TENTANG KABUPATEN DEMAK (DEMAK REGENCY)
Kabupaten Demak (Demak Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Tengah. Secara geografis kabupaten Cirebon terletak pada kootdinat 6.88°S 110.67°E atau terletak di antara 110°27'58" sampai dengan 110°48'47" Bujur Timur dan 6°43'26" sampai dengan 7°09'43" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Demak pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Jepara, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten kudus, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kota Semarang dan Laut Jawa.
Kabupaten Demak (Demak Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Tengah. Secara geografis kabupaten Cirebon terletak pada kootdinat 6.88°S 110.67°E atau terletak di antara 110°27'58" sampai dengan 110°48'47" Bujur Timur dan 6°43'26" sampai dengan 7°09'43" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Demak pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Jepara, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten kudus, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kota Semarang dan Laut Jawa.
Asal muasal penamaan Kabupaten Demak berawal dari penamaan kondisi wilayahnya yang berupa rawa. Nama Demak berasal dari dialek bahasa Arab berupa kata "Dhima" yang artinya "Rawa atau tanah lumpur bekas rawa". Sesuai dengan penamaannya, kondisi kabupaten Demak saat inipun apabila sedang berada di musim penghujan tanahnya akan digenangi air, sedang dimusim kemarau tanahnya akan banyak ditemukan retak-retak, ini menandakan bahwa tanah di wilayah Demak merupakan bekas Rawa. Karena tanah Demak adalah tanah labil yang berubah mengikuti iklim, maka jalan raya yang dibangun dengan aspal akan menjadi mudah rusak, oleh karena itu jalan raya di Demak lebih banyak menggunakan material beton yang lebih kuat dan tahan terhadap tanah labil.
Sementara itu sejarah berdirinya kota Demak tidak lepas dari peran pendiri sekaligus pemimpin pertama Kesultanan Demak yaitu Raden Patah. Saat memimpin Kasultanan Demak Raden Patah menyandang gelar sebagai Panembahan Jimbun dan oleh Wali Songo diangkat dan digelari sebagai Sultan Demak. Kasultanan Demak sendiri merupakan penerus dari kerajaan Majapahit. Berdasarkan catatan sejarah yang tertulis dalam Babad Tanah Jawi, Raden Patah diduga adalah putra dari Brawijaya V yang merupakan raja terakhir kerajaan majapahit yang lahir dari seorang selir berdarah Tionghoa bernama Siu Ban Ci putri dari seorang ulama bernama Syekh Bantong/Kyai Batong (Tan Go Hwat).
Awalnya Raden Patah menolak untuk diangkat sebagai Adipati Palembang menggantikan Arya Damar. Raden Patah kemudian pergi ke Jawa Tengah bersama Raden Kusen, disana mereka kemudian berguru agama islam kepada Sunan Ampel. Namun keduanya akhirnya berpisah, Raden Kusen mengabdi ke Majapahit sedang Raden Patah membuka hutan Glagahwangi dan membangun sebuah pesantren disana. Perkembangan pesantren yang pesat membuat raja Brawijaya V merasa khawatir terhadap potensi pemberontakan dari Raden Patah. Brawijaya V kemudian meminta Raden Kusen untuk memintanya datang menghadap ke Majapahit. Raja Brawijaya V kemudian mengakui Raden Patah sebagai anaknya dan mengangkat Raden Patah sebagai bupati di Glagahwangi.
Glagahwangi kemudian diganti namanya menjadi Demak, beribu kota di Bintoro. Raden Patah kemudian dinobatkan menjadi Sultan Bintoro. Penobatan tersebut terjadi pada tanggal 12 Rabiulawal atau 12 Mulud tahun 1425 Saka atau jika dikonversikan ke tahun masehi, tanggal tersebut bertepatan dengan tanggal 28 Maret 1503. Berdasarkan sejarah tersebut, kini tanggal 28 Maret 1503 ditetapkan sebagai hari berdirinya kabupaten Demak dan tiap tahunnya diperingati sebagai hari jadi atau hari ulang tahun kota Demak (setiap tanggal 28 Maret).
Wilayah Kabupaten Demak terbagi kedalam 14 kecamatan, 6 kelurahan, dan 243 desa. Berdasarkan data statistik tahun 2017, jumlah penduduknya Kabupaten Demak mencapai 1.116.343 jiwa. Luas wilayah kabupaten Demak yaitu 900,12 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 1.240 jiwa/km². Kabupaten Demak mempunyai pantai sepanjang 34,1 Km dan terbentang di 13 desa, di sepanjang pantai Demak ini, lokasinya ditumbuhi vegetasi mangrove seluas sekitar 476 Ha. Kabupaten Demak juga dilalui oleh jalan Nasional Pantura yang menghubungkan kota Jakarta, Semarang, Surabaya dan Banyuwangi.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Demak didominasi oleh pantainya, karena memang wilayahnya yang berada di pesisir Pantai. Beberapa pantai tersebut diantaranya Pantai Morosari di Bedono, Pantai Surodadi di Surodadi, Pantai Onggojoyo di Wedung dan Pantai Glagah Wangi di Tambak Bulusan. Ada juga wisata alam seperti Brown Canyon yang mirip Grand Canyon di Amerika, lokasinya merupakan bekas tambang tanah di Tembalang. Ada juga wisata Rawa seperti Rowo Mijen di Gempolsongo dan Rowo Tanjung di Jatirogo. Tentunya masih ada banyak lagi destinasi wisata di Kabupaten Demak yang layak untuk dikunjungi.
Website : www.demakkab.go.id
TENTANG LOGO DEMAK (DEMAK REGENCY)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Demak:
Perisai
Memiliki bentuk dasar segitiga lengkung, melambangkan bahwa Kabupaten Demak merupakan wilayah yang memiliki pertahanan yang baik dan memberikan keamanan lahir dan batin.
Warna Dasar Biru dan Kuning
Dasar biru dan kuning menunjukkan geografis daerah Kabupaten Demak adalah daerah pantai dan rawa, yang mana setiap tahun waktu musim penghujan terlalu banyak air dan musim kemarau sangat kekurangan air.
Bintang
Gambar bintang bersudut lima dengan paduan warna kuning emas melambangkan hasrat dari masyarakat Demak untuk mengamalkan lima sila Pancasila dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Masjid
Lambang Masjid disini menunjukkan arti kebesaran Masjid Agung Demak sebagai hasil kebudayaan khas Demak, Ruang masjid tersebut berjumlah 9 (sembilan) melambangkan tempat musyawarah Walisongo dan beringin melambangkan keadilan dan kebenaran serta penyayang.
Tombak
Gambar tombak yang berdiri tegak lurus melintas ke atas di tengah ruang masjid, mengandung arti kepahlawanan revolusi 1945 melawan penjajahan.
Laut Bergelombang dengan Perahu Layar
Empat garis bergelombang laut berwarna biru menunjukkan bahwa Demak memiliki potensi hasil laut; Perahu layar mengandung arti kepahlawanan armada pimpinan Adi Pati Unus.
Padi dan Kapas
Padi dan kapas menunjukkan arti potensi bahan baku sandang dan pangan; Jumlah butir padi 17, kapas 8, gelombang laut 4 di setiap 5 garis putih, hal tersebut menunjukkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945
Untuk mendownload logo KABUPATEN DEMAK (DEMAK REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN DEMAK (DEMAK REGENCY)"
Posting Komentar