DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BULELENG (BULELENG REGENCY)

 
TENTANG KABUPATEN BULELENG (BULELENG REGENCY)
Kabupaten Buleleng (Buleleng Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Bali. Secara geografis kabupaten Buleleng terletak pada kootdinat 8.2°S 114.95°E atau terletak diantara  114° 25' 55" sampai 115° 27' 28" Bujur Timur dan 8° 03' 40" sampai 8° 23' 00" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Buleleng pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Laut Bali/Laut Jawa, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Karangasem, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Jembrana, Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Tabanan, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Jembrana dan Selat Bali.  Sebagian besar wilayah Kabupaten Buleleng merupakan daerah berbukit dan bergunung membentang di bagian Selatan, sedangkan di bagian Utara, yakni sepanjang pantai merupakan dataran rendah. Kondisi yang khas tersebut menjadikan topografi Kabupaten Buleleng sering disebut Nyegara Gunung. 

Sejarah Kabupaten Buleleng, sebagaimana namanya tentunya berhubungan dengan keberadaan kerajaan Buleleng yang berdiri sejak abad ke-17 Masehi. Kerajaan Buleleng merupakan kerajaan bercorak agama Hindu dan letaknya ada di Bali bagian utara, tepatnya di wilayah Kabupaten Singaraja saat ini. Pendiri Kerajaan Buleleng bernama I Gusti Anglurah Panji Sakti dari Wangsa Kepakisan. 
 
Kerajaan ini mulai berkembang setelah kekuasaan Kerajaan Majapahit yang merupakan kerajaan paling digdaya mulai memudar. Runtuhnya kerajaan Mjapahit kemudian disusul dengan berdirinya kerajaan Demak di jawa dan merupakan kerajaan Islam pertama. I Gusti Anglurah Panji Sakti sendiri merupakan putra dari  I Gusti gelgel yang merupakan pemimpin di Kerajaan Gelgel pada tahun 1580 Masehi. I Gusti Anglurah Panji Sakti memiliki nama kecil yaitu I Gusti Gede Pasekan, bukanlah seorang putra mahkota, namun lahir dari seorang selir bernama Si Luh Pasek Gobleg. 

Ketika berusia 12 tahun, Panji Sakti pernah diasingkan ke Kampung halaman ibunya yaitu di desa Panji, wilayah Den Bukit, Bali Utara. Ia diasingkan, karena kemampuan yang dimilikinya, raja yang sekaligus ayahnya merasa takut jika suatu waktu kedudukannya akan digeser oleh Panji Sakti anaknya. Di Den Bukit, Panji Sakti tumbuh sebagai sosok pemimpin muda yang cemerlang. Ia berhasil menyatukan wilayah-wilayah sekitar Den Bukit bahkan kemudian dinobatkan menjadi raja. 
 
I Gusti Anglurah Panji Sakti mendirikan kerajaan pada 1660 yang kemudian dikenal dengan nama Kerajaan Buleleng. Di bawah pimpinan I Gusti Anglurah Panji, Kerajaan Buleleng berkembang pesat dan langsung mencapai kejayaan di masa-masa awalnya. Wilayah Kerajaan Buleleng semakin bertambah luas setelah mampu menaklukkan Blambangan (Banyuwangi) dan Pasuruan di Jawa bagian timur. Kekuatan Kerajaan Buleleng perlahan melemah setelah I Gusti Ngurah Panji Sakti meninggal dunia pada 1704.  Dua dekade kemudian, tahun 1752, Buleleng kembali menjadi negeri yang merdeka (Kabupaten Buleleng).

