TENTANG KABUPATEN PACITAN (PACITAN REGENCY)
Kabupaten Pacitan (Pacitan Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Timur. Secara geografis kabupaten Pacitan terletak pada kootdinat GPS di 8.2°S 111.12°E, atau terletak pada 110°55' sampai dengan 111°25' Bujur Timur dan 7°55' sampai dengan 8°17' Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Pacitan pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Trenggalek, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri.
Kabupaten Pacitan (Pacitan Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Timur. Secara geografis kabupaten Pacitan terletak pada kootdinat GPS di 8.2°S 111.12°E, atau terletak pada 110°55' sampai dengan 111°25' Bujur Timur dan 7°55' sampai dengan 8°17' Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Pacitan pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Trenggalek, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri.
Asal usul nama Pacitan sendiri ada dua pendapat yang berbeda, ada yang menyebut nama Pacitan berasal dari kata yang sama yaitu "Pacitan", merupakan dialek bahasa jawa yang berarti "suguhan / makanan ringan yang disajikan untuk jamuan / camilan". Sedangkan berdasarkan buku "Babad Tanah Pacitan" yang ditulis oleh Mas Sadriya Wiyana, disebutkan bahwa nama Pacitan berasal dari kata "Pace" atau dalam bahasa Indonesia adalah "Buah Mengkudu". Asal Muasal nama buah Pace menjadi Pacitan ini dikaitkan dengan sebuah cerita legenda tentang perang Mangkubumen atau Perang Palihan Nagari yang diperkirakan terjadi pada sekitar tahun 1746 hingga 1755.
Perang Mangkubumen adalah perang antara pasukan yang dipimpin Pangeran Mangkubumi melawan Belanda (VOC). Pangeran Mangkubumi adalah putra dari Raja Kasunanan Kartasura bergelar Raja Amangkurat IV. Dalam perang tersebut pangeran mangkubumi beserta pasukannya mengalami kekalahan, kemudian mengunsi hingga ke suatu wilayah yang sekarang bernama Pacitan. Selama mengunsi, tubuh Pangeran Mangkubumi kondisinya melemah, kemudian seorang abdi bernama Setraketipa yang menemaninya memberikan buah Pace yang telah masak kepadanya, setelah memakan buah pace tersebut tubuh Pangeran Mangkubumi berangsur angsur membaik dan akhirnya pulih kembali. Setelah itu Pangeran Mangkubumi kembali berhadapan dengan VOC dan kali ini mampu meraih kemenangan serta berhasil merebut kekuasaan di wilayah bagian barat Kartasura dan menjadi raja pertama di Kasultanan Yogyakarta bergelar Sri Sultan Hamengkubuwana 1 pada tahun 1775 (berdasarkan Perjanjian Giyanti).
Atas jasanya karena telah memulihkan kondisi tubuh Pangeran Mangkubumi, Abdinya yang bernama Setraketipa tersebut diangkat menjadi Tumenggung (Bupati) di wilayah tempat mereka mengungsi pada saat itu. Ia diberi gelar Tumenggung Setrowidjojo I dan untuk mengenang peristiwa tersebut, wilayah itu diberi nama Pacitan, yang artinya tempat yang ada buah Pacenya.
Kabupaten Pacitan sendiri wilayahnya terdiri dari 12 kecamatan, 5 kelurahan, dan 166 desa. Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2017, jumlah penduduk di Kabupaten Pacitan mencapai 582.275 jiwa. Luas wilayah kabupaten Pacitan yaitu 1.389,92 km², sehingga jumlah sebaran penduduknya sebear 419 jiwa/km². Sebagian besar wilayah di Kabupaten Pacitan berupa pegunungan kapur, terutama wilayah yang menjadi bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Tanah kapur tersebut kurang cocok untuk pertanian, namun untuk kawasan di pesisir pantai banyak ditanami pohon kelapa, sehingga Pacitan terkenal dengan hasil kelapa dan sapu lidi.
