TENTANG KABUPATEN TASIKMALAYA (TASIKMALAYA REGENCY)
Kabupaten Tasikmalaya (Tasikmalaya Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Barat. Secara geografis kabupaten Tasikmalaya terletak pada kootdinat 7.33°S 108.2°E atau terletak diantara 107°54' 10" sampai 108°25' 52" Bujur Timur dan 7°02' 29" sampai 7°49' 08" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Tasikmalaya pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Ciamis, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Ciamis, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Garut. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah perbukitan, khususnya di daerah timur Kabupaten. Beberapa berupa pegunungan, seperti yang terlihat di bagian barat laut di mana pegunungan Galunggung berada.
Kabupaten Tasikmalaya (Tasikmalaya Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Barat. Secara geografis kabupaten Tasikmalaya terletak pada kootdinat 7.33°S 108.2°E atau terletak diantara 107°54' 10" sampai 108°25' 52" Bujur Timur dan 7°02' 29" sampai 7°49' 08" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Tasikmalaya pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Ciamis, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Ciamis, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Garut. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah perbukitan, khususnya di daerah timur Kabupaten. Beberapa berupa pegunungan, seperti yang terlihat di bagian barat laut di mana pegunungan Galunggung berada.
Kabupaten Tasikmalaya sudah ada sejak abad VII sampai abad ke XII dengab bentuk pemerintahan berupa Pemerintahan Kebataraan dengan pusat pemerintahannya di sekitar Galunggung, dengan kekuasaan mengabisheka raja-raja dari Kerajaan Galuh. Raja yang akan memimpin wilayah ini baru dianggap sah bila mendapat persetujuan Batara yang bertakhta di Galunggung. Batara sendiri adalah sebutan untuk para sesepuh yang memerintah pada masa itu. Beberapa diantaranya yaitu sang Batara Semplakwaja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, Batara Wastuhayu, dan Batari Hyang. Pada masa pemerintahan Batari Hyang, sistem pemerintahan kemudian mengalami perubahan bentuk dari kebataraan menjadi kerajaan. Kerajaan pertama yang berdiri bernama Kerajaan Galunggung yang berdiri pada tanggal 13 Bhadrapada 1033 Saka atau 21 Agustus 1111 dengan penguasa pertamanya yaitu Batari Hyang, sebagaimana yang tertulis pada Prasasti Geger Hanjuang yang ditemukan di bukit Geger Hanjuang, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya.
Pada masa kekuasaan Kerajaan Galunggung inilah kemudianmengemuka sebuah ajaran yang dikenal dengan nama Sang Hyang Siksakanda ng Karesian. Ajaran ini masih dijadikan ajaran resmi pada zaman Prabu Siliwangi (1482-1521 M) yang bertahta di Pakuan Pajajaran. Kerajaan Galunggung bertahan sampai 6 raja berikutnya yang masih merupakan keturunan dari Batari Hyang. Periode selanjutnya adalah periode pemerintahan di Sukakerta dengan Ibu kota di Dayeuh Tengah (sekarang termasuk dalam Kecamatan Salopa, Tasikmalaya), yang merupakan salah satu daerah bawahan dari Kerajaan Pajajaran. Penguasa pertama adalah Sri Gading Anteg yang masa hidupnya sezaman dengan Prabu Siliwangi. Dalem Sukakerta sebagai penerus takhta diperkirakan sezaman dengan Prabu Surawisesa (1521-1535 M) Raja Pajajaran yang menggantikan Prabu Siliwangi.
Pada masa pemerintahan Prabu Surawisesa kedudukan Pajajaran sudah mulai terdesak oleh gerakan kerajaan Islam yang dipelopori oleh Cirebon dan Demak. Sunan Gunung Jati sejak tahun 1528 berkeliling ke seluruh wilayah tanah Sunda untuk mengajarkan Agama Islam. Ketika Pajajaran mulai lemah, daerah-daerah kekuasaannya terutama yang terletak di bagian timur berusaha melepaskan diri. Periode selanjutnya adalah pemerintahan di Sukapura yang didahului oleh masa pergolakan di wilayah Priangan yang berlangsung lebih kurang 10 tahun. Munculnya pergolakan ini sebagai akibat persaingan tiga kekuatan besar di Pulau Jawa pada awal abad XVII Masehi: Mataram, Banten, dan VOC yang berkedudukan di Batavia. Wirawangsa sebagai penguasa Sukakerta kemudian diangkat menjadi Bupati daerah Sukapura, dengan gelar Wiradadaha I, sebagai hadiah dari Sultan Agung Mataram atas jasa-jasanya membasmi pemberontakan Dipati Ukur. Ibu kota negeri yang awalnya di Dayeuh Tengah, kemudian dipindah ke Leuwiloa Sukaraja dan “negara” disebut “Sukapura”.
