat pertama berasal dari siswa-siswa H.B.S atau yang sederajat. Selain itu berdasarkan UU perguruan tinggi akan dibuka kesempatan untuk penerimaan mahasiswa dan pegawai berdasarkan colleqium doctum dimana ujian diadakan setelah 4 bulan kuliah dimulai, dan gedung kuliah yang digunakan adalah gedung milik Zending atau Missi.
Sehubungan dengan berbagai keterbatasan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan perumahan maka panitia memutuskan untuk mengirim dosen yang berstatus bujang, dengan segala pembiayaan ditanggung oleh Perwakilan RI di Jayapura. Untuk memperkuat berdirinya Perguruan Tinggi di Irian Barat maka dibentuk panitia Pendidikan Tinggi Irian Barat (PPTIB) yang diketua oleh E.J. Bonay dengan anggotanya yaitu M. Indey; N.M. C. Tanggahma dan Frist M. Kirihio. Bonay dalam surat kepada pemimpin UNTEA di Jayapura pada tanggal 23 Oktober 1962 menyatakan bahwa sudah saatnya dibuka perguruan tinggi di Papua. Pada tanggal 29 Oktober 1962, sekertaris PPTIB Frist M Kirihio mendesak UNTEA untuk menyediakan fasilitas yang mendukung pendirian Uncen.
Pada tahap kedua tanggal 27 Oktober 1962 pemimpin UNTEA Mr. Rotz Bennet seorang Guru Besar mengadakan pertemuan yang dihadiri oelh Sudjarwo Tjondronegoro, SH; Prof. R. Soegarda Poerbakawatja dan Ismail Suny, SH.,M.C.L. Kemudian pada tanggal 28 Oktober 1962 bertempat di kediaman Kol. Solichin dilakukan pertemuan dengan Panitia Pendidikan Tinggi yang pembentukan disponsori oleh Perwakilan RI, dengan dihadiri oleh Frits Kirihio, Prof R. Soegarda Poerbakawatja, Ismail Suny, SH,M.C.L., Makkateru Sjamsuddin dan P.J. Karamoy. Pada 29 Oktober 1962 dilakukan pertemuan dengan Mr Robert Davee, Director of cultural affair UNTEA. Pertemuan itu ternyata tidak mencapai kesepakatan.
Hal ini karena pihak UNTEA menyadari kehadiran di Papua sedang menjalankan tugas sehingga tidak dapat dikaitkan dengan masalah penyerahan pemerintah kepada RI, menurut pihak Pemerintah Indonesia pendirian Uncen ini didasarkan pada keinginan rakyat Man Barat berhubungan dengan status Man Barat yang akan merupakan bahagian dari RI. Pemerintah Indonesia bertanggungjawab memajukan pendidikan diseluruh daerah di Indonesia terbukti dengan didirikan 14 Universitas di Indonesia. Pertemuan selanjutnya diadakan pada tanggal 5 November 1962 jam 10.00 dengan dihadiri dari pihak UNTEA yaitu Mr. Robert Davee (Perantjis), Mr. Lijsen (Belanda) dan Mr. Itterson (Belanda, direktur pendidikan).
Dari pihak pemerintah RI yaitu Prof. R Soegarda Poerbakawatja, Ismael Sunny, S.H.,M.C.L. dari F.F.C., dan Soemarno dari perwakilan RI. Tanggal 5 November 1962 bertempat di Departemen of Cultural Affairs, dihasilkan sejumlah keputusan. Keputusan ini didasarkan pada berbagai pertimbangan dan kondisi pendidikan di Hollandia. Tahap ketiga, menindaklanjuti pertemuan-pertemuan di Hollandia maka pada tanggal 7 November 1962 diadakan pertemuan di jalan Pegangsaan Timur 17 A Jakarta. Hasil Pertemuan ini dilaporkan baik secara tertulis maupun lisan yang disampaikan ke Jakarta oleh wakil FFC (Ismail Sunny, SH, M.C.L) dengan memohon kepada Menteri untuk mengeluarkan surat keputusan pembukaan Universitas Cenderawasih.
Pertemuan selanjutnya dengan Menteri P.T.I.P pada tanggal 8 November 1962 di Pegangsaan Timur 17 A Jakar ta. Pembicaraan menyangkut pendirian Uncen yang terhitung mulai 10 November 1962 di Jayapura. Pada tanggal 9 November 1962, tiga kali diadakan pertemuan yaitu dengan Menteri PTIP bertempat di rumah Menteri Jl. Imam Bonjol 24 Jakarta, kedua bertempat di Press House, Jl Thamrin Jakarta dan ketiga pertemuan dengan Gabungan K.O.T.I di Medan Merdeka Barat Jakarta. Ketiga pertemuan ini membahas ketiga pertemuan dengan Gabungan K.O.T.I di Medan Merdeka Barat Jakarta. Ketiga pertemuan ini membahas pemberangkatan tenaga dosen dan tenaga tata usaha.
