TENTANG KABUPATEN BANYUASIN (BANYUASIN REGENCY)
Kabupaten Banyuasin (Banyuasin Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Sumatra Selatan. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin yang terbentuk berdasarkan UU No. 6 Tahun 2002. Secara geografis kabupaten Banyuasin terletak pada kootdinat 2.8833°S 104.3831°E atau terletak diantara 104° 00' sampai 105° 35' Bujur Timur dan 1,3° 00' sampai 4° 00' Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Banyuasin pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi dan Selat Bangka, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kecamatan Air Sugihan dan Kecamatan Pampangan (Kabupaten Ogan Komering Ilir), lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kecamatan Lais, Kecamatan Sungai Lilin dan Kecamatan Bayung Lencir (Kabupaten Musi Banyuasin).
Kabupaten Banyuasin (Banyuasin Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Sumatra Selatan. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin yang terbentuk berdasarkan UU No. 6 Tahun 2002. Secara geografis kabupaten Banyuasin terletak pada kootdinat 2.8833°S 104.3831°E atau terletak diantara 104° 00' sampai 105° 35' Bujur Timur dan 1,3° 00' sampai 4° 00' Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Banyuasin pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi dan Selat Bangka, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kecamatan Air Sugihan dan Kecamatan Pampangan (Kabupaten Ogan Komering Ilir), lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kecamatan Lais, Kecamatan Sungai Lilin dan Kecamatan Bayung Lencir (Kabupaten Musi Banyuasin).
Asal nama Kabupaten Banyuasin yaitu berasal dari nama "Sungai Banyuasin", dimana sungai ini melintasi Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin. Kata "Banyuasin" sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa jawa yaitu "Banyu" yang artinya air dan "Asin" yang artinya berasa asin. Jadi, kata "Banyuasin" ini memiliki makna "Air yang memiliki rasa yang asin", hal ini merujuk pada kualitas air sungai Banyuasin yang memiliki rasa masin/asin, terutama di area sekitar pantai. Wilayah Provinsi Sumatra Selatan termasuk di dalamnya Kabupaten Bayuasin dulunya merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Kesultanan Palembang. Sejarah Kesultanan Palembang dimulai sekitar abad ke-15, dimana pada masa itu terkenal seorang tokoh bernama Ario Dillah alias Ario Damar. Ia merupakan putra dari Raja Kerajaan Majapahit yang terakhir, yang mewakili kerajaan Majapahit bergelar Adipati Ario Damar yang berkuasa tahun 1455 - 1486 di Palembang Lamo, yanng sekarang ii letaknya di Kawasan 1 Ilir.
Pada saat kedatangan Ario Damar ke Palembang, masyarakat Palembang telah banyak yang memeluk agama Islam, Ario Damar pun akhirnya masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Ario Dillah. Setelah kerajaan Majapahit bubar karena desakan kerajaan-kerajaan islam, Sunan Ngampel kemudian mengangkat Raden Fatah menjadi penguasa seluruh Jawa, menggantikan ayahnya. Raden Fatah kemudian mendapatkan gelar Seapati Jimbun gabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panata Gama. Ario Dillah wafat pada tahun 1528 M, kemudian kerajaan Demak mengirim anak Pati Unus yaitu Pangeran Sido Ing Lautan sebagai wakil Kasultanan Demak menggantikan Ario Dillah. Setelah Pangeran Sido Ing Lautan wafat, ia digantikan adiknya yaitu Kyai Gede Ing Sura Tua yang datang dari Demak. Palembang waktu itu masih dibawah pengaruh Kesultanan Demak.
Masyarakat Kabupaten Banyuasin hampir sama dengan warga Sumatra lainnya, dimana orang asli Banyuasin adalah suku Melayu dan merupakan kelompok manusia pertama yang mendiami wilayah Banyuasin. Asal usul masyarakat Melayu Banyuasin berasal dari tiga jenis, pertama pelarian pasukan kerajaan Sriwijaya, kedua mereka yang langsung datang dari Malaka pasca wilayahnya jatuh ke tangan Portugis, dan ketiga merupakan penduduk asli Banyuasin yang disebut Banjouasin en Koeboe Strekken (Warga Kubu sudah maju) untuk sebutan penduduk asli pada masa Kolonial Belanda. Tata kelola pemerintahan di Kabupaten Banyuasin kala itu diatur oleh Kasultanan Palembang Darussalam, setiap wilayahnya dipimpin oleh Jenang atau pegawai yang ditunjuk Raja Palembang. Kasultanan Palembang Darussalam juga membentuk pemerintahan Marga, yang dipimpin oleh seorang pejabat dengan julukan Rie atau Rijo, penggantian jabatannya menurut garis keturunan.