Berdasarkan titimangsa dari Piagam Sultan Agung Mataram, Sukapura terbentuk pada 9 Muharram Taun Alip yang bersamaan dengan 16 Juli 1633 atau 20 April 1641. Setelah Pasundan diserahkan oleh Susuhunan Pakubuwana I kepada Kompeni, berdasarkan perjanjian 5 Oktober 1705, Kabupaten Sukapura berada dalam pengawasan Kepala Bupati (Opsigter-Regent) yang berkedudukan di Cirebon. Pada masa pemerintahan R.T. Surialaga (1813-1814) ibu kota Kabupaten Sukapura dipindahkan ke Tasikmalaya. Kemudian pada masa pemerintahan Wiradadaha VIII ibu kota dipindahkan ke Manonjaya (1832). Pada tanggal 1 Oktober 1901 ibu kota Sukapura dipindahkan kembali ke Tasikmalaya. Latar belakang pemindahan ini cenderung berdasarkan alasan ekonomis bagi kepentingan Belanda. Nama Kabupaten Sukapura pada tahun 1913, masa pemerintahan Bupati XIV Sukapura diganti namanya menjadi Kabupaten Tasikmalaya dengan R.A.A Wiratanuningrat (1908-1937) sebagai Bupatinya.
Tanggal 21 Agustus 1111 Masehi dijadikan Hari Jadi Tasikmalaya berdasarkan Prasasti Geger Hanjuang yang dibuat sebagai tanda upacara penahbisan atau penobatan Batari Hyang sebagai Penguasa di Galunggung. Kabupaten Tasikmalaya terkenal akan produksi Kerajinannya, Salak, sementara Nasi Tutug Oncom adalah makanan terkenal dari Kabupaten ini. Kabupaten Tasikmalaya juga dikenal sebagai pusat keagamaan besar di Jawa Barat, yang memiliki lebih dari 800 pesantren tersebar di penjuru wilayah Kabupaten.
Kabupaten Tasikmalaya sendiri wilayahnya terdiri dari 39 kecamatan dan 351 desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Tasikmalaya mencapai 1.713.677 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Tasikmalaya yaitu 2.551,19 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 672 jiwa/km². Kota Tasikmalaya pernah menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Tasikmalaya, tetapi kini menjadi kota otonom sejak 21 Juni 2001. Sejak itu, secara bertahap pusat pemerintahan kabupaten ini dipindahkan ke Kecamatan Singaparna.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tasikmalaya diantaranya ada Kampung Naga yang terletak sekitar 90 km dari Bandung, dimana masyarakat yang tinggal di daerah ini mempunyai tradisi lama yang tetap dipertahankan. Keunikan kampung ini adalah bangunan-bangunan rumah yang dibuat seragam, mulai dari bahan bangunan sampai pada potongan bangunan dan arah menghadapnya. Selain itu ada juga wisata alam di Gunung Galunggung, juga ada wisata Pantai Cipatujah, Pantai Sindangkerta, Pantai Karang Tawulan dan ada juga Curug Dengdeng berupa Air terjun bertingkat ini terletak di Desa Tawang, Kecamatan Cikatomas.
Website : www.tasikmalayakab.go.id
TENTANG LOGO TASIKMALAYA (TASIKMALAYA REGENCY)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Tasikmalaya:
- Perisai bersudut lima berwarna putih menunjukan sifat gotong royong yang berintikan Pancasila, melambangkan kepribadian, adat istiadat,kepercayaan dan kebudayaan rakyat daerah, sejak dulu sekarang dan kemudian Gunung melukiskan Gunung Galunggung berwarna biru yang melambangkan ciri tasikmalaya.
- Simbul Industri melambangkan sebagaian dari sumbermpenghidupan rakyat beserta kekayaan alam di daerah Kabupaten Tasikmalaya.
- Tiga Buah Sungai melambangkan pemberi sumber kehidupan rakyat.
- Sawah berwarna hijau terdiri dari 17 petak, melambangkan kesuburan/kemakmuran rakyat yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
- Sawat berwarna kuning melambangkan sebagian penghidupan rakyat yang didapat dari kerajinan tangan.
- Bambu Runcing terbuat dari haur kuning melambangkan sejarah perjuangan rakyat daerah Tasikmalaya dalam mengusir kaum penjajah.
- Pita Kuning Melambai bertuliskan "Sukapura Ngadaun Ngora" melambangkan kemajuan yang abadi.
- Warna Putih Mengkilat melambangkan tekad suci, warna hitam berarti kekal dan abadi, warna kuning melambangkan keadaan yang gilang gemilang (keemasan), warna hijau melambangkan kehidupan yang tertinggi, adil dan subur makmur sedangkan warna biru berarti kesetiaan dan kejujuran.
Untuk mendownload logo KABUPATEN TASIKMALAYA (TASIKMALAYA REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN TASIKMALAYA (TASIKMALAYA REGENCY)"
Posting Komentar