DOWNLOAD LOGO KABUPATEN PANDEGLANG (PANDEGLANG REGENCY)

download-logo-kabupaten-pandeglang-vector-coreldraw-logoawal
 
TENTANG KABUPATEN PANDEGLANG (PANDEGLANG REGENCY)
Kabupaten Pandeglang (Pandeglang Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Banten. Secara geografis kabupaten Pandeglang terletak pada kootdinat 6.3092°S 106.1047°E atau terletak diantara  6°21' sampai 7°10' Lintang Selatan dan 104°48' sampai 106°11' Bujur Timur. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Pandeglang pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Serang, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Lebak, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Selat Sunda. Di daerah Tengah dan Selatan Kabupaten Pandeglang merupakan dataran dengan ketinggian gunung-gunungnya relatif rendah, sedangkan daerah utara merupakan dataran tinggi ( titik tertinggi terdapat di Puncak Gunung Karang).

Asal nama Kabupaten Pandeglang yaitu berasal dari kata "Padai Gelang", dimana Padai Gelang adalah sebutan untuk orang yang bekerja menempa logam untuk dijadikan gelang. Sejarah ini dikaitkan dengan sebuah legenda masyarakat tentang "Si Amuk" yang ada pada masa pemerintahan kesultanan Banten. Kisahnya pada waktu itu Sultan Banten meminta dibuatkan sebuah Gelang Meriam yang kemudian diberi nama "Si Amuk". Awalnya pandai besi beberapa daerah tidak ada yang sanggup memenuhi permintaan Sultan Banten tersebut, namun di desa Kadupandak ada seorang tukang pandai besi yang menyanggupinya. Karena hanya satu-satunya pandai besi di desa Kadupandak yang menyanggupi permintaan sultan Banten tersebut, maka kawasan di lingkup desa Kadupandak menjadi populer dengan nama "Pandeglang"

Kabupaten Pandeglang pada awalnya merupakan wilayah yang menjadi bagian dari Kasultanan Banten, dimana pada saat itu banten dbawah kepemimpinan Sultan Hasanudin (Tahun 1552-1570), putra dari sultan Banten di periode sebelumnya. Sultan Hasanudin kemudian digantikan oleh Maulana Yusuf dari tahun 1570-1580, kemudian digantikan oleh Maulana Muhammad (Ratu Banten) sebagai Sultan Banten III untuk periode tahun 1580-1596. Pada Tahun 1596 Bangsa Belanda mulai datang dan mendirikan VOC pada tahun 1602, lalu pada tahun 1612 Jan Pieterszoon Coen mendirikan Batavia. Pada tahun 1680, disaat kepemimpinan Sultan Banten ke IV yaitu Sultan Ageng Tirtayasa (tahun 1651-1682) berselisih dengan Sultan Haji yang minta bantuan pada Belanda. Atas perselisihan itu akhirnya Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjarakan di Batavia pada tahun 1692.

Kekosongan kepemimpinan menimbulkan perebutan kekuasaan, dimana Alim Ulama mengusulkan Ratu Bagus Buang untuk diangkat sebagai Pemimpin, namun pihak Belanda justru mengangkat Pangeran Gusti. Keadaan itu kemudian membuat Ratu Bagus Buang dan Kyai Tapa mengadakan perlawanan. Tahun 1809 Sultan Banten yang baru yaitu Sultan Muhamad harus menyerahkan Daerah Lampung kepada Batavia. Oleh karena itu Sultan Muhamad memindahkan Ibu Kota Kesultanan Banten ke Pandeglang. 

Menurut Staatsblad Nederlands Indie No. 81 Tahun 1828 Keresidenan Banten dibagi menjadi 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Caringin. Berdasarkan SK Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 24 Nopember 1887 Np. 1/c tentang Batas Kota Serang dan Bagian Kota Pandeglang, Caringin dan Lebak Pasal 29, 31, 33, 67c dan 131 Reglement (STBL Van Nederlanch India Tahun 1925 No. 380 LN. 1924 No. 74 Pasal 1) maka ditunjuk Kewedanaan Pandeglang, Menes, Caringin dan Cibaliung. Berdasarkan Surat Menteri Jajahan tanggal 13 dan 20 Nopember 1873 No. LAA.AZ.No. 34/209 dan 28/2165 menetapkan bahwa Jabatan Kliwon pada Bupati dan Patih dari Afdeling Anyer dan Serang dan Keresidenan Banten dihapuskan.