Kabupaten Buleleng sendiri wilayahnya  terdiri dari 9 kecamatan, 19 kelurahan, dan 129 desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Buleleng mencapai 814.356 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Buleleng yaitu 1.364,73 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 598 jiwa/km². Buleleng merupakan salah satu wilayah di Bali yang terkenal dengan sebutan Kota Pendidikan. Hal ini karea di Kabupaten ini dulunya pernah berdiri Fakultas Keguruan (FKG) Universitas Udayana, yang kemudian berlepas diri daru Universitas Udayana dan menjadi Universitas Pendidikan Ganesha. Kabupaten Buleleng juga terkenal dengan penghasil salak bali dan jeruk keprok Tejakula. 

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Buleleng yang paling populer meliputi pantai Lovina, pura Pulaki, Air Sanih, Air terjun Sing Sing, Air terjun Gitgit dan kota Singaraja. Selain itu disini juga ada wisata spiritual yang beberapa diantaranya berada di Pura Tirta Sudhamala, Pura Taman Alit dan Pura Patirtaan Lingga Pawitra di Desa Adat Banyuasri. Tempat wisata lainnya yang juga menarik untuk dikunjungi yaitu wisata kebudayaan, diantaranya ada Gedong Kirtya yang merupakan sebuah perpustakaan naskah lontar (naskah yang ditulis diatas daun lontar), ada juga Desa Sawan yang merupakan tempat pembuatan alat musik Gamelan, Desa Beratan yang merupakan tempat produksi perhiasan emas dan perak, serta Desa Banyuning yang terkenal karena kerajinan perangkat tanah liat-nya. Dan tentunya masih banyak lagi tempat wisata yang terus di eksplore dan dikembangkan pemerintah setempat.

Website : www.bulelengkab.go.id
 

TENTANG LOGO BULELENG (BULELENG REGENCY)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Buleleng:
  1. Yupa Padmasana yang berbentuk segi lima, melambangkan falsafah negara RI yaitu Pancasila.
  2. Arca Singa-Raja yang bersayap, sebagai lambang nama kota Daerah Kabupaten Buleleng yang terbentang dari Timur ke Barat
  3. Buleleng atau Jagung Gembal yang dipegang tangan kanan singa itu, melambangkan nama Daerah Kabupaten yaitu : Buleleng yang dipegang oleh Kota Singaraja.
  4. Moto “Singa Ambara Raja”, melambangkan kelincahan dan semangat kepahlawanan rakyat Buleleng.
  5. Sembilan helai Kelopak Bunga Teratai, melambangkan sembilan kecamatan yang ada di Daerah Kabupaten Buleleng.
  6. Tiga Ekor Gajah Mina, melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan kepandaian rakyat Buleleng.
  7. Tiga buah permata yang memancar berkilau-kilauan, melambangkan kewaspadaan dan kesiap siagaan rakyat Buleleng.
  8. Jumlah bulu sayap yang besar dan yang kecil tiga puluh helai yaitu, sayap jajaran yang pertama banyaknya 5 helai, kedua banyaknya 7 helai, ketiga banyaknya 8 helai dan sayap jajaran yang keempat banyaknya 10 helai, melambangkan tanggal atau hari lahirnya kota Singaraja. Tiga puluh tulang pemegang bulu sayap, melambangkan bulan yang ketiga atau bulan Maret yaitu bulan lahirnya kota singaraja. Rambut, bulu gembal, bulu ekor Singa yang panjang-panjang jumlah seribu enam ratus empat helai, melambangkan tahun lahirnya kota Singaraja. Jika dirangkaikan melambangkan tanggal 30 Maret 1604 hari lahirnya Kota Singaraja.

Arti Warna:
  • Warna kuning mengandung arti kemuliaan.
  • Warna putih mengandung arti kesucian.
  • Warna merah mengandung arti keberanian dan keperwiraan.
  • Warna biru mengandung arti persaudaraan/gotong royong, dan toleransi.
  • Warna hitam mengandung arti asah asih asuh dan langgeng.

Untuk mendownload logo KABUPATEN BULELENG (BULELENG REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:


LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN BULELENG (BULELENG REGENCY)  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BULELENG (BULELENG REGENCY)"

Posting Komentar