Astra Zeneca, sebagaimana dikutip dari laman kompas.com, adalah holding company atau perusahaan induk yang bergerak di bidang riset, pengembangan, dan manufaktur produk farmasi. Perusahaan ini didirikan pada 17 Juni 1992, dan bermarkas di Cambridge, Inggris. Produk-produk dari AstraZeneca telah banyak digunakan di bidang kesehatan, meliputi onkologi, kardiovaskular, ginjal, metabolisme, dan pernapasan. Berdasarkan laporan keuangan mereka pada 2020, AstraZeneca membukukan total pendapatan sebesar 26,2 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 384,5 triliun.
AstraZeneca mempekerjakan 70.600 karyawan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Dalam proses pengembangan vaksin Covid-19, AstraZeneca menjalin kerja sama dengan Universitas Oxford, Inggris. Dilansir dari laman resmi AstraZeneca, 30 April 2020, AstraZeneca dan Universitas Oxford telah mencapai kesepakatan tentang pengembangan dan distribusi vaksin Covid-19. Dalam kesepakatan itu, AstraZeneca akan bertanggung jawab di bidang pengembangan dan manufaktur global, serta pendistribusian vaksin AZD1222 ke seluruh dunia.
Vaksin Oxford/AstraZeneca adalah vaksin vektor adenovirus simpanse. Maksudnya, tim pengembang vaksin mengambil virus yang biasanya menginfeksi simpanse, kemudian dimodifikasi secara genetik untuk menghindari kemungkinan konsekuensi penyakit pada manusia. Virus yang dimodifikasi ini membawa sebagian dari Covid-19 yang disebut protein spike, bagian menonjol seperti paku yang ada di permukaan virus corona SARS-CoV-2. Saat vaksin dikirim ke sel manusia, ini memicu respons kekebalan terhadap protein spike, menghasilkan antibodi dan sel memori yang akan mampu mengenali virus penyebab Covid-19.
Vaksin vektor adenovirus telah dikembangkan sejak lama, khususnya untuk melawan malaria, HIV, dan Ebola. Sementara vaksin Sinovac menggunakan virus utuh yang sudah dimatikan. Tujuannya untuk memicu sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa menimbulkan respons penyakit yang serius. Metode seperti yang digunakan Sinovac sering dipakai dalam pengembangan vaksin lain, seperti polio dan flu. Vaksin AstraZeneca diberikan dalam dua dosis dengan jumlah masing-masing 0,5 mililiter. Satu dosis vaksin AstraZeneca disebut memiliki efikasi 76 persen terhadap Covid-19 dengan gejala dalam 90 hari pertama setelah vaksinasi, tanpa penurunan perlindungan yang signifikan selama periode ini.
Pada bulan Maret 2013, AstraZeneca mengumumkan rencananya untuk melakukan restrukturisasi besar-besaran, termasuk menutup pusat riset dan pengembangannya di Alderley Park dan Loughborough, Britania Raya. AstraZeneca juga mengumumkan bahwa mereka akan memindahkan kantor pusatnya dari London ke Cambridge pada tahun 2016. Selain itu, perusahaan ini juga mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi 1.600 pegawai. Tiga hari kemudian, AstraZeneca mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi 2.300 pegawai, sehingga totalnya mencapai hampir 4.000 pegawai. Diumumkan juga bahwa mereka akan fokus pada tiga bidang terapeutik, yakni Radang & Autoimunitas Pernapasan, Penyakit Kardiovaskular & Metabolik, serta Onkologi.
Pada bulan Oktober 2013, AstraZeneca mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi perusahaan onkologi bioteknologi Spirogen dengan harga sekitar US$440 juta. Pada tanggal 19 Mei 2014, AstraZeneca menolak "tawaran akhir" dari Pfizer, yakni £55 per lembar saham, sehingga perusahaan ini dihargai sebesar £69,4 milyar (US$117 milyar). Keduanya telah mengadakan sejumlah rapat sejak bulan Januari 2014. Jika AstraZeneca setuju untuk diakuisisi, maka Pfizer akan menjadi produsen obat terbesar di dunia. Transaksi tersebut juga akan menjadi pembelian terbesar atas sebuah perusahaan asal Britania Raya oleh perusahaan dari luar Britania Raya.
Pada bulan Juli 2014, AstraZeneca resmi mengakuisisi Almirall Sofotec dan obat paru-parunya, termasuk obat COPD, Eklira. Akuisisi senilai US$2,1 milyar tersebut juga meliputi alokasi dana sebesar US$1,2 milyar untuk pengembangan riset pernapasan, salah satu dari tiga bidang fokus AstraZeneca. Pada bulan Agustus 2014, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan berkolaborasi selama tiga tahun dengan Mitsubishi Tanabe Pharma untuk mengembangkan nefropati diabetik. Pada bulan September 2014, AstraZeneca mengumumkan bahwa mereka akan berkolaborasi dengan Eli Lilly untuk mengembangkan dan mengkomersilkan kandidat inhibitor BACE – AZD3292 – untuk mengobati penyakit Alzheimer.
DOWNLOAD LOGO ASTRA ZENECA
Bagi anda yang ingin mendownload Logo Astra Zeneca dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group) atau format PNG (Portable Network Graphics) tanpa background dengan tingkat resolusi tinggi atau anda ingin mendownload logo ini pada format vector CDR (CorelDraw) yang bisa diedit kembali guna keperluan pribadi, untuk usaha desain, untuk usaha cetak dan yang lainnya, langsung saja anda klik link download yang telah kami sediakan di bagian paling bawah artikel.
Apabila anda mengalami kendala pada link download, seperti link mati, atau ketidak sesuaian link, atau permasalahan yang lainnya, silahkan sampaikan permasalahan tersebut di kolom komentar agar kendala tersebut bisa segera kami perbaiki. Kami akan selalu Update logo dan desain terbaru lainnya, mohon dukungan anda semua dengan share ke rekan-rekan yang lain supaya mereka dapat mendownload dan memanfaatkan file-file berformat jpg, png dan cdr vector ini untuk keperluan usaha ataupun keperluan pribadi.
LINK DOWNLOAD
0 Response to "LOGO ASTRA ZENECA"
Posting Komentar