Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), sebagaimana dikutip dari laman aprindo.org, adalah organisasi yang menaungi pengusaha ritel di Indonesia. Usaha ritel atau usaha eceran, dalam sejarahnya sudah mulai ada di Indonesia sekitar tahun 1980-an dan seiring dengan mulai dikembangkannya perekonomian Indonesia. Hal ini timbul sebagai akibat dari pertumbuhan yang terjadi pada masyarakat kelas menengah, yang menyebabkan timbulnya permintaan terhadap supermarket dan departement store (convenience store) di wilayah perkotaan. Trend inilah yang kemudian diperkirakan akan berlanjut di masa-masa yang akan datang.
Hal lain yang mendorong perkembangan bisnis ritel di Indonesia adalah adanya perubahan gaya hidup masyarakat kelas menengah ke atas, terutama di kawasan perkotaan yang cenderung lebih memilih berbelanja di pusat perbelanjaan modern. Perubahan pola belanja yang terjadi pada masyarakat perkotaan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan berbelanja saja namun juga sekedar jalan-jalan dan mencari hiburan. Ritel merupakan mata rantai yang penting dalam proses distribusi barang dan merupakan mata rantai terakhir dalam suatu proses distribusi. Melalui ritel, suatu produk dapat bertemu langsung dengan penggunanya. Industri ritel di sini didefinisikan sebagai industri yang menjual produk dan jasa pelayanan yang telah diberi nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, kelompok, atau pemakai akhir. Produk yang dijual kebanyakan adalah pemenuhan dari kebutuhan rumah tangga termasuk sembilan bahan pokok.
Industri ritel di Indonesia memberikan kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Sebagai negara yang membangun, angka pertumbuhan industri ritel Indonesia dipengaruhi oleh kekuatan daya beli masyarakat, pertambahan jumlah penduduk, dan juga adanya kebutuhan masyarakat akan pemenuhan produk konsumsi. Kehadiran industri ritel modern pada dasarnya memanfaatkan pola belanja masyarakat terutama kelas menengah ke atas yang tidak mau berdesak-desakan di dalam pasar tradisional yang biasanya becek atau tidak tertata rapi. Walaupun kehadiran ritel modern ini disoroti dapat mematikan pasar tradisional karena mempunyai keunggulan pada banyak faktor, perkembangannya sendiri dapat dikatakan tidak terbendung.
Pada Rabu 13 November 2019, sebagaimana dikutip dari laman tribunnews.com, pada Musyawarah Nasional Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Munas Aprindo) VII yang dilaksanakan di Jakarta, secara aklamasi memilih kembali Roy N. Mandey sebagai Ketua Umum Aprindo periode 2019 -2023. Terpilihnya kembali Roy N. Mandey itu melalui mekanisme pemilihan yang demokratis. Dalam sejarah Aprindo, inilah untuk pertama kalinya seorang incumbent terpilih kembali menjadi Ketua Umum Aprindo. Roy N. Mandey menyampaikan tiga program utama yaitu kualitas, kuantitas & kontinuitas saat paparan visi misi. Keunggulan Roy didukung melalui perolehan suara 67 : 33 yang diwakili DPP, DPD & DPC. Munas Aprindo VII bertepatan dengan peringatan HUT 25 tahun Aprindo. Munas ini dihadiri oleh 128 orang yang mewakili DPP, 28 DPD & 81 DPC. Aprindo berdiri sejak tahun 1994. Kini Aprindo memiliki 150-an anggota perusahaan ritel lokal maupun jaringan nasional yang mencakup sekitar 45.000 gerai.
Dikutip dari mediaindonesia.com, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aprindo Roy Nicolas Mandey saat membuka Musyawarah Nasional ke-VII Aprindo di Hotel Aryaduta, Jakarta, mengusulkan kepada pemerintah Indonesia agar tanggal 11 November ditetapkan sebagai Hari Ritel Nasional. Roy menilai Hari Ritel Nasional sudah seharusnya diperingati bersamaan dengan hari kelahiran Aprindo. Pasalnya, Aprindo bersama dengan lebih dari 400 anggotanya selama ini merupakan salah satu penggerak perekonomian nasional.
Roy mengungkapkan pertumbuhan industri ritel modern di Tanah Air yang saat ini berada di kisaran 7-9% masih belum ideal. Menurutnya, pertumbuhan yang ideal bagi industri ritel modern adalah pertumbuhan yang mencapai 300-400% dari pertumbuhan ekonomi nasional yang saat ini berada di angka 5,02%. Namun, Roy menegaskan pertumbuhan industri ritel modern di Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan industri serupa di negara lain yang negatif alias minus. Hal tersebut terlihat dari kontribusi industri ritel modern terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai 10,41% dengan nilai Rp1.544 triliun dan tingkat pertumbuhan konsumsi selama 5 tahun terakhir berada di angka 5%--7%.
Di sisi lain, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjelaskan, sektor ritel memiliki posisi yang sangat strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, yang terlihat dari kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan konsumsi domestik. Lebih lanjut, Agus menyebutkan, sektor ritel sangat berperan menjaga ketersediaan dan stabilitas harga barang di tingkat eceran khususnya kebutuhan pokok yang rentan fluktuasi harga, memasarkan produk dalam negeri terutama produk usaha mikro, kecil dan menengah, serta penyerapan tenaga kerja. Selain itu, Menteri Perdagangan berharap agar pengusaha ritel memanfaatkan peluang dalam modernisasi perkembagan teknologi dengan lebih inovatif.
DOWNLOAD LOGO APRINDO
Bagi anda yang ingin mendownload Logo Aprindo dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group) atau format PNG (Portable Network Graphics) tanpa background dengan tingkat resolusi tinggi atau anda ingin mendownload logo ini pada format vector CDR (CorelDraw) yang bisa diedit kembali guna keperluan pribadi, untuk usaha desain, untuk usaha cetak dan yang lainnya, langsung saja anda klik link download yang telah kami sediakan di bagian paling bawah artikel.
Apabila anda mengalami kendala pada link download, seperti link mati, atau ketidak sesuaian link, atau permasalahan yang lainnya, silahkan sampaikan permasalahan tersebut di kolom komentar agar kendala tersebut bisa segera kami perbaiki. Kami akan selalu Update logo dan desain terbaru lainnya, mohon dukungan anda semua dengan share ke rekan-rekan yang lain supaya mereka dapat mendownload dan memanfaatkan file-file berformat jpg, png dan cdr vector ini untuk keperluan usaha ataupun keperluan pribadi.
LINK DOWNLOAD
0 Response to "LOGO ASOSIASI PENGUSAHA RITEL INDONESIA (APRINDO)"
Posting Komentar