TENTANG KABUPATEN PURWAKARTA (PURWAKARTA REGENCY)
Kabupaten Purwakarta (Purwakarta Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Barat. Secara geografis kabupaten Purwakarta terletak pada kootdinat 6°33'22"S 107°26'32"E atau terletak diantara 107° 13' 00" sampai 107° 36' 00" Bujur Timur dan 6° 24' 00" sampai 6° 47' 00" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Purwakarta pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Karawang, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Subang, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung Barat, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Cianjur. Kondisi geografis wilayah Kabupaten Purwakarta sebagian besar merupakan kawasan dataran tinggi berupa pegunungan khususnya di bagian tenggara dan berupa perbukitan di wilayah barat lautkabupaten ini.
Kabupaten Purwakarta (Purwakarta Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Barat. Secara geografis kabupaten Purwakarta terletak pada kootdinat 6°33'22"S 107°26'32"E atau terletak diantara 107° 13' 00" sampai 107° 36' 00" Bujur Timur dan 6° 24' 00" sampai 6° 47' 00" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Purwakarta pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Karawang, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Subang, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung Barat, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Cianjur. Kondisi geografis wilayah Kabupaten Purwakarta sebagian besar merupakan kawasan dataran tinggi berupa pegunungan khususnya di bagian tenggara dan berupa perbukitan di wilayah barat lautkabupaten ini.
Sejarah berdirinya kabupaten Purwakarta tidak bisa dilepaskan dari sejarah Kerajaan Mataram Islam pada masa kepemimpinan Sultan Agung. Pada periode ini, penjajah Belanda dibawah komando VOC telah menguasai beberapa daerah di pulau Jawa dan mulai menyebar ke beberapa tempat di nusantara. Pada sekitaran abad ke-17 Sultan Agung mengirim pasukan ke Kasultanan Banten di Jawa Barat, pasukan ini dipimpin oleh Bupati Surabaya. Pasukan Mataram ini saat menuju ke Jawa Barat, ditengah perjalanan bertemu dengan Pasukan VOC dan terjadi bentrokan, namun pasukan Mataram tidak mampu menghalau pasukan VOC tersebut lalu akhirnya mundur dan kembali ke Mataram. Pasca bentrokan tersebut, Mataram kembali mengirim pasukan yang kedua dipimpin oleh Dipati Ukur dan harus mengalami nasib yang sama dengan pasukan yang pertama.
Berdasarkan kejadian tersebut, Sultan Mataram kemudian mengutus Panembahan Galuh bernama R.A.A. Wirasuta yang bergelar Adipati Panatayuda atau Adipati Kertabumi III untuk menduduki Rangkas Sumedang (Sebelah Timur Citarum) guna menghambat perluasan wilayah kekuasaan VOC. Adipati Kertabumi III kemudian mendirikan benteng pertahanan di Tanjungpura, Adiarsa, Parakansapi dan Kuta Tandingan. Setelah benteng-benteng tersebut rampung Adipati Kertabumi III kemudian kembali ke Galuh dan wafat disana. Nama Rangkas Sumedang itu sendiri berubah menjadi Karawang karena kondisi daerahnya berawa-rawa (dari bahasa Sunda : "Karawaan"). Atas jasanya tersebut, Sultan Agung Mataram kemudian mengangkat putera Adipati Kertabumi III, yakni Adipati Kertabumi IV menjadi Dalem (bupati) di Karawang pada tahun 1656. Adipati Kertabumi IV kemudian dikenal dengan nama Raden Adipati Singaperbangsa atau Eyang Manggung.
Pada masa kepemiminan Adipati Kertabumi IV, ibu kota Karawang berada di Udug-udug, namun dipindahkan ke Karawang pada masa pemerintahan R. Anom Wirasuta (R.A.A. Panatayuda I). Pemerintahan di Kabupaten Karawang akhirnya harus runtuh pada sekitar tahun 1811 - 1816, setelah pengaruh kekuasaan Hindia Belanda mengalami pengalihan kekuasaan kepada pemerintahan Inggris. Antara tahun 1819-1826 Pemerintahan Belanda melepaskan diri dari Pemerintahan Inggris yang ditandai dengan upaya pengembalian kewenangan dari para Bupati kepada Gubernur Jendral Van Der Capellen. Setelah Pemerintahan di Karawang dihidupkan kembali, kemudian diangkatlah R.A.A. Surianata dari Bogor dengan gelar Dalem Santri yang kemudian memilih ibu kota kabupaten di Wanayasa.
Pada masa pemerintahan Bupati R.A. Suriawinata atau Dalem Sholawat, pada tahun 1830 ibu kota dipindahkan dari Wanayasa ke Sindangkasih yang diresmikan berdasarkan besluit (surat keputusan) pemerintah kolonial tanggal 20 Juli 1831 nomor 2. Pada masa kepemimpinan Bupati R.A. Suriawinata dilakukan pembangunan yang beberapa diantaranya yaitu pengurugan rawa-rawa untuk pembuatan Situ Buleud, Pembuatan Gedung Keresidenan, Pendopo, Masjid Agung, Tangsi Tentara di Ceplak, termasuk membuat Solokan Gede, Sawah Lega dan Situ Kamojing. Pembangunan tersebut terus berlanjut hingga kepemimpinan bupati setelahnya.