Mata pencaharian masyarakat Pacitan sebagian besar adalah Industri dan Pariwisata, dimana disana berdiri Industri rokok milik Sampoerna dan Rokok Sukses, selain itu ada juga industri timah dan industri Triplek dan woodboard. Di Pacitan juga berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan daya 2 x 315 MW, terletak di Teluk Bawur, Sudimoro. PLTU ini diresmikan pada tanggal 16 Oktober 2013 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Makanan khas Pacitan yang populer adalah nasi Tiwul yang terbuat dari Gaplek yaitu umbi ketela pohon yang dikeringkan lalu ditumbuk.
Destinasi wisata yang ada di Pacitan sangat banyak, sehingga populer dengan sebutan kota Pariwisata. Wisata utama di Kabupaten Pacitan adalah pantai dan goa yang banyak tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan. Gua GONG adalah gua yang paling terkenal, bahkan dinobatkan sebagai Gua terindah se Asia Tenggara. Wisata pantainya cukup luas, beberapa yang paling populer adalah pantai Klayar, Pantai Kasap dan Pantai Watukarung. Selain itu di kabupaten ini juga ada destinasi berupa pemandian air hangat Tirtohusodo yang berada di Kecamatan Arjosari. Pacitan merupakan kabupaten Tempat tinggal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bagi anda yang ingin berkunjung ke rumah beliau, lokasinya berasa di Lingkungan Blumbang, Kelurahan Ploso berjarak 200 meter dari Terminal Kelas A Kota Pacitan atau sekitar 1 km dari pusat kota Pacitan.
Website : www.pacitankab.go.id
TENTANG LOGO PACITAN (PACITAN REGENCY)
Berikut ini adalah makna/arti dari Logo Kabupaten Pacitan:
Berikut ini adalah makna/arti dari Logo Kabupaten Pacitan:
Perisai Bersudut Lima
Melambangkan dasar negara yaitu Pancasila yang harus terus dipertahankan sampai akhir Zaman. Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia selaras dengan ti=untutan budi nurani umat manusia di dunia ini.
Garis Merad dan Putih Mengelilingi Perisai
Merupakan lambang Bendera Negara merah putih. Merah berarti berani dan putih berarti suci, artinya berani karena kesucian yaitu menjaga kebenaran, kebijaksanaan dan keadilan dengan tidak meninggalkan dasar negara yaitu Pancasila. Garis Hitam yang melingkari separuh perisai dan melanjutkan garis merah bermakna kebenaran.
Tulisan TATA PRAMANA HARGENG PRAJA
Artinya pemerintah bersama masyarakat pacitan bertekad untuk menciptakan pemerintahan yang arif dan bijaksana serta mampu mengayomi dan mewujudkan masyarakat yang adil makmur, tata tentrem kerto raharjo di dalam wilayah yang dipenuhi bukit bukit.
Bintang
Seperti lambang pancasila sila pertama, bermakna ketuhana yang maha esa.
Gunung Lima
Melambangkan kabupaten Pacitan, dimana disana terdapat Gunung Lima yang terkenal sebagai tempat bertapa/bersemedi
Pintu Gerbang dan Tugu Pahlawan
Sebagai simbol untuk selalu ingat akan jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran melawan para kolonial untuk menegakkan kemerdekaan Indonesia serta menjunjung tinggi Sapta Marga yang digambarkan denga pohon kelapa berdaun tujuh diatas tugu Pahlawan.
Laut Berombak Empat
Menunjukkan letak Pacitan yang berada di tepi teluk yang melengkung dan menjorok ke lautan. Ombak ada 4, gunung ada 5, butir padi ada 17 butir dan kapas 8 buah, melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia yaitu 17-8-45.
Rantai
Melambangkan persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Pacitan
Ketela Pohon dan Bambu
Melambangkan tanama masyarakat Pacitan yang selama ini telah menjadi sumber penghidupan selama berabad-abad dan menjadi sebuah semangat juang serta kerja keras masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan.
Padi dan Kapas
padi melambangkan makanan pokok masyarakat. Kapas melambangkan sandang. Maknanya adalah pengharapan seluruh rakyat terhadap terwujudnya murah pangan dan murah sandang.
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN PACITAN (PACITAN REGENCY)"
Posting Komentar