DOWNLOAD LOGO KABUPATEN MAJALENGKA (MAJALENGKA REGENCY)

download-logo-kabupaten-majalengka-vector-coreldraw-logoawal

TENTANG KABUPATEN MAJALENGKA (MAJALENGKA REGENCY)
Kabupaten Majalengka (Majalengka Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Barat. Secara geografis kabupaten Majalengka terletak pada kootdinat 6.83°S 108.17°E atau terletak diantara 108°03' sampai 108°24' Bujur Timur dan 6°45' sampai 7°04' Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Majalengka pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Indramayu, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Sumedang. Bagian utara wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah, sedang di bagian selatan berupa pegunungan. Gunung Ciremai (3.076 m) berada di bagian timur dan merupakan gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat, serta dijadikan taman nasional yang diberi nama Taman Nasional Gunung Ciremai.

Pada abad ke 15, wilayah yang sekarang menjadi Kabupaten Majalengka dulunya terbagi kedalam 3 wilayah kerajaan, yaitu Kerajaan Talaga Manggung yang dipimpin oleh Sunan Corenda (Sunan Parung), Kerajaan Rajagaluh yang dipimpin oleh Prabu Cakraningrat dan Kerajaan Sindangkasih yang dipimpin oleh seorang puteri bernama Nyi Rambut Kasih. Kerajaan Talaga Manggung berdiri pada abad XIII Masehi, daerah kekuasaannya meliputi Talaga, Cikijing, Bantarujeg, Lemahsugih, Maja dan sebagian Selatan Majalengka.  Pada masa pemerintahan Sunan Parung, di kerajaan ini sudah ada Perwakilan Pemerintahan yang disebut Dalem yang ditempatkan di daerah Kulur, Sindangkasih dan Jerokaso Maja. Sementara itu Kerajaan Rajagaluh berada di Kecamatan Rajagaluh, kurang lebih 35 km arah timur dari pusat kota Majalengka. Kerajaan Rajagaluh berada dibawah wilayah kekuasaan kerajaan Pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi. Sedankan untuk Keberadaan kerajaan Sindangkasih sediri sudah berdiri pada tahun 1480 atau pertengahan abad ke-15.

Pada masa penjajahan Belada, yaitu sekitar tahun 1819 dibentuk Karesidenan Cirebon yang terdiri atas Keregenaan (Kabupaten) Cirebon, Kuningan, Bengawan Wetan, Galuh (Ciamis Sekarang) dan Maja. Kabupaten Maja sendiri adalah nama awal dan cikal bakal dari nama Kabupaten Majalengka. Pembentukan Kabupaten Maja didasarkan pada Besluit (Surat Keputusan) Komisaris Gubernur Jendral Hindia Belanda No.23 Tanggal 5 Januari 1819, dimana wilayah ini merupakan gabungan dari tiga distrik yaitu Distrik Sindangkasih, Distrik Talaga, dan Distrik Rajagaluh. Kabupaten Maja mencakup wilayah Talaga, Maja, Sindangkasih, Rajagaluh, Palimanan dan Kedondong. Pada tanggal 11 Februari 1840, berdasarkan Staatsblad No.7 dan Besluit Gubernur Jendral Hindia Belanda No.2, dilakukan pemindahan Ibu Kota Kabupaten ke Sindangkasih yang kemudian diberi nama 'Majalengka'. Nama Kabupaten Maja kemudian disesuaikan dengan nama ibu kota kabupaten yang baru, dari Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka.

Nama Majalengka menurut Legenda adalah ucapan ‘Majane Langka” dari pasukan Cirebon, serta Pangeran Muhammad dan Siti Armilah ketika tidak menemukan buah Maja setelah Hutan Pohon Maja dihilangkan oleh Nyi Rambut Kasih, Ratu Kerajaan Sindangkasih. Dalam keterangan lain, nama Majalengka bila diartikan dalam bahasa Jawa Kuno berasal dari kata "Maja dan "Lengka". "Maja" merupakan nama suatu buah dan "Lengka" artinya adalah "pahit", jadi kata "Majalengka" adalah nama lain dari kata Majapahit. Keberadaan Majalengka sebagai Ibu Kota Kabupaten didasarkan pada Surat Staatsblad, 1887 No. 159 mengatur dan menjelaskan tentang batas-batas wilayah dari Kota Majalengka. Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945) di Majalengka ditandai dengan adanya eksploitasi romusha dan pembangunan Lapangan Terbang Militer Jepang di Kawasan Ligung. Lapangan terbang ini diselesaikan pada tahun 1944, dan pasukan Jepang dari sana terbang untuk melakukan operasi militer di Burma (Myanmar) pada tahun 1945.