Pada sekitar tahun 1850, pemerintah Kolonial Belanda mulai memberikan pengaruhnya di Banyuasin. Jabatan Rie kemudian diganti dengan Pesirah Kepala Marga, dimana mereka bertanggung jawab kepada Kountler Belanda. Pada masa Kolonial Belanda ini Banyuasin diatur dalam jalur hubungan dengan Residen Palembang. Setelah Indonesia Merdeka, Kabupaten Banyuasin dulunya masuk wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, namu seiring perkenbangan masyarakatnya akhirnya Banyuasin memisahkan diri lalu membentuk Kabupaten Sendiri. Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin secara resmi dilantik oleh Gubernur Sumatera Selatan pada tanggal 14 Agustus 2003. Secara yuridis pembentukan Kabupaten Banyuasin disahkan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2002.
Kabupaten Banyuasin sendiri wilayahnya terdiri dari 21 kecamatan, 17 kelurahan dan 305 desa. Populasi penduduk Kabupaten Banyuasin per tahun 2020 yaitu sebesar 836.914 jiwa. Luas wilayah kabupaten Banyuasin yaitu 11.832,99 km2, sehingga tingkat kepadatan penduduknya mencapai 70,73 jiwa/km2. Pelaksanaan egovernment di Banyuasin berjalan dengan cukup baik dan dikenal di seluruh Indonesia di mana pembangunan infrastruktur TIK telah dibangun sejak 2009 dengan menghubungkan seluruh dinas/badan/kantor dan kecamatan berbasis jaringen fiber optik. Banyak penghargaan yang telah diraih oleh kabupaten banyuasin dibidang egovernment ini antara IOSA juara I Nasional, IDSA 2014, ICTpura dengan predikat utama, PEGI terbaik sesumatera.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Banyuasin ada beragam diantaranya ada yang paling populer yaitu Taman Nasional Sembilang, Danau Biru Banyuasin, Kampung Nelayan Sungsang, Pulau Ekor Tikus, Danau Ulak Lia, Danau Air Batu, Sekayu Waterfront dan Taman Kirab dan Pantai Bongen. Pada tahun 2017, melalui penerapan e-goverment, kabupaten Banyuasin terpilih sebagai 24 kabupaten/kota dari 514 Kab/kota diindonesia sebagai kabupaten cerdas (smartcity) oleh pemerintah pusat dalam hal ini kementerian kominfo bekerjasama dengan kementerian dalam negeri.
Website : www.banyuasinkab.go.id
TENTANG LOGO BANYUASIN (BANYUASIN REGENCY)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Banyuasin:
- Lambang Prisai (Bertuliskan Banyuasin), Perisai adalah lambang perlindungan sebagai pertahanan, perisai tertuang pada logo, dibagi 6 area melambangkan Kabupaten Banyuasin dilindungi 6 unsur Bagian Pertahanan Negara (AU, AL, AD, Kepolisian, Sipil, Kabupaten Baru).
- Bintang, Melambangkan agamis : meskipun Banyuasin terdiri dari berbagai agama tetapi tetap saling menghargai & Berketuhan Yang Maha Esa.
- Sawit, Minyak, Karet, Melambangkan potensi Sumber Daya Alam yang berpotensi Daerah Banyuasin terdapat Sumber Kekayaan Alam yang patut ditumbuh kembangkan dimasa mendatang.
- Gelombang Biru, Melambangkan Kabupaten Banyuasin memiliki Potensi Kelautan
- Tudung Adat (Tudung Saji) = SK Berdirinya Kabupaten Banyuasin, Melambangkan Suatu Badan Adat yang berperan Sebagai Pelindung dan sebagai tempat Musyawarah & Mufakat. Warna merah melambangkan masyarakat Banyuasin berkemauan keras semangat & tekat untuk membangun atau menyelesaikan permasalahan.
- 5 Rantai Kiri dan Kanan, Melambangkan pengikat hubungan masyarakat dan falsafah antara dulang dan tudung saling mengikat tidak terpisahkan sebagai pemersatu masyarakat Banyuasin.
- Dulang, Melambangkan Wadah Pemersatu dan Kekeluargaan Masyarakat Banyuasin
- Tangkai Buah Padi dan Sekutum Bunga Kapas, Melambangkan kesejahteraan bagi masyarakat Banyuasin
- 9 (Sembilan) Garis Biru, Melambangkan di Kabupaten Banyuasin mengalir sungai sebanyak 9 anak sungai
- Moto Sedulang Setudung, Sedulang Setudung adalah Bahasa bahasa Daerah yang melambangkan bahwa Masyarakat Banyuasin dalam membangun Daerah didasari tekad kebersamaan, pita putih melambangkan kesetiaan dan keluhuran.
Arti Warna:
Untuk mendownload logo KABUPATEN BANYUASIN (BANYUASIN REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
- Warna Biru : Menghimpun
- Warna Hijau : Subur Makmur
- Warna Kuning : Tentram
- Warna Putih : Suci Pertumbuhan
Untuk mendownload logo KABUPATEN BANYUASIN (BANYUASIN REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BANYUASIN (BANYUASIN REGENCY)"
Posting Komentar