Berdasarkan Staatsblad 1874 No. 73 Ordonansi tanggal 1 Maret 1874, mulai berlaku 1 April 1874 menyebutkan pembagian daerah, dimana Kabupaten Pandeglang dibagi menjadi 9 Distrik atau Kewedanaan.  Sedankan menurut Ordonansi 1887 No. 224 telah disebutkan batas-batas wilayah Keresidenan Banten, termasuk juga batas-batas Kabupaten Pandeglang itu sendiri. Pada tahun 1925, melalui Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 14 Agustus 1925 No. IX, dijelaskan bahwa Kabupaten Pandeglang telah secara resmi berdiri sendiri dan tidak lagi berada di bawah penguasaan Keresidenan Banten. Dari catatan sejarah tersebut akhirnya ditetapkan bahwa tanggal 1 April 1874 sebagai Hari Jadi Kota Kabupaten Pandeglang.

Kabupaten Pandeglang sendiri wilayahnya dibagi menjadi 35 Kecamatan, 13 Kelurahan dan 326 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah populasi penduduk di Kabupaten Pandeglang mencapai 1.205.203 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Pandeglang yaitu 2.746,89 km2 , sehingga tingkat kepadatan penduduknya mencapai 438,75 jiwa/km2. Kabupaten Pandeglang juga mendapat julukan sebagai Kota Badak, hal ini karena wilayan Kabupaten Pandeglang juga mencakup Semenanjung Ujung Kulon yang merupakan ujung paling barat Pulau Jawa. Di tempat inilah terdapat suaka margasatwa tempat perlindungan hewan badak bercula satu yang kini hampir punah. 

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Pandeglang cukup beragam, diantaranya ada wisata pantai yaitu Pantai Carita, Pantai Bama, Pantai Ciputih dan ada Pantai Tanjung Lesung. Di kabupaten ini juga ada air terjun bernama Curug Gendang dan juga ada beberapa tempat pemandian alam yaitu Pemandian Cisolong, Pemandian Cikoromoy dan Pemandian Citaman. Ada juga Taman Nasional Ujung Kulon, Situs Salakanagara di Mandalawangi (Petilasan Pangeran Angling Darma), Kramat Syech Asnawi Caringin, Dataran tinggi Pulosari-Hasepan-Gunung Karang serta Alun-alun Pandeglang. Anda juga bisa melakukan wisata religi dengan mengunjungi makam Kramat Syech Daud Cikaduen dan Kramat Syech Husen Carita.

Website : www.pandeglangkab.go.id

 
TENTANG LOGO PANDEGLANG (PANDEGLANG REGENCY)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Pandeglang:
  1. Bintang bersudut lima berwarna kuning emas terletak di atas warna putih melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa, yang memancarkan warna kuning emas membentuk persegi lain.
  2. Perisai segi lima dimaksudkan sebagai lambang ketahanan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang sepanjang masa dalam Negara Pancasila.
  3. Tiga buah kerucut yang tidak sama besar dan tingginya menggambarkan tiga buah gunung dan melambangkan bahwa daerah Pandeglang itu bergunung-gunung.
  4. Badak bercula satu menghadap ke kiri adalah salah satu binatang peninggalan jaman purba yang masih hidup hingga sekarang, terdapat hanya di Daerah Kabupaten Pandeglang (Ujung Kulon) dengan sifat Tahan Uji, Waspada dan Tabah, serta Menjadi Kebanggaan Masyarakat.
  5. Setangkai padi dengan tiga puluh tujuh butirnya melambangkan sejumlah desa-desa di Daerah Kabupaten Pandeglang sebanyak seratus tiga puluh tujuh desa.
  6. Setangkai kapas dengan enam kuntum bunganya yang mekar melambangkan sejumlah Kecamatan-kecamatan yang ada di Daerah Kabupaten Pandeglang sebanyak enam belas kecamatan.
  7. Sekuntum bunga Melati berdaun bunga empat helai berwarna putih, melambangkan jumlah Kewedanaan di Daerah Kabupaten Pandeglang sebanyak empat Kewedanaan.
  8. Dua garis berombak yang tidak sama panjangnya, masing-masing melambangkan Laut yang mengelilingi sebagian besar Daerah Kabupaten Pandeglang dan sungai-sungai yang terdapat di dalamnya. 

Arti Warna:
  1. KUNING EMAS melambangkan KEAGUNGAN DAN KEWIBAWAAN
  2. PUTIH melambangkan KESUCIAN
  3. BIRU MUDA melambangkan KESETIAAN
  4. HIJAU TUA melambangkan KESUBURAN
  5. ABU-ABU KEHITAM-HITAMAN melambangkan KETABAHAN

Untuk mendownload logo KABUPATEN PANDEGLANG (PANDEGLANG REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:


LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN PANDEGLANG (PANDEGLANG REGENCY)  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN PANDEGLANG (PANDEGLANG REGENCY)"

Posting Komentar