DOWNLOAD LOGO KABUPATEN LUMAJANG (LUMAJANG REGENCY)

 
TENTANG KABUPATEN LUMAJANG (LUMAJANG REGENCY)
Kabupaten Lumajang (Lumajang Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Timur. Secara geografis kabupaten Lumajang terletak pada kootdinat 8.13°S 113.22°E atau terletak diantara 112°53' sampai 113°23' Bujur Timur dan 7°54' sampai 8°23' Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Lumajang pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Probolinggo, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Jember, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Malang. Kabupaten Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di kawasan Tapal Kuda Provinsi Jawa Timur. Di bagian barat, terdapat rangkaian Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, dengan puncaknya Gunung Semeru (3.676 m) dan Gunung Bromo (2.392 m). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Bagian timur laut merupakan ujung barat Pegunungan Iyang. Sedangkan bagian selatan merupakan daerah datar, dengan sedikit wilayah berbukit hingga bergunung di sebelah barat. 

Berdasarkan penelusuran sejarah, asal muasal nama Lumajang berasal dari nama sebuah tempat yaitu "Lamajang", nama tersebut tertulis di beberapa prasasti dan naskah kuno yang ditemukan oleh para peneliti sejarah diantaranya Prasasti Mula Malurung Naskah Negarakertagama, Kitab Pararaton, Kidung Harsawijaya, Kitab Bujangga Manik, Serat Babad Tanah Jawi dan Serat Kandha. Sementara itu Prasasti Mula Malurung merupakan prasasti tertua yang menyebut keberadaan "Nagara Lamajang". Prasasti tersebut ditemukan pada tahun 1975, berada di wilayah Kediri dan tertulis angka tahun 1177 tahun Saka (penanggalan Jawa). Berdasarkan tulisan yang ada pada Prasasti ini (terdiri dari 12 lempengan tembaga), ditemukan bahwa Prasasti ini di diterbitkan oleh Raja Kertanegara dari Singasari untuk memperingati anugerah Raja Seminingrat kepada Pranaraja berupa dua desa perdikan, Mula dan Malurung. 

Pada salah satu lempengan Prasasti Mula Malurung menyebutkan bahwa Nararya Kirana yang telah dianggap seolah-olah putera sang Prabu, dijadikan raja di Lumajang, penetapan itu terjadi pada tahun 1177 Saka, yang sesuai dengan tanggal 14 Dulkaidah 1165 tahun Jawa atau jika dikonversi sepadan dengan tanggal 15 Desember 1255 Masehi. Penemuan prasasti tersebut sudah cukup mengunkap bahwa pada 1255 M itu "Negara Lamajang" sudah merupakan sebuah negara yang berpenduduk, mempunyai wilayah, mempunyai raja (pemimpin) dan pemerintahan yang teratur. Dari keterangan tersebut maka  tanggal 15 Desember 1255 M (pengangkatan raja Lamajang) ditetapkan sebagai hari jadi Lumajang. Ketetapan tersebut tertuang dalam surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Lumajang Nomor 414 Tahun 1990 tanggal 20 Oktober 1990. 

Pada masa penjajahan Belanda, pada tahun 1882 wilayah Lumajang berstatus Distrik (setingkat kecamatan) yang dipimpin oleh seorang Wedana. Kemudian pada tahun 1886 statusnya dinaikkan menjadi Afdeeling (setingkat kabupaten), kepala pemerintahannya adalah seorang Patih Afdeeling. Tahun 1929 sistem pemerintahan di Lumajang dinaikkan lagi statusnya menjadi Kabupaten, dengan kepala pemerintahannya seorang Bupati. 

Kabupaten Lumajang sendiri wilayahnya terbagi menjadi 21 kecamatan, 7 kelurahan, dan 198 desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Lumajang mencapai 1.108.060 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Lumajang yaitu 1.790,90 km² , sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 618 jiwa/km².