Pada tanggal 10 November 1962, diadakan pertemuan dengan Dr. Subandrio di rumah Jln. Wampa Jakarta untuk menerima laporan FFC dan sekaligus menyetujui pembukaan Universitas Cenderawasih. Pada kesempatan itu, Wampa menandatangani Keputusan bersama Wakil Menteri Pertama Koordinator Urusan Man Barat/Menteri P.T.L.P. No. 140/P.T.I.P. tahun 1962 tentang Pendirian Universitas Negeri Cenderawasih yang disaksikan oleh Pemerintah RI di Jayapura. Jam 20.00 dengan tanggal yang sama di Hollandia (sekarang Jayapura) dengan resmi Universitas Cenderawasih dibuka oleh Wakil Kepala Perwakilan RI yaitu Max Maramis. Nama Universitas Cenderawasih ditentukan oleh Presiden Soekarno atas saran Prof. Mr. Muhammad Yamin.
Pada waktu didirikan Uncen terdiri dari 2 (dua) Fakultas yakni Fakultas Hukum Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FHKK), dengan Jurusan Hukum ketatanegaa ran dan jurusan ketataniagaan. Sedangkan fakultas yang kedua adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), memiliki jurusan : Bahasa dan sastra Indonesia, bahasa dan sastra Inggris, Sejarah, Geogra, dan Ilmu Pendidikan. Kemudian pada tanggal, 1 Mei 1963 berdasarkan Keputusan Menteri PTIP No.82 tanggal, 20 Juli 1963 dibuka lembaga yang setingkat fakultas yaitu Lembaga Antropologi (LA), terdiri dari 2 (dua) bagian Penelitian, perpustakaan, pendidikan dan Tatausaha. Selanjutnya tanggal 5 Oktober 1964, dibuka Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan (FPPK) di Manokwari.
Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan pendidikan maka pada tahun 2001, Uncen secara resmi melepaskan Faperta Manokwari dan kini menjadi Universitas Negeri Papua. Alumni (lulusan) Uncen kini telah mencapai 50.000-an orang tersebar di seluruh Indonesia bahkan juga di luar Negeri. Terlebih khusus saat ini Papua banyak dipimpin oleh lulusan Uncen.
ARTI LOGO UNIVERSITAS CENDRAWASIH (UNCEN)
Dalam BAB II Pasal 3 Statuta Universitas Cenderawasih dinyatakan bahwa Uncen memiliki lambang berbentuk perisai segi lima berwarna dasar kuning emas dengan kode RGB: 255-215-0 yang di dalamnya terdapat gambar burung Cenderawasih menoleh ke kiri dengan sayap terbuka dan sepuluh helai bulu ekor menjurai ke atas, di bawahnya terdapat buku terbuka dan di atasnya terdapat bunga melati dengan bintang bersudut lima di dalamnya, tulisan UNIVERSITAS pada bagian atas dan tulisan CENDERAWASIH pada bagian bawah dengan jenis huruf times new roman dicetak tebal berwarna coklat dengan kode RGB: 102-0-0.
Lambang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki makna sebagai berikut:
- Perisai segi lima memiliki makna Uncen berasaskan Pancasila;
- Burung Cenderawasih menoleh ke kiri dengan sayap terbuka merupakan kebanggaan masyarakat Papua, memiliki makna dinamika Uncen dalam upaya mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara;
- Sepuluh helai bulu ekor menjurai ke atas memiliki makna berdirinya Uncen pada tanggal 10 November 1962;
- Buku terbuka memiliki makna Uncen berusaha membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan teknologi;
- Bunga melati dengan bintang bersudut lima di dalamnya memiliki makna upaya Uncen untuk mencapai keluhuran dan kebijaksanaan berlandaskan kemurnian dan kesucian gerak hidupnya;
- Warna dasar kuning emas memiliki makna keagungan, keluhuran, dan kebijaksanaan; dan
- Warna coklat memiliki makna kehadiran Uncen netral yang natural, elegan, anggun, hangat, serta membumi dan stabil yang menghadirkan kenyamanan, kehangatan, memberi rasa aman, menyenangkan, dan akrab serta mendorong semangat dan komitmen bersama untuk menggapai cita-cita masa depan yang luhur.
DOWNLOAD LOGO UNIVERSITAS CENDRAWASIH (UNCEN)
Bagi anda yang ingin mendownload logo Universitas Cendrawasih (Uncen) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group) atau format PNG (Portable Network Graphics) tanpa background dengan tingkat resolusi tinggi atau anda ingin mendownload logo ini pada format vector CDR (CorelDraw) yang bisa diedit kembali guna keperluan desain atau cetak, langsung saja klik link yang disediakan dibawah.
Apabila anda mengalami kendala pada link download, seperti link mati, atau ketidak sesuaian link, atau permasalahan yang lainnya, silahkan sampaikan permasalahan tersebut di kolom komentar agar kendala tersebut bisa segera kami perbaiki. Semoga bermanfaat.
LINK DOWNLOAD
0 Response to "UNIVERSITAS CENDRAWASIH (UNCEN)"
Posting Komentar