Pasca kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 29 Januari 1949 dengan Surat Keputusan Wali Negeri Pasundan Nomor 12, Kabupaten Karawang dipecah dua yakni Karawang Bagian Timur menjadi Kabupaten Purwakarta dengan ibu kota di Subang dan Karawang Bagian Barat menjadi Kabupaten Karawang. Berdasarkan Undang-undang nomor 14 tahun 1950, tentang pembentukan daerah kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Barat, selanjutnya diatur penetapan Kabupaten Purwakarta, dengan ibu kota Purwakarta, yang meliputi Kewedanaan Subang, Sagalaherang, Pamanukan, Ciasem dan Purwakarta. Nama Purwakarta berasal dari kata "Purwa" yang artinya hidup dan "Karta" yang artinya hidup. Pemberian nama Purwakarta dilakukan setelah kepindahan ibu kota Kabupaten Purwakarta dari Wanayasa ke Sindang Kasih pada tanggal 20 Juli 1834. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Purwakarta.
Kabupaten Purwakarta sendiri wilayahnya terdiri dari 17 kecamatan, 9 kelurahan dan 183 desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Purwakarta mencapai 912.708 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Purwakarta yaitu 825,74 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 1.105 jiwa/km². Purwakarta dikenal sebagai tempat kelahiran beberapa negarawan dan pemimpin besar asal Jawa Barat pada masa awal pendirian Republik Indonesia. Diantaranya adalah pahlawan nasional Kusumah Atmaja (Ketua pertama Mahkamah Agung Republik Indonesia) dan Ipik Gandamana (Bupati pertama Kabupaten Bogor, Gubernur Jawa Barat, dan Menteri Dalam Negeri).
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Purwakarta dantaranya yaitu Waduk Jatiluhur, Waduk Cirata, Situ Wanayasa, Sumber Air Panas Ciracas, Air terjun Curug Cipurut, Badega Gunung Parang, Gua Jepang, Desa Wisata Bojong, Wisata Via Ferrata (panjat tebing) terletak di desa Pasanggrahan, Situ Buleud yang terletak di tengah kota Purwakarta, Desa Wisata Sajuta Batu di Desa Pasanggrahan, serta masih banyak lagi lokasi wisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Purwakarta yang cukup menarik untukdikunjungi.
Website: www.purwakartakab.go.id
TENTANG LOGO KABUPATEN PURWAKARTA (PURWAKARTA REGENCY)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Purwakarta :
- Segi berwarna hitam berpelat merah, dimaksudkan bendungan serba-guna Jatiluhur, yang merupakan kebanggaan dan kemakmuran masyarakat Purwakarta.
- Lambang berbentuk segi lima, sesuai dengan dasar negara yaitu Pancasila yang merupakan tameng Bangsa Indonesia.
- Pelat merah bertuliskan Wibawa Karta Raharja. "Wibawa" berarti berwibawa atau penuh kehormatan, "Karta" berarti ramai atau hidup, dan "Raharja" berarti keadaan sejahtera atau makmur. Sehingga “Wibawa Karta Raharja” dapat diartikan sebagai daerah yang terhormat/berwibawa, ramai/hidup, serta makmur atau sejahtera.
- Lengkung berwarna hijau gelombang putih dan biru, dimaksudkan Situ Buleud.
- Rumah berwarna merah dan kuning, menggambarkan Gedung Keresidenan yang bersejarah, keagungan daerah Purwakarta. Atapnya berbentuk gunung Tangkuban Perahu, dihubungkan dengan legenda rakyat, mengenai bendungan sungai, cerita Sangkuriang.
- Padi dan kapas, merupakan lambang kemakmuran yang tidak bisa terpisahkan sesuai pula dengan penghidupan masyarakat Purwakarta yang sebagian besar hidup dari pertanian.
Arti Warna
Untuk mendownload logo KABUPATEN PURWAKARTA (PURWAKARTA REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
- Hijau Muda, harapan bagi masa depan daerah Purwakarta untuk terus membangun suatu daerah yang adil, makmur dan sejahtera.
- Hitam, ketuhanan dan ketekunan hati.
- Kuning, keagungan/kebesaran daerah.
- Merah, tekad perjuangan bangsa yang pantang mundur, rela bermandi darah daripada menyerah. Putih, kesucian/keikhlasan hati rakyat dalam menanggulangi segala cobaan dan penderitaan.
- Biru, kesetiaan rakyat terhadap nusa, bangsa dan agama.
- Hijau Tua, keagamaan masyarakat Purwakarta merupakan masyarakat yang teguh agama, mereka membenci orang-orang yang munafik dan orang-orang yang melalaikan kewajiban untuk berbakti kepada Tuhan. Mereka semua yakin bahwa dari segala kebesaran dan kemajuan daerahnya ialah petunjuk serta lindungan Tuhan YME.
Untuk mendownload logo KABUPATEN PURWAKARTA (PURWAKARTA REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN PURWAKARTA (PURWAKARTA REGENCY)"
Posting Komentar