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lumajang cukup beragam, mulai dari wisata alam, wisata sejarah hingga wisata keluarga yang cukup menarik untuk dikunjungi. Di Kabupaten Lumajang ada beberpa tempat wisata berupa pantai diantaranya yaitu Pantai Bambang, Pantai Dampar, Pantai Watu Pecak, Pantai Watu Godeg dan Pantai Watu Gedeg. Selain itu di lereng-lereng timur Semeru terdapat beberapa lokasi wisata lokal seperti Piket Nol, yang menjadi puncak tertinggi di lintas perbukitan selatan, Goa Tetes, dan Gladak Perak di lintas selatan Lumajang-Malang. Di Pasrujambe terdapat sebuah tempat wisata mata air suci dan Pura Watu Klosot yang menjadi tujuan wisata bagi peziarah Hindu. Kabupaten Lumajang juga memiliki air terjun yang sangat menarik, diantaranya Air Terjun Tumpak Sewu, Air Terjun Kapas Biru, Air Terjun Kabut Pelangi. Kabupaten Lumajang memiliki Wisata bernama "Negeri Diatas Awan" Puncak B-29.

Website : www.lumajangkab.go.id

 
TENTANG LOGO LUMAJANG (LUMAJANG REGENCY)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Lumajang:
  1. Perisai, melambangkan sikap jiwa yang tahan uji, tabah dan penuh ketetapan hati sebagai dasar dari tiap perbuatan manusia. Warna hijau mencerminkan rasa kedamaian, persahabatan dan toleransi, sekaligus menggambarkan kesuburan daerah Kabupaten Lumajang.
  2. Bingkai merah putih, memiliki arti hubungan rasa kebangsaan sebagai suatu kesatuan dalam lingkungan Negara Republik Indonesia.
  3. Tulisan "KABUPATEN LUMAJANG" di bagian atas menyebutkan nama daerah yang digambarkan dan diungkapkan pada lambang.
  4. Bintang segilima, melukiskan Pancasila, falsafah negara dan sikap hidup bangsa Indonesia yang wajib dijunjung tinggi dan diagungkan, sebagaiman telah disebutkan pada sila Pertama Ke Tuhanan Yang Maha Esa. Merupakan dasar dan tujuan hidup Bangsa Indonesia justru karena Pancasila wajib diikrarkan dan diamalkan.
  5. Tugu Nasional Kota Lumajang, menunjukkan kekhususan monumental daerah dab menandai kota Lumajang sebagai ibu kota Kabupaten.
  6. Gunung, mengisyaratkan keberadaan gunung Semeru sebagai gunung paling tinggi di Pulau Jawa. Dalam mitos pewayangan dikenal sebagai Mahameru, tempat dewa-dewa bersemayam. Suatu tempat tertinggi dimana garis-garis kebijaksanaan dalam mengatur perikehidupan bersama-sama ditetapkan.
  7. Petak-petak sawah di kaki gunung, melukiskan salah satu unsur terpenting dan yang terutama didaerah Lumajang, ialah unsur agraris. Pertanian didaerah Lumajang, yang utama adalah padi, yang kedua merupakan usaha yang vital dan potensial adalah tembakau, pada lambang dilukiskan sebagai rangkaian daun-daun tembakau yang melingkar ke kiri dan ke kanan.
  8. Nyala api dipuncak gunung, melambangkan sebuah dinamika yang menjiwai setiap unsur kehidupan bagaikan nyala api gunung Semeru yang tak kunjung padam.
  9. Untaian padi dan kapas, melambangkan sikap hidup sosialistis bangsa dengan bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila adalah merupakan tema yang mengilhami setiap gairah pembangunan.
  10. Bunga Kapas berjumlah 17, daun tembakau berjumlah 8 dan Bulir padi berjumlah 45, mengungkapkan Semangat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang menjiwai kerja, setiap unsur pembangunan di Lumajang.
  11. Pita dibagian bawah menyebut sebuah sasanti/motto dalam bahasa Kawi : "AMRETA BRATA WIRA BHAKTI" yang maknanya kebajikan yang kekal abadi adalah sikap perbuatan Ksatria dan penuh pengabdian. Suatu aspirasi dinamis yang diperlukan dalam mengamalkan jiwa Pancasila demi Amanat Penderitaan Rakyat.

Untuk mendownload logo KABUPATEN LUMAJANG (LUMAJANG REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:


LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN LUMAJANG (LUMAJANG REGENCY)  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN LUMAJANG (LUMAJANG REGENCY)"

Posting Komentar