Kabupaten Majalengka sendiri wilayahnya terbagi mejadi 26 kecamatan, 13 kelurahan, dan 330 desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Majalengka mencapai 1.266.981 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Majalengka yaitu 1.204,24 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 1.052 jiwa/km². Mayoritas Masyarakat Majalengka berasal dari etnis Sunda, dan bahasa yang diguakan adalah Bahasa Sunda, namun bahasa Sunda di Majalengka merupakan bahasa Sunda dialek Tengah Timur yang sedikit berbeda dengan bahasa Sunda di daerah lain.

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Majalengka ada banyak ragamnya, mulai dari wisata alam, wisata bersejarah, hingga tempat wisata keluarga hasil pengembangan pemerintah setempat. Di Majalengka banyak terdapat air terjun atau disebut Curug, diantaranya ada Curug Muara Jaya di desa Argamukti kecamatan Argapura, ada Curug Sempong di desa Sidamukti Kecamtan Majalengka, ada Curug Baligo yang berlokasi di desa Padaherang Kecamatan Sindangwangi dan banyak lagi Curug-Curug lainnya yang tersebar di beberapa desa. Selain itu ada Taman Buana Marga di desa Lemahsugih Kecamatan Lemahsugih dan Perkebunan Teh Cipasung yang ada di desa Cipasung Kecamatan Lemahsugih. Selain tempat wisata tersebut, masih banyak lagi tempat wisata lainnya yang cukup menarik dan cocok untuk dikunjungi bersama keluarga saat liburan.

Website : www.majalengkakab.go.id


TENTANG LOGO MAJALENGKA (MAJALENGKA REGENCY)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Majalengka:
  1. Perisai melambangkan perjuangan dalam menempuh gelombang kehidupan dengan ranjau-ranjau bahaya dan aneka pertempuran lahir batin. Perisai melambangkan kekuatan masyarakat Majalengka mengarungi kehidupan.
  2. Bersudut lima melambangkan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.
  3. Dasar hijau muda melambangkan kemakmuran kebahagian.
  4. Batang tanpa dahan, tanpa ranting, tanpa daun, tanpa pucuk, tegak lurus tunggal, mucul dari sudut bawah perisai menjulang ke atas sampai ke bawah puncak gunung melambangkan pohon MAJA sebagai pohon pangkal dan asal permulaannya yang dilambangkan dengan warna hitam dan putih berseling-seling.
  5. Selendang dengan warna buru tua merupakan pelengkap pakaian perempuan dan meambangkan masa kebesaran Ratu Nyi Rambut Kasih.
  6. Air/sungai melambangkan watak jiwa manusia yang tidak pernah putus asa, warnanya biru muda sebagai simbol kesetiaan, berseling putih sebagai lambang kesucian.
  7. Bangunan dengan tiga suhunan melambangkan 3 kebutuhan pokok manusia dalam wujud benda yaitu sandang, pangan dan papan, warna kuning tua melambangkan kematangan jiwa.
  8. Gunung melambangkan keagungan dengan warna biru tua perlamang keteguhan.
  9. Padi melambangkan kemakmuran dan kejayaan daerah, warnanya kuning tua mengandung filosofi kematangan jiwa.
  10. Kapas melambangkan kemakmuran dan kejayaan daerah, warnanya putih bersih dengnan tangkai/kelopak kuning tua melambangkan pengabdian yang tulus disertai kematangan jiwa.
  11. Kompas merupakan perlambang pedoman hidup manusia yang harus memiliki arah dan tujuan. Warna kuning tua menunjukkan kematangan jiwa.
  12. Pita putih melambangkan kepribadian bangsa Indonesia yang luhur.

Untuk mendownload logo KABUPATEN MAJALENGKA (MAJALENGKA REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:


LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN MAJALENGKA (MAJALENGKA REGENCY)  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN MAJALENGKA (MAJALENGKA REGENCY)"

Posting